Hari ini aku memutuskan untuk mengikuti abi ke pesantren, abi meminta ku untuk mengajar anak-anak santri di sana. Aku memasuki sebuah kelas di sana dan mengajar seperti yang abi minta, begitu selesai mengajar aku membantu ustazah pesantren untuk menyiapkan makan siang untuk santri.
Satu persatu kegiatan selesai, dan hari juga semakin sore, aku pamit pada abi dan semua yang ada di pesantren. Setelah mendapat izin aku langsung meninggalkan pesantren dan kembali ke rumah.
Aku duduk di samping jendela kamarku, sambil melamun dan memandang keluar.
" adek, lagi ngapain?" tanya mas fian, yang sudah berdiri di belakangku.
" kok mas bisa masuk sih," tanyaku
" kan pintunya ngak di kunci adek." jawab mas fian.
" angin apa yang membawa mas kesini?" tanyaku lagi.
Mas fian duduk di sampingku, dan melihatku dengan tatapan yang ngak bisa ku mengerti
" adek, mas boleh nanya?" ucap mas fian
" ada apa? " jawab ku
" adek ada hubungan apa dengan fikri?"
" kami ngak ada hubungan apa-apa mas, cuma sebatas teman se kampus aja." jawabku singkat.
" adek tau kalau dia menyukai adek?" tanya mas fian yang membuatku langsung menatapnya.
" mas tau dari mana?" tanyaku lagi
" tadi siang fikri menemui mas, dia meminta mas untuk menyampaikan maafnya padamu, sekalian pamit katanya." jelas mas fian
" pamit, memangnya dia mau kemana?" tanyaku
" dia ngak bilang mau kemana, hanya itu yang dia katakan pada mas." sambung mas fian
" oh gitu," jawabku tanpa melihat mas fian.
" ya udah adek, mas kekamar dulu ya."
" iya mas, makasih infonya." jawabku.
Setelah mas fian pergi aku mengunci pintu dan langsung tidur.
Seminggu sudah berlalu, tapi alisa belum pernah datang ke sini, aku juga tidak tau mengapa dia tidak menghubungi ku. Apa dia sesibuk itu sampai untuk menulis apa kabar saja ngak bisa, atau mungkin dia sudah tidak mau berteman denganku, semua pertanyaan itu selalu memenuhi pikiranku.
Di sisi lain alisa sedang bingung sendiri di kamarnya, dia sangat merindukanku tapi dia ngak punya keberanian untuk datang ke rumahku, aku tidak tau apa yang membuatnya seperti itu, akhir-akhir ini dia memang sedikit aneh menurutku.
I am sorry but.. Dering ponselku, aku langsung mengambilnya dan berharap alisa yang meneleponku, dan sesuai dengan harapan akupun langsung mengangkatnya.
" Assalamualaikum sa." salamku
" Waalaikumsalam sal, ketemuan yuk, aku rindu nie sama kamu." akunya
" ya sudah kamu datang aja kesini." pintaku
" kita ketemu di luar aja sal, aku ngak enak kalau harus ke rumah kamu." jelas alisa yang membuatku semakin bingung.
" sejak kapan nie anak punya rasa segan datang kesini, toh selama ini juga baik-baik saja." batinku.
" sal, kamu masih di sanakan?" ucap alisa yang membuatku tersadar dari lamunaku
" iya sa, ya sudah mau ketemu dimana?" tanyaku pada alisa.
" di cafe yang dekat rumah kamu aja." jawabnya.
" baiklah, aku siap-siap dulu, assalamualaikum." akhirku
" Waalaikumsalam." Jawab alisa dan langsung menutup telponnya.
Setelah siap-siap aku meminta mas fian untuk mengantarku.
" mas antarin aku ke cafe yang dekat sini ya, alisa ngajak aku ketemu di sana." ajak ku
" ya sudah ayo." jawab mas fian
Setelah pamit pada abi dan umi, kami langsung menuju cafe yang dimaksud alisa.
Setibanya di sana aku melihat alisa sudah menungguku, di sebuah meja sebelah utara cafe itu, aku dan mas fian menghampirinya.
" Assalamualaikum sa." salamku
" Waalaikumsalam sal, mas fian silakan duduk." jawab alisa dengan suara yang tak biasanya.
" sa, kamu kenapa kok jadi aneh gini?" tanyaku yang menyadari perubahan alisa.
" ngak papa kok kalian mau makan apa, pesan aja." pinta alisa dengan tampang anehnya.
Aku menarik tangan alisa agak jauh dari meja tempat kami ngumpul.
# tinggalin saran dan komen kalian ya sahabat, Aku butuh banget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ruby Talabiu
alisa jatuh cinta ma fian
2020-12-06
1
Nofa_
udah mampir nih, mampir kuy ke novel ku. sama sama dukung yaa 🤗
2020-06-28
1