Bab. 16

Pagi ini cuaca begitu cerah, ya secerah wajah mas fian. Dia kelihatan sangat bersemangat, wajah ceria dan senyuman itulah yang terpancar di wajahnya selama perjalanan.

Tak butuh waktu lama kami pun sampai di gerbang kampusku, senyum manis alisa sudah menyambutku dengan penuh ceria.

" aku harap kedepannya aku ngak kehilangan senyuman ini sa," batin ku.

" adek, ayo salim dan masuk kampus, malah bengong." ucap mas fian membuyarkan lamunanku yang sedang memandang alisa

" iya mas," jawabku singkat dan langsung mencium punggung tangan mas fian

" adek masuk dulu mas, assalamualaikum. " lanjutku

" waalaikumsalam adek." jawab mas fian dan langsung melajukan mobilnya.

" ya allah bagaimana aku harus menyikapi semua ini, aku memang sangat menginginkan mas fian menikah, tapi dengan alisa bukan dengan wanita lain, bagaimana dengan alisa, apakah dia akan baik-baik saja.

Ya allah aku serahkan semuanya padamu." batin ku.

" sal, kok ngelamun sih, kamu lagi ada masalah? " tanya alisa

" ngak kok sa, aku baik-baik saja. " jawab ku

" ya sudah ayo masuk dosen udah datang. " lanjut alisa

" iya sa, ayo. " jawabku

Kami melangkah menuju kampus, aku berjalan tanpa memperhatikan sekitar ku.

Braaakkkk.....

Suara beberapa buku yang jatuh yang membuatku tersadar dari lamunanku.

" maaf kak, aku ngak sengaja. " ucapku pada laki-laki itu

" iya ngak papa kok." jawabnya

Aku membantu mengumpulkan buku tersebut dan memberikannya sambil menundukkan wajahku.

" sal, kamu memang tidak pernah berubah ya, sejak awal aku melihatmu sampai sekarang. Kamu selalu menjaga pandangan dan akhlakmu. Ya allah bantu hamba memantaskan diri untuk menjadi imamnya" batik laki-laki itu.

" kami permisi kak, assalamualaikum."akhirku

" waalaikumsalam. " jawabnya

Tak terasa mata kuliah kamipun berakhir aku dan alisa memutuskan untuk langsung pulang karna kesibukan masing-masing.

" sal, kamu pulang naik apa? " tanya alisa

" angkot sa, " jawab ku

" ngak mau aku antar aja? " tawarnya

" ngak usah sa, aku juga masih ada urusan." tolakku

" baiklah, hati-hati ya." terusnya

" iya sa, assalamualaikum." ucapku meninggalkan alisa

" waalaikumsalam." jawabnya

17:30 aku sampai di rumah, aku langsung naik ke atas dan membersihkan diri.

Setelan sholat isya berjamaah kami semua bersiap-siap untuk pergi menemui orang tua wanita yang di maksud mas fian.

" fian apa kamu sudah memberitahukan ini kepada tuan rumah?" tanya abi

" tidak abi, tapi fian yakin mereka pasti ada di rumah." jawab mas fian

" ya sudah ayo kita berangkat." ucap abi

" iya abi." jawab mas fian

Kami sekeluarga memasuki mobil mas fian dan menuju rumah wanita itu. Tak butuh waktu lama kami tiba di sebuah rumah yang besar dengan halaman yang sangat luas.

Aku melihat sekelilingku, aku sangat mengenal jelas daerah ini, dan tak salah lagi ini adalah rumah sahabatku alisa.

" mas, om lukman bos besar perusahaan tempat mas bekerja?" tanya ku yang penuh penasaran

" iya adek, dan wanita yang mas maksud adalah alisa." jawab mas fian menjawab semua keraguanku

" masyaallah mas, adek senang banget." jawabku dengan penuh kegirangan

" jadi menantu kami nak alisa." tanya umi

" calon umi. " ralat mas fian

" iya itu maksudnya. " jawab umi dengan wajah kesal

" ya sudah mari kita turun. " ajak abi

" iya abi." jawabku

Kami keluar dari mobil dan menuju pintu rumah alisa.

Tok...tok...

" Assalamualaikum." salam abi

" Waalaikumsalam," jawab seseorang dari dalam dan tak lama pintupun terbuka.

" pak abdul, silakan masuk pak, buk." ucap tante irma bunda alisa

" baik buk," jawab abi

Kami masuk dan duduk di sofa tamu, alisa tampak kaget melihat kedatangan keluarga ku.

" sa, buatkan minuman buat tamu kita nak!" pinta tante irma

" baik bun." jawab alisa dan langsung menuju dapur. Tak lama kemudian alisa datang dengan beberapa gelas berisi kopi dan jus.

" silahkan diminum umi, abi, mas dan semuanya." ucap alisa sambil meletakkan gelas satu persatu

" iya nak terima kasih." jawab umi

" pak lukman buk irma maksud kedatangan kami kesini ingin mengutarakan sesuatu." ucap abi memulai pembicaraan

" baiklah pak, silahkan inshaallah selagi bisa kami akan membantu mewujudkan. " ucap om lukman dengan santai

" nak, silakan! " ucap abi pada mas fian

" baik abi. " ucap mas fian

" Sebelumnya saya minta maaf atas kelancangan saya om, tan. Kedatangan saya dan keluarga kesini ingin meminang putri om alisa, jika om dan tante berkenan izinkan saya menjadikan alisa sebagai istri saya." ucap mas fian dengan tegasnya

" ya allah apa ini mimpi, orang yang aku cintai memintaku untuk jadi istrinya. Ya allah jika ini mimpi tolong jangan bangunkan hamba sekarang. " batin alisa

" nak fian, om dan tante sangat senang mendengar semua ini, apalagi om sudah kenal betul bagaimana kamu. Tapi semua keputusan ada pada alisa nak. " jawab om lukman sambil melihat ke arah alisa.

# jangan lupa tulis saran kalian sahabat, maaf kalau novelnya berantakan. Semoga kalian suka.

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

kasusy gmna thoorr

2023-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!