SEBUAH KEBENARAN

Reynald dan Lidia, baru saja keluar dari ruangan Mr. Kim, setelah pembicaraan hangat mereka. Dan kesepakatan kerjasama dengan perusahaan Mr. Kim yang akan menempatkan restorannya di salah satu hotel milik Reynald, di pulau Bali.

Kebahagian terlihat terpancar di wajah kedua insan berlainan jenis itu. Keduanya berjalan beriringan menuju mobil yang telah terparkir di depan pintu Restoran, dengan salah satu tangan Reynald memeluk pinggang Lidia dengan posesif. Tanpa mereka sadari seseorang merekam aksi keduanya dengan kamera ponselnya.

"Ternyata, Reynald kembali pada perempuan itu!" gumam sang penguntit. Wajahnya tampak kesal, saat Reynald membukakan pintu mobil untuk Lidia dan berlari kecil mengitari mobil dan duduk dikursi kemudinya.

"Kita pulang Rey, atau...?" Lidia menjeda ucapannya, saat Reynald membawa mobilnya ke sebuah hotel bintang lima yang tak jauh dari Restoran itu.

"Kamu nggak capek, kan?" tanya Reynald memandang Lidia dengan tatapan mesra.

"Nggak sih, kalau bersamamu aku tidak merasa capek," ucap Lidia tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu kita akan menginap disini, nanti malam!" Ajak Reynald tersenyum menggoda.

"Boleh, dengan senang hati Tuan Reynald Abiyasa!" Ujar Lidia tertawa renyah.

Lidia membaringkan tubuhnya di atas ranjang, rasanya sangat nyaman, Lidia memejamkan matanya sejenak. Sebuah lengan kekar dan kuat memeluknya dengan erat.

"Rey, lepaskan dulu, aku mau mandi sebentar!" Ava menguraikan pelukannya dari tubuh Reynald.

"Lidia, aku maunya sekarang, " Bisik Reynald manja.

"Ih, aku hanya mau mandi Rey!"

"Ngapain mandi, nanti juga mandi lagi!" Reynald tersenyum menggoda istri rahasianya itu.

Ya, Reynald dan mami Lidia, sudah menikah diluar kota sebulan yang lalu, Pernikahan itu sengaja di rahasiakan oleh keduanya, dari orang-orang di kantornya dan juga Rain dan Ava. Pernikahan yang dilakukan secara sederhana di sebuah kantor urusan agama, dan di bantu oleh Matheo asistennya.

"Lidia, sampai kapan kita akan merahasiakan pernikahan ini dari anak-anak." tanya Reynald, saat keduanya berbaring santai di ranjang setelah melakukan aktifitas panas mereka.

"Aku lebih nyaman seperti ini, Rey, tidak ada orang yang akan mengganggu hubungan kita, biarlah orang menganggap hubungan kita hanya sebatas bos dan karyawannya." tutur Ava lembut.

"Aku hanya ingin semua orang tahu hubungan kita, Sayang!" Reynald menarik tubuh Lidia kedalam pelukannya.

"Jangan sekarang sayang, aku hanya ingin menjaga perasaan Rain dan Ava, aku takut Rain akan marah mengetahui hubungan kita," ucap Lidia sedih.

"Ava pernah bilang, Rain membenci wanita yang menyebabkan kehancuran keluarganya, dan aku tidak ingin Rain akan berfikir kalau wanita itu adalah aku, Rey!" ungkapnya.

"Baiklah aku mengerti, nanti aku akan membicarakannya dengan Rain, begitu pulang kerumah." kata Reynald sambil memeluk Lidia dengan penuh kasih sayang.

Kebahagian seorang Reynald Abiyasa, tidak bisa dia ungkapnya dengan kata-kata, bagaimana tidak, setelah sekian lama berpisah, mereka di persatu kan kembali dan cinta itu masih tetap sama. Reynald tak percaya, jika Lidia masih menjaga kesuciannya di usianya yang menginjak 40 tahun.

"Sayang, jika kamu masih Virgin, lalu Ava anak siapa?" tanya Reynald saat malam pertama mereka sebulan yang lalu.

"Ava, dia putri temanku, namanya Melva, Melva meninggal saat melahirkan. Sebelum meninggal, Melva menitipkan Ava padaku, dan aku merawat Ava sampai sekarang," jawab Lidia.

"Lalu, dimana Ayahnya?" tanya Reynald lagi.

"Ayah Ava adalah seorang warga negara Amerika Serikat, bernama Adam Wilson. Dia seorang Tentara yang saat itu bertugas di Tepi Barat. Orang tua Adam tidak menerima hubungan Melva dan Adam, mereka mengusir Melva saat Ava masih berada dalam kandungan. Dan Saat itu Adam sedang bertugas,"

"Apakah Adam tidak berusaha mencari putrinya?"

"Aku tidak tahu, Rey, Aku membawa Ava dari rumah sakit, begitu dia lahir. Dan Jasad Melva di kirim pulang ke Indonesia,.tapi aku tidak tahu dimana kuburannya, sejak saat itu kami tidak pernah bertemu lagi."

"Kasihan Ava!, apakah dia tidak pernah menanyakan ayahnya?"

"Pernah, aku hanya menjawab, kalau ayahnya meninggal di Medan perang!"

"Aku bangga padamu, Sayang, kamu seorang wanita yang berhati mulia!" puji Reynald.

Bukannya tidak ada pria yang mencoba mendekati Lidia, Namun dia menolak dengan halus, Lidia bukan tipe wanita yang mudah menjalin hubungan dengan pria, dan Lidia menjaga hatinya hanya untuk Reynald, cinta pertamanya. Terdengar bodoh, tapi begitulah kenyataannya.

Rain baru saja mengantar Ava pulang kerumahnya, setelah seharian menghabiskan waktu di pantai. Namun, rumah itu masih tampak sepi dan gelap.

"Sepertinya, Mami belum pulang Rain," Ava masuk kedalam rumah dan menyalakan lampu.

"Yakin mau ditinggal sendiri?" tanya Rain.

"Yakin, udah nggak pa pa, kamu pulang saja!" sahut Ava.

"Oke, hati-hati ya, jangan lupa kunci semua pintu!" pesan cowok itu. Ava mengangguk. Dia masuk ke kamar dan mengunci semua pintu rumahnya.

Ava mencoba menghubungi Mami Lidia, namun tidak ada jawaban dari wanita itu.

Sementara itu, Rain baru saja masuk ke dalam kamar, saat seseorang menghampirinya, sambil mendekap kedua tangannya.

"Rain, dari mana kamu?" tegurnya.

"Mama, Kenapa Mama masih disini?! Rain balik bertanya.

"Jawab dulu pertanyaan Mama, Rain! Apa begini kamu setiap hari, keluyuran sampai malam, sepertinya Reynald tidak begitu memperdulikan mu," ujar Farah dengan wajah galaknya.

"Siapa bilang? Papa sangat peduli padaku, tadi siang kami makan bersama, setelah itu aku pergi dengan kekasihku," jawab Rain kesal dengan omelan mamanya.

"Oh ya, dan papamu pergi dengan kekasihnya? Hah, lucu sekali," Farah tertawa miring.

"Tante Lidia itu sekretaris Papa, Ma, hubungan mereka profesional, antara atasan dan bawahan," bela Rain.

"Rain, Rain, mana ada sih, sekretaris ngikutin bosnya 24 jam, kamu itu terlalu naif. Asal kamu tahu Rain, wanita itu adalah mantan kekasih papamu waktu masih SMA dulu. Gara-gara papamu tidak bisa move on dari kekasihnya itu, Papamu mengabaikan mama, dan menjalankan pernikahan kami setengah hari." ungkap Mama Farah dengan wajah diliputi amarah.

"Tapi, Papa tidak berselingkuh seperti Mama!" Rain masih membela Papanya.

"Sama saja Rain, walau bagaimana pun, perempuan itu selalu menjadi bayangan dalam pernikahan kami, jadi jangan salahkan Mama kalau akhirnya Mama selingkuh!" ujar Farah membela diri.

Farah masih mengingat dengan jelas, bagaimana Reynald selalu menyebut nama Lidia setiap kali mereka berhubungan intim.

"Rain! Jika wanita itu ibunya kekasihmu, otomatis Ava akan menjadi saudara tirimu, bukan! Bagaimana mungkin, kamu mencintai saudaramu sendiri?" hasut Mama Farah.

Rain terdiam sejenak, Mama Farah benar, jika Papa Reynald menikah dengan Mami Lidia, hubungannya dengan Ava akan berakhir begitu saja. Dan Rain tidak rela jika itu terjadi. Karena dia sangat mencintai Ava.

Rain mengurungkan niatnya untuk masuk kekamar dan segera keluar dari rumah, tak peduli mama Farah berteriak memanggilnya.

Ava baru saja terlelap, saat pagar rumahnya di ketok dari luar. Jam di dinding kamar masih menunjukkan pukul 9 malam.

Ava mengintip dari balik tirai jendela kamarnya, Rain berdiri di balik pagar sambil melambaikan tangannya ke arah Ava.

Ava segera keluar dari kamar dan membukakan pintu pagar.

"Lho Rain, kok balik lagi?" tanya Ava sambil mengusap matanya yang masih terasa berat.

"Mama masih dirumah, aku jadi malas bertemu dengannya, pusing dengerin Mama ngoceh melulu," Ujar Rain sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

"Trus, Om Rey kemana?" tanya Ava.

"Papa lagi keluar kota, katanya ada peresmian pembangunan hotel baru di Surabaya, Tante Lidia juga ikut bersama Papa," terang Rain.

"Ya udah, aku tidur duluan ya Rain, ngantuk banget soalnya, kamu bisa tidur di kamarku, aku tidur dikamar mani," seru Ava melangkah kedalam kamar Maminya dan tidur disana.

Rain mencoba memejamkan matanya, namun dia tidak bisa tertidur, karena hatinya gelisah. Ucapan Mama Farah sangat mengganggu pikirannya.

Tengah malam Ava terbangun dari tidurnya. Dia keluar dari kamar, karena merasa haus. Ava melihat Rain duduk dilantai sambil menyandarkan tubuhnya disofa, dengan sebatang rokok ditangannya.

"Rain, kok belum tidur?" Ava menghampiri kekasihnya itu dan duduk disamping Rain.

"Ada masalah apa? Bicaralah?" Ava menggenggam tangan cowok itu, mencoba menenangkan Rain yang tampak gelisah.

Rain menarik nafasnya yang terasa berat.

"Va, kamu tahu hubungan Papaku dengan Mami Lidia?" tanya Rain. Ava memutar bola matanya, berfikir sejenak.

"Yang aku tahu, mami dan om Rey hanya berhubungan dalam hal pekerjaan saja, Mami kan sekretarisnya Om Rey di kantornya," jawab Ava.

"Aku juga berfikir begitu, Ava, tapi mamaku bilang, Mami Lidia adalah kekasih Papa Reynald sejak masih SMA. Jika sekarang mereka berhubungan lagi, lalu bagaimana dengan hubungan kita," Rain menatap Ava gelisah.

"Kita belum tahu kepastiannya Rain, kita akan meminta penjelasan mereka, jika mereka pulang nanti," sanggah Ava.

Sekali lagi, Rain menarik nafasnya perlahan. Tangannya melingkar di pundak Ava, dan mendekap gadis itu erat.

"Sejak Papa bertemu dengan Tante Lidia, Papa banyak berubah, dia tidak lagi marah-marah nggak jelas, tidak mengatur hidupku sesuai keinginannya, Papa lebih banyak tersenyum dan tidak stres lagi seperti dulu," ungkap Rain.

Ava diam, dia ikut gelisah memikirkan hubungan mereka yang tiba-tiba menjadi rumit.

"Sudahlah Rain, jangan pikirkan sekarang, kita lihat saja nanti!" Ava menyandarkan wajahnya di dada Rain.

"Aku hanya takut berpisah denganmu, Ava! Aku sangat mencintaimu!" gumam Rain.

"Aku juga mencintaimu, Rain! Jawab Ava. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hingga tertidur disana hingga pagi menjelang.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ternyata Ava bukan anaknya Lidia..

2024-10-15

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

What masih virgin?

2024-10-15

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ogeb,Yang ada akan timbul fitnah karena kalian keluar masuk hotel kek gini..

2024-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!