”Ahh, akhirnya aku kembali ke rumah. Lelah sekali berada di istana!” Su Yeo langsung menceburkan diri ke dalam bak mandinya tanpa membuka pakaiannya terlebih dulu. Seluruh badannya terasa pegal-pegal setelah terus menemani Zhou Yuan sepanjang malam.
”Nona, Anda harus melepas pakaian Anda lebih dulu. Kalau tidak, Anda bisa masuk angin.” ucap Shi Yu berjalan menghampirinya.
”Biarkan aku begini saja!” ucap Su Yeo abai. ”... Aku rasa pakaianku harus dicuci. Jadi, sekalian saja aku berendam di sini.”
”Nona harus menjaga kesehatan Anda. Tuan Xiao sangat tidak suka jika ada orang sakit di rumahnya.” lanjut Shi Yu cemas.
”Aku kuat. Yang seperti ini biasa saja bagiku!” Su Yeo bersandar pada bibir kolam sembari menyampingkan rambutnya. ”Sekarang pijat pundakku! Lakukan aku seperti Ratu di sini! Dan jangan membuatku sakit!”
Shi Yu berjalan mendekat, berlutut di belakang Su Yeo lalu menyentuh pundaknya. Akan tetapi, ia tidak memijatnya sesuai dengan keinginan Su Yeo. Ia malah menarik pakaiannya hingga semua pakaiannya itu terbuka dan membuatnya benar-benar syok.
”Ahh! Apa yang kau lakukan?! Bagaimana kalau ada seseorang yang melihatnya?!” Su Yeo yang panik langsung menutupi dadanya dan mencelupkan sebagian wajahnya ke dalam kolam.
”Mengertilah Nona! Saya takut Nona masuk angin! Tuan besar Xiao juga pasti akan kepikiran bagaimana kesehatan Nona. Anda tahu kalau Tuan besar sangat menyayangi Nona bahkan sampai membatalkan pertunangan Anda dengan Adik Kaisar karena takut anda di diduakan. Saya juga mengharapkan kebahagiaan untuk Nona dan semua orang di sini juga berpikir hal yang sama. Jadi Nona tidak boleh sakit!” ucap Shi Yu tegas.
Su Yeo berkedip bingung dan terdiam selama beberapa saat. ”Oh, oke.” ucapnya apa adanya.
...~o0o~...
”Masih hidup?”
”Ya, Yang mulia. Saat itu tabib sudah memeriksa kalau penjahat kecil itu sudah mati. Tetapi, saat orang-orang akan mengkremasi jasadnya, tiba-tiba dia terbangun dalam peti matinya dan membuat semua orang terkejut. Jenderal Li dan Pangeran ketiga juga ada di lokasi. Mereka berdua menjadi saksinya.”
Yang mulia Kaisar Mu Zhuen Qiu tak percaya pada berita yang baru-baru ini tersebar luas. Racun yang biasa ia gunakan untuk menghukum mati tahanan tidak mempan pada Su Yeo. Dia hanya mengalami mati suri. Tapi, apakah dengan begitu, masalahnya akan selesai? Su Yeo sudah mati satu kali lalu, haruskah ia menghukumnya dua kali sampai ia benar-benar mati?
”Yang mulia, apa yang akan Anda lakukan sekarang?” tanya seorang Kasim yang menemaninya.
Mu Zhuen Qiu menyeringai, ”Dia mencoba bermain-main denganku. Dia pikir aku tidak punya banyak cara untuk memberinya hukuman.” Mu Zhuen Qiu memberi jeda. ”... Seret dia kemari. Aku ingin melihatnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.”
”Baik, Yang mulia. Akan kami lakukan dengan segera.”
...~o0o~...
”Ahh! Akhirnya damai hidupku! Tidak ada lagi mencuci baju maupun Pangeran ketiga yang selalu menyuruhku seenak jidat! Aku bebas melakukan apapun yang kumau.” Su Yeo berkeliling pasar rakyat.
Semua orang berkumpul di sana. Ada beberapa pedagang yang menjajakan perhiasan dan makanan. Pakaian berkilau pun juga dijajakan di tempat itu secara terbuka. Kebanyakan orang-orang yang berkunjung ke pasar adalah wanita. Jarang sekali ada anggota Istana yang berada di tempat ini. Mereka juga tidak mau berdesakan di sini atau bahkan membeli barang diskonan.
”Hei! Bukankah dia adalah orang yang sudah mencoba membunuh kaisar?” ucap seseorang yang melihatnya.
”Ah, benar juga. Dia bisa hidup kembali setelah meminum racun. Aku curiga dia sudah menyogok tabib istana agar mengatakan bahwa ia sudah mati pada Yang mulia."
”Kemarin aku menyaksikan mayatnya sendiri. Dia benar-benar pucat seperti orang mati. Bahkan tubuhnya pun sudah kaku dan keluarganya hendak mengkremasi jasadnya.”
”Mungkin dia hantu! Apakah kau berani melihat kakinya?”
”Oh, tentu aku berani melihatnya. Sangat halus.” ucap orang asing yang memotong pembicaraan ketiga laki-laki ini.
Mereka lantas melihat ke belakang dan langsung berlutut di depan Pangeran ketiga Zhou Yuan yang telah mendengar semua percakapan mereka. Dengan tampilan mencolok seperti itu, semua orang pasti tahu bahwa ia adalah anggota bangsawan kerajaan.
”Hormat pada Yang mulia Pangeran ketiga!” ucap mereka bertiga secara bersamaan.
Zhou Yuan menutupi mulutnya dengan kipas lipatnya yang terbuka. Ini menjadi kebiasaannya saat ia sedang berbicara dengan rakyat kecil seperti orang-orang ini. ”... Jadi apa keputusan kalian? Orang yang ada di depan kalian apakah dia hantu atau bukan?
Salah satunya langsung menjawabnya panik, ”Tentu saja bukan Yang mulia! K-kami menjadi saksinya!”
”Ya, Yang mulia. Kami tidak akan bicara lancang lagi di belakangmu!”
Zhou Yuan tersenyum mengintimidasi, ”Pilihan yang tepat.” setelah dia membuat ketiga laki-laki ini terdiam tanpa kata, ia akhirnya pergi. Mereka berhati-hati karena sebelumnya, mereka melihat Su Yeo dan Zhou Yuan yang tampak dekat kemarin bahkan saat mereka hendak menaiki kereta kuda. Zhou Yuan sampai harus mengangkatnya ke atas pundak karena Su Yeo yang selalu memberontak.
”Apakah Pangeran ketiga itu gay?”
Su Yeo yang sedang melihat-lihat makanan karena tidak membawa uang, dikejutkan dengan keberadaan Zhou Yuan yang berdiri di sebelahnya. Seketika, Su Yeo terdiam menatapnya penuh kecurigaan. Dia tahu jika Zhou Yuan berada di sini, masalah pasti akan berdatangan dari berbagai arah.
”Kenapa datang lagi? Kau mau menyuruhku mencuci bajumu?!” tanya Su Yeo sedikit membentak padanya.
”Dari tadi kamu hanya melihat-lihatnya saja tanpa membelinya. Apakah kamu tidak punya uang?” cibir Zhou Yuan sembari menatapnya dengan menyindir.
Seketika Su Yeo menjadi canggung dan langsung berkata, ”S- siapa yang bilang aku tidak punya uang?! Aku sudah makan banyak tadi! Kamu pikir aku semiskin itu?!”
”Kalau kau punya uang, belikan manisan tanghulu untukku. Pagi ini aku tidak sempat sarapan karena tidak ada yang membawakan makanan untukku.” ucap Zhou Yuan sembari menunjuk ke arah makanannya.
”Kau ini anggota kerajaan kan?! Seharusnya kau memiliki banyak harta yang tidak habis! Beli saja sendiri!” dengan cepat Su Yeo langsung berjalan meninggalkannya. Ia berjalan dengan kesal namun, lagi-lagi Zhou Yuan mencari alasan bahkan ia sampai menarik rambut Su Yeo hingga membuatnya langsung berhenti.
”Apa yang kau inginkan dariku?! Tidak perlu sampai menarik rambutku! Aku sudah bilang aku tidak akan memberikanmu manisan!” bentak Su Yeo yang langsung menatapnya kesal.
”Oh, maaf.” Zhou Yuan memberi jeda tanpa bersalah sedikitpun. ”... Aku ingin kamu menemaniku ke suatu tempat. Tenang saja kali ini aku akan membayarmu.”
Su Yeo menatapnya remeh sembari bertanya, ”Oh ya?! Berapa banyak yang kau punya?!”
Zhou Yuan merogoh saku dalamnya dan mengeluarkan sebuah kantong berukuran sedang yang berisi 200 keping emas. ”Kira-kira segini.” ucapnya sambil menunjukkan kepingan emas yang ada di dalamnya.
Su Yeo sangat tidak tahan melihat sesuatu yang berkilauan seperti emas. Untuk orang yang sangat menyukai uang seperti dirinya, jelas-jelas ia akan melakukan apa saja untuk melakukannya. Ia lantas mengajak Zhou Yuan berjabat tangan sembari berkata, ”Sepakat!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments