Tibalah kami di sebuah komplek perumahan, mas fian memasukan mobilnya ke salah satu rumah di komplek itu. Aku bingung ada urusan apa mas fian kerumah yang tak berpenghuni itu. Mas fian pun menghentikan mobilnya tepat di depan pintu rumah tersebut.
" mas, kita ngapain ke sini?" tanyaku dengan penuh kebingungan
" ayo turun." perintah mas fian tanpa menjawab pertanyaanku
Aku hanya mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki paruh baya menghampiri kami.
" Assalamualaikum tuan, ini kunci rumahnya." ucap bapak tersebut.
" Waalaikumsalam pak, terima kasih." jawab mas fian sambil mengambil kunci dari bapak tadi.
Kami pun masuk kerumah itu, mas fian memeriksa semua sisi rumah itu, seperti orang yang akan membeli rumah tersebut.
Setelah puas melihat semua isi rumahnya mas fian pun keluar kembali dan aku hanya mengikuti nya dari belakang.
" baiklah pak, semuanya terlihat baik. Ini saya kembalikan kuncinya, untuk penjagaan rumah ini saya serahkan kepada bapak." ucap mas fian yang semakin membuatku bingung.
" baik lah tuan, saya akan menjaga rumah ini sampai bapak dan keluarga pindah ke sini." ucap bapak tersebut yang membuat semua pertanyaanku terjawab.
" jadi mas fian udah beli rumah ini?" tanya ku dengan wajah murung
" iya adek, bagus ngak?" tanya mas fian
" bagus kok." jawabku dengan mata berkaca-kaca.
" adek kenapa?" tanya mas fian yang menyadari ekspresiku.
" mas mau tinggal di sini?" tanya ku lagi dengan air mata yang sudah mengalir
" iya adek, tapi kenapa adek menangis?" tanya mas fian sambil tersenyum.
" mas mau ninggalin aku, mas tega banget sih, mas ngak sayang lagi ya sama aku?" jawabku dengan air mata yang mengalir deras.
" adek, mas akan pindah kesini setelah mas menikah, dan itu masih lama adek ngak usah nangis gini donk, mas ngak akan ninggalin adek." bujuk mas fian sambil menghapus air mataku.
" tapi kenapa mas beli sekarang?" tanyaku lagi
" karna mas suka rumah ini, dan kebetulan mas juga punya uang untuk membelinya." jelas mas fian dengan senyumannya.
" ya sudah pak, kami permisi dulu, assalamualaikum." ucap mas fian pada penjaga rumah itu.
" Waalaikumsalam." jawabnya.
Kami kembali kemobil dan meninggalkan rumah tersebut. Mas fian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan tak lama kemudian mas fian menghentikan mobilnya di depan sebuah mol.
" ayo turun, katanya mau beli baju." ucap mas fian yang langsung membuatku semangat lagi.
" benaran mas?" tanyaku memastikan
" iya adek." jawab mas fian sambil langsung turun dari mobil.
Aku pun turun dan mengejar mas fian yang sudah memasuki mol. Setelah selesai memilih baju, aku dan mas fian langsung membayarnya di kasir.
" Assalamualaikum sally." salam seseorang
" Waalaikumsalam." jawabku sambil melihat sumber suara sesaat dan langsung memalingkan pandangan ku kembali.
" belanja juga ya?" tanya fikri sambil menenteng belanjaannya.
" iya." jawabku singkat.
" sendirian aja?" tanyanya lagi
" ngak kok, aku kesini sama mas aku." jawabku
" Oooo, gitu." lanjutnya
Mas fian datang menghampiri ku, setelah selesai membayar semua belanjaan kami.
" Assalamualaikum mas." sapa fikri pada mas fian
" Waalaikumsalam." jawab mas fian singkat
" perkenalkan aku fikri mas, teman se kampus sally." ucap fikri sambil mengulurkan tangannya
" ooo, temannya sally, aku fian saudaranya." sambung mas fian sambil menyambut tangan fikri.
" mas, ayo pulang!" ajak ku pada mas fian
" ya sudah, fikri kami duluan ya, assalamualaikum." salam mas fian
" Iya mas, waalaikumsalam." jawab fikri sambil tersenyum.
" kamu istimewa sal, cantik, sholehah, dan menjaga kehormatanmu dengan sempurna, andaikan allah memilih mu untuk jadi pasanganku aku pasti akan sangat bahagia." batin fikri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ruby Talabiu
jatuh cinta pada pandangan pertama
2020-12-06
1