Bab 4 Kesal

Happy reading guys

...****************...

"El, apa kau belum ada seseorang yang kau sukai?" tanya Annisa, saat keduanya dalam perjalanan menuju butik.

"Tidak ada mbak. Kenapa mbak tanyakan?" tanya Mikaela.

"Penasaran saja, mbak dulu seusia kamu itu sudah putus cinta berkali-kali," kata Annisa.

"Mbak Kan cantik. Sedangkan aku, nggak ada bagus-bagusnya. Tubuh pendek, mbak itu tinggi mirip model, tidak ada yang menarik dilihat dari tubuhku ini ," Mikaela.

"Kau itu cantik, El. Siapa bilang jelek? Biar mbak tonjok wajah orang yang bilang kau itu tidak menarik," kata Annisa.

"Aku tidak ingin pacaran, mbak. Bertemu dengan orang yang sudah klop di hati, langsung nikah," kata Mikaela.

"Terserahlah, asal jangan salah pilih saja" kata Annisa.

"Nanti ayah dan bunda menjadi tim seleksi" ucap Mikaela.

"Loh... koq mbak nggak diikutsertakan?" protes Annisa, dia melirik Mikaela dari sudut ekor matanya.

"Mbak nanti menjadi tim pemantau saja, he...he...he.." ujar Mikaela seraya tertawa kecil.

"Mas Damar harus diikutsertakan juga ya" ucap Annisa.

"Bagaimana jika satu RT dan RW kita undang untuk ikut gabung mbak" ucap Mikaela nyeleneh.

"Em...boleh tuh !" sahut Annisa dengan tertawa lepas.

"Cukup ah..bahas Ela. Sekarang Ela ingin tanya pada Mbak Annisa," kata Mikaela.

"Tanya apa? Jangan tanya yang berat-berat ya. Otak Mbak ini tidak sepintar otakmu, El. Mbak tamat dengan IPK cukup-cukup makan saja. Mbak tamat juga karena dosen bosen melihat tampang mbak ," kata Annisa.

"Pertanyaan Ela tidak sulit Mbak. Pertanyaan Ela tidak membutuhkan otak yang lulus dengan cumlaude." Balas Mikaela.

"Apa? Cepat katakan.... !" kata Annisa, yang tidak sabaran, apa yang ingin ditanyakan oleh Mikaela.

"Perihal pernikahan. Apa Mbak sudah mantap untuk menikah," kata Mikaela.

"Kalau tidak mantap ! Mbak tidak mungkin mau menerima lamaran Mas Damar ," jawab Annisa dengan cepat. Dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab pertanyaan Mikaela.

"Kenapa kau tanyakan Ela? Apa kau merasa Mbak terlalu terburu-buru dan takut pilihan mbak ini tidak akan membuat Mbak bahagia?" Annisa balik bertanya pada Mikaela.

"Apa mbak mencintai Mas Damar, seperti mbak mencintai Mas Antoni dulu?" tanya Mikaela.

"Sudah jelas mbak mencintainya, Ela."

"Berapa persen cinta mbak Annisa pada Mas Damar?" tanya Mikaela lagi.

Apa yang ditanyakan oleh Mikaela, membuat Annisa diam sejenak. Pertanyaan Mikaela lumayan berat untuk dijawabnya.

"Mungkin Ela tidak yakin dengan apa yang mbak Katakan ini, tapi ini yang sebenarnya. Mbak merasa bahwa cinta mbak pada Antoni tidak sebesar mbak dalam mencintai Mas Damar. Mas Damar bisa membuat hati mbak bergetar, sedangkan Antoni tidak lagi ."

Apa yang dikatakan oleh Annisa sedikit membuat Mikaela terdiam sejenak. Dia mengamati wajah Annisa dengan lekat.

"Lamanya hubungan Mbak dengan Mas Antoni tidak menjamin cinta mbak Annisa kepada Mas Antoni semakin besar, ya mbak?" tanya Mikaela.

"Mbak baru beberapa bulan mengenal Mas Damar, sudah berhasil membuat Mbak melupakan mas Antoni." Sambung Mikaela.

"Sebenarnya, Mbak mengenal Mas Damar lebih dahulu, daripada mengenal Antoni. Mas Damar itu Boss tempat kakak magang dulu."

"Oh..ya," ucap Mikaela.

Shinta menceritakan awal mula mengenal Damar. Benih cintanya yang muncul pada Damar, yang pada saat itu adalah Boss tempat dia magang. Tapi tidak berlanjut, karena selesai magang di perusahaan Damar. Keduanya putus komunikasi. Ketika Annisa putus dengan Antoni, Annisa bertemu dengan Damar. Saat itu perusahaan tempat Annisa bekerja menjalin kerjasama dengan perusahaan Damar. Dan mereka dekat kembali.

Dan ketika Damar mengajaknya menikah. Annisa tanpa berpikir lagi, mengiyakan ajakan menikah Damar. Walaupun Damar tidak pernah mengucapkan kata cinta padanya, Annisa tidak perduli. Annisa terlalu gembira, karena pria yang disukainya melamarnya. Dia tidak perduli tidak ada kata cinta yang terucap dari bibir sang pria pujaan. Yang penting dia bisa mendapatkan pria yang sudah menghuni hati dan pikirannya.

"Kasihan Mas Antoni." gumam Mikaela dengan suara yang lirih. Dan gumamam nya tersebut, luput dari pendengaran Annisa yang fokus dengan mengemudi mobilnya.

"Jika kau mencintai seorang pria, dan pria itu datang di saat kau sudah mempunyai kekasih. Apa yang akan kau lakukan?" tanya Annisa pada Mikaela.

"Aku akan tetap berada di sisi pria yang bersama dengan aku sekarang ini. Masa lalu sudah jauh dibelakang, untuk apa kita tetap terpaku ditempat. Untuk apa mempertaruhkan kehidupan kepada yang belum pasti ," kata Mikaela.

"Mas Antoni sudah mengiringi langkah kaki Mbak Annisa lama. Apa mbak sudah pasti akan mendapatkan kebahagiaan bersama dengan Mas Damar  ?" tanya Mikaela.

"Mbak yakin dengan apa yang mbak ambil. Mas Damar adalah jodoh yang diberikan Alloh kepada Mbak. Antoni pasti akan mendapatkan pengganti Mbak yang lebih baik dari Mbak," kata Annisa.

"Mbak sudah yakin dengan keputusan mbak ini?" tanya Annisa.

"Yakin Seratus persen... ! Mbak yakin dengan keputusan yang Mbak ambil ini," kata Annisa.

Tiba di butik. Annisa bukan mencoba baju yang akan dikenakannya, saat akad dan resepsi. Tapi dia menyuruh Mikaela untuk mencoba gaun untuk dikenakannya pada pesta dan akad.

"Mbak...! Capek..." bibir Mikaela mengerucut, wajah masamnya menunjukkan hatinya sedang kesal.

"El, coba yang warna *****. sepertinya lebih bagus kau pakai ," kata Annisa.

"Lagi.... ?"

"Baru dua baju, El !" kata Annisa.

"Mbak... yang mau menikah itu mbak Annisa ! bukan aku. Aku pakai baju apa saja bisa," kata Mikaela.

"Kita ke sini kan untuk mbak fitting baju, bukan aku. Loh... ini kenapa aku yang harus bolak-balik coba baju," kata Mikaela.

"Ayolah El ." bujuk Annisa.

"Baiklah ! satu ini ya, jangan ada baju yang lain."

Mikaela mengambil baju dari tangan Mira, pemilik butik dan membawanya ke ruang ganti.

"Bagaimana?" Mikaela keluar dan berdiri didepan Annisa.

"Em.... " Annisa berdiri dan memutari Mikaela.

"Bagaimana, Mira ?" tanya Annisa pada Mira.

"Cocok mbak..! Badan aku itu perfect, semua pakaian cocok di tubuhku ini." Mikaela menjawab pertanyaan Annisa yang ditujukan untuknya Mira.

"Warna Hijau ***** sangat cantik dikenakan Ela, Nisa," kata Mira, teman Annisa. Pemilik butik tempat mereka memesan baju pernikahan.

"Betul mbak, yang ini saja ya.." Mikaela menunjukkan raut wajah yang memelas.

"Mbak... aku itu tidak perlu cantik dan anggun. Yang punya acara kan mbak, bukan aku. Jangan sampai nanti, saat pernikahan mbak itu, ada yang melamar aku ," kata Mikaela.

"Nikah hari itu juga El ," kata Mira bergurau.

"Ikut nebeng nikah ya, Mbak Mira. Nikah gratis," kata Mikaela.

"Baiklah." Annisa menyerah dengan pilihan Mikaela.

"Sekarang, giliran mbak yang punya acara yang harus mencoba pakaiannya. Jangan aku terus. Mbak Annisa yang punya hajatan !" kata Mikaela.

Terpopuler

Comments

BINTANG ARINAA

BINTANG ARINAA

penasaran entar siapa calonya

2023-07-06

0

Raflesia Gendhis

Raflesia Gendhis

hahaa narsis

2023-06-28

0

lira

lira

koq el yang disuruh coba baju terus

2023-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bahagia
2 Bab 2 BESTie
3 Bab 3 Pengagum rahasia.
4 Bab 4 Kesal
5 Bab 5 Kesal berlanjut
6 Bab 6 Pelampiasan Mikaela
7 Bab 7 Berpikir panjang
8 Bab 8 Bersaing
9 Bab 9 Semoga bahagia
10 Bab 10 Pindah
11 Bab 11
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Kecewa
14 Bab 14 Babak baru
15 Bab 15 Masih Galau
16 Bab 16 Kabar gembira
17 Bab 17 Bahagia dan sedih
18 Bab 18 Masih sedih
19 Bab 19 Berubah
20 Bab 20 Kecewa
21 Bab 21 Bertemu
22 Bab 22 Berita gembira
23 Bab 23 Dekat
24 Bab 24 kaget
25 Bab 25 Bertemu keluarga besar
26 Bab 26 Terciduk
27 Bab 27 Rengekan bumil
28 Bab 28 Apa yang terjadi.
29 Pengumuman visual
30 Bab 30 Masa lalu
31 Bab 31 Sedih
32 Bab 32 Minta restu
33 Bab 33 Tidak berubah
34 Bab 34 Penolakan
35 Bab 35 Rencana
36 Bab 36 Masih galau
37 Bab 37 Mendadak
38 Bab 38 Masih berusaha
39 Bab 39 Serba mendadak
40 Bab 40 Galau
41 Bab 41 Akhirnya
42 Bab 42 Ada yang belum move on
43 Bab 43 Penasaran
44 Bab 44 Nasihat
45 Bab 45 Kencan pertama
46 Bab 46 Jalan malam
47 Bab 47 Berpisah
48 Bab 48 LDR
49 Bab 49 Definisi cinta
50 Bab 50 Bertemu
51 Bab 51 Gombalan romantis
52 Bab 52 Rasa itu sudah ada
53 Bab 53 BESTie
54 Bab 54 Tidak berubah
55 Bab 55 Pikiran Annisa
56 Bab 56 Kesal
57 Bab 57 Pergi
58 Bab 58 Bertemu
59 Bab 59 Terluka
60 Bab 60 Apa yang terjadi
61 Bab 61 ???
62 Bab 62 Diam
63 Bab 63 Duka
64 Bab 64 Trauma
65 Bab 65 Marah
66 Bab 66 Marah lagi
67 Bab 67 Duka
68 Bab 68 Sadar
69 Bab 69 Sedih
70 Bab 70 TMM
71 Bab 71 Ada Apa Dengan.... ?
72 Bab 72 Cobaan
73 Bab 73 Godaan
74 74 Status
75 Bab 75 Pasrah
76 Bab 76 Apa yang terjadi?
77 Bab 77 Kehilangan
78 Bab 78 Marah
79 Bab 79 Berusaha untuk ikhlas
80 Bab 80 Curiga
81 Bab 81 Sakit hati
82 Bab 82 Ada apa?
83 Bab 83 Kehilangan
84 Bab 84 Marah
85 Bab 85 Permintaan
86 86 Tanpa judul
87 Bab 87 TMM
88 Bab 88 Mengadu
89 Bab 89 Pura-pura
90 Bab 90 Terpaksa
91 Bab 91 Ehm
92 Bab 92 TMM
93 Bab 93 Saling Tuduh
94 Bab 94 Terkejut
95 Bab 95 Merasa bersalah
96 Bab 96 Kecewa
97 Bab 97 Menuju
98 Bab 98 Menuju
99 Bab 99 Kilas balik end
100 Bab 100 Rahasia
101 Bab 101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 Bahagia
2
Bab 2 BESTie
3
Bab 3 Pengagum rahasia.
4
Bab 4 Kesal
5
Bab 5 Kesal berlanjut
6
Bab 6 Pelampiasan Mikaela
7
Bab 7 Berpikir panjang
8
Bab 8 Bersaing
9
Bab 9 Semoga bahagia
10
Bab 10 Pindah
11
Bab 11
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Kecewa
14
Bab 14 Babak baru
15
Bab 15 Masih Galau
16
Bab 16 Kabar gembira
17
Bab 17 Bahagia dan sedih
18
Bab 18 Masih sedih
19
Bab 19 Berubah
20
Bab 20 Kecewa
21
Bab 21 Bertemu
22
Bab 22 Berita gembira
23
Bab 23 Dekat
24
Bab 24 kaget
25
Bab 25 Bertemu keluarga besar
26
Bab 26 Terciduk
27
Bab 27 Rengekan bumil
28
Bab 28 Apa yang terjadi.
29
Pengumuman visual
30
Bab 30 Masa lalu
31
Bab 31 Sedih
32
Bab 32 Minta restu
33
Bab 33 Tidak berubah
34
Bab 34 Penolakan
35
Bab 35 Rencana
36
Bab 36 Masih galau
37
Bab 37 Mendadak
38
Bab 38 Masih berusaha
39
Bab 39 Serba mendadak
40
Bab 40 Galau
41
Bab 41 Akhirnya
42
Bab 42 Ada yang belum move on
43
Bab 43 Penasaran
44
Bab 44 Nasihat
45
Bab 45 Kencan pertama
46
Bab 46 Jalan malam
47
Bab 47 Berpisah
48
Bab 48 LDR
49
Bab 49 Definisi cinta
50
Bab 50 Bertemu
51
Bab 51 Gombalan romantis
52
Bab 52 Rasa itu sudah ada
53
Bab 53 BESTie
54
Bab 54 Tidak berubah
55
Bab 55 Pikiran Annisa
56
Bab 56 Kesal
57
Bab 57 Pergi
58
Bab 58 Bertemu
59
Bab 59 Terluka
60
Bab 60 Apa yang terjadi
61
Bab 61 ???
62
Bab 62 Diam
63
Bab 63 Duka
64
Bab 64 Trauma
65
Bab 65 Marah
66
Bab 66 Marah lagi
67
Bab 67 Duka
68
Bab 68 Sadar
69
Bab 69 Sedih
70
Bab 70 TMM
71
Bab 71 Ada Apa Dengan.... ?
72
Bab 72 Cobaan
73
Bab 73 Godaan
74
74 Status
75
Bab 75 Pasrah
76
Bab 76 Apa yang terjadi?
77
Bab 77 Kehilangan
78
Bab 78 Marah
79
Bab 79 Berusaha untuk ikhlas
80
Bab 80 Curiga
81
Bab 81 Sakit hati
82
Bab 82 Ada apa?
83
Bab 83 Kehilangan
84
Bab 84 Marah
85
Bab 85 Permintaan
86
86 Tanpa judul
87
Bab 87 TMM
88
Bab 88 Mengadu
89
Bab 89 Pura-pura
90
Bab 90 Terpaksa
91
Bab 91 Ehm
92
Bab 92 TMM
93
Bab 93 Saling Tuduh
94
Bab 94 Terkejut
95
Bab 95 Merasa bersalah
96
Bab 96 Kecewa
97
Bab 97 Menuju
98
Bab 98 Menuju
99
Bab 99 Kilas balik end
100
Bab 100 Rahasia
101
Bab 101 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!