Bab 13 Mas Yusuf

Aku melirik ke arah Mas Satria, Dia melihat Mas Yusuf yang berjalan dengan Pak Mirza dengan senyum dan tenang.

"Kok Mas Satria tidak terkejut ya? kalau hari ini Mas Yusuf datang ke kantor? Dan kenapa di grup SK tidak bahas hal ini?" gumam ku dalam hati.

Pak Mirza dan Mas Yusuf menempatkan tempat duduknya masing-masing.

Mas Yusuf melihat ku dan Mas Satria seraya tersenyum ramah.

Aku dan Mas Satria pun membalas senyuman itu.

Aku melihat Mas Yusuf tidak seperti waktu aku melihat Mas Satria?

Rasanya biasa saja, tidak grogi dan malu, beda ketika waktu aku pertama kali ketemu Mas Satria. Mungkin karena aku sudah lama tahu dan kenal Mas Yusuf.

"Selamat pagi…. Apa kabar teman-teman semuanya?" sapa Pak Mirza.

Kita semua kompak menjawab,

"Pagi pak… luar biasa .."

"Hari ini saya mengadakan meeting mendadak, karena ada hal penting yang akan saya sampaikan. Sehubungan dengan cabang kantor baru kita yang akan segera beroperasi. Sekarang saya perkenalkan Pak Yusuf, beliau akan training di kantor ini selama 3 bulan, yang kemudian akan menjadi manager di kantor cabang yang baru, karena saya tidak maksimal jika bolak-balik menghandle 2 kantor. Mohon Pak Yusuf untuk memperkenal kan diri," jelas Pak Mirza lumayan panjang.

Mas Yusuf pun berdiri, tampilannya beda sekali ketika dia menggunakan seragam ojek online dengan sekarang yang menggunakan baju batik model modern yang simple berwarna biru, celana bahan hitam dan sepatu fantofel, lebih terlihat rapih dan gagah.

"Terima kasih atas waktunya Pak Mirza. Selamat pagi semua nya.. nama saya Yusuf Aji Santoso, asli dari Wonosobo. Mohon kerjasama dan bantuannya di masa training saya yang hanya 3 bulan disini", jelas Mas Yusuf yang singkat.

Aku jadi teringat waktu Mas Satria juga memperkenalkan diri. Aku bandingkan mereka, terlihat sama-sama ganteng dan gagah, tapi menurutku lebih menarik Mas Satria.

Ups… aku kok jadi komentari mereka berdua sih. Ayou Senja fokus untuk kerja hari ini, fokus meetingnya.

Mas Yusuf ingin tahu dan kenal kita satu per satu sebagai kepala bagian.

Secara singkat kita memperkenal diri masing-masing dan menjelas kan sedikit tentang tanggung jawab kita di kantor.

Sudah saatnya giliran ku, walaupun antara aku dan Mas Yusuf sudah saling kenal, aku harus profesional memperkenalkan diri ku dan menjelaskan tanggung jawab ku di kantor.

Setelah selesai terkahir giliran Pak Satria. Aku melihat Pak Satria juga profesional dalam memperkenalkan dirinya.

Semua pembahasan sudah selesai, meeting pun di akhiri dengan senyuman oleh Pak Mirza.

Aku menuju meja kerjaku.

Aku ingin segera cerita tentang hal ini ke Sera. Aku, Mas Satria, dan Mas Yusuf tidak hanya kenal di luar kantor dan mempunyai grup WA, tapi sekarang kita satu kantor.

"Usttzz.. ustzzs. meeting apaan Nja? Tumben hari Jum'at ada meeting"? tanya Putri yang menghampiri ku ke meja kerja karena dia tidak ikut meeting.

"Iya.. ada orang baru, nanti mau training disini 3 bulan, jadi dia nanti jadi manager di kantor cabang yang baru, nah disini masih Pak Mirza managernya," jelas ku.

"Ohw... Ganteng gak? Cakepan mana sama Pak Satria? Kok gak dia ajah yang disini ya.. gantian biar ada pemandangan baru gitu, bosen lihat Pak Mirza terus, hehehehehehe" ucap Putri.

Dengan santai aku menjawab,

"Ya.. ganteng lah, masa laki-laki cantik sih? Hahahaha,"

Putri ikut tertawa mendengar celoteh ku. Ada suara orang berjalan mendekati aku dan Putri.

"Ehm…. Pak disini ruangan kerjanya Mb Senja dan tim nya," jelas Pak Mirza kepada Mas Yusuf di hadapan ku dan Putri.

Aku tersenyum dan melihat Mas Yusuf dengan ramah memperkenalkan diri ke Putri.

"Pagi mb, saya Yusuf, mohon bantuan nya ya selama saya training disini," tak lupa Mas Yusuf menjabat tangan nya.

"Saya Putri Arlita Pak, biasa di panggil Putri. Saya purchase di tim nya Mb Senja, semoga saya bisa membantu ya Pak," jawab Putri sambil menerima jabatan tangan dari Pak Yusuf.

"Kalau sama Mb Senja tadi saya sudah kenal ya di ruang meeting," tutur Pak Yusuf.

"Iya pak," jawab ku singkat.

"Ehm.. kami keliling dulu ya mb mb, sekalian memperkenalkan Mas Yusuf ke seluruh karyawan", ujar Pak Mirza sembari berjalan meninggalkan aku dan Putri.

Telihat antara Pak Mirza dan Mas Yusuf sangat akrab. Semoga Mas Yusuf betah kerja disini, dari pada dia jadi ojek online.

Tapi aku jadi penasaran, kenapa Mas Yusuf tiba-tiba bisa kerja di kantor ini ya?

Ah.. mungkin nanti dia juga menjelaskan dengan ku dan Mas Satria.

******

Waktunya istirahat makan siang, aku dan Putri akan makan siang di tukang bakso langganan dekat kantor. Rasanya siang-siang seger sekali makan bakso yang pedas, ekstra kuah yang melimpah dan di campur tetelan sapi yang gurih... Uhmmmm.. yummy..

Pas banget hari Jum'at jadi karyawan laki-laki yang muslim menunaikan shalat Jum'at. Jadi gak mungkin Mas Satria mengajak makan siang bareng.

"Senja, rasa bakso di sini tidak berubah ya.. seperti cinta ku pada Thomas, tak akan pernah berubah dan luntur," celetuk Putri.

"Ah.. bisa ajah kamu.. ngomong kayak gitu ya sama Thomas sana, masa sama aku?" sahut ku.

"Iya . Biar ngajarin kamu nanti kalau kamu jadian sama Pak Satria, hal-hal konyol kayak gini harus ada, biar seru hubungannya" khayalan Putri yang semakin aneh.

"Ah.. kamu, kita itu hanya teman biasa, udah habisin baksonya dulu, jangan bully aku terus," jawab ku.

Untung aku tidak menceritakan tentang cinta pertamaku , ke Putri dan Ajeng. Jika mereka tahu dan ternyata orang nya sekarang satu kantor dengan ku, bisa-bisa setiap hari aku di bully, di ledekin dan di suruh pilih antara Mas Satria dan Mas Yusuf.

Kling.. kling..

Hp ku berbunyi. Ada chat masuk di WA grup 'SK'.

Ternyata Mas Yusuf kirim foto sedang makan siang bareng Mas Satria.

Chat dari Mas Satria

[Kita makan siang bareng louch Mb Senja]

Mas Yusuf pun ikut bertanya

[Mb Senja makan siang dimana? Sama

siapa?]

Aku membalas

[Uhm.. akurnya.. saya makan siang sama Putri, di tukang Bakso seberang kantor]

[Kapan-kapan kita makan siang bareng yuks]

Chat Mas Yusuf

[Ok] balas Mas Satria

[Ok] balas ku

******

Aku dan Putri kembali ke kantor.

Aku melihat Mas Satria dan Mas Yusuf berjalan menuju ke dalam kantor.

Mereka terlihat akrab dan sama-sama profesional.

Semoga pertemanan antara Mas Yusuf dan Mas Satria langgeng dan berjalan lancar. Seperti aku dan Sera.

Aku melanjutkan pekerjaan ku sampai waktunya pulang, Alhamdulillah semua lancar.

"Put.. pulang sama siapa?" tanya ku.

"Di jemput kekasih pujaan hati, sekalian mau mampir beli kemeja buat dia," jawab Putri sambil merapikan meja kerjanya.

"Wuiidich… shopping nih.. mantep, hati-hati ya… selamat menikmati weekend," sahut ku.

"Iyups.. pastinya.. kamu juga ya… barang kali di ajak jelong-jelong sama Pak Satria, hehehehehehe" ledek Putri

Kita berjalan keluar.. Putri pulang duluan karena Thomas sudah menunggu di luar kantor. Aku menuju parkiran motor, dan terlihat Mas Satria sudah menungguku di samping motor nya..

"Duch.. lama ya Pak nunggu nya?" tanya ku sedikit canggung karena melihat Pak Satria yang sudah menungguku.

"Gak papa mb, cuman 5 menitan kok, ehm.. kenapa panggilnya Pak lagi? Kan ini sudah jam pulang kerja," jawab Mas Satria

"Hehehehehe.. iya Mas," sahut ku malu.

"Mau langsung pulang atau mau kemana? Kan besok kita libur," tanya Mas Satria dengan menawarkan dua pilihan.

"Ehm.. pulang saja ya Mas, barang kali Mas capek," sahut ku.

"Ya udah kita pulang ya….gimana kalau besok saja kita jalan-jalan ke pantai?" ajak Mas Satria.

Aku terdiam sejenak.

"Kenapa pas sekali ajakannya, rasanya aku ingin sekali ke Pantai, sudah lama aku tidak jalan-jalan.

Dan memang aku suka pantai. Pertanda apa ini? Kok bisa tahu kalau aku suka pantai? Apa cuma kebetulan saja?" lirih di dalam hati ku

Aku sadar dan menjawab,

"Ehm.... Nanti saya pikir kan lagi ya pak, nanti malam saya kabari," jawab ku.

Ya aku menggantung jawaban ku karena aku butuh pendapat Sera, karena dia yang lebih banyak pengalaman dekat dan jalan dengan laki-laki.

"Ya mb.. aku tunggu jawabannya ya... ," sahut Pak Satria dengan senyum tenang.

Kita pun langsung pulang menuju kos an..

🍂 Happy Reading..

di tunggu kisah selanjutnya ya...

jangan lupa like, vote and comment ☺️

Terpopuler

Comments

Ilham Rasya

Ilham Rasya

like lagi

2020-09-18

0

Nay⚘

Nay⚘

hadirr

2020-09-03

1

Sugianti Bisri

Sugianti Bisri

hadir selalu 🤗🤗🤗🤗🤗

2020-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I Prolog
2 Bab 2 Prank
3 Bab 3 Kenangan Senja
4 Bab 4 Ciuman Pertama Senja
5 Bab 5 Pak Satria
6 Bab 6 Perbincangan di Kafe
7 Bab 7 Kebersamaan Senja Dan Pak Satria
8 Bab 8 Dinner
9 Bab 9 Tentang Mimpi
10 Bab 10 Grup WA 'SK'
11 Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja
12 Bab 12 Terkejutnya Senja
13 Bab 13 Mas Yusuf
14 Bab 14 Jawaban Senja
15 Bab 15 Di Pantai
16 Bab 16 Kesedihan Senja
17 Bab 17 Di Kota Tua
18 Bab 18 Di Mall
19 Bab 19 Visualisasi
20 Bab 20 Kelucuan Senja
21 Bab 21 Soto Lamongan
22 Bab 22 Curhat
23 Bab 23 Makan Siang
24 Bab 24 Kecelakaan
25 Bab 25 Di Depan Kos
26 Bab 26 Mbok Mintel
27 Bab 27 Senja Yang Sakit
28 Bab 28 Klinik
29 Bab 29 Ruang Anggrek Nomer 2
30 Bab 30 Kejutan Di Pagi Hari
31 Bab 31 Boleh Pulang
32 Bab 32 Kamar Kos
33 Bab 33 Teman-teman Yang Baik
34 Bab 34 Berempat
35 Bab 35 Bahagia Itu Sederhana
36 Bab 36 Mbak Tiara
37 Bab 37 Kabar Duka
38 Bab 38 Kabar Pemakaman
39 Bab 39 Rumah Duka
40 Bab 40 Pemakaman
41 Bab 41 Opname Lagi
42 Bab 42 Pagi Yang Kocak
43 Bab 43 Ungkapan Hati
44 Bab 44 Perjalanan Pulang
45 Bab 45 Buket bunga dan Red Velvet Cake
46 Bab 46 Pesan Mbak Tiara Di Dalam Mimpi
47 Bab 47 Ada Apa Dengan Sera?
48 Bab 48 Butuh Piknik
49 Bab 49 Surprise!!!
50 Bab 50 Hadiah Untuk Senja
51 Bab 51 Rencana Liburan
52 Bab 52 Kabar Gembira
53 Bab 53 Senja dan Mas Satria
54 Bab 54 Ide Dari Mas Satria
55 Bab 55 Perubahan Destinasi liburan
56 Bab 56 Membeli Hadiah
57 Bab 57 Ucapan Yang Terlambat dari Ibu Senja
58 Bab 58 Kenapa Aku?
59 Bab 59 Terkejut!!
60 Bab 60 Persiapan
61 Bab 61 Begadang
62 Bab 62 Kesiangan
63 Bab 63 Persiapan OTW
64 Bab 64 Perjalanan ke Solo Part. 1
65 Bab 65 Perjalanan ke Solo Part. 2
66 Bab 66 Perjalanan ke Solo Part .3
67 Bab 67 Perjalanan ke Solo Part. 4
68 Bab 68 Sampai Di Solo
69 Bab 69 Pagi di Hotel
70 Bab 70 Perjalanan Ke Rumah Sera
71 Bab 71 Pujian Mas Satria untuk Senja
72 Bab 72 Acara Pertunangan Sera Part 1
73 Bab 73 Acara Pertunangan Sera Part 2
74 Bab 74 Jalan-jalan ke Pantai
75 Bab 75 Cerita Mas Satria
76 Bab 76 Alun-alun Solo
77 Bab 77 Kenangan
78 Bab 78 Wejangan Ajeng
79 Bab 79 Pagi Yang Hangat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab I Prolog
2
Bab 2 Prank
3
Bab 3 Kenangan Senja
4
Bab 4 Ciuman Pertama Senja
5
Bab 5 Pak Satria
6
Bab 6 Perbincangan di Kafe
7
Bab 7 Kebersamaan Senja Dan Pak Satria
8
Bab 8 Dinner
9
Bab 9 Tentang Mimpi
10
Bab 10 Grup WA 'SK'
11
Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja
12
Bab 12 Terkejutnya Senja
13
Bab 13 Mas Yusuf
14
Bab 14 Jawaban Senja
15
Bab 15 Di Pantai
16
Bab 16 Kesedihan Senja
17
Bab 17 Di Kota Tua
18
Bab 18 Di Mall
19
Bab 19 Visualisasi
20
Bab 20 Kelucuan Senja
21
Bab 21 Soto Lamongan
22
Bab 22 Curhat
23
Bab 23 Makan Siang
24
Bab 24 Kecelakaan
25
Bab 25 Di Depan Kos
26
Bab 26 Mbok Mintel
27
Bab 27 Senja Yang Sakit
28
Bab 28 Klinik
29
Bab 29 Ruang Anggrek Nomer 2
30
Bab 30 Kejutan Di Pagi Hari
31
Bab 31 Boleh Pulang
32
Bab 32 Kamar Kos
33
Bab 33 Teman-teman Yang Baik
34
Bab 34 Berempat
35
Bab 35 Bahagia Itu Sederhana
36
Bab 36 Mbak Tiara
37
Bab 37 Kabar Duka
38
Bab 38 Kabar Pemakaman
39
Bab 39 Rumah Duka
40
Bab 40 Pemakaman
41
Bab 41 Opname Lagi
42
Bab 42 Pagi Yang Kocak
43
Bab 43 Ungkapan Hati
44
Bab 44 Perjalanan Pulang
45
Bab 45 Buket bunga dan Red Velvet Cake
46
Bab 46 Pesan Mbak Tiara Di Dalam Mimpi
47
Bab 47 Ada Apa Dengan Sera?
48
Bab 48 Butuh Piknik
49
Bab 49 Surprise!!!
50
Bab 50 Hadiah Untuk Senja
51
Bab 51 Rencana Liburan
52
Bab 52 Kabar Gembira
53
Bab 53 Senja dan Mas Satria
54
Bab 54 Ide Dari Mas Satria
55
Bab 55 Perubahan Destinasi liburan
56
Bab 56 Membeli Hadiah
57
Bab 57 Ucapan Yang Terlambat dari Ibu Senja
58
Bab 58 Kenapa Aku?
59
Bab 59 Terkejut!!
60
Bab 60 Persiapan
61
Bab 61 Begadang
62
Bab 62 Kesiangan
63
Bab 63 Persiapan OTW
64
Bab 64 Perjalanan ke Solo Part. 1
65
Bab 65 Perjalanan ke Solo Part. 2
66
Bab 66 Perjalanan ke Solo Part .3
67
Bab 67 Perjalanan ke Solo Part. 4
68
Bab 68 Sampai Di Solo
69
Bab 69 Pagi di Hotel
70
Bab 70 Perjalanan Ke Rumah Sera
71
Bab 71 Pujian Mas Satria untuk Senja
72
Bab 72 Acara Pertunangan Sera Part 1
73
Bab 73 Acara Pertunangan Sera Part 2
74
Bab 74 Jalan-jalan ke Pantai
75
Bab 75 Cerita Mas Satria
76
Bab 76 Alun-alun Solo
77
Bab 77 Kenangan
78
Bab 78 Wejangan Ajeng
79
Bab 79 Pagi Yang Hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!