7 - Rumah Hiburan

Mu Xinyang menarik anak panahnya kemudian melepasnya hingga mengenai titik pusat sasaran tepat di tengah-tengahnya. Semua anggota Istana yang melihatnya bertepuk tangan. Mereka kagum dengan kemampuan perang Mu Xinyang yang semakin meningkat. Dia berbeda dengan kakaknya Mu Zhuen Qiu yang hanya bisa berperang di atas kertas setelah penyakit yang di deritanya.

”Tembakan yang bagus Yang mulia.” ucap Adipati Dun berjalan menghampirinya sembari bertepuk tangan tiga kali.

”Anda di sini Adipati Dun. Ada sesuatu yang ingin Anda bicarakan dengan Yang mulia Kaisar?” tanya Mu Xinyang.

”Aku kemari untuk melaporkan kejadian yang terjadi di kabupaten Linwen.” jawab Adipati Dun.

”Oh, begitu. Apa yang terjadi di sana?”

”Rakyat di sana mengalami krisis ekonomi. Banyak orang yang kelaparan. Demo besar-besaran mereka lakukan di depan kantor pemerintah. Mereka menagih keadilan yang dulu menjadi sumpah Yang mulia.”

Mu Xinyang berpikir sejenak. "... Itu adalah perbincangan yang sangat penting. Sebaiknya kau segera membicarakannya pada Yang mulia. Akan tetapi, saat ini Yang mulia sedang beristirahat. Kau bisa berbicara dengannya saat ia sudah siap membicarakannya denganmu.”

”Baik, Yang mulia. Saya mengerti.”

...~o0o~...

”Hei! Jadi ini kesepakatan yang kita buat?!” Su Yeo begitu terkejut. Selain ia bisa melihat Zhou Yuan yang berpenampilan seperti rakyat biasa tanpa menggunakan mahkota atau barang-barang mewah di tangannya, mereka berdua saat ini berada di depan sebuah rumah hiburan yang penuh dengan wanita-wanita cantik dan minuman anggur yang membuat mabuk.

”Shtt! Jangan berisik!” Zhou Yuan menutup mulut Su Yeo sebelum Su Yeo mengatakan semuanya. ”... Ini adalah pekerjaan penting dan termasuk misi untuk menyelematkan dunia. Jadi, kau harus menutup mulut. Jangan katakan kamu datang dengan seorang bangsawan atau Pangeran ketiga!”

”Semuanya saja kau sebut sebagai penyelamatan dunia! Memangnya apa yang bisa dilakukan di tempat ini?! Bilang saja kau butuh dihibur dengan banyak wanita-wanita itu kan?!” ucap Su Yeo sedikit keras.

”Shht! Aku bilang jangan berisik! Pelan-pelan saja! Lagipula aku sudah membayar mu kan? Jadi, ikuti saja apa yang aku mau. Aku di sini untuk menyelidiki seorang pengkhianat.”

”Cih! Yang benar saja! Membuang-buang waktuku saja. Lagipula, dikelilingi wanita cantik bukanlah hobiku!” gumam Su Yeo sembari mengalihkan perhatiannya.

”Ayo, cepat masuk sebelum ada yang melihat ” Zhou Yuan langsung menarik masuk Su Yeo ke dalam rumah hiburan.

Ketika mereka berada di dalam rumah terlarang itu, mereka langsung disambut oleh gadis-gadis cantik yang langsung merangkul lengan dan pundak mereka dengan lembut. Suara sitar yang dimainkan oleh seorang gadis tampak mencoba menghipnotis semua pengunjung disini untuk berlama-lama dengan mereka. Terlihat juga beberapa pria hidung belang yang berada di setiap sisi dengan ditemani oleh banyak gadis.

Su Yeo menyenggol bahu Zhou Yuan dan berbisik, ”Hei! Aku masih terlalu muda untuk mengunjungi tempat terlarang ini! Bagaimana kalau sesuatu terjadi padaku?!”

Zhou Yuan membalas dengan berbisik, ”Tenang saja. Lagipula, kau ini laki-laki kan? Tidak ada yang berani macam-macam denganmu.” Zhou Yuan menunjuk ke arah seorang laki-laki kaya yang sedang ditemani oleh lima orang gadis paling cantik. ”... Sekarang aku akan pergi ke sana dan kau pergi ke arah lain agar seseorang tidak mencurigai kita.”

”Kau ingin memeras uang pria itu?! Hei! Yang benar saja! Kalau kau kekurangan uang kenapa tidak bilang?!”

”Jangan berisik. Lakukan saja apa yang aku katakan!”

Setelah Zhou Yuan mengatakan tujuannya ia segera pergi menghampiri laki-laki kaya bertubuh gemuk di sana. Orang itu memakai emas dimana-mana. Dari atas kepala sampai ujung kaki. Tidak ada yang bisa menghitung berapa kekayaannya jika benda yang dipakainya saja sudah menyilaukan satu ruangan. Dia adalah anggota menteri Ekonomi kekaisaran yang mengurus pangan masyarakat tinggi sampai kelas bawah. Kekayaan yang dimiliknya saat ini sangat mencurigakan. Para anggota Istana sudah menyelidikinya dan mereka tidak mampu menemukan hal yang mencurigakan di sana. Namanya Hua Pei.

”Sepertinya Anda seorang pengusaha besar, Tuan. Saya sering melihat Anda keluar masuk Istana. Apakah Anda adalah salah satu orang penting di sana?” ucap Zhou Yuan dengan sopan.

”Hah?! Kau ini siapa?! Beraninya berbicara denganku? Apakah kau datang kemari untuk meminta uang ku?! Yang benar saja kau ini! Aku tidak punya waktu untuk meladeni orang sepertimu! Pergilah!” ucap Hua Pei dengan membentak hingga membuat Zhou Yuan sedikit kesal padanya.

”Tuan. Jangan marah begitu. Kemarilah, aku akan memberikanmu anggur.” ucap wanita di sebelahnya sembari menyuapinya sebuah anggur segar ke dalam mulutnya.”

Hua Pei menatap Zhou Yuan dengan tatapan bermusuhan. ”... Apa yang kau lakukan di sana?! Cepat pergi! Mengganggu waktuku saja!”

Dengan sopan dan tenang meski perasaannya bergejolak ingin menghajarnya, Zhou Yuan berkata, ”Kalau begitu aku akan pergi. Senang bertemu dengan Anda.” setelah mengatakannya, Zhou Yuan segera berjalan pergi. Ia memberi sinyal pada Su Yeo dengan mengangkat ketiga jarinya agar ia juga segera keluar dari tempat ini.

Beberapa saat kemudian.

”Nah, bagaimana? Apa rencananya berjalan lancar?” tanya Su Yeo sembari menatap Zhou Yuan dengan tatapan meremehkan sekaligus mengejek. Ia menyaksikan semuanya. Termasuk bagaimana Hua Pei menghina Zhou Yuan. Hua Pei tidak tahu kalau Zhou Yuan merupakan Pangeran ketiga di istananya.

”Rencananya gagal. Mungkin aku akan menjalankan rencana kedua.” ucap Zhou Yuan sembari memikirkannya.

”Oh, ya? Bagaimana itu bisa berjalan dengan baik?” Su Yeo masih tak percaya bahkan ragu Zhou Yuan bisa mengatur strateginya dalam menyelidiki seseorang.

”Kita bisa menggunakan wanita. Hua Pei tidak tahan jika dia melihat seorang wanita cantik. Dia pasti akan langsung mencoba menggodanya. Semua istrinya bahkan tidak pernah tahan dengannya dan langsung menggugat cerai dirinya.” pikir Zhou Yuan.

”Oh, ya? Siapa yang mau melakukannya? Kau yakin memiliki orang terpercaya?”

Zhou Yuan mulai memperhatikan Su Yeo dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tampaknya ia mulai mempertimbangkannya. Dan memikirkannya secara baik-baik. Su Yeo tentu merasa sangat curiga dengan tatapan anehnya itu. Dengan cepat ia langsung membalikkan badan dan bertanya, ”Mengapa kau melihatku seperti itu?! Pikiranmu itu mulai aneh-aneh ya?!”

”Tubuhmu bagus juga. Aku yakin kau cocok untuk memainkan peran perempuan dalam rencana ku.” ucap Zhou Yuan sembari memperhatikan dari jarak yang sangat dekat.

”Mana mau aku melakukannya?! Kau hanya membayar ku untuk menemanimu pergi ke tempat hiburan kan?! Enak saja mau memberikan tubuhku pada orang jelek seperti Hua Pei meski dia sangat kaya!” celetuk Su Yeo dengan keras.

”Kau ingin uang lagi? Akan aku tambahkan dua ratus keping emas lagi.” Zhou Yuan mengeluarkan kantong emas lagi dari balik pakaiannya dan memperlihatkannya pada Su Yeo.

Su Yeo tampak memikirkannya lagi selama beberapa saat. Hanya dalam beberapa detik saja, ia langsung menyambar kantong emas yang ada di tangan Zhou Yuan sembari berkata dengan penuh semangat, ”Baiklah. Kulakukan!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!