part.04

***

"Alesya tidak ikut Ma, Kak Pras melarang aku membawa Alesya," lirih Alina dan dapat mama Tari lihat, jika anak gadisnya itu baru saja menangis.

Mama Tari yang melihat kesedihan sang anak pun menarik gadis itu untuk masuk kedalam pelukan nya.

"Tidak apa apa, kita bisa kesana jika ingin bertemu dengan Alesya. Lagi pula, Pras memang memiliki hak sepenuhnya untuk Alesya." ucap Mama Tari mencoba menenangkan Alina yang kembali terisak.

Sementara di rumah utama keluarga Wiratama, tampak semua orang dibuat panik karena si kecil Alesya masih belum juga berhenti menangis padahal hari sudah kian larut malam.

"Bagaimana ini, Alesya terus saja menangis. Mama takut dia akan sakit jika dibiarkan begini terus," ucap mama Widia yang sudah khawatir saat melihat wajah Alesya sudah mulai memucat.

"Kita panggil saja Alina kemari, Alesya memang tidak bisa jauh dari Alina," jawab papa Hadi yang juga ikut panik.

"Tidak, aku tidak mengijinkan dia mendekati putriku lagi Ma, Pa. Biar aku yang tangani Alesya, aku ayahnya dan aku yakin Alesya akan

Tenang bersama ku," cegah Pras yang begitu enggan bertemu dengan ALina.

"Jangan egois kamu Pras. Yang Alesya butuhkan saat ini itu Alina, bukan kamu. Lihat, kamu bahkan tidak bisa membuat dia berhenti menangis, kan. Ini sudah berjam jam dia menangis, apa kamu tega melihat dia seperti ini? Apa kamu mau kembali kehilangan hanya karena sikap egois kamu itu? Dan ingat ya Pras, semua yang terjadi bukan sepenuhnya salah Alina, semua sudah jalan takdir yang harus kamu jalani. Ayo Pa, cepat hubungi Alina, jangan sampai Alesya sakit karena dia

Tidak berhenti menangis,"

Pras pun tampak terdiam, dia begitu tidak sudi melihat Alina. Namun, Alesya juga tampaknya masih butuh waktu untuk membiasakan diri tinggal bersama dengan keluarga ayahnya.

Papa Hadi pun akhirnya menghubungi Alina meski hari sudah tegah malam. Bahkan jam dinding sudah menunjukan pukul 1 dini hari.

Namun, demi sang cucu pria paruh baya itu pun tidak peduli. Dengan harapan, semoga Alina berkenan kembali kerumah itu untuk menenangkan si kecil Alesya.

"Tidak diangkat Mah," ucap papa Hadi saat sambungan telpon yang dilakukan nya ke ponsel milik Alina tidak direspon.

"Sini, biar mama coba hubungi Tari, semoga mereka belum tidur."

Akhirnya, mama Widia pun menghubungi ponsel mantan besan nya itu. Dan tidak menunggu lama, saat dering telepon berbunyi untuk kedua kalinya, sambungan itu lalu terhubung.

"Halo, assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam, maaf Ta malam malam mengganggu,"

"Tidak apa apa Wid, memang ada apa ya? Kok malam sekali telpon nya?"

"Begini, Alesya tidak mau berhenti menangis. Sepertinya dia butuh Alina, bisakah kami pinjam Alina malam ini untuk menginap dan menemani Alesya?"

"Loh, kenapa tidak diantar kemari saja Wid? Alesya memang tidak bisa kalau tidak ada Alina,"

"Bukan nya kami tidak mau mengantarkan Alesya kesana Ta, tapi Pras, Pras melarang keras Alesya untuk di antar kesana. Kamu tahu sendirikan kondisi Pras pasca kecelakaan itu. Aku harap kamu mau membantuku Ta, tolong, pinjam Alina satu malam saja,"

"Baiklah, aku akan bangunkannya dulu dan suruh supir untuk mengantarkan dia kesana,"

"Baiklah, terima kasih Ta. Maaf merepotkan mu,"

"Tidak masalah, Alesya juha cucuku. Sudah kewajiban kita untuk memberikan dia yang terbaik,"

"Baiklah, aku tunggu ya Ta. Terima kasih."

"Iya Wid, sama sama."

Mama Tari Pun akhirnya turun dari ranjang dan beranjak menuju ke kamar Alina untuk membangunkan gadis itu.

"Sayang bangun,"

Mama Tari membelai lembut wajah Alina yang tampak tidur pulas. Tidak tega rasanya, namun Alesya saat ini sangat membutuhkan Alina.

"Alina sayang, bangun dulu Nak,"

"Eeuuhhhh, Mama? Ada apa Ma?" tanya Alina di tengah rasa kantuk yang masih menyelimutinya.

"Siap siap ya, malam ini kamu menginap di rumah Mama Widia,"

"Loh, memang nya kenapa harus menginap di sana?"

"Alesya rewel sayang. Dia bahkan belum berhenti menangis, jadi lebih baik kamu kesana untuk menemaninya,"

"Ya ampun Alesya,"

Alina pun langsung bangun dan beranjak dari kasur lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang masih mengantuk berat.

Namun saat Alina mendengar jika Alesya rewel dan terus menangis, Alina tidak bisa diam saja. Alina pun langsung pergi ke rumah utama dengan di antar oleh supir.

Berhubung malam ini Papa Suryo tengah menjalani tugas di luar kota, maka Alina pun pergi bersama dengan supir keluarga.

Dengan wajah panik Alina langsung berlari menuju rumah utama keluarga Wiratama yang Tengah ditunggu oleh si pemilik rumah.

"Ale sayang, kamu kenapa Nak? Sini sama Aunty Nak,"

Alina pun langsung mengambil alih tubuh mungil Alesya yang ada di dalam gendongan mama Widia. Alina langsung menimang tubuh bayi mungil itu setelah disandarkan di dadanya.

Ajaib, bayi mungil itu langsung berhenti menangis saat tubuhnya bersentuhan dengan tubuh Alina. Tubuh Alesya merespon dengan baik saat tangan Alina menyentuh tubuhnya.

"Nina bobo in di kamar saja Lin, biar kamu jiga bisa istirahat," ucap Mama Widia menginterupsi gadis itu untuk menimang Alesya didalam kamarnya.

"Baik tante, maaf, Alina ijin ke kamar Alesya ya?"

"Iya, silahkan. Kamar Alesya disamping kamar milik Pras, kamar mereka juga memiliki pintu yang terhubung. Kalau ada apa apa, kamu bisa katakan pada Pras,"

Alina pun hanya mengangguk lemah, lalu berjalan menuju ke arah kamar yang akan ditempati olehnya malam ini.

Saat tiba di Sana, Alina sama sekali tidak melihat kehadiran Pras. Alina tahu betul bagaimana bencinya Pras pada dirinya, maka wajar jika pria itu tidak menunjukan batang hidung nya.

Terpopuler

Comments

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

benci beda tipis lho sama cinta ntar kamu cinta baru tau rasa...

2023-11-23

2

Windakiki Lestari putri taswinhn

Windakiki Lestari putri taswinhn

jangan benci, ntar cinta gak ketulungan mampuss loe

2023-11-16

1

Nurlaela

Nurlaela

kenapa sebenci itukah, semua benar sudah takdir...Alina juga tidak ada maksud kesana sabar saja Alina demi ponakan jangan hiraukan ayahnya...jadi kesal kalau egois begini😁

2023-06-18

2

lihat semua
Episodes
1 Part.01
2 Part.02
3 Part.3
4 part.04
5 Part.05
6 Part.06
7 Part.07
8 Part.08
9 Part.09
10 Part.10
11 Part.11
12 Part.12
13 Part.13
14 Part.14
15 Part.15
16 Part.16
17 Part.17
18 Part.18
19 Part.19
20 Part.20
21 Part.21
22 Part.22
23 Part.23
24 Part.24
25 Part.25
26 Part.26
27 Part.27
28 Part.28
29 Part.29
30 Part.30
31 Part.31
32 Part.32
33 Part.33
34 Part.34
35 Part.35
36 Part.36
37 Part.37
38 Part.38
39 Part.39
40 Part.40
41 Part.41
42 Karya Baru
43 Part.42
44 Part.43
45 Part.44
46 Part.45
47 Part.46
48 Part.47
49 Part.48
50 Part.50
51 Part.51
52 Part.52
53 Season 2. Bab.1
54 Season 2. Bab.2
55 Season 2. Bab.3
56 Season 2. Bab.4
57 Season 2. Bab.5
58 Season 2. Bab.6
59 Season 2. Bab.7
60 Season 2. Bab.8
61 Season 2. Bab.9
62 Season 2. Bab.10
63 Season 2. Bab.11
64 Season 2. Bab.12
65 Season 2. Bab.13
66 Season 2. Bab.14
67 Season 2. Bab.15
68 Season 2. Bab.16
69 Season 2. Bab.17
70 Season 2. Bab.18
71 Season 2. Bab.19
72 Season 2. Bab.20
73 Season 2. Bab.21
74 Season 2. Bab.22
75 Season 2. Bab.23
76 Season 2. Bab.24
77 Season 2. Bab.25
78 Season 2. Bab.26
79 Season 2. Bab.27
80 Season 2. Bab.28
81 Season 2. Bab.29
82 Season 2. Bab.30
83 Extra Part
84 Extra Part End
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Part.01
2
Part.02
3
Part.3
4
part.04
5
Part.05
6
Part.06
7
Part.07
8
Part.08
9
Part.09
10
Part.10
11
Part.11
12
Part.12
13
Part.13
14
Part.14
15
Part.15
16
Part.16
17
Part.17
18
Part.18
19
Part.19
20
Part.20
21
Part.21
22
Part.22
23
Part.23
24
Part.24
25
Part.25
26
Part.26
27
Part.27
28
Part.28
29
Part.29
30
Part.30
31
Part.31
32
Part.32
33
Part.33
34
Part.34
35
Part.35
36
Part.36
37
Part.37
38
Part.38
39
Part.39
40
Part.40
41
Part.41
42
Karya Baru
43
Part.42
44
Part.43
45
Part.44
46
Part.45
47
Part.46
48
Part.47
49
Part.48
50
Part.50
51
Part.51
52
Part.52
53
Season 2. Bab.1
54
Season 2. Bab.2
55
Season 2. Bab.3
56
Season 2. Bab.4
57
Season 2. Bab.5
58
Season 2. Bab.6
59
Season 2. Bab.7
60
Season 2. Bab.8
61
Season 2. Bab.9
62
Season 2. Bab.10
63
Season 2. Bab.11
64
Season 2. Bab.12
65
Season 2. Bab.13
66
Season 2. Bab.14
67
Season 2. Bab.15
68
Season 2. Bab.16
69
Season 2. Bab.17
70
Season 2. Bab.18
71
Season 2. Bab.19
72
Season 2. Bab.20
73
Season 2. Bab.21
74
Season 2. Bab.22
75
Season 2. Bab.23
76
Season 2. Bab.24
77
Season 2. Bab.25
78
Season 2. Bab.26
79
Season 2. Bab.27
80
Season 2. Bab.28
81
Season 2. Bab.29
82
Season 2. Bab.30
83
Extra Part
84
Extra Part End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!