LAURA KECEWA

"Rain, jangan buka pintunya!" teriak Ava ketakutan, saat mobil Rain di ketuk dengan kasar.

Namun Rain tidak mendengarkan Ava, dia menurunkan kaca mobilnya perlahan, dan menyapa, "Apa Kabar Bro?"

"Lo Bos! gue pikir Lo siapa? Keren amat, habis dari kondangan ya!" David tampak kaget dengan penampilan baru sahabatnya itu.

"Ya, ada pesta kecil-kecilan di rumah teman, O ya, Vid, kenalin nih, Ava, cewek gue! Ava ini David," Rain memperkenalkan Ava dengan David.

"Lo udah jadian?" tanya David senyum senyum tak jelas.

"Ya begitulah," jawab Rain tersenyum.

"Itu artinya, motor Lo buat gue, deal!" kata David Sumringah.

"Deal!" jawab Rain tersenyum, diiringi tatapan mata Ava yang penasaran dengan tingkah kedua orang itu.

"Oke, thank you, Rain!

"Vid, besok gue ke markas, kumpulin anak-anak ya!" ujar Rain.

"Oke, tapi pake acara makan-makan, kan?" tanya David. Rain mengangguk.

"Baiklah, selamat bersenang-senang, jangan lupa ajak Bu Bos ya! Bye Rain, Bye Ava!" David berlalu meninggalkan keduanya.

"Kita pulang sekarang, Rain!" ajak Ava.

"Oke!" Rain mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, seolah ingin berlama-lama, menghabiskan malam bersama sang kekasih.

"Rain, kamu sama David taruhan ya?" tebak Ava.

"Ya," jawab Rain jujur.

"Taruhan apa?"tanya Ava penasaran.

Rain pun menceritakan tentang David yang meminta motor Rain, jika Rain dan Ava jadian, karena dulu Rain tidak yakin akan jatuh cinta pada Ava.

"Trus, motor itu milik David dong sekarang? tanya Ava lagi.

"Iya, tak masalah, kamu lebih berharga daripada motor itu!" ujar Rain menatap Ava mesra.

...----------------...

Keesokan harinya, Rain mengajak Ava ke markas geng motor Darknight. Dan memperkenalkan Ava pada seluruh teman-temannya, tidak lupa Rain membawakan banyak makanan dan minuman untuk mereka

"Lo lagi ulang tahun, Rain?" tanya Bima sambil menikmati hidangan di depannya.

"Begitulah!" jawab Rain singkat.

"Pantesan, .... jadi ceritanya lagi traktir kita-kita nih, terimakasih Rain, terimakasih Ava!" ucap Bima tulus.

"Sama-sama, Bima," jawab Ava lembut.

"Rain, bagaimana dengan geng motor kita, sayang kalau kita bubar, kita semua disini sudah seperti saudara, betul tidak?" ucap David.

"Betul Rain, kita semua sudah sepakat untuk mengangkat Lo untuk menjadi ketua kita, menggantikan Almarhum Bang Erkand!" tutur Bima.

"Terimakasih kalian sudah mempercayakan gue untuk menjadi pemimpin kalian, tapi untuk sekarang gue mau hiatus dulu, gue mau konsentrasi untuk belajar, sebentar lagi ujian kenaikan kelas, " Ucap Rain.

"Trus, bagaimana dong?" tanya Bima.

"Vid, Lo aja yang jadi ketuanya, kalau kalian butuh bantuan gue, dengan senang hati, gue akan membantu kalian, jangan ragu untuk menghubungi gue. Gue akan selalu ada buat kalian!" ungkap Rain tulus.

"Baiklah kalau begitu, Rain! Terimakasih sudah mau menjadi bagian dari geng kami," ucap David memeluk sahabatnya itu hangat.

"Gue juga berterima kasih pada kalian semua, kalian telah mengajari gue, tentang arti persaudaraan, saling menghormati dan saling menghargai, tanpa kalian mungkin gue sudah salah arah dalam melangkah," ujar Rain sedikit melow, membuat anak-anak geng motor Darknight menitikkan air mata haru.

"Jika Lo kenapa-kenapa, kami juga akan selalu ada buat Lo, Rain," ucap David tulus.

"Udah, nangisnya, sekarang kita makan-makan yuk! Laper nih." Sahut Ava memecah keheningan dalam ruangan markas geng Darknight.

"Ayo, " sorak semuanya, mulai menyantap makanan mereka. Suasana pun kembali ramai dan ceria.

*****

Beberapa hari sebelum ujian, Rain mulai belajar serius untuk menghadapi ujian kenaikan kelas. Dia belajar di rumah Ava, setiap pulang sekolah. Untunglah Rain tidak begitu sulit untuk menangkap pelajaran yang diberikan Ava, karena sebenarnya Rain adalah anak yang cerdas.

"Sudah mengerti, Rain?" tanya Ava saat menjelaskan cara mengolah sebuah soal Matematika.

"Mengerti Bu guru, ini mah gampang!" ujar Rain sambil menepuk dada.

"Ya tahu, kamu sebenarnya pintar, cuma malas belajar!" ejek Ava.

"Karena itulah, aku nggak perlu ujian untuk naik kelas, para guru sudah tahu kemampuanku," ucap Rain sombong.

"Iya, percaya!" ujar Ava tersenyum mengejek.

"Kalau nggak percaya, ya udah!" Rain merajuk.

"Ih, gitu aja kok ngambek, katanya Bad Boy," goda Ava.

"Kalau disamping kamu, aku tidak mau jadi Bad Boy, aku maunya jadi anak manja,"

"Ish..." Ava menatap Rain dengan geli, melihat tingkahnya yang sok imut. Hingga keduanya tertawa ngakak.

****

Selama satu Minggu lebih, anak-anak SMA Nusa Bakti, menghadapi ujian kenaikan kelas.

Rain mengerjakan soal-soal ujian dengan serius. Dia tidak ingin mengecewakan Ava, yang telah banyak membantunya mengejar ketertinggalannya dalam belajar.

Selesai ujian adalah masa-masa yang menggembirakan bagi siswa-siswi Sekolah elite itu. Pengurus OSIS mengadakan class meeting dengan berbagai lomba. Ada yang mengikuti lomba balap karung, lomba makan kerupuk dan juga lomba joget balon, seperti lomba tujuh belasan.

Siang itu, Ava sedang makan bersama Rayna di kantin sekolah. Tiba-tiba, Laura datang dengan penuh amarah, gadis manis berambut panjang itu menyiramkan Jus Jeruk yang ada diatas meja ke wajah Ava.

"LAURA, APA-APAAN SIH LO?" Ava berdiri dengan cepat dan membersihkan wajahnya dengan tisu.

"LO ITU PENGKHIANAT AVA!" teriak Laura marah.

"APA MAKSUD LO?" Ava bingung dengan sikap Laura yang tiba-tiba memusuhinya.

"LO TAU KAN? KALAU GUE LEBIH DULU MENYUKAI RAIN, KENAPA SEKARANG LO PACARAN SAMA DIA? KALAU LO MENGANGGAP GUE TEMAN, LO NGGAK BAKALAN TERIMA RAIN, AVA! LO MENUSUK GUE DARI BELAKANG, TEMAN MACAM APA LO!" teriak Laura.

"LAURA, RAIN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN LO KAN ? GUE TIDAK MEREBUT RAIN DARI SIAPAPUN, TERMASUK LO!" Balas Ava kesal.

"MEMANG, GUE TIDAK PACARAN DENGAN RAIN, TAPI SETIDAKNYA LO MENGHARGAI PERASAAN GUE SEBAGAI TEMAN," Laura tampak egois.

"Sorry Laura, cinta itu tidak bisa dipaksakan, aku tidak pernah merayu Rain atau melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatiannya, aku harap kamu mengerti itu!" ucap Ava dengan suara sedikit pelan.

"KAU HARUS PUTUS DENGAN RAIN, AVA! DIA MILIKKU!" Teriak Ava semakin egois.

"Aku bukan milikmu, Laura! Sorry, Aku mencintai Ava, karena dia tidak munafik seperti kamu!" Seru Rain yang datang ke kantin, setelah mendengar Laura bertengkar dengan Ava dari teman-temannya.

Rain menarik Ava meninggalkan kantin, setelah membayar makanan yang dipesan Ava dan Rayna. Rain mengajak Ava meninggalkan sekolah dengan menggunakan mobil sport mewahnya.

Mobil sport berwarna merah itu melaju membelah kota Jakarta menuju ke suatu tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.

"Kita mau kemana lagi, Rain?" tanya Ava, saat Rain mengemudikan mobilnya meninggalkan keramaian ibu kota, menuju sebuah theme park yang terletak di Dufan, Ancol.

Ava tersenyum lebar saat melihat tempat yang mereka kunjungi kali ini. Cowok itu sangat senang memberi Ava kejutan dengan membawanya ketempat-tempat yang tak terduga. Sebelum masuk wahana, seperti biasa, keduanya mampir di butik untuk mengganti seragam mereka.

"Rain, kita naik rollercoaster ya!" ajak Ava berseru gembira.

"Jangan Rollercoaster Ava, yang lain saja dulu, kita naik bianglala saja!" tolak Rain halus, padahal sebenarnya di takut menaiki wahana yang satu itu.

"Baiklah, setelah naik Bianglala kita naik Rollercoaster ya!" sahut Ava.

"Mm, kita lihat saja nanti!" kata Rain. Keduanya naik keatas bianglala dan mengabadikan kebersamaan mereka dengan kamera ponsel, diatas ketinggian.

Semua permainan sudah mereka coba, namun Rain masih mencari alasan untuk tidak menaiki wahana rollercoaster.

"Ayolah Rain! semua permainan udah kita naiki, tinggal yang itu, aku mau naik rollercoaster," rengek Ava sambil menarik tangan Rain.

"Mm, aku mau ke kamar mandi sebentar ya!" Rain sengaja menghindar.

"Rain, Jangan bilang kamu takut!" tebak Ava.

"Aku tidak takut, aku hanya tidak enak badan!" elak Rain.

"Kok tiba-tiba nggak enak badan, ayolah Rain, kita berdua naik rollercoaster, sudah lama aku tidak naik permainan itu, apa kamu mau ada cowok lain yang ada di sampingku!" goda Ava.

"Baiklah...!" Rain akhirnya menyerah juga, dengan terpaksa dia mengikuti Ava untuk menaiki Rollercoaster itu. Rain memejamkan matanya, tangannya tiba-tiba berkeringat dingin. Ava menatap Rain dengan ekspresi lucu. Ingin tertawa dia kasihan melihat Rain yang gemetaran.

"Masa pembalap takut naik rollercoaster," ejek Ava.

"Itu kan beda, sayang...!" jawab Rain tanpa membuka matanya.

"Buka matamu, Rain! Berteriak lah sekuatnya, bentangkan tanganmu!" ujar Ava.

Rollercoaster itu mulai bergerak perlahan dan makin lama makin kencang. Ava berteriak gembira, "Rain berteriak lah!" Ava membentangkan kedua tangannya menikmati hempasan angin yang meniup rambutnya.

"RAIN, I LOVE YOU!" teriak Ava dengan lantangnya. Rain tersenyum, dia mencoba mengatasi ketakutannya. "I LOVE YOU, TOO, AVA!" teriak Rain menumpahkan seluruh perasaannya. Teriakan itu bergema bersahutan dengan para penumpang rollercoaster yang lainnya.

Rain merasa lega, saat rollercoaster itu berhenti perlahan. Namun kepalanya terasa pusing, dan perutnya mual, Rain segera berlari ke kamar mandi dan menumpahkan semua cairan yang sedari tadi bergejolak di dalam perutnya.

Ava merasa kasihan melihatnya, Rain tampak lemah. "Minum dulu, Rain!" Ava memberikan teh manis hangat untuk Rain.

Rain meminumnya sampai tandas.

"Maaf ya, sayang!" Ava memijat punggung cowok itu dengan rasa bersalah.

"Ava, kamu bisa bawa mobil?" tanya Rain memegang kepalanya yang terasa berat.

"Bisa! Kita pulang sekarang?" tanya Ava.

"Ya, bantu aku berdiri!" Ava mengangkat Rain dan memapahnya ke parkiran. Setelah membantu Rain duduk di mobil, Ava segera mengemudikan mobilnya ke sebuah klinik langganan Mami Lidia, Ava mencemaskan Rain yang tampak pucat.

Beraambung

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Teriak Ava?? Teriak Laura kali maksudnya thor??

2024-10-15

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Biasanya si cewek marah karena di jadikan barang Taruhan..Tapi Ava biasa aja..

2024-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!