Sera sudah selesai mandi, aku masih asyik chat di grup sambil cengar-cengir.
"Uhm… segarnya… kita delivery order ajah yuk Nja, males keluar, capek" Ucap Sera sambil melihat hpnya.
"Ehem.. aku ngikut kamu ajah." Jawab ku singkat sambil masih chat di grup.
"Ok.. aku pesan nasi pandang ajah ya, pakai rendang, uhm…. Yummyyy kayak nya." Sera pun segera memesan makanan untuk makan malam.
Chat di grup ku sudah selesai, Pak Satria dan Mas Yusuf akhirnya berpamitan untuk makan malam dan istirahat.
Kesempatan aku cerita dan minta pendapat ke Sera tentang kejadian hari ini.
"Ra.. aku mau cerita." Ucap ku sambil melihat ke arah Sera.
"Tumben.... Kayak nya serius neh? Cerita apa?" Jawab Sera yang langsung kepo.
"Ehm… kamu tahu tentang cinta pertama ku kan??" Dengan malu-malu aku mengatakan itu.
"Cinta pertama mu jaman SMA itu?? Ehm…. ( Sambil mengingat dengan memegang bibir nya dan melihat ke langit-langit kamar) .. iya.. itu namanya siapa?? Kalau gak salah .. Mas Yu… Yusuf kan ya?" Ungkap Sera.
Dengan malu-malu dan senyum aku menjelaskan singkat.
"Betul.. ingatan mu baik sekali cantik. Aku hari ini gak sengaja ketemu dengan dia".
Sera tiba-tiba melongo, sangking terkejutnya.
"Woooww.. amazing.… Luar biasa… hal yang sudah lama kamu tunggu-tunggu. Kok bisa ya malah ketemu secara tidak sengaja, ketemunya dimana?"
"Di tambal ban, tadi aku pulang sama Pak Satria kan ban nya bocor, nah pas lagi nambal ada Mas Yusuf, ternyata dia juga teman kuliah Pak Satria." Jawab ku.
"Ya.. ampun dunia sempit sekali ya ternyata.. sekali nya ada cowok lagi, dua louch .. dua…., Hehehehehehe." Ungkapan Sera sambil meledek.
"Maksud mu dua gimana?" Tanya ku lagi karena bingung dengan ucapan Sera.
"Iya... Antara Pak Satria atau Mas Yusuf? Pilih mana? Kata-kata Sera dengan PD nya.
"Ah… kamu bisa ajah, aku sama Pak Satria kan baru kenal, kalau sama Mas Yusuf baru ketemu lagi." Ungkap ku.
Hp Sera berbunyi.. pesanan makanan kita sudah datang. Sera segera mengambil nya.
Masih dengan percakapan lanjut pembahasan tadi, sambil kita menikmati makanan pesanan kita.
Aku pun bercerita tentang grup WA 'SK'. Sera semakin kepo dengan grup ku. Sementara chat masih biasa-biasa saja. Jadi belum ada yang menarik aku ceritakan secara Detail ke Sera.
"Ternyata aku pernah jadi penumpang nya Mas Yusuf waktu berangkat kerja." Ucap ku ke Sera.
"Ohw.. masa. Kok dia jadi ojek online ya?? Padahal kata kamu dia anak orang kaya." Tanya Sera.
"Gak tahu juga, belum berani nanya.. gak enak." Ucap ku.
Kita asyik dengan pembahasan ku, aku gantian bertanya tentang Sera.
"Kamu sendiri gimana sama Mas Yoga itu?? Ada komunikasi lagi??"
"Hehehe.. iya WA nan seperti biasa, dia rumahnya ternyata jauh, di Sunter sana. Keliatan baik kok, konten you tube nya juga mengedukasi dan menarik." Jawab Sera yang terlihat bahagia.
"Alhamdulillah ya.. kita dapat temen baru lagi yang baik,, teman yang baik juga rejeki kan Ra?" Ungkap ku merasa bersyukur.
"Aamiin.. semoga ada kabar baik juga, misal.. aku sama mas Yoga jodoh, kamu sama Pak Satria atau Mas Yusuf Jodoh, hehehehehehe." Kata-kata Sera membuat ku senang tapi bingung.
"… Ehmmm.. Aamiin Ya Robbalalmiin." Jawab ku.
Tak lama kita berdua saling pandang dan tertawa puas.
Tulit.. kling.. Tulit. . Kling.. hp ku berbunyi.
[Besok berangkat bareng lagi ya mb… ]. Ajak Pak Satria via chat WA.
Aku langsung menjawab dengan tak perlu pikir lama.
[Baik pak, semoga besok motornya gak bocor lagi ya?].
[Insya Allah, semoga tidak ada kendala lagi. Ya udah selamat istirahat. Sampai bertemu besok]. Balas Pak Satria.
[Selamat Istirahat juga Pak]. Aku pun membalas.
Sebenarnya aku tidak ingin merepotkan Pak Satria, tapi jika aku menolak juga tidak enak. Kita satu kantor dan berdekatan kos an nya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30. Aku dan Sera sudah mulai mengantuk.
Perlahan kita memejamkan mata dan tertidur.
******
🍂Senja
Aku perlahan mulai membuka mata ku, suasana yang tak asing, aku lihat chat tembok warna pink di padukan warna putih kusen cendela yang 'minimalis'. Tersadar aku berada di kamar ku di rumah Ibu di kampung.
Aku beranjak bangun dari tempat tidur ku, ku lihat pemandangan di luar dari cendala kamar. Rumput hijau, bunga mawar, dan bunga kertas yang bermekaran, terlihat indah sekali.
Aku keluar kamar, aku mencari Ibu ku. Aku melihat jam dinding Di tembok ruang tengah yang menunjukkan waktu pukul 08.00.
Kemudian aku menuju meja makan, terlihat berbagai masakan Ibu sudah tersaji rapih, ada nasi goreng, telur ceplok, tempe, tahu dan krupuk.
Terlihat lezat sekali.
Suasana rumah yang hening membuat ku masih mencari Ibu ku. Aku langsung menuju ke kamar beliau.
Ibu ku terlihat sedang berdzikir. Ya.. beliau selesai ibadah shalat Dhuha.
Aku menghampiri beliau, terasa sekali aku merindukan beliau. Wanita hebat ku.. yang selalu sabar, ikhlas, dan luar biasa.
"Assalamu'alaikum Ibu ku sayang.." seraya aku menyapa dan menghampiri ibu.
"Wa'alaikumussalam.. sudah bangun nak?" Sahut ibu dengan senyuman yang membuat hati tenang.
Aku pun menyandarkan kepalaku di pangkuan ibu.
"Aku kangen Ibu, maaf ya Bu aku belum bisa membahagiakan Ibu." Ucap ku.
"Melihat kamu sehat Ibu juga sudah bahagia nak." Ungkap Ibu sambil membelai rambut ku.
Aku pejamkan mata ku, sambil menikmati kehangatan kasih sayang dan belaian lembut kasih sayang seorang Ibu.
"Nak. .. Ibu do'akan kamu selalu sehat, kerjaan nya lancar, berkah, di kelilingi orang baik, dan cepat dapat jodoh yang Soleh, bertanggung jawab, dan sayang sama kamu tulus." Tiba-tiba terdengar do'a Ibu ku..
"Ehm.. Aaminn Ya Robbalalmiin, Ibu juga semoga sehat selalu .. aku juga bisa berbakti terus dengan Ibu, aku sayang Ibu." Balas ku dan aku juga ikut berdo'a.
******
Terdengar suara Adzan Subuh dan alarm hp.
Aku pun terbangun. Ternyata tadi aku mimpi lagi.
Mimpi bersama Ibu ku. Mungkin karena firasat seorang Ibu yang merindukan anak nya.
Semoga Ibu ku selalu di beri kesehatan.
Sudah 8 bulan setelah libur lebaran Idul fitri aku belum pulang lagi, karena persiapan pembukaan kantor cabang baru yang membuat aku tidak bisa mengajukan cuti.
Aku membangun kan Sera, agak lama dia pun bangun.
Setelah itu aku lanjut untuk mengambil air wudhu dan shalat subuh.
Terdengar suara mb Mela yang sedang memasak sarapan sambil bernyanyi dangdut favoritnya.
Ada 10 orang yang nge kos, termasuk aku dan Sera. Satu kamar 2 orang karena cukup luas. Kita semua saling kenal tapi karena kesibukan masing-masing kota jarang ketemu dan ngobrol.
Aku menghampiri Mb Mela dan menyapa seraya lanjut bertanya.
"Pagi mb.. ehmm.. wangi sekali.. masak apa??"
"Pagi juga mbSenja.. masak bihun goreng, soalnya bosen beli terus, hehehehe." Jawab Mb Mela.
"Uhm… mantul.. " Ucap ku sambil berjalan keluar.
"Kamu mau kemana mb?" Tanya Mb Mela.
"Aku mau beli sarapan keluar mb, sekalian olahraga bentar sambil nyari udara seger." Jawabku.
Aku keluar dari kos an… berjalan menelusuri gang menghampiri Ibu penjual sarapan.
Terlihat sudah ada beberapa orang yang mengantri membeli.
Segera aku ikut mengantri agar ke buru waktu untuk siap-siap dan sarapan sebelum berangkat kerja.
"Mb... Mb Senja… " Ada seorang laki-laki yang menyapa.
Aku menengok sumber suara tersebut.
Dan ternyata Pak Satria sedang sarapan disitu.
Aku pun menyapa balik walaupun sedikit kaget karena ada Pak Satria.
"Eh... Pak Satria.. sarapan disini juga?" Tanya ku.
"Iya.. tadi keliling sambil olahraga ternyata ada yang jualan nasi uduk, sekalian saja sarapan. Mb juga bi sarapan?" Ucap Pak Satria.
"Ehem pak... Ini saya mau bungkus soalnya mau makan bareng Sera." Jawab ku.
Pesanan ku sudah jadi.. aku pun segera kembali ke kos an. Pak Satria terlihat sudah selesai menghabiskan makanannya.
"Ayou Mb... Kita bareng jalan nya… " ajak Pak Satria.
"Ohw… ok pak." Balas ku dengan sedikit grogi.
*****
🍂 Happy Reading…
Gimana ya percakapan pagi hari antara Senja dan Pak Satria?? Tunggu episode selanjutnya ya…
Jangan lupa Iike, vote and comment ya… 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Hai kak 👋🏻
Aku mampir lagi...
2020-09-30
0
Ilham Rasya
7 like mendarat Thor 💪💪😅
pernikahanku 🙏
2020-09-17
0
Ayunina Sharlyn
nice 💖
2020-08-25
1