Bab. 9

" sa, kamu kenapa aneh gini sih?" tanyaku pada alisa.

" ngak papa kok sal, aku baik-baik saja." ucapnya dengan nada seperti biasanya

" kok aneh sih, tadi seperti bukan dia, sekarang kok biasa aja. Ada apa dengan sahabat ku ini ya." batinku

" sal, kok kamu jadi melamun sih? " tanya alisa

" ngak kok."

" nah, sekarang kamu yang aneh deh sal." ucap alisa sambil mengerutkan dahinya.

" ya sudah, ayo kembali ke sana. Kasian mas aku sendirian." ajakku sambil menunjuk meja tempat mas fian duduk.

Setelah kembali ke meja, kami langsung memakan hidangan yang sudah di pesan. Suasana sangat hening tiada pembicaraan antara kami sampai makanan habis pun semua masih tetap diam.

Setelah sejam lebih saling diam alisapun membuka mulutnya

" sal kita pulang yuk, udah sore nie." ajaknya

" ya sudah, ayo pulang mas." ajakku pada mas fian.

Kami keluar dari cafe dan menuju parkiran, aku benar-benar bingung dengan sikap alisa dia sangat aneh dari biasanya, begitupun dengan mas fian yang biasanya suka gangguin aku dan alisa kalau kali becanda sekarang malah diam aja kaya es balok.

" ada apasih dengan mas fian dan alisa." batinku.

Setelah masuk mobil masing-masing alisa melajukan mobilnya lebih dulu, dan melambaikan tangan padaku, dan akupun membalasnya.

" mas kok aneh sih hari ini?" tanyaku pada mas fian.

" kamu tu yang aneh, orang mas biasa aja kok." jawabnya

" tadi ngapain mas diam aja?" tanyaku lagi

" karna lagi malas bicara aja." jawabnya singkat.

" biasanya juga mas ngak pernah malas bicara, kenapa kalau ada alisa mas aneh?" tanyaku

" maksud kamu apa?" tanya mas fian lagi

Tiba-tiba aku seperti mendapatkan hidayah dari allah." mengapa aku baru menyadarinya sekarang, harusnya dari sebulan yang lalu aku sudah bisa menyimpulkannya, kok baru nyadar sekarang ya, sally sally.. Oon banget sih." batinku sambil memukul-mukul kepalaku.

" tu kan, bilangin orang aneh, padahal dia sendiri yang aneh." ucap mas fian

" mas suka sama alisa." tanyaku yang membuat mas fian langsung rem mendadak,hingga membuat kepalaku hampir terbentur.

" mas apa-apaan sih, kalau aku pingsan gimana?" teriakku pada mas fian

" lagian kamu, siapa suruh melontarkan pertanyaan seperti itu." jawab mas fian dan langsung melajukan mobilnya kembali.

" mas mas, aku tau kok kalau mas suka sama alisa, iya kan." godaku

" adek mas tersayang, mas ngak suka sama alisa, mas cuman lagi malas bicara aja tadi." jawab mas fian berusaha meyakinkan ku.

" alah, ngaku aja deh mas. Ngak usah cari alasan gitu." jawabku sambil tersenyum pada mas fian

" tau ah, terserah kamu deh Mas pusing." akhir mas fian.

Setelah sampai rumah, aku langsung mandi karna hari juga sudah sangat sore.

Jam 20:00 habis sholat isya aku memilih istirahat dan langsung tidur.

Dua minggu sudah berlalu, hari ini aku mulai kuliah kembali, ya seperti biasa aku di antar oleh mas fian. Setelah sampai kampus aku duduk di taman sambil menunggu alisa datang.

Tiba-tiba ada anak kecil yang mengantarkan sebuah surat padaku.

" untuk kakak?" tanyaku pada anak kecil itu.

Anak kecil itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkanku.

Karna penasaran aku langsung membuka surat tersebut. Rasa takut, bingung dan penasaran terpancar dari wajahku setelah membaca isi surat itu.

# sejauh ini bagaimana menurut kalian sahabat. Kasih saran ya

Terpopuler

Comments

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

keren cerita nya thor lanjut

2020-12-06

1

Bukan Siapa-siapa

Bukan Siapa-siapa

jejak

2020-06-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!