Bab. 19

Mas fian memandangi alisa di kaca yang ada di hadapannya.

" adek, apa boleh mas melihat kamu tanpa hijab?" tanya mas fian dengan ragu.

Alisa membuka hijabnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mas fian membisu melihat alisa dengan rambut panjangnya, alisa terlihat sangat cantik.

" adek, apa hanya mas yang pernah melihat keindahan ini? " tanya mas fian

" tidak mas, mas adalah orang ketiga yang melihatnya." jawab alisa

" apa yang pertama dan kedua adalah ayah dan bunda?" tanya mas fian lagi

" iya mas, sejak kecil bunda mengajarkan alisa untuk menutup aurat, karna itulah alisa hanya membuka hijab apabila di dalam kamar. " jawab alisa

Mas fian tersenyum penuh arti mendengar semua jawaban istrinya, dia merasa bersyukur karna memiliki alisa sebagai kekasih halalnya.

" mas kok bengong sih? " tanya alisa menyadarkan suami tercintanya

Mas fian menggandeng tangan alisa menuju ranjang mereka dan meminta alisa duduk di sampingnya. Sedangkan alisa yang baru pertama berada di satu ruangan dengan laki-laki merasa grogi, wajahnya tampak merah karna merasa malu. Mas fian tersenyum melihat istrinya dengan ekspresi yang menurutnya sangat lucu.

" adek malu sama mas?" tanya mas fian yang membuat wajah alisa semakin memerah

" mas tidur yuk, mas besok mau kerjakan dan adek juga mau kuliah." ucap alisa mengalihkan pembicaraan

" adek udah ngantuk?" tanya mas fian

" sedikit mas." jawab alisa

" ya sudah ayo tidur. " ajak mas fian dan langsung membaringkan tubuhnya.

Alisa masih setia duduk di samping mas fian. Dia seperti orang kebingungan yang sedang mencari sebuah jawaban.

" adek kenapa? " tanya mas fian dengan lembut

" maaaas, mas ngak marah kalau kita langsung tidur? " tanya alisa dengan gugup

Mas fian menarik alisa hingga terbaring di depannya, Ia menatap alisa dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

" sayang, mas tau kamu capek apalagi tadi banyak tamu. Dan mas ngak meminta kamu untuk melakukan kewajiban kamu malam ini. Lebih baik sekarang kita tidur ya?" ajak mas fian.

Alisa tersenyum mendengar jawaban suaminya ia bersyukur banget punya suami yang pengertian dan penuh kelembutan seperti mas fian.

" makasih ya mas," ucap alisa

" tidak perlu berterima kasih adek, mas sudah janji pada diri mas sendiri, sebisa mungkin untuk membahagiakan kamu." jawab mas fian

Alisa menangis mendengar jawaban mas fian dia benar-benar tidak menyangka kalau mas fian begitu mencintainya.

" adek sayang mas. " ucap alisa dan membenamkan kepalanya di dada suaminya

" mas juga sayang adek. " jawab mas fian sambil menarik tubuh alisa ke dalam pelukannya.

*****

00:30 aku bangun dan melaksanakan sholat lail dua rakaat.

" ya allah, jangan jadikan kebahagiaan ini seperti senja yang hanya datang sesaat, Biarkan ia seperti angin yang akan selalu ada walau tak terlihat.

Ya allah pertemuankan hamba dengan jodoh yang telah engkau tetapkan, kuatkan hati hamba menerima semua takdirmu yang tak sejalan dengan harapan hamba, jadikanlah penantian ku berakhir indah ya robb, pertemuankan aku dengannya dalam istikhoroh cinta ini.

Robbi habli milladunka zaujan thoyyibah wayakuuna shoohiban lii fiddiini waddunyaa wal aakhiroh, Aamiin." akhirku

Aku melipat mukena ku dan meletakkan di dalam lemari, serta langsung kembali tidur.

*****

Alisa dan mas fian sedang makan pagi bersama keluarganya.

" alfian apa hari ini kamu langsung masuk kerja nak? " tanya om lukman

" iya ayah, dek alisa juga kan harus kuliah." jawab mas fian

" iya ayah, alisa sebentar lagi kan mau wisuda jadi banyak yang harus di selesaikan." sambung alisa

" kalian yakin ngak mau pergi kemana-mana?" tanya tante irma

" fian rasa sekarang bukan waktu yang tepat bun, kalau nanti dek alisa sudah wisuda baru kita akan pergi liburan. " jawab mas fian

" ya sudah terserah kalian saja, yang terpenting buat bunda itu kebahagiaan kalian. " sambung tante irma

" makasih bunda." ucap alisa dan mas fian bersamaan.

Selesai makan mas fian dan alisa berpamitan untuk melakukan rutinitas masing-masing. Mas fian mengantarkan alisa sampai gerbang kampus.

" adek, mas pergi dulu ya kalau ada apa-apa bilang sama mas. Dan satu lagi kalau ada yang mengoda adek jangan di respon ingat sudah ada mas." ucap mas fian

"iya suamiku sayang, mas tenang aja ngak bakalan ada kok yang menggoda adek." jawab alisa

" mas tenang aja, sally akan jaga alisa kok." sambung ku yang baru datang dan langsung menghampiri mereka

" nie makhluk apa, Tiba-tiba nongol." ucap mas fian

" iihh, mas fian mentang-mentang udah punya istri adeknya ngak di anggap lagi. " jawabku yang mulai kesal

" oohhh, cup cup cup...., adek mas tersayang kamu tetap adek kesayangan mas kok. Jangan ngambek gitu donk." bujuk mas fian sambil mencubit kedua pipiku

" iiihhh mas apa-apaan sih ini di kampus kalau orang liat gimana, ntar di sangka aku anak manja lagi." jawabku sambil menepis tangan mas fian dari pipiku

" emang benar kok. " sambung mas fian

" mass.. " ucapku

" sudah kalian kenapa sih, kaya anak kecil." lerai alisa

" ya sudah, mas pergi dulu ya assalamualaikum. " akhir mas fian

" waalaikumsalam. " jawab ku dan alisa bersamaan.

Terpopuler

Comments

Warni Liberti

Warni Liberti

suka, lanjut thor!!

2020-11-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!