Bab 2 BESTie

Happy reading guys.

...****************...

"Buset, kau samakan motorku dengan nenek-nenek. Motorku itu masih ABG. Kau saja kalah dengan motorku saat lomba lari," ucap Mikaela membalas ledekan Aira.

"Jelas kalah aku, motor koq di samakan dengan gadis imut seperti aku ini," kata Aira.

"Imut ? imut dari mana ? amit-amit iya ," balas Mikaela mengejek Aira.

Seorang gadis melambaikan tangan menyapa Mikaela dan Aira. "Hai girls..!" sapa Inara dengan gaya khas centil Inara, menyapa kedua temannya tersebut. Senyum lebar diberikannya pada Mikaela dan Aira.

"Aku tebak, dia pasti belum menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Yanuar," kata Aira.

"Betul seratus persen, tidak di ragukan lagi," sahut Mikaela.

"Ela, Aira. Kita ke kantin yok... Perutku minta di isi ini. Aku belum sarapan pagi tadi, telat bangun," kata Inara kepada kedua temannya tersebut.

"Kenapa kau selalu sarapan di kantin?" tanya Aira, karena sejak mengenal Inara masih memakai seragam putih abu-abu, sampai masuk kesatu universitas dan jurusan yang sama, Inara selalu ke kantin begitu tiba ke kampus.

"Maklum girls, makku itu wanita karier. Tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur. Begitu pembantu berhenti dan belum mendapatkan pembantu yang sesuai. Kami sekeluarga itu sarapan pagi hanya dengan roti, perutku ini perut Indonesia. Tidak bisa sarapan roti," kata Inara.

"Perutku hanya kenyang jika diisi dengan nasi dan tempe goreng. Dan satu lagi, jangan lupa sambel hijau " tambah Inara.

"Tunggu dulu, jam pertama ini jam Pak Yanuar. Apa tugas yang diberikannya Minggu kemarin sudah kau kerjakan?" tanya Aira pada Inara.

"Apa..!?" Inara kaget, matanya bulat sempurna melotot melihat Mikaela dan Aira.

"OMG... !" Aira menirukan gaya Inara terkejut. Dengan kesepuluh jari tangan berada di wajahnya dengan mata terbelalak.

"Tugas..! Aku belum selesai..!" seru Inara langsung berlari meninggalkan kedua temannya.

"Hei..! Bagaimana ke kantinnya?" tanya Aira dengan berteriak, karena posisi Inara yang sudah melesat jauh dari tempat mereka berada. Tidak ada jawaban dari Inara, karena Inara sudah masuk kedalam ruang perkuliahan.

"Tugas mengalahkan rasa laparnya," kata Mikaela.

"Sebenarnya aku sudah membuat tugas lebih untuknya. Tapi biar saja dia pusing dulu," sambung Mikaela.

"Hahahaha..kau mengerjainya El..?" Aira tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Mikaela.

Biar dia tidak lalai dengan tugas-tugas kuliah... he...he... he," kata Mikaela diakhiri dengan suara tawa khas Mikaela.

"Dan kau teman terbaik yang selalu membantunya," kata Aira memuji Mikaela.

"Karena dia teman yang selalu ada di saat aku sedih," kata kata Mikaela.

"Dia... ? Aku tidak termasuk teman yang ada disaat kau sedih?" tanya Aira.

"Kalian berdua adalah teman yang selalu ada di saat aku kesepian dan di saat aku merasa sedih," kata Mikaela.

Senyum lebar terukir di bibir Aira. Dia dan Inara yang sudah sangat lama mengenal Mikaela, keduanya tahu mengenai kehidupan Mikaela. Walaupun Paman dan bibinya tidak membedakan Mikaela dengan putrinya sendiri. Tapi Mikaela ada satu waktu merasa sedih mengenang kedua orangtuanya yang tidak pernah dikenalnya secara langsung. Dia hanya mengenal keduanya orang tuanya dalam cerita-cerita saudara-saudara dari kedua pihak keluarga orangtuanya.

"Ela, pulang kuliah kita jalan-jalan mau... ?" Ajak Aira.

"Aku tidak bisa, aku mau menemani Mbak Annisa fitting baju dan aku mau wawancara kerja," ucap Mikaela.

"Mbak mu mau menikah?" tanya Aira.

"Iya, dua bulan lagi," jawab Mikaela.

"Bukannya Mbak Annisa baru putus dengan pacarnya ?" tanya Aira.

"Tidak baru juga sih... sudah lima bulan yang lalu," kata Mikaela.

"Cepat sekali Mbak Annisa dapat pengganti ya? dan memutuskan untuk menikah. Padahal baru kenal lima bulan," kata Aira.

"Sudah jodoh," kata Mikaela.

"Kau jadi mau kerja? Apa kau diizinkan ayah dan bunda?"

"Mereka izinkan, asal tidak menganggu kuliah. Kerjanya juga hanya setengah hari. Pulang kuliah aku kerja, itung-itung mencari pengalaman."

"Bagaimana jika besok?" tanya Aira.

"Bolehlah, kalau besok" Mikaela menyanggupi permintaan Aira untuk besok pergi refreshing ke mall.

Percakapan keduanya berhenti, saat mereka tiba didepan ruang perkuliahan. Mahasiswa yang belum menyelesaikan tugasnya, sibuk menyalin tugas temannya yang sudah selesai. Begitulah dunia perkuliahan, tidak jauh dengan dunia sekolah menengah atas. Tugas kuliah tidak selesai di rumah. Akan diselesaikan diruang perkuliahan. Padahal sang dosen mewajibkan setiap mahasiswa untuk mengerjakannya di rumah. Tapi mahasiswa dan mahasiswi selalu melanggar aturan sang dosen. Karena para mahasiswa sering berkata, peraturan ada itu untuk dilanggar. Kalau tidak untuk dilanggar, untuk apa dibuat peraturan. (Jangan ditiru ya)

Mikaela dan Aira tiba di depan pintu ruang perkuliahan. Suasana terasa sepi. Tidak seperti biasanya yang terdengar suara para mahasiswa bergosip ria dengan teman-temannya.

Mikaela dan Inara berdiri di pintu masuk. Keduanya menatap teman-temannya yang belum menyelesaikan tugas kuliah, mata keduanya terarah pada Inara yang sedang menyalin tugas dari teman yang sudah selesai.

"Aduh... !" Mikaela terdorong kesamping, sehingga tubuhnya terbentur samping pintu.

"Wow.. ! lihat-lihat jalan... ! Nggak lihat badan besar ini... apa aku perlu menambah berat badanku, biar matamu bisa melihat keberadaanku !" Seru Aira yang ikut kena imbas dari sesosok tubuh yang berjalan masuk kedalam ruang kuliah dengan terburu-buru.

"Maaf ... Aku terburu-buru," ujar pria yang menabrak Mikaela dan Aira.

Pria tersebut mengucapkan kata maaf tanpa melihat orang yang telah ditabraknya.

"Gila..!" umpat Aira.

"Sudahlah!" kata Mikaela pada Aira yang kesal.

"Menyebalkan orang itu!"

"Ayo...."

Mikaela melangkah menuju meja Inara, diikuti oleh Aira. Begitu tiba di dekat meja Inara, Mikaela mengeluarkan kertas dari dalam tas sandang yang selalu dibawanya.

"Ini....." Mikaela meletakkan tugas yang telah disiapkannya kehadapan Inara yang sedang sibuk menyalin tugas temannya.

"Apa ini?" Inara mendongak melihat Mikaela.

"Lihat sendiri," kata Mikaela.

Inara meraih kertas yang diletakkan Mikaela di atas mejanya dan membacanya.

"Tugas kuliah... ? untuk ku?" tanya Inara dengan raut wajah yang bengong.

"Kalau tidak untukmu, untuk siapa lagi?"  sahut Aira sembari meletakkan bokongnya disamping Inara.

"Terima kasih girls.... !" Inara memeluk Aira yang duduk didekatnya.

"Hih... Jangan peluk-peluk .. !" Aira mendorong tubuh Inara yang ingin memeluknya.

"No muhrim.. !" kata Mikaela yang duduk di kursi belakang Aira dan Inara dengan tertawa.

Aira dan Inara turut tertawa.

"Akhirnya.... !" Inara mencium kertas tugas yang diberikan oleh Mikaela.

"Kau harus berubah, Inara! Sampai kapan kau harus dibantu untuk membuat tugas," kata Inara .

"Sampai tamat kuliah. Kenapa kau tanya Ai ? Apa kau keberatan? Ela saja tidak keberatan membantu. Ya kan Ela? Ela itu my best friend!" Kata Inara.

"Kau itu bukan my best friend ."Sambung Inara, lalu memonyongkan bibirnya kepada Aira.

Aira membalas Inara, dengan menjulurkan lidahnya dan memutarkan bola matanya.

"Sudah... sudah ! Jangan ribut!" Mikaela melerai keduanya.

"Dia sangat menyebalkan, El.. !" Kata Inara.

"Kau yang menyebalkan..!" balas Aira.

"Kau... !" balas Inara tidak mau kalah, membalas Aira.

"Kau..kau .kau... !" kata Aira sembari melototkan kedua bola matanya.

"Teruskan ributnya. Aku pindah duduk. Kalian memecahkan konsentrasiku saja." Mikaela mengangkat bokongnya dan melangkah menuju bangku di paling depan.

"El.... !" panggil Aira.

"Tuh... Ela marah padamu .... !" Kata Inara.

"Nggak salah bicara tuh...? Ela tu... marah padamu Nona..!" balas Aira.

Keduanya diam, karena mendengar suara salam dari dosen yang masuk kedalam ruang perkuliahan.

Satu jam setengah kemudian, perkuliahan berakhir.

Terpopuler

Comments

BINTANG ARINAA

BINTANG ARINAA

mengiri sama persahabatan mereka hehehe

2023-07-01

0

Raflesia Gendhis

Raflesia Gendhis

wkwkwk smp lulus gilaaaa

2023-06-28

0

lira

lira

sahabat yang sebenarnya, ada disaat susah dan senang

2023-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bahagia
2 Bab 2 BESTie
3 Bab 3 Pengagum rahasia.
4 Bab 4 Kesal
5 Bab 5 Kesal berlanjut
6 Bab 6 Pelampiasan Mikaela
7 Bab 7 Berpikir panjang
8 Bab 8 Bersaing
9 Bab 9 Semoga bahagia
10 Bab 10 Pindah
11 Bab 11
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Kecewa
14 Bab 14 Babak baru
15 Bab 15 Masih Galau
16 Bab 16 Kabar gembira
17 Bab 17 Bahagia dan sedih
18 Bab 18 Masih sedih
19 Bab 19 Berubah
20 Bab 20 Kecewa
21 Bab 21 Bertemu
22 Bab 22 Berita gembira
23 Bab 23 Dekat
24 Bab 24 kaget
25 Bab 25 Bertemu keluarga besar
26 Bab 26 Terciduk
27 Bab 27 Rengekan bumil
28 Bab 28 Apa yang terjadi.
29 Pengumuman visual
30 Bab 30 Masa lalu
31 Bab 31 Sedih
32 Bab 32 Minta restu
33 Bab 33 Tidak berubah
34 Bab 34 Penolakan
35 Bab 35 Rencana
36 Bab 36 Masih galau
37 Bab 37 Mendadak
38 Bab 38 Masih berusaha
39 Bab 39 Serba mendadak
40 Bab 40 Galau
41 Bab 41 Akhirnya
42 Bab 42 Ada yang belum move on
43 Bab 43 Penasaran
44 Bab 44 Nasihat
45 Bab 45 Kencan pertama
46 Bab 46 Jalan malam
47 Bab 47 Berpisah
48 Bab 48 LDR
49 Bab 49 Definisi cinta
50 Bab 50 Bertemu
51 Bab 51 Gombalan romantis
52 Bab 52 Rasa itu sudah ada
53 Bab 53 BESTie
54 Bab 54 Tidak berubah
55 Bab 55 Pikiran Annisa
56 Bab 56 Kesal
57 Bab 57 Pergi
58 Bab 58 Bertemu
59 Bab 59 Terluka
60 Bab 60 Apa yang terjadi
61 Bab 61 ???
62 Bab 62 Diam
63 Bab 63 Duka
64 Bab 64 Trauma
65 Bab 65 Marah
66 Bab 66 Marah lagi
67 Bab 67 Duka
68 Bab 68 Sadar
69 Bab 69 Sedih
70 Bab 70 TMM
71 Bab 71 Ada Apa Dengan.... ?
72 Bab 72 Cobaan
73 Bab 73 Godaan
74 74 Status
75 Bab 75 Pasrah
76 Bab 76 Apa yang terjadi?
77 Bab 77 Kehilangan
78 Bab 78 Marah
79 Bab 79 Berusaha untuk ikhlas
80 Bab 80 Curiga
81 Bab 81 Sakit hati
82 Bab 82 Ada apa?
83 Bab 83 Kehilangan
84 Bab 84 Marah
85 Bab 85 Permintaan
86 86 Tanpa judul
87 Bab 87 TMM
88 Bab 88 Mengadu
89 Bab 89 Pura-pura
90 Bab 90 Terpaksa
91 Bab 91 Ehm
92 Bab 92 TMM
93 Bab 93 Saling Tuduh
94 Bab 94 Terkejut
95 Bab 95 Merasa bersalah
96 Bab 96 Kecewa
97 Bab 97 Menuju
98 Bab 98 Menuju
99 Bab 99 Kilas balik end
100 Bab 100 Rahasia
101 Bab 101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 Bahagia
2
Bab 2 BESTie
3
Bab 3 Pengagum rahasia.
4
Bab 4 Kesal
5
Bab 5 Kesal berlanjut
6
Bab 6 Pelampiasan Mikaela
7
Bab 7 Berpikir panjang
8
Bab 8 Bersaing
9
Bab 9 Semoga bahagia
10
Bab 10 Pindah
11
Bab 11
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Kecewa
14
Bab 14 Babak baru
15
Bab 15 Masih Galau
16
Bab 16 Kabar gembira
17
Bab 17 Bahagia dan sedih
18
Bab 18 Masih sedih
19
Bab 19 Berubah
20
Bab 20 Kecewa
21
Bab 21 Bertemu
22
Bab 22 Berita gembira
23
Bab 23 Dekat
24
Bab 24 kaget
25
Bab 25 Bertemu keluarga besar
26
Bab 26 Terciduk
27
Bab 27 Rengekan bumil
28
Bab 28 Apa yang terjadi.
29
Pengumuman visual
30
Bab 30 Masa lalu
31
Bab 31 Sedih
32
Bab 32 Minta restu
33
Bab 33 Tidak berubah
34
Bab 34 Penolakan
35
Bab 35 Rencana
36
Bab 36 Masih galau
37
Bab 37 Mendadak
38
Bab 38 Masih berusaha
39
Bab 39 Serba mendadak
40
Bab 40 Galau
41
Bab 41 Akhirnya
42
Bab 42 Ada yang belum move on
43
Bab 43 Penasaran
44
Bab 44 Nasihat
45
Bab 45 Kencan pertama
46
Bab 46 Jalan malam
47
Bab 47 Berpisah
48
Bab 48 LDR
49
Bab 49 Definisi cinta
50
Bab 50 Bertemu
51
Bab 51 Gombalan romantis
52
Bab 52 Rasa itu sudah ada
53
Bab 53 BESTie
54
Bab 54 Tidak berubah
55
Bab 55 Pikiran Annisa
56
Bab 56 Kesal
57
Bab 57 Pergi
58
Bab 58 Bertemu
59
Bab 59 Terluka
60
Bab 60 Apa yang terjadi
61
Bab 61 ???
62
Bab 62 Diam
63
Bab 63 Duka
64
Bab 64 Trauma
65
Bab 65 Marah
66
Bab 66 Marah lagi
67
Bab 67 Duka
68
Bab 68 Sadar
69
Bab 69 Sedih
70
Bab 70 TMM
71
Bab 71 Ada Apa Dengan.... ?
72
Bab 72 Cobaan
73
Bab 73 Godaan
74
74 Status
75
Bab 75 Pasrah
76
Bab 76 Apa yang terjadi?
77
Bab 77 Kehilangan
78
Bab 78 Marah
79
Bab 79 Berusaha untuk ikhlas
80
Bab 80 Curiga
81
Bab 81 Sakit hati
82
Bab 82 Ada apa?
83
Bab 83 Kehilangan
84
Bab 84 Marah
85
Bab 85 Permintaan
86
86 Tanpa judul
87
Bab 87 TMM
88
Bab 88 Mengadu
89
Bab 89 Pura-pura
90
Bab 90 Terpaksa
91
Bab 91 Ehm
92
Bab 92 TMM
93
Bab 93 Saling Tuduh
94
Bab 94 Terkejut
95
Bab 95 Merasa bersalah
96
Bab 96 Kecewa
97
Bab 97 Menuju
98
Bab 98 Menuju
99
Bab 99 Kilas balik end
100
Bab 100 Rahasia
101
Bab 101 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!