Part.09

***

Setiap pagi Alina akan mengawali harinya dengan kesibukan bak seorang istri dan ibu dari bayi mungil yang kini sudah mulai bisa mengoceh dengan menggunakan bahasanya yang tentu saja tidak dimengerti oleh orang dewasa seperti Alina.

Meski begitu, itu adalah salah satu hiburan yang Alina miliki selama tinggal bersama dengan suami yang bagaikan seorang diktator.

Perintah ini, perintah itu, minta ini, minta itu. Sungguh, jika saja Alina bisa mengeluh dan meminta. Ingin sekali pergi sejenak hanya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang elah sekali rasanya.

Namun Alina sadar, dia tidak boleh mengeluh dan harus melakukan itu demi mendapatkan maaf dari pria yang kini menjadi suaminya.

"Alin, kamu istirahat saja dulu. Alesya biarkan sama Mama, sekarang dia sudah mulai terbiasa dengan Mama. Jadi kamu nggak usah khawatir ya, badan kamu panas sekali, kamu pasti demam sayang,"

Perhatian Alina yang sejak tadi tertuju hanya pada Alesya yang tengah asik bermain dengan mainan bayi miliknya pun langsung menoleh ke arah sumber suara.

Dimana mama Widia tengah mendekat lalu duduk disamping Alesya yang tengah memainkan mainan boneka boneka nya.

"Aku baik baik saja kok Ma,"

"Kamu sakit sayang, sana tidur dulu sebentar. Setelah lebih baik kamu bisa lanjut jagain Alesya lagi,"

"Baiklah kalau begitu, Alin titip Alesya dulu ya Ma,"

"Iya sayang, sana istirahat."

Alina pun langsung bangkit dan beranjak menuju ke arah kamar Alesya dimana dirinya tidur selama tinggal dirumah itu.

"Loh sayang, kok kekamar Ale? Kamar kamu disebelah sana, Nak."

Seketika Alina mengerem langkah kakinya saat akan masuk kedalam kamar Alesya. ALina baru ingat jika sang mertua tidak tau akan sandiwara pernikahan yang tengah dia jalankan bersama dengan Pras.

"Eh, iya. Maaf Ma, aku lupa. Kepalaku sangat pusing jadi salah masuk kamar,"

Alina pun kembali keluar dari kamar itu dan langsung beranjak ke kamar dimana kamar itu bak ruang hukuman untuknya.

Dengan jantung yang berdebar hebat, Alina pun akhirnya masuk kedalam kamar itu dan membuat si pemilik kamar tersentak kaget.

"Ada apa?" tanya dengan nada dingin dan datar.

Alina menelan seliva nya saat melihat tatapan tajam dari Pras yang dilayangkan untuk nya. Dengan mengatur nafas, Alina pun memberanikan diri untuk mendekat dan meminta ijin pada pria itu agar dia bisa istirahat dikamar itu, setidaknya sampai mama Widia kembali ke kediaman nya.

Sejak Pras kembali menikah, mama Widia dan papa Hadi memutuskan untuk kembali menempati rumah peninggalan orang tua papa Hadi.

Sementara rumah utama keluarga Wiratama ditempati oleh Pras dan istrinya. Pras yang merupakan anak tunggal tentu saja memilik hak penuh akan rumah itu.

Oleh karena itu, sejak menikah dengan Alisa pun Pras tidak pernah membeli rumah lain, Pras hanya memiliki beberapa apartemen elit dengan harga yang cukup fantastis di tiap unit nya.

"Begini Kak, tolong ijinkan aku istirahat dikamar ini ya? Aku tidak enak badan dan ingin tidur sebentar," lirih Alina merasakan tubuhnya semakin merasa kedinginan tapi badan nya panas.

"Lancang kamu ya, kamu pi___"

"Diluar ada Mama Widia, jika Kakak tidak keberatan Mama tahu kondisi kita yang sebenarnya. Dengan senang hati aku akan tidur dikamar Ale,"

Seketika Pras pun terdiam, tidak ada pilihan lain selain membiarkan gadis itu untuk tidur di ranjang nya dari pada sang mama tahu jika pernikahan mereka hanya sebatas formalitas saja.

"Tidurlah, tapi ingat. Kamu harus tahu batasanmu,"

"Baiklah, terima kasih."

Alina pun tidak membuang waktu lagi. Tubuhnya benar benar tengah kelelahan sekarang.

Tekanan demi tekanan yang di berikan oleh Pras membuat tubuhnya semakin dilanda lelah yang berlebih setelah dipaksa bekerja keras menjadi seorang ibu dadakan.

Alina benar benar membaringkan tubuhnya diranjang miilik Pras. Alina menyelimuti seluruh tubuhnya yang terasa begitu kedinginan itu.

Dan tidak butuh waktu lama untuk gadis itu terlelap damai dalam tidur nya. Sementara Pras sendiri lebih memilih keluar kamar untuk menemani putrinya bermain.

"Bagaimana Alin, Pras? Apa dia sudah minum obat?" tanya mama Widia saat melihat putranya mengayuh kursi rodanya mendekati sang mama dan juga Alesya.

"Dia langsung tidur Ma nanti saja saat dia bangun akan aku suruh buat minum obat."

"Tolong perhatikan istrimu itu Pras. Dia masih muda tapi harus dipaksa menjadi istri dan ibu untuk kamu dan juga Alesya, dan itu pasti sangat berat untuk dia jalani."

"Itu salah dia sendiri Ma, siapa suruh kurang berhati hati,"

"Jangan mulai lagi deh Pras. Mama lelah mendengar kamu selalu saja menyalahkan Alina, padahal semua itu murni kecelakaan. Sudah deh, lebih baik kamu fokus dengan pengobatan mu itu dari pada kamu terus menyalahkan Alina terus, Mama cape, lebih baik Mama mandikan Alesya saja dari pada dengerin kamu yang terus menerus saja menyalahkan Alina,"

Mama Widia pun akhirnya meninggalkan Pras seorang diri diruang keluarga dimana Alina biasa membawa main Alesya di sana.

Sementara Pras sendiri memilih kembali kedalam kamarnya. Meski enggan untuk satu ruangan dengan Alina, namun kali ini Pras tampaknya harus bersabar dan menahan diri agar tidak tersulut emosi saat bersama dengan gadis itu.

Melihat wajah Alina membuat Pras selalu teringat akan mendiang istrinya dan itu akan membuatnya marah dan emosi karena menyadari jika sang istri sudah tidak ada lagi.

Pras menatap wajah pucat Alina yang basah dipenuhi oleh keringat. Pras mengulurkan tangan nya untuk menyentuh kening Alina.

Pras tersentak kaget saat merasakan tubuh ALina yang begitu panas, namun gadis itu terus bergumam kedinginan.

*

***

Terpopuler

Comments

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

kasihan Alina yg kuat ya Alina..sabar ya Alina akan indah pada akhirnya...

2023-11-23

4

Nurlaela

Nurlaela

gimana ngank sakit mengurus dua bayi, yang satu bayi benaran alesya dan satu lagi bayi besar yang ini lebih repot capek fisik dan hati dengan tekanan terusssd😩😭

2023-06-18

5

Arkan_fadhila

Arkan_fadhila

jahat bangeeet pras

2023-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Part.01
2 Part.02
3 Part.3
4 part.04
5 Part.05
6 Part.06
7 Part.07
8 Part.08
9 Part.09
10 Part.10
11 Part.11
12 Part.12
13 Part.13
14 Part.14
15 Part.15
16 Part.16
17 Part.17
18 Part.18
19 Part.19
20 Part.20
21 Part.21
22 Part.22
23 Part.23
24 Part.24
25 Part.25
26 Part.26
27 Part.27
28 Part.28
29 Part.29
30 Part.30
31 Part.31
32 Part.32
33 Part.33
34 Part.34
35 Part.35
36 Part.36
37 Part.37
38 Part.38
39 Part.39
40 Part.40
41 Part.41
42 Karya Baru
43 Part.42
44 Part.43
45 Part.44
46 Part.45
47 Part.46
48 Part.47
49 Part.48
50 Part.50
51 Part.51
52 Part.52
53 Season 2. Bab.1
54 Season 2. Bab.2
55 Season 2. Bab.3
56 Season 2. Bab.4
57 Season 2. Bab.5
58 Season 2. Bab.6
59 Season 2. Bab.7
60 Season 2. Bab.8
61 Season 2. Bab.9
62 Season 2. Bab.10
63 Season 2. Bab.11
64 Season 2. Bab.12
65 Season 2. Bab.13
66 Season 2. Bab.14
67 Season 2. Bab.15
68 Season 2. Bab.16
69 Season 2. Bab.17
70 Season 2. Bab.18
71 Season 2. Bab.19
72 Season 2. Bab.20
73 Season 2. Bab.21
74 Season 2. Bab.22
75 Season 2. Bab.23
76 Season 2. Bab.24
77 Season 2. Bab.25
78 Season 2. Bab.26
79 Season 2. Bab.27
80 Season 2. Bab.28
81 Season 2. Bab.29
82 Season 2. Bab.30
83 Extra Part
84 Extra Part End
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Part.01
2
Part.02
3
Part.3
4
part.04
5
Part.05
6
Part.06
7
Part.07
8
Part.08
9
Part.09
10
Part.10
11
Part.11
12
Part.12
13
Part.13
14
Part.14
15
Part.15
16
Part.16
17
Part.17
18
Part.18
19
Part.19
20
Part.20
21
Part.21
22
Part.22
23
Part.23
24
Part.24
25
Part.25
26
Part.26
27
Part.27
28
Part.28
29
Part.29
30
Part.30
31
Part.31
32
Part.32
33
Part.33
34
Part.34
35
Part.35
36
Part.36
37
Part.37
38
Part.38
39
Part.39
40
Part.40
41
Part.41
42
Karya Baru
43
Part.42
44
Part.43
45
Part.44
46
Part.45
47
Part.46
48
Part.47
49
Part.48
50
Part.50
51
Part.51
52
Part.52
53
Season 2. Bab.1
54
Season 2. Bab.2
55
Season 2. Bab.3
56
Season 2. Bab.4
57
Season 2. Bab.5
58
Season 2. Bab.6
59
Season 2. Bab.7
60
Season 2. Bab.8
61
Season 2. Bab.9
62
Season 2. Bab.10
63
Season 2. Bab.11
64
Season 2. Bab.12
65
Season 2. Bab.13
66
Season 2. Bab.14
67
Season 2. Bab.15
68
Season 2. Bab.16
69
Season 2. Bab.17
70
Season 2. Bab.18
71
Season 2. Bab.19
72
Season 2. Bab.20
73
Season 2. Bab.21
74
Season 2. Bab.22
75
Season 2. Bab.23
76
Season 2. Bab.24
77
Season 2. Bab.25
78
Season 2. Bab.26
79
Season 2. Bab.27
80
Season 2. Bab.28
81
Season 2. Bab.29
82
Season 2. Bab.30
83
Extra Part
84
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!