Bab 3 Kenangan Senja

Pagi sudah datang, ketika matahari mulai naik dan memperlihat kan cahayanya ke langit aku dan Sera sudah selesai siap-siap untuk berangkat kerja.

Ya pukul 07.00 pagi kita harus sudah berangkat mengingat agar tidak terkena macet. Paham lah bagaimana dengan hiruk pikuk kehidupan di Ibu kota.

" Nja, aku mau naik ojek online ajah lah, barang kali temennya Mas itu datang kan biar nom-nom langsung di benerin, " kata Sera.

" Iya, jangan lupa pesen sama pak Maman, biar kalau orang itu datang langsung di tunjukan motor mu dan kasih tahu juga kalau mau di bawah buat di benerin, " ucap ku sambil mengambil tas kerja ku.

" Oh iya ya, nanti aku bilang pak Maman. Nanti di kira maling lagi klo ada orang asing tiba-tiba datang dan ambil motor ku, bonyok lah tuh orang, " ucap sambil ketawa lirih.

" Nja, ojek online ku udah nyampe, aku berangkat duluan ya sambil nanti mampir di bawah buat bilang sama Pak Maman, "kata Sera sambil keluar kamar.

" Iya, hati-hati, " jawabku singkat.

Terdengar suara motor dari ojek online pesanan Sera sudah beranjak pergi, mengantarkan Sera ke kantornya.

Aku melihat jam tanganku, sudah menunjukkan pukul 07.10 menit. Kemudian aku cek aplikasi ojek online di hp ku, 3 menit lagi sampai si driver ojek nya.

Aku perhatikan nama dan fotonya sepertinya aku kenal.

Sabar aku menunggu sambil menghabiskan nasi goreng dan secangkir teh ku, tak lama hp ku berbunyi.

Alhamdulillah drivernya sudah sampai dan segera aku ke depan.

" Mbak Sera ya? " tanya mas drivernya, sambil ngecek aplikasi.

" Iya Mas, " jawabku singkat.

" Benar ya mb, tujuannya ke Kebon Jeruk, ini mb masker dan helm nya, " ucapnya sambil memberikan ku helm dan masker.

Tak lama kita jalan, aku semakin bertanya-tanya di dalam hati.

" Namanya Yusuf, fotonya juga mirip dia, apa jangan-jangan bener ya???? "

Beberapa menit kemudian, setelah aku berfikir ingin berani bertanya, mas driver nya yang membuka percakapan.

" Mb Sera udah lama kerjanya? "

" Iya , Alhamdulillah sudah 2 tahun mas, " jawab ku singkat sembari melirik ke spion.

" Ohw asli Jakarta ya?" tanyanya singkat.

" Ohw, bukan Mas saya asli Wonosobo, " jawabku.

" Loh sama mb, aku juga asli Wonosobo, tepatnya di desa Kreo, kalau Mbak desanya dimana? " ucap dia.

Hatiku semakin bertanya-tanya dan berfikir apakah ini Mas Yusuf Aji Santoso, Kakak kelas waktu SMA?

Tapi dia tidak mengenaliku, padahal waktu SMA kita sering ngobrol bareng di kantin. Tapi karena pakai masker dan helm aku tidak bisa memastikan, karena aku bukan orang yang bisa menerawang, hehehheheehe.

" Mbak, Mbak, kok diam saja?? " Tegasnya.

Sambil sedikit terbata aku menjawab,

" Ehm, aku dari Kareja Mas. Kayaknya aku gak asing sama Mas. "

" Wah kebetulan tetangga desa ternyata kita. Masa sih Mbak, emang muka ku pasaran kali ya, makanya banyak yang mirip, " ucapnya.

Belum aku sempat menanyakan nama panjang Mas Yusuf, ternyata kita sudah sampai kantorku.

" Sudah sampai Mbak total nya Rp20.000. " jelasnya.

" Ini Mas, terima kasih, " kataku sambil mengembalikan helm.

" Sama-sama Mbak, " ucap dia singkat.

Tak lama aku berjalan menuju lobby kantor, Mas Yusuf sudah perlahan pergi keluar area kantor.

Aku sempatkan menengoknya kembali. Tapi dia sudah tidak terlihat.

Aku berjalan menuju ruang kerjaku.

"Kenapa aku tadi nggak nanya nama lengkapnya? Kenapa tadi aku tidak menanyakan dia pernah sekolah dimana? Kenapa aku ini, dia kan hanya driver ojek online, yang namanya Yusuf dari Wonosobo juga banyak. Ah sudahlah …"

Gumam ku di dalam hati.

Tak lama sampai lah aku di meja kerja, segera aku menaruh tas ku di tempat biasa dan menyalakan komputer. Aku cek email, kemudian cek laporan yg ada di file meja untuk bahan meeting hari ini.

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat semakin keras. Aku melihat ke depan ternyata Ajeng yang sedang berlari karena terlambat.

Meja kerja kita saling berhadapan dan hanya di batasi oleh partisi yang ukuranya setengah badan kita.

" Huft!!! Capek nya, " kata Ajeng sambil ngos-ngosan sembari merapihkan meja kerjanya.

" Terlambat lagi Jeng?? " tanyaku.

" Iya nih, pacarku ban motornya tadi bocor , akhirnya naik ojek online tapi datang nya lelet kayak keong, " jawabnya.

" Ohw... ya udah untung Pak Mirza belum sampai kalau sudah siap-siap kamu pagi-pagi sarapan omelannya dia kayak biasa, " ucapku sambil meledek.

Pak Mirza adalah manager di Kantorku, dia baik tapi dia tidak suka kalau ada karyawan yang tidak di disiplin, apalagi tidak menjaga integritas.

Sambil melirik ruangan Pak Mirza, Ajeng bertanya kepadaku.

" Lah!! kemana itu si bapak, tumben belum kelihatan, eh tapi baguslah aku aman jadinya, hehehheheehe. "

" Kurang tahu, namanya bos mah santai selow mau berangkat jam berapapun, " jawabku.

" Hari ini Putri jadi cuti Nja?? " tanya Ajeng sembari mengotak atik komputer nya.

" Yup " jawabku singkat.

Setelah itu kita sibuk dengan jobdesk kita masing-masing.

Aku cek lagi laporan dan email. Dan menbuat laporan rekap harian untuk hari ini.

Dan tak lama setelah semua selesai, tiba-tiba terlintas di kepalaku Mas Yusuf driver ojek online yang tadi pagi.

Karena sudah agak sedikit longgar akhirnya aku coba cari info di facebook.

Klik.. klik.. aku langsung searching nama Yusuf Aji Santoso. Dan muncul lah beberapa profil.

Aku cari dan cari, lihat foto profil dan ketemulah yang mirip. Aku buka profilnya, cek galerinya dan ternyata iya ketemu.

Dan dia memang tinggal di Jakarta. Tapi dia jarang aktif di facebook. Hanya sedikit info yang aku dapat.

Cuma bingung saja masa iya tadi dia? masa dia jadi driver ojek online? Setahuku dia anak orang kaya, bahkan pas lulus SMA dia kuliah di Universitas ternama.

Tak lama terdengar suara bisik lirik.

"Hust.. hust.. Nja, Senja… buat meeting hari ini kamu udah kelar??" tanya Ajeng sambil berdiri d depan batasan partisi meja kerja kita.

Sedikit kaget aku menjawab,

" Udah beres pokoknya. Kamu bikin aku kaget saja!! "

" Kaget kenapa? Kamu lagi ngapain sih dari tadi sibuk banget lihat monitor komputer mu? " tanya Ajeng yang memang suka kepo.

" Lagi kerja lah, masa tidur , hehehehehehe, " jawab ku sambil merapihkan berkas untuk meeting.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00. Tak lama Pak Mirza datang dan aku melihat dia bersama laki-laki.

Tak terlihat jelas siapa karena tertutup oleh badan Pak Mirza.

Pikirku mungkin anak nya, karena aku tahu beliau punya anak seumuranku.

Tapi tumben sekali anaknya ikut ke kantor, karena setahuku anaknya masih kuliah S3 di Singapura.

Tapi ya sudah lah, bukan urusanku juga.

Tiba-tiba Ajeng datang dan bertanya dengan semangat,

" Haduch haduch, aku ketinggalan berita ya, tadi Pak Mirza sama siapa? Aku tadi udah gak tahan akhirnya lumayan lama di toilet. "

" Ohw.. nggak jelas tadi aku cuma sepintas melihatnya, " jawabku santai.

" Ich.. kamu mah gak penasaran apa? Aku ajah kepo banget nih, " ucap Ajeng.

" Enggak, lagian disini kita kerja bukan untuk bergosip, hahaahaha, " sahutku sambil sedikit meledek.

" Ah susah emang kalau ngomong tentang laki-laki sama jomblo akut... huft ..!!! " balas Ajeng dengan nada kesal.

15 menit lagi pukul 10.00, waktu kita meeting daily.

Tapi perutku kok tiba-tiba bergejolak. Rasanya nggak kuat ingin ke toilet. Mungkin karena tadi pagi sarapan nasi gorengnya pedas.

Aku sedikit berlari menuju ke toilet, sambil memegang perut ku. Dan ketika antara lorong jalan dekat pintu toilet tiba-tiba

'Crash'…. Aku bertabrakan dengan seorang laki-laki yang tiba-tiba keluar dari toilet.

Aku sedikit terkejut dan terjatuh. Dan aku menatap laki-laki itu, sambil masih memegang perut ku. Sebelumnya aku tidak pernah melihat nya, aku malu dan hanya diam.

" Mbak, Mbak, nggak papa mb?? maaf tadi saya gak lihat ada mb. "

tanya laki-laki itu sambil membantuku berdiri.

" Ehm!! haduch!!maaf juga ya Mas, saya buru2-buru dan gak lihat jalan, sekali lagi maaf-maaf, " sambil membungkukkan badanku dan segera masuk toilet.

Di dalam toilet aku memikirkan kejadian tadi, malu rasanya, untung laki-laki itu tidak marah, bodoh banget aku gak lihat -lihat jalan. Huftt.…

🍂Happy Reading…

kisah nya masih berlanjut ya

Jangan lupa vote ,like dan komen..

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Bagus juga alurnya..

2020-09-25

0

NonaHana

NonaHana

Like 👍👍

2020-09-17

0

Aisy Hilyah

Aisy Hilyah

lanjuuuuut

2020-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I Prolog
2 Bab 2 Prank
3 Bab 3 Kenangan Senja
4 Bab 4 Ciuman Pertama Senja
5 Bab 5 Pak Satria
6 Bab 6 Perbincangan di Kafe
7 Bab 7 Kebersamaan Senja Dan Pak Satria
8 Bab 8 Dinner
9 Bab 9 Tentang Mimpi
10 Bab 10 Grup WA 'SK'
11 Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja
12 Bab 12 Terkejutnya Senja
13 Bab 13 Mas Yusuf
14 Bab 14 Jawaban Senja
15 Bab 15 Di Pantai
16 Bab 16 Kesedihan Senja
17 Bab 17 Di Kota Tua
18 Bab 18 Di Mall
19 Bab 19 Visualisasi
20 Bab 20 Kelucuan Senja
21 Bab 21 Soto Lamongan
22 Bab 22 Curhat
23 Bab 23 Makan Siang
24 Bab 24 Kecelakaan
25 Bab 25 Di Depan Kos
26 Bab 26 Mbok Mintel
27 Bab 27 Senja Yang Sakit
28 Bab 28 Klinik
29 Bab 29 Ruang Anggrek Nomer 2
30 Bab 30 Kejutan Di Pagi Hari
31 Bab 31 Boleh Pulang
32 Bab 32 Kamar Kos
33 Bab 33 Teman-teman Yang Baik
34 Bab 34 Berempat
35 Bab 35 Bahagia Itu Sederhana
36 Bab 36 Mbak Tiara
37 Bab 37 Kabar Duka
38 Bab 38 Kabar Pemakaman
39 Bab 39 Rumah Duka
40 Bab 40 Pemakaman
41 Bab 41 Opname Lagi
42 Bab 42 Pagi Yang Kocak
43 Bab 43 Ungkapan Hati
44 Bab 44 Perjalanan Pulang
45 Bab 45 Buket bunga dan Red Velvet Cake
46 Bab 46 Pesan Mbak Tiara Di Dalam Mimpi
47 Bab 47 Ada Apa Dengan Sera?
48 Bab 48 Butuh Piknik
49 Bab 49 Surprise!!!
50 Bab 50 Hadiah Untuk Senja
51 Bab 51 Rencana Liburan
52 Bab 52 Kabar Gembira
53 Bab 53 Senja dan Mas Satria
54 Bab 54 Ide Dari Mas Satria
55 Bab 55 Perubahan Destinasi liburan
56 Bab 56 Membeli Hadiah
57 Bab 57 Ucapan Yang Terlambat dari Ibu Senja
58 Bab 58 Kenapa Aku?
59 Bab 59 Terkejut!!
60 Bab 60 Persiapan
61 Bab 61 Begadang
62 Bab 62 Kesiangan
63 Bab 63 Persiapan OTW
64 Bab 64 Perjalanan ke Solo Part. 1
65 Bab 65 Perjalanan ke Solo Part. 2
66 Bab 66 Perjalanan ke Solo Part .3
67 Bab 67 Perjalanan ke Solo Part. 4
68 Bab 68 Sampai Di Solo
69 Bab 69 Pagi di Hotel
70 Bab 70 Perjalanan Ke Rumah Sera
71 Bab 71 Pujian Mas Satria untuk Senja
72 Bab 72 Acara Pertunangan Sera Part 1
73 Bab 73 Acara Pertunangan Sera Part 2
74 Bab 74 Jalan-jalan ke Pantai
75 Bab 75 Cerita Mas Satria
76 Bab 76 Alun-alun Solo
77 Bab 77 Kenangan
78 Bab 78 Wejangan Ajeng
79 Bab 79 Pagi Yang Hangat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab I Prolog
2
Bab 2 Prank
3
Bab 3 Kenangan Senja
4
Bab 4 Ciuman Pertama Senja
5
Bab 5 Pak Satria
6
Bab 6 Perbincangan di Kafe
7
Bab 7 Kebersamaan Senja Dan Pak Satria
8
Bab 8 Dinner
9
Bab 9 Tentang Mimpi
10
Bab 10 Grup WA 'SK'
11
Bab 11 Do'a Ibu Untuk Senja
12
Bab 12 Terkejutnya Senja
13
Bab 13 Mas Yusuf
14
Bab 14 Jawaban Senja
15
Bab 15 Di Pantai
16
Bab 16 Kesedihan Senja
17
Bab 17 Di Kota Tua
18
Bab 18 Di Mall
19
Bab 19 Visualisasi
20
Bab 20 Kelucuan Senja
21
Bab 21 Soto Lamongan
22
Bab 22 Curhat
23
Bab 23 Makan Siang
24
Bab 24 Kecelakaan
25
Bab 25 Di Depan Kos
26
Bab 26 Mbok Mintel
27
Bab 27 Senja Yang Sakit
28
Bab 28 Klinik
29
Bab 29 Ruang Anggrek Nomer 2
30
Bab 30 Kejutan Di Pagi Hari
31
Bab 31 Boleh Pulang
32
Bab 32 Kamar Kos
33
Bab 33 Teman-teman Yang Baik
34
Bab 34 Berempat
35
Bab 35 Bahagia Itu Sederhana
36
Bab 36 Mbak Tiara
37
Bab 37 Kabar Duka
38
Bab 38 Kabar Pemakaman
39
Bab 39 Rumah Duka
40
Bab 40 Pemakaman
41
Bab 41 Opname Lagi
42
Bab 42 Pagi Yang Kocak
43
Bab 43 Ungkapan Hati
44
Bab 44 Perjalanan Pulang
45
Bab 45 Buket bunga dan Red Velvet Cake
46
Bab 46 Pesan Mbak Tiara Di Dalam Mimpi
47
Bab 47 Ada Apa Dengan Sera?
48
Bab 48 Butuh Piknik
49
Bab 49 Surprise!!!
50
Bab 50 Hadiah Untuk Senja
51
Bab 51 Rencana Liburan
52
Bab 52 Kabar Gembira
53
Bab 53 Senja dan Mas Satria
54
Bab 54 Ide Dari Mas Satria
55
Bab 55 Perubahan Destinasi liburan
56
Bab 56 Membeli Hadiah
57
Bab 57 Ucapan Yang Terlambat dari Ibu Senja
58
Bab 58 Kenapa Aku?
59
Bab 59 Terkejut!!
60
Bab 60 Persiapan
61
Bab 61 Begadang
62
Bab 62 Kesiangan
63
Bab 63 Persiapan OTW
64
Bab 64 Perjalanan ke Solo Part. 1
65
Bab 65 Perjalanan ke Solo Part. 2
66
Bab 66 Perjalanan ke Solo Part .3
67
Bab 67 Perjalanan ke Solo Part. 4
68
Bab 68 Sampai Di Solo
69
Bab 69 Pagi di Hotel
70
Bab 70 Perjalanan Ke Rumah Sera
71
Bab 71 Pujian Mas Satria untuk Senja
72
Bab 72 Acara Pertunangan Sera Part 1
73
Bab 73 Acara Pertunangan Sera Part 2
74
Bab 74 Jalan-jalan ke Pantai
75
Bab 75 Cerita Mas Satria
76
Bab 76 Alun-alun Solo
77
Bab 77 Kenangan
78
Bab 78 Wejangan Ajeng
79
Bab 79 Pagi Yang Hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!