Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja

Sera sudah selesai mandi, aku masih asyik chat di grup sambil cengar-cengir.

"Uhm… segarnya… kita delivery order ajah yuk Nja, males keluar, capek" Ucap Sera sambil melihat hpnya.

"Ehem.. aku ngikut kamu ajah." Jawab ku singkat sambil masih chat di grup.

"Ok.. aku pesan nasi pandang ajah ya, pakai rendang, uhm…. Yummyyy kayak nya." Sera pun segera memesan makanan untuk makan malam.

Chat di grup ku sudah selesai, Pak Satria dan Mas Yusuf akhirnya berpamitan untuk makan malam dan istirahat.

Kesempatan aku cerita dan minta pendapat ke Sera tentang kejadian hari ini.

"Ra.. aku mau cerita." Ucap ku sambil melihat ke arah Sera.

"Tumben.... Kayak nya serius neh? Cerita apa?" Jawab Sera yang langsung kepo.

"Ehm… kamu tahu tentang cinta pertama ku kan??" Dengan malu-malu aku mengatakan itu.

"Cinta pertama mu jaman SMA itu?? Ehm…. ( Sambil mengingat dengan memegang bibir nya dan melihat ke langit-langit kamar) .. iya.. itu namanya siapa?? Kalau gak salah .. Mas Yu… Yusuf kan ya?" Ungkap Sera.

Dengan malu-malu dan senyum aku menjelaskan singkat.

"Betul.. ingatan mu baik sekali cantik. Aku hari ini gak sengaja ketemu dengan dia".

Sera tiba-tiba melongo, sangking terkejutnya.

"Woooww.. amazing.… Luar biasa… hal yang sudah lama kamu tunggu-tunggu. Kok bisa ya malah ketemu secara tidak sengaja, ketemunya dimana?"

"Di tambal ban, tadi aku pulang sama Pak Satria kan ban nya bocor, nah pas lagi nambal ada Mas Yusuf, ternyata dia juga teman kuliah Pak Satria." Jawab ku.

"Ya.. ampun dunia sempit sekali ya ternyata.. sekali nya ada cowok lagi, dua louch .. dua…., Hehehehehehe." Ungkapan Sera sambil meledek.

"Maksud mu dua gimana?" Tanya ku lagi karena bingung dengan ucapan Sera.

"Iya... Antara Pak Satria atau Mas Yusuf? Pilih mana? Kata-kata Sera dengan PD nya.

"Ah… kamu bisa ajah, aku sama Pak Satria kan baru kenal, kalau sama Mas Yusuf baru ketemu lagi." Ungkap ku.

Hp Sera berbunyi.. pesanan makanan kita sudah datang. Sera segera mengambil nya.

Masih dengan percakapan lanjut pembahasan tadi, sambil kita menikmati makanan pesanan kita.

Aku pun bercerita tentang grup WA 'SK'. Sera semakin kepo dengan grup ku. Sementara chat masih biasa-biasa saja. Jadi belum ada yang menarik aku ceritakan secara Detail ke Sera.

"Ternyata aku pernah jadi penumpang nya Mas Yusuf waktu berangkat kerja." Ucap ku ke Sera.

"Ohw.. masa. Kok dia jadi ojek online ya?? Padahal kata kamu dia anak orang kaya." Tanya Sera.

"Gak tahu juga, belum berani nanya.. gak enak." Ucap ku.

Kita asyik dengan pembahasan ku, aku gantian bertanya tentang Sera.

"Kamu sendiri gimana sama Mas Yoga itu?? Ada komunikasi lagi??"

"Hehehe.. iya WA nan seperti biasa, dia rumahnya ternyata jauh, di Sunter sana. Keliatan baik kok, konten you tube nya juga mengedukasi dan menarik." Jawab Sera yang terlihat bahagia.

"Alhamdulillah ya.. kita dapat temen baru lagi yang baik,, teman yang baik juga rejeki kan Ra?" Ungkap ku merasa bersyukur.

"Aamiin.. semoga ada kabar baik juga, misal.. aku sama mas Yoga jodoh, kamu sama Pak Satria atau Mas Yusuf Jodoh, hehehehehehe." Kata-kata Sera membuat ku senang tapi bingung.

"… Ehmmm.. Aamiin Ya Robbalalmiin." Jawab ku.

Tak lama kita berdua saling pandang dan tertawa puas.

Tulit.. kling.. Tulit. . Kling.. hp ku berbunyi.

[Besok berangkat bareng lagi ya mb… ]. Ajak Pak Satria via chat WA.

Aku langsung menjawab dengan tak perlu pikir lama.

[Baik pak, semoga besok motornya gak bocor lagi ya?].

[Insya Allah, semoga tidak ada kendala lagi. Ya udah selamat istirahat. Sampai bertemu besok]. Balas Pak Satria.

[Selamat Istirahat juga Pak]. Aku pun membalas.

Sebenarnya aku tidak ingin merepotkan Pak Satria, tapi jika aku menolak juga tidak enak. Kita satu kantor dan berdekatan kos an nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30. Aku dan Sera sudah mulai mengantuk.

Perlahan kita memejamkan mata dan tertidur.

******

🍂Senja

Aku perlahan mulai membuka mata ku, suasana yang tak asing, aku lihat chat tembok warna pink di padukan warna putih kusen cendela yang 'minimalis'. Tersadar aku berada di kamar ku di rumah Ibu di kampung.

Aku beranjak bangun dari tempat tidur ku, ku lihat pemandangan di luar dari cendala kamar. Rumput hijau, bunga mawar, dan bunga kertas yang bermekaran, terlihat indah sekali.

Aku keluar kamar, aku mencari Ibu ku. Aku melihat jam dinding Di tembok ruang tengah yang menunjukkan waktu pukul 08.00.

Kemudian aku menuju meja makan, terlihat berbagai masakan Ibu sudah tersaji rapih, ada nasi goreng, telur ceplok, tempe, tahu dan krupuk.

Terlihat lezat sekali.

Suasana rumah yang hening membuat ku masih mencari Ibu ku. Aku langsung menuju ke kamar beliau.

Ibu ku terlihat sedang berdzikir. Ya.. beliau selesai ibadah shalat Dhuha.

Aku menghampiri beliau, terasa sekali aku merindukan beliau. Wanita hebat ku.. yang selalu sabar, ikhlas, dan luar biasa.

"Assalamu'alaikum Ibu ku sayang.." seraya aku menyapa dan menghampiri ibu.

"Wa'alaikumussalam.. sudah bangun nak?" Sahut ibu dengan senyuman yang membuat hati tenang.

Aku pun menyandarkan kepalaku di pangkuan ibu.

"Aku kangen Ibu, maaf ya Bu aku belum bisa membahagiakan Ibu." Ucap ku.

"Melihat kamu sehat Ibu juga sudah bahagia nak." Ungkap Ibu sambil membelai rambut ku.

Aku pejamkan mata ku, sambil menikmati kehangatan kasih sayang dan belaian lembut kasih sayang seorang Ibu.

"Nak. .. Ibu do'akan kamu selalu sehat, kerjaan nya lancar, berkah, di kelilingi orang baik, dan cepat dapat jodoh yang Soleh, bertanggung jawab, dan sayang sama kamu tulus." Tiba-tiba terdengar do'a Ibu ku..

"Ehm.. Aaminn Ya Robbalalmiin, Ibu juga semoga sehat selalu .. aku juga bisa berbakti terus dengan Ibu, aku sayang Ibu." Balas ku dan aku juga ikut berdo'a.

******

Terdengar suara Adzan Subuh dan alarm hp.

Aku pun terbangun. Ternyata tadi aku mimpi lagi.

Mimpi bersama Ibu ku. Mungkin karena firasat seorang Ibu yang merindukan anak nya.

Semoga Ibu ku selalu di beri kesehatan.

Sudah 8 bulan setelah libur lebaran Idul fitri aku belum pulang lagi, karena persiapan pembukaan kantor cabang baru yang membuat aku tidak bisa mengajukan cuti.

Aku membangun kan Sera, agak lama dia pun bangun.

Setelah itu aku lanjut untuk mengambil air wudhu dan shalat subuh.

Terdengar suara mb Mela yang sedang memasak sarapan sambil bernyanyi dangdut favoritnya.

Ada 10 orang yang nge kos, termasuk aku dan Sera. Satu kamar 2 orang karena cukup luas. Kita semua saling kenal tapi karena kesibukan masing-masing kota jarang ketemu dan ngobrol.

Aku menghampiri Mb Mela dan menyapa seraya lanjut bertanya.

"Pagi mb.. ehmm.. wangi sekali.. masak apa??"

"Pagi juga mbSenja.. masak bihun goreng, soalnya bosen beli terus, hehehehe." Jawab Mb Mela.

"Uhm… mantul.. " Ucap ku sambil berjalan keluar.

"Kamu mau kemana mb?" Tanya Mb Mela.

"Aku mau beli sarapan keluar mb, sekalian olahraga bentar sambil nyari udara seger." Jawabku.

Aku keluar dari kos an… berjalan menelusuri gang menghampiri Ibu penjual sarapan.

Terlihat sudah ada beberapa orang yang mengantri membeli.

Segera aku ikut mengantri agar ke buru waktu untuk siap-siap dan sarapan sebelum berangkat kerja.

"Mb... Mb Senja… " Ada seorang laki-laki yang menyapa.

Aku menengok sumber suara tersebut.

Dan ternyata Pak Satria sedang sarapan disitu.

Aku pun menyapa balik walaupun sedikit kaget karena ada Pak Satria.

"Eh... Pak Satria.. sarapan disini juga?" Tanya ku.

"Iya.. tadi keliling sambil olahraga ternyata ada yang jualan nasi uduk, sekalian saja sarapan. Mb juga bi sarapan?" Ucap Pak Satria.

"Ehem pak... Ini saya mau bungkus soalnya mau makan bareng Sera." Jawab ku.

Pesanan ku sudah jadi.. aku pun segera kembali ke kos an. Pak Satria terlihat sudah selesai menghabiskan makanannya.

"Ayou Mb... Kita bareng jalan nya… " ajak Pak Satria.

"Ohw… ok pak." Balas ku dengan sedikit grogi.

*****

🍂 Happy Reading…

Gimana ya percakapan pagi hari antara Senja dan Pak Satria?? Tunggu episode selanjutnya ya…

Jangan lupa Iike, vote and comment ya… 😊

Terpopuler

Comments

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

Hai kak 👋🏻
Aku mampir lagi...

2020-09-30

0

Ilham Rasya

Ilham Rasya

7 like mendarat Thor 💪💪😅


pernikahanku 🙏

2020-09-17

0

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

nice 💖

2020-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab I Prolog
2 Bab 2 Prank
3 Bab 3 Kenangan Senja
4 Bab 4 Ciuman Pertama Senja
5 Bab 5 Pak Satria
6 Bab 6 Perbincangan di Kafe
7 Bab 7 Kebersamaan Senja Dan Pak Satria
8 Bab 8 Dinner
9 Bab 9 Tentang Mimpi
10 Bab 10 Grup WA 'SK'
11 Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja
12 Bab 12 Terkejutnya Senja
13 Bab 13 Mas Yusuf
14 Bab 14 Jawaban Senja
15 Bab 15 Di Pantai
16 Bab 16 Kesedihan Senja
17 Bab 17 Di Kota Tua
18 Bab 18 Di Mall
19 Bab 19 Visualisasi
20 Bab 20 Kelucuan Senja
21 Bab 21 Soto Lamongan
22 Bab 22 Curhat
23 Bab 23 Makan Siang
24 Bab 24 Kecelakaan
25 Bab 25 Di Depan Kos
26 Bab 26 Mbok Mintel
27 Bab 27 Senja Yang Sakit
28 Bab 28 Klinik
29 Bab 29 Ruang Anggrek Nomer 2
30 Bab 30 Kejutan Di Pagi Hari
31 Bab 31 Boleh Pulang
32 Bab 32 Kamar Kos
33 Bab 33 Teman-teman Yang Baik
34 Bab 34 Berempat
35 Bab 35 Bahagia Itu Sederhana
36 Bab 36 Mbak Tiara
37 Bab 37 Kabar Duka
38 Bab 38 Kabar Pemakaman
39 Bab 39 Rumah Duka
40 Bab 40 Pemakaman
41 Bab 41 Opname Lagi
42 Bab 42 Pagi Yang Kocak
43 Bab 43 Ungkapan Hati
44 Bab 44 Perjalanan Pulang
45 Bab 45 Buket bunga dan Red Velvet Cake
46 Bab 46 Pesan Mbak Tiara Di Dalam Mimpi
47 Bab 47 Ada Apa Dengan Sera?
48 Bab 48 Butuh Piknik
49 Bab 49 Surprise!!!
50 Bab 50 Hadiah Untuk Senja
51 Bab 51 Rencana Liburan
52 Bab 52 Kabar Gembira
53 Bab 53 Senja dan Mas Satria
54 Bab 54 Ide Dari Mas Satria
55 Bab 55 Perubahan Destinasi liburan
56 Bab 56 Membeli Hadiah
57 Bab 57 Ucapan Yang Terlambat dari Ibu Senja
58 Bab 58 Kenapa Aku?
59 Bab 59 Terkejut!!
60 Bab 60 Persiapan
61 Bab 61 Begadang
62 Bab 62 Kesiangan
63 Bab 63 Persiapan OTW
64 Bab 64 Perjalanan ke Solo Part. 1
65 Bab 65 Perjalanan ke Solo Part. 2
66 Bab 66 Perjalanan ke Solo Part .3
67 Bab 67 Perjalanan ke Solo Part. 4
68 Bab 68 Sampai Di Solo
69 Bab 69 Pagi di Hotel
70 Bab 70 Perjalanan Ke Rumah Sera
71 Bab 71 Pujian Mas Satria untuk Senja
72 Bab 72 Acara Pertunangan Sera Part 1
73 Bab 73 Acara Pertunangan Sera Part 2
74 Bab 74 Jalan-jalan ke Pantai
75 Bab 75 Cerita Mas Satria
76 Bab 76 Alun-alun Solo
77 Bab 77 Kenangan
78 Bab 78 Wejangan Ajeng
79 Bab 79 Pagi Yang Hangat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab I Prolog
2
Bab 2 Prank
3
Bab 3 Kenangan Senja
4
Bab 4 Ciuman Pertama Senja
5
Bab 5 Pak Satria
6
Bab 6 Perbincangan di Kafe
7
Bab 7 Kebersamaan Senja Dan Pak Satria
8
Bab 8 Dinner
9
Bab 9 Tentang Mimpi
10
Bab 10 Grup WA 'SK'
11
Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja
12
Bab 12 Terkejutnya Senja
13
Bab 13 Mas Yusuf
14
Bab 14 Jawaban Senja
15
Bab 15 Di Pantai
16
Bab 16 Kesedihan Senja
17
Bab 17 Di Kota Tua
18
Bab 18 Di Mall
19
Bab 19 Visualisasi
20
Bab 20 Kelucuan Senja
21
Bab 21 Soto Lamongan
22
Bab 22 Curhat
23
Bab 23 Makan Siang
24
Bab 24 Kecelakaan
25
Bab 25 Di Depan Kos
26
Bab 26 Mbok Mintel
27
Bab 27 Senja Yang Sakit
28
Bab 28 Klinik
29
Bab 29 Ruang Anggrek Nomer 2
30
Bab 30 Kejutan Di Pagi Hari
31
Bab 31 Boleh Pulang
32
Bab 32 Kamar Kos
33
Bab 33 Teman-teman Yang Baik
34
Bab 34 Berempat
35
Bab 35 Bahagia Itu Sederhana
36
Bab 36 Mbak Tiara
37
Bab 37 Kabar Duka
38
Bab 38 Kabar Pemakaman
39
Bab 39 Rumah Duka
40
Bab 40 Pemakaman
41
Bab 41 Opname Lagi
42
Bab 42 Pagi Yang Kocak
43
Bab 43 Ungkapan Hati
44
Bab 44 Perjalanan Pulang
45
Bab 45 Buket bunga dan Red Velvet Cake
46
Bab 46 Pesan Mbak Tiara Di Dalam Mimpi
47
Bab 47 Ada Apa Dengan Sera?
48
Bab 48 Butuh Piknik
49
Bab 49 Surprise!!!
50
Bab 50 Hadiah Untuk Senja
51
Bab 51 Rencana Liburan
52
Bab 52 Kabar Gembira
53
Bab 53 Senja dan Mas Satria
54
Bab 54 Ide Dari Mas Satria
55
Bab 55 Perubahan Destinasi liburan
56
Bab 56 Membeli Hadiah
57
Bab 57 Ucapan Yang Terlambat dari Ibu Senja
58
Bab 58 Kenapa Aku?
59
Bab 59 Terkejut!!
60
Bab 60 Persiapan
61
Bab 61 Begadang
62
Bab 62 Kesiangan
63
Bab 63 Persiapan OTW
64
Bab 64 Perjalanan ke Solo Part. 1
65
Bab 65 Perjalanan ke Solo Part. 2
66
Bab 66 Perjalanan ke Solo Part .3
67
Bab 67 Perjalanan ke Solo Part. 4
68
Bab 68 Sampai Di Solo
69
Bab 69 Pagi di Hotel
70
Bab 70 Perjalanan Ke Rumah Sera
71
Bab 71 Pujian Mas Satria untuk Senja
72
Bab 72 Acara Pertunangan Sera Part 1
73
Bab 73 Acara Pertunangan Sera Part 2
74
Bab 74 Jalan-jalan ke Pantai
75
Bab 75 Cerita Mas Satria
76
Bab 76 Alun-alun Solo
77
Bab 77 Kenangan
78
Bab 78 Wejangan Ajeng
79
Bab 79 Pagi Yang Hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!