Beberapa saat terdiam dan berfikir… akhirnya aku menjawab ajakan Mas Satria .
"Ya udah boleh mas, emangnya Mas gak capek,?
"Kan besok masih libur, lagian jam segini di kos sendirian juga mau ngapain?" Jelas Mas Satria.
Aku mengangguk, menandakan setuju.
"Mb… ini sudah selesai sandalnya," ucap om Tukang Sol sepatu sambil menyodorkan sandalku yang sudah selesai di perbaiki.
"Ohw… cepet banget ya om.. jadi berapa?" Sahutku.
"Sudah ahlinya Mb, hehehehe, 30ribu mb." Jelasnya.
Setelah mambayar dan mengucapkan terima kasih, aku memakai sandalku. Agak sedkit berbeda dari sebelumnya rasanya di kaki, tapi masih terasa nyaman.
"Yuk mb .. jalan lagi, shalat Ashar dulu ya mb… baru kita ke Mall," ajak Mas Satria.
"Ehem.." aku setuju sambil mengangguk.
******
🍂Senja
Dalam hati ku berkata,
"Luar biasa… Mas Satria, dia tidak lupa untuk menjalankan Shalat, semoga bukan karena mencari perhatian ku, bukan karena sedang jalan dengan ku, tapi karena kewajibannya sebagai muslim. Beda dengan kebanyakan laki-laki di jaman sekarang yang mungkin tidak rajin beribadah, fokusnya hanya bekerja saja."
******
Kita mampir lagi ke Masjid untuk melaksanakan shalat Ashar sebelum sampai Mall.
Masih banyak Ja'maah yang datang ke Masjid, ada yang sendiri, ada yang berdua, dan ada yang sekeluarga.
Sebenarnya badan ku udah terasa lengket, ingin rasanya mandi. Tapi aku semprot saja ah pakai parfum, supaya baunya lebih seger sedikit.
Segera aku ambil air wudhu dan shalat.
Selesai semua aku berjalan menuju parkiran motor, tumben Mas Satria belum menunggu di parkiran.
Sambil aku berdiri di samping motor Mas Satria, menunggu dia selesai, aku melihat pemandangan sekitar Masjid sungguh asri, sejuk dan terawat.
Langit sore yang masih agak sedikit cerah, membuat langit masih terlihat terang.
Aku melihat Mas Satria yang berjalan menghampiri ku.
Walaupun sudah sore, dia masih terlihat begitu rapih, dan segar.
"Dari tadi ya mb nunggunya?" Tanya Mas Satria.
"Enggak kok Mas baru beberapa menit yang lalu." Jawab ku.
"Langsung jalan sekarang ajah y mb.. keburu ngantri beli tiketnya." Ajak Mas Satria sambil memakai helm nya.
Aku mengangguk dan langsung memakai helm.
Kita jalan lagi ke arah Mall Kemang.
******
🍂 Di Mall
Sampai di Mall, kita langsung cari parkiran yang terlihat lumayan penuh, banyak motor yang berjajar rapih, Mas Satria dengan sabar dan pelan mencari tempat yang kosong. Karena sekarang weekend jadi wajar jika mall rame.
Beberapa saat akhirnya kita dapat tempat untuk parkir.
Kita masuk ke area Mall, menuju ke area Bioskop.
Dan wuich.... Antriannya lumayan panjang.
Terlihat sekeliling ada etalase yang berisikan cover film yang sedang tayang dan yang akan tayang.
"Mb.. mau nonton film apa?" Tanya Mas Satria.
"Terserah Mas Satria saja, kan Mas yang ngajakin, hehehehe," jawab ku.
*Padahal aku jarang nonton film, terakhir itu sama Sera 1 tahun lalu, nonton Korea yang ada Zombie nya, itu pun karena di paksa dia yang patah hati berat, dan sekarang gak ngerti harus nonton yang mana. Ya… itung-itung kayak orang-orang aja yang suka nonton bioskop. Dan menghilangkan kesedihan ku gara-gara Mas Yusuf.
******
Tiba akhirnya kita di depan petugas tiket.
Mas Satria memilih menonton film luar yang baru rillis.
Dia memilih yang jam tayangnya pukul 19.20.
"Enggak kemalaman Mas?" Tanya ku.
"Enggak mb.. paling ini filmnya 2 jam. Kan biar kita bisa shalat Maghrib dan makan malam dulu, gak papa kan?" Jawab Mas Satria.
Aku pun membalasnya lagi,
"Ohw iya udah gak papa mas."
Padahal jarak dari Mall ke kos an lumayan jauh, kalau naik motor tanpa macet bisa 30 menitan, kalau macet jangan tanya.
Aku kasihan sama Mas Satria,takut dia kecapean.
Kelar membeli tiket Mas Satria mengajakku keliling Mall. Aku lihat jam di tanganku, waktu menunjukkan pukul 17.10.
"Ayou mb.. kita keliling Mall, sambil cari minum" ajak Mas Satria.
"Iya Mas," sahut ku.
*Sedikit aku sambil menunduk dan mencoba mencium pundak ku, memastikan bahwa parfum ku masih menutupi bau badan ku.
"Euhmmm. Euhmmm… untung masih wangi." Lirih ku*.
"Mb… mb.. ada toko Sandal dan Sepatu.. masuk yuk?" Ucap Mas Satria.
"Mau ngapain Mas? Ini kan toko untuk wanita?" Sahutku.
Mas Satria hanya tersenyum santai tapi terlihat manis dan langsung masuk ke dalam.
"Mungkin dia mau beli buat Ibunya dan minta pendapatku," pikirku.
"Mb .. pilih saja sandal yang Mb Suka, itung-itung ganti sandal mb yang tadi putus, kalau saya gak ngajak ke pantai mungkin sandal itu masih bagus, hehehehehehe," ungkap Mas Satria sambil melihat sekeliling toko.
"Gak usah Mas, ini juga masih bisa di pakai, lagian udah takdir juga kalau sandal ku putus hari ini," sahut ku menolak.
Sedikit berdebat beberapa kali, karena Mas Satria membujuk terus agar aku mau di belikan dia sandal, tapi aku menolak, karena merasa tidak enak, bukan sok jual mahal, tapi memang tidak mau merepotkan Mas Satria.
Melihat kegigihan Mas Satria akhirnya aku luluh.
Aku pun memilih sandal yang menurut ku simple tapi elegant. Mas Satria minta aku memakai nya langsung, terlihat wajah Mas Satria yang lega dan bahagia.
"Terima kasih ya Mas, semoga sandal nya awet," ucapku.
"Sama-sama, ayo kita shalat Maghrib, terus makan malam, biar nanti pas nonton gak keroncongan neh perut," kata Mas Satria.
Kita menuju Musolah yang ada di Mall, karena ada di lantai paling atas, lantai 10, akhirnya kita menggunakan lif.
Semoga baik-baik saja, aku sebenarnya trauma naik lif, karena pernah terjebak di dalamnya dan aku hanya dengan Sera.
Alhamdulillah tidak kenapa-kenapa, lif nya aman, sudah terdengar suara Khomat, aku dan Mas Satria segera wudhu dan shalat berjamaah.
Selesai shalat, aku melihat jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 18.30, masih ada setengah jam lebih sebelum filmnya mulai.
"Mb… kita makan dulu ya.. kayak rencana tadi, masih cukup kok untuk kita makan malam sebelum filmnya mulai," kata Mas Satria sambil melihat jam tangannya.
"Iya Mas.. makan di food court ajah ya.. kan banyak pilihan menu, dan dekat dengan area Bioskop," sahut ku.
Akhirnya kita makam fast food di ujung area food court, terlihat ramai sekali, untung masih ada meja kosong untuk kita.
Kita menyantap makanan, sambil bercerita tentang hari ini. Mas Satria mengungkap kan kebahagiaan nya karena hari ini aku bisa menemani nya.
Aku pun sedikit lupa akan kesedihan ku tentang Mas Yusuf.
Makanan dan minuman kita sudah habis, bersih, tidak tersisa.
Segera kita siap-siap, masuk ke dalam bioskop.
Aku sedikit agak ngantuk sebenarnya.
Nanti aku pesen kopi ajah untuk menemani makan popcorn sambil melihat filmnya.
Wush…. Wush…
Baru masuk dan melangkah menuju kursi terasa dingin sekali ruangannya. Aku tidak memakai jaket, semoga badan ku bisa menyesuaikan suhu ruangan nya.
Film segera dimulai, aku dan Mas Satria mendapat tempat di deretan pojok paling atas.
Terlihat kursi penuh oleh para penonton, mungkin filmnya bagus, jadi peminatnya banyak.
Aku melirik ke arah Mas Satria, dia fokus menonton filmnya sambil menikmati popcorn yang tadi dia beli.
Hoaammm.... ehm…. Karena suasana yang redup membuat aku merasa ngantuk, aku seruput kembali es kopi ku, tapi tetap saja rasa kantukku belum hilang.
Zzzzz z zzzzz Zzzzzzzzz
"Mb… mb… pulang yuk… filmnya sudah selesai."
Terdengar suara lirih terdengar di telingaku...
"Ehm… ehm. Ehm.. pulang kemana? Aku masih ngantuk," jawab ku sambil masih memejamkan mata.
"Pulang ke kos.. ayo mb.. bangun," suara itu meyakinkan ku lagi dan terasa pipi ku ada yang mengelus.
Perlahan aku membuka mata, sambil mengusap bibir ku yang terasa basah..dan..
"Astaghfirullah.. maaf mas.. ya ampun… aku ketiduran.. maaf ya mas..," aku tersadar.
*** Malu.. malu.. malu…
"Sudah selesai mb filmnya, pulang yuk," ajak Mas Satria.
"Iya Mas" jawabku sambil mengumpulkan nyawa dan merapihkan penampilan ku.
Aku berjalan beriringan dengan Mas Satria, sebenarnya masih ngantuk sekali rasanya ingin langsung jatuh di kasur.
Mas Satria melihat ku dengan tersenyum dan dia sedikit menggandengku, mungkin dia takut kalau aku salah jalan.
"Mb.. ngantuk banget ya.. mau ke toilet dulu gak buat cuci muka?" Ujar Mas Satria.
"Ehm… heheheheh, iya mas… aku ke toilet sebentar ya.. " sahut ku dengan mata masih sayu.
******
🍂*Senja
Berjalan lah kita ke toilet. Aku masuk dan langsung menuju wastafel, aku buka keran dan byur… byur.. aku siram kan air ke seluruh wajah ku, segar rasanya,
Ayo mata melek.. melek dounx!!!!
Aku diam sesaat , kemudian aku siram kan lagi air ke wajah ku.. sampai rasa kantukku sedikit hilang…
Aku keringkan dengan tisu yang aku bawa di tas.
Aku rasa sudah cukup. Haduch.. aku sadar, kenapa sampai ketiduran, kopinya gak efek ini mah.. tadi ngorok gak ya? Kok aku berasa bibir ku basah, haduch jangan-jangan aku ngiler lagi!!!!
uuuh…. malu.. malu.. malu*
******
🍂Happy reading…
Jangan bosen ya baca setiap episodenya..
Jangan lupa like, comment, add fav and rate 5 ya…
♥️♥️♥️♥️🤗🤗🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ilham Rasya
lanjut like
2020-09-20
0
Lintang Lia Taufik
like
2020-09-09
0
Nay⚘
hadir
2020-09-06
0