”Sebenarnya apa maksud Qingqi agar aku menjauhi putra mahkota? Dilihat darimanapun, dia tampaknya tidak berbahaya. Sejak awal aku juga tidak mengerti cara menjadi Su Yeo dan seperti apa perasaannya pada orang di sekitarnya. Aku pun juga tidak tahu seperti apa masa lalunya. Aku merasa seperti sedang mengerjakan ujian tanpa kesiapan sama sekali.”
Su Yeo terus memikirkan apa yang dikatakan Qingqi siang tadi. Ia terus berendam di kolam air hangat miliknya. Berkat bantuan Qingqi, ia akhirnya bisa pergi dari Istana yang selalu membuatnya sengsara. Ia sangat berbeda dengan orang-orang yang pasti senang begitu memasuki istana. Baginya, istana adalah tempat menyeramkan dan menegangkan! Jika saja Su Jin tidak merubah dirinya menjadi seorang laki-laki bernama Su Yeo dan menyembunyikannya sampai bertahun-tahun, tentu sudah jelas ia pasti akan bersenang-senang di dalam istana.
Di waktu bersamaan, Zhou Yuan lagi-lagi berurusan dengan setumpuk kertas yang menunggunya. Ada beberapa laporan yang diberikan Kaisar padanya untuk diselesaikan. Tiba-tiba ia teringat pada ucapan pangeran ketiga mengenai keadaan selir keempat saat ini. Sudah lama ia tidak melihatnya bahkan tidak pernah terlihat lagi di istana manapun. Ia mulai mempertimbangkan tentang desa terpencil tempat pengguna sihir gelap itu berada.
Karena terus kepikiran, ia tak memiliki pilihan lain selain mengunjungi selir keempat itu sendiri. Hari memang sudah terlihat malam tetapi ia tetap ingin melihatnya. Dan kebetulan sekali, istana selir berada berdekatan dengan istana Pangeran. Ia hanya perlu berusia beberapa blok untuk bertemu dengan selir keempat yang berada di rumahnya.
Gelap dan sunyi. Hanya ada beberapa penjaga yang bertugas berjaga di istana. Dengan melewati sebuah gerbang yang di dalamnya terdapat banyak bunga persik merah muda, Zhou Yuan sudah tahu bahwa dirinya telah berada di istana selir.
”Pangeran ketiga, mengapa Anda datang kemari?” tanya seorang penjaga yang kebetulan melihatnya saat sedang berkeliling istana.
”Aku ingin bertemu dengan selir keempat. Apakah dia masih ada di sini?” jawabnya.
”Tentu Yang mulia. Tetapi, mengapa Anda ingin bertemu dengannya? Hari sudah cukup malam. Saya ragu selir keempat sudah tidur.”
”Aku ingin melihatnya sekarang. Bawa aku ke hadapannya. Aku sudah dengar tentang penyakit yang dialaminya karena itu, aku datang hanya untuk menjenguknya saja.” ucap Pangeran ketiga dengan tegas.
Meski ragu, penjaga itu kemudian menjawab, ”Baik, Yang mulia. Mari, saya akan tunjukkan jalannya.” jawabnya kemudian berjalan menuju suatu tempat diikuti oleh Zhou Yuan di belakangnya.
Istana selir masih sama seperti yang dulu. Ia selalu mengunjungi istana ini saat masih kecil sekedar untuk menyapa Ibunya yang tinggal di sini sementara dia harus tinggal di istana Pangeran. Meski, para pelayan di sini tampaknya sudah berganti sebagian. Meja batu yang tempat Ibunya biasa duduk di sana juga masih berada di tempat yang sama. Sayangnya orang yang dicari olehnya sudah tidak ada akibat pemberontakan yang pernah terjadi tujuh tahun lalu.
”Di sini tempatnya, Yang mulia.” penjaga itu berhenti di depan sebuah rumah yang didominasi warna merah serta sebuah pohon bunga tabebuya yang tumbuh di depannya. Rumah ini terlihat indah saat malam dengan lampu lampion yang menggantung pada setiap tiang penyangga.
”Saya akan lanjut berjaga. Saya mohon pamit, Yang mulia.” ucap penjaga sembari membungkukan badan sebelum akhirnya ia berjalan pergi meninggalkannya sendiri.
”Selir keempat itu berada di dalam sini. Tidak ada yang mencurigakan. Apakah sekarang keadaannya sudah baik-baik saja?” gumam Zhou Yuan yang kemudian melangkah memasuki halaman depannya.
Saat ia menginjakkan kaki di atas anak tangga pertama, ia merasakan gejolak kekuatan yang aneh. Dia merasa telah diawasi oleh beberapa pasang mata yang bersembunyi di dalam celah-celah sempit. ”Sihir gelap itu, tidak mungkin ada di dunia ini kan?”
Zhou Yuan mengetuk pintunya tiga kali lalu berkata, ”Selir keempat, apakah saya boleh masuk? Saya Pangeran ketiga, Zhou Yuan.”
Tak ada jawaban selama beberapa menit berlalu. Dia rasa selir keempat sudah tidur di dalam kamarnya. Tetapi, ia perlu memastikan. Apakah yang dirasakannya ini memang sungguhan atau bayangannya saja. Dan karena itu, dia pun membuka pintunya dan berjalan masuk ke dalam selangkah demi selangkah.
Memang benar. Dia merasa sesuatu yang aneh berada di dalam rumah ini. Aroma opium tercium dimana-mana bahkan memenuhi seluruh ruangan sampai membuatnya terpaksa menutup hidungnya. Zhou Yuan berjalan kembali menuju kamar selir keempat berada.
Pada sebuah tempat tidur yang ditutupi oleh kelambu bewarna ungu, disanalah seharusnya selir keempat berada. Dengan cekatan, dia membuka kelambu yang menutupi pandangannya dan benar dugaannya. Selir keempat yang sedang tertidur di kasurnya tampak kurus sekali bahkan rasanya seperti melihat tulang yang hanya dilapisi oleh kulit.
”Bagaimana bisa? Sudah separah ini tetapi tidak ada satupun orang yang peduli?” gumam Zhou Yuan. Ternyata benar ucapan pangeran ketujuh dan kelima. Keadaan selir keempat saat ini sudah seperti orang yang terkena sihir!
Zhou Yuan berjalan kembali keluar dan menuju halaman depan. Ia merasa curiga dengan apa yang tersimpan di dalam pohon bunga tabebuya. Tepatnya yang terkubur di bawah tanah. Ia memperhatikan ada sebuah gundukan tanah kecil dan ketika diinjak terasa lunak. Saat itulah ia yakin bahwa ada sebuah benda yang terkubur di sana.
Zhou Yuan langsung menggali tanah itu dan tidak lama, ia akhirnya menemukan sebuah kotak hitam misterius yang asalnya bahkan tidak diketahui olehnya. Tentu ia langsung melihatnya dan berniat membukanya. Akan tetapi, saat akan melakukannya tiba-tiba selir keempat muncul di sebelahnya dan langsung mengambil paksa kotak hitam yang ditemukan oleh Zhou Yuan.
”PENCURI! BERANINYA KAU MENCURI MILIKKU!” teriak selir keempat yang membuat seluruh orang yang berjaga di sana terkejut dan langsung bergegas menuju suara.
”Tunggu! Nyonya! Benda itu terlihat mencurigakan. Sebaiknya Nyonya segera membuangnya.” ucap Zhou Yuan berusaha tenang.
Namun, raut wajah selir keempat terlihat sangat marah dan sangar. Ditambah dengan wajah kurusnya membuat penampilannya lebih terlihat mengerikan seperti setan.
”Pangeran ketiga, apa yang terjadi?” tanya seorang penjaga yang sebelumnya mengantarkan Zhou Yuan menuju rumah selir keempat.
Dengan cepat Zhou Yuan menjawab, ”Aku tidak tahu. Pastinya, kotak yang saat ini dipegang oleh selir keempat tampaknya berbahaya untuknya.”
”KALIAN SEMUA MENJAUH! DIA ANAKKU KALIAN TIDAK BOLEH MENYENTUHNYA!” teriak selir keempat sembari menodongkan sebuah pisau dapur ke arah para penjaga yang mengerumuninya.
”Selir keempat, tolong tenanglah. Jatuhkan pisaunya sebelum pisau itu melukai seseorang.” ucap Zhou Yuan berusaha menenangkan selir keempat yang semakin mengamuk.
”PERGI! KALIAN SEMUA PENGGANGGU—
Setelah mendapat benturan di belakang lehernya, selir keempat tiba-tiba jatuh pingsan sembari memeluk kotak hitam yang diakui sebagai miliknya. Dan orang yang melakukannya, ternyata adalah perdana menteri Liu Chen yang ternyata juga mendengar teriakan selir keempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments