Bab. 20

Kini aku dan alisa sudah berada di perpustakaan, kami sama-sama fokus dengan skripsi masing-masing. Tiba-tiba

Seorang wanita bergamis syar'i berjalan kearah kami.

" Assalamualaikum alisa, sally." salam wanita itu dengan sangat lembut. Aku terkejut begitu mengetahui pemilik suara tersebut.

" masyaallah fika, ini kamu? " ucapku kaget seakan tidak percaya dengan perubahannya

" iya sal, ini aku. Kenapa jeleknya?" tanya fika

" ngak kok ka, kamu sangat cantik dengan pakaian tertutup seperti ini." ucapku memuji fika

" oh ya sally, alisa. Aku kesini mau minta maaf sama kalian berdua. Sal maafin aku karna kebodohan dan keegoanku aku hampir saja membuat kamu kehilangan kakak kamu. Aku benar-benar mintak maaf, aku menyesal telah melakukan hal sekeji itu sal, sa. " ucap fika

" Alhamdulillah kalau kamu sudah menyadari kesalahan kamu, aku udah maafin kamu kok, jauh sebelum kamu meminta maaf aku sudah melupakan semua yang terjadi, aku berharap kamu bisa lebih baik lagi ka dari kamu yang dulu. " ucapku

Alisa hanya terdiam dan terus fokus sama skripsinya tanpa memperdulikan fika yang dari tadi mengajaknya bicara.

" alisa, maafin aku ya. " ucap fika sambil meraih tangan alisa. Alisa menepis tangan fika kasar, seraya berdiri dari duduknya.

" fika, lebih baik kamu pergi dari sini. Aku lagi sibuk dan tolong jangan ganggu aku." ucap alisa sinis

" sa, aku mohon maafkan aku. " ucap fika dengan linangan air mata, merasa iba atas sikap alisa padanya

" kamu ngak usah pura-pura nangis segala, kamu pikir dengan kamu menangis bisa membuatku iba padamu haa? Jangan mimpi kamu. " tegas alisa dengan nada tinggi

" astagfirullah sa, istigfar sa kamu ngak boleh ngomong seperti itu." ucapku mencoba menenangkan alisa

" lalu aku harus bagaimana sal, aku belum bisa lupain apa yang udah dia lakuin. Dadaku sesak sal jika melihat wajahnya. " ucap alisa dengan linangan air mata

" sa semua orang pernah melakukan kesalahan, jika dia mau bertobat dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf maka kita wajib untuk memaafkannya." ucapku lembut berharap hati alisa mulai luluh.

" maaf sal, aku belum bisa melakukan itu." ucap alisa

" dan kamu fika, aku mintak sebisa mungkin jangan muncul di hadapanku. " tegas alisa dan pergi meninggalkan perpustakaan

" fika aku kejar alisa dulunya, kamu tenang aja aku yakin kok alisa akan maafin kamu. Assalamualaikum. " ucapku dan bergegas mengejar alisa

" waalaikumsalam. " jawab fika

Alisa duduk di bangku taman yang ada di dekat perpustakaan sambil menangis dan menatap ponselnya.

" mas, aku tau apa yang aku lakukan ini salah, tapi aku belum bisa lupain semuanya mas. dia hampir saja membuat aku kehilangan kamu, orang yang paling penting dalam hidupku meski pun saat itu kamu belum resmi milikku seperti sekarang." ucap alisa seolah sedang berbicara dengan foto yang tertera di layar ponselnya.

Alisa memandangi foto mas fian di ponselnya dan terus menangis, Aku duduk di samping alisa.

" sa, maafin aku ya. Aku tidak bermaksud membuat kamu sedih. " ucapku

" iya sal, kamu ngak salah kok." ucap alisa sambil menghapus air matanya.

Flashback

Setelah keluar dari penjara fika memilih untuk tinggal bersama bibinya di kairo dan melanjutkan kuliahnya di al azhar kairo.

Pendidikan yang di ikuti fika membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Setelah mendapatkan gelar SI ia kembali ke Indonesia, dengan banyak perubahan. Mama dan papanya sempat kaget melihat putri mereka pulang dengan pakaian yang tertutup dan tampak seperti seorang muslimah.

" sayang, ini benaran fika putri mama?" tanya sang ibu

" iya ma, ini fika. gimana penampilan baru fika ma, pa?" tanya fika pada kedua orang tuanya

" anak papa cantik banget." jawab ayahnya dengan bangga

" terima kasih pa, allah telah membukakan pintu hati fika ma, pa. Setelah belajar di kairo fika sadar bahwa selama ini fika banyak berbuat dosa dan kesalahan. Fika ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya ma. InsyaAllah fika akan jadi anak yang baik untuk mama dan papa. " ucap fika yang di sambut dekapan hangat dari sang ibu.

" mama bangga sama kamu nak. "

" iya sayang, papa juga seneng banget liat kamu yang sekarang istiqomah ya nak. " akhir sang ayah.

Flashback end

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

apa kbar dg fikri

2023-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!