8 - Rumah Hiburan II

Untuk pertama kalinya, Zhou Yuan terpana pada seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam kereta kudanya. Rasanya yang masuk ke dalam keretanya tadi adalah seorang laki-laki. Namun, dalam sekejap, laki-laki itu berubah menjadi seorang gadis cantik dengan mata emas yang begitu memikat siapapun. Hanfu panjang tergelar sampai ujung kaki dan memiliki corak kupu-kupu ekor naga. Rambutnya terurai ke belakang dengan memakai hiasan kupu-kupu berwarna ungu muda senada dengan pakaiannya saat ini. Bibir merahnya terlihat indah di tengah-tengah kulit halusnya yang seputih bubur gandum.

”Apakah kau Su Yeo yang aku kenal?” tanya Zhou Yuan kebingungan. Sejujurnya ia masih tidak percaya ini adalah wajah Su Yeo yang asli jika ia tak mengubah identitasnya menjadi seorang laki-laki.

”Kau tidak suka dengan penampilanku? Kalau begitu aku pakai saja pakaian lamaku.” ucap Su Yeo sembari berbalik kembali menuju kereta kudanya.

”Tunggu! Tunggu! Kau terlihat sempurna dengan pakaian itu. Mungkin sebaiknya kau memakainya terus. Cocok sekali dengan penampilanmu!” ucap Zhou Yuan dengan menilai.

”Hei! Kau ingin aku menjadi perempuan selamanya?! Orang-orang akan menatapku aneh dan mengira aku ini laki-laki terburuk diantara semua laki-laki yang ada!” ketus Su Yeo sembari menunjuk ke arah Zhou Yuan.

”Jujur saja itu terlihat cocok denganmu. Kamu bisa menyimpannya setelah kamu berhasil melakukan tugasmu.”

Su Yeo mendengus sembari melipat tangannya. ”... Jadi apa yang harus kulakukan sekarang? Kau mau aku mendekati Hua Pei lalu apa yang aku lakukan di sana?”

”Peras hartanya dan tanyakan darimana dia mendapatkannya. Biasanya wanita sangat pandai melakukannya. Dan apakah kau tahu cara menginterogasi seseorang sampai dia berkata jujur?”

”Itu saja?” Su Yeo terlihat meremehkan instruksi yang diberikan Zhou Yuan.

”Tentu saja. Kau pikir mudah untuk melakukannya?”

”Aku biasa melakukannya. Mungkin sebaiknya kamu suruh wanita lain saja untuk melakukannya. Semua orang juga bisa melakukan hal semudah itu.” ucap Su Yeo abai.

”Aku sudah membayar mu jadi kau harus melakukannya!”

Su Yeo melirik ke arah Zhou Yuan dengan enggan. ”... Iya, iya! Aku akan melakukannya.” Su Yeo berjalan memasuki rumah hiburan dengan penampilannya saat ini. Semua orang menatapnya. Mereka seolah dibuat terpana olehnya dan tidak menduga rumah hiburan sekecil ini memiliki seorang wanita cantik seperti dirinya.

Seorang laki-laki hidung belang berjalan mendekatinya. ”Hei, nona. Kamu mau aku temani? Hanya kita berdua.” ucapnya seolah orang ini sudah mengenalnya sangat lama.

Su Yeo sangat tidak menyukai orang seperti dirinya. Sudah bersikap tidak sopan padanya dan mengajaknya berduaan?! ”Huh! Dia pikir aku ini siapa?! Beraninya berkata lancang seperti itu padaku!” batin Su Yeo.

”Tidak! Aku tidak suka laki-laki miskin dan jelek sepertimu! Aku datang kemari untuk bertemu pria kaya! Bukan orang miskin sepertimu! Menggangguku saja!” ketus Su Yeo yang langsung berjalan menjauhinya.

”Wahh, dia pandai menghina.” gumam Zhou Yuan yang mengawasi dari balik pintu. Ia hanya tinggal menunggu sinyal dari Su Yeo sebelum menangkap Hua Pei.

Su Yeo melihat-lihat sekeliling. Ia tidak melihat keberadaan Hua Pei dimana pun. Sulit untuk mencarinya di tengah keramaian seperti ini. Lalu, tiba-tiba saja ia menjadi terkejut begitu dari belakang, seseorang merangkul pundaknya hingga nyaris melecehkannya.

Dengan cepat, ia pun langsung menoleh ke belakang dan menatap laki-laki itu dengan serius. Ia pikir akan ada pria hidung belang lagi yang menggodanya dan ternyata orang yang berada di belakangnya adalah sasarannya sendiri, Hua Pei!

”Hei, Nona. Apakah kamu tersesat? Mau aku temani?” ucap Hua Pei sembari menarik dagunya.

Su Yeo menyeringai. ”Tentu Tuan muda. Aku takut berada di sini. Banyak sekali laki-laki yang terus menggodaku.” ucapnya berpura-pura ketakutan dan bersikap kemayu di hadapannya.

Wajah Hua Pei langsung memerah. Su Yeo berhasil mempengaruhi Hua Pei untuk segera memenuhi keinginannya. Aktingnya saat menangis telah membuat Hua Pei merasa tergoda dan tergerak keinginannya. ”... Kalau begitu, kita berada di dalam kamar saja. Aku akan menyewanya satu.” ucapnya.

Su Yeo tertawa kecil. ”Tuan ini terburu-buru sekali. Bagaimana kalau Tuan menemaniku sampai ke rumah? Kita bisa saling mengenal selama diperjalanan.” ucapnya sembari menyentuh dada Hua Pei dengan lembut.

Hua Pei tertawa. ”Baiklah. Kau yang memulainya lebih dulu. Ayo kita jalan.” dengan cepat Hua Pei langsung merangkul pundak Su Yeo kemudian berjalan pergi meninggalkan rumah hiburan.

Saat mereka pergi, tentu Zhou Yuan mengikutinya dari belakang bersama dengan beberapa pasukan yang dipanggil olehnya. Sesuai dengan rencananya. Hua Pei tidak tahan dengan pesona Su Yeo ketika menjadi perempuan. Tapi, Zhou Yuan merasa bingung. Entah mengapa dalam dirinya ia merasa sangat marah ketika melihat Hua Pei menyentuh Su Yeo dengan seenaknya.

”Tuan, bagaimana Anda bisa sekaya ini? Apakah Anda memiliki perusahaan besar?” Su Yeo mulai mengintrogasi tanpa diketahui oleh Hua Pei.

”Tentu saja aku memiliki perusahaan dimana-mana. Aku ini sangat kaya. Tidak ada seorangpun yang bisa menandingi kekayaanku.” jawabnya mulai sombong.

”Bagaimana Anda memulai usaha dengan usia yang masih sangat muda? Anda bahkan bisa membeli apapun dengan emas yang Anda miliki.”

”Ya, tentu saja dengan bekerja keras dan sekarang, aku akhirnya bisa menikmati hasilnya. Bahkan aku bisa membeli seluruh Istana dengan uang-uang ini.”

”Kemarin aku melihat Tuan keluar masuk Istana. Apakah Tuan ini anggota Istana? Aku selalu berharap bisa menikahi seorang menteri kerajaan yang sangat berwibawa dan memiliki banyak uang.”

”Ah, tentu saja aku ini anggota kerajaan. Aku ini salah satu menteri kekaisaran yang sangat penting. Menteri yang mengawasi keuangan. Tentu saja aku ini sangat kaya.”

”Benarkah itu? Apakah Anda tidak berbohong?” Su Yeo mulai merasa Hua Pei ini sangat mudah dipengaruhi.

”Aku tidak mungkin berbohong pada wanita cantik sepertimu. Rakyat kecil itu tidak penting. Justru akulah yang penting di sini. Tanpaku, istana pasti akan kesulitan mengatur keuangan dan ekonomi rakyat rendahan itu.”

”Kau mudah sekali berkata jujur ya, menteri Hua.” ucap Su Yeo dengan dingin kemudian dengan keras, ia menampar wajah Hua Pei sampai membuatnya terbanting ke tanah dan dilihat oleh semua orang yang melintas di sana.

”Wanita kurang ajar! Beraninya kau menampar orang penting sepertiku!” Hua Pei tampak sangat marah dan langsung menampar balik wajah Su Yeo. Akan tetapi, tangannya langsung ditahan oleh Zhou Yuan yang datang di sebelahnya.

”Aku sudah mencurigai mu sejak awal Menteri Hua. Kau telah melakukan korupsi besar-besaran hingga membuat rakyat kecil di kabupaten Linwen mengalami kelaparan. Ternyata kau mudah sekali bicara jujur pada seorang wanita cantik. Pantas saja tidak ada satupun istrimu yang bertahan. Yang mulia Kaisar pasti akan senang mendengar berita ini. Tangkap orang ini!”

”Baik Yang mulia!”

Begitu Zhou Yuan selesai menjelaskan, sekelompok pasukan datang dan langsung mengelilingi mereka bertiga. Beberapa langsung merantai kedua tangan Hua Pei hingga ia tidak bisa bergerak. Sementara yang lain, merantai tangan Su Yeo sampai membuatnya kebingungan.

”Kenapa aku juga dirantai seperti ini?! Hei! Aku bukanlah pelaku kejahatan!” ucap Su Yeo panik dan mencoba melepaskan diri.

Salah satu pasukan di sana menjawab, ”Yang mulia Kaisar menanti kedatangan mu. Jangan harap kami tidak mengetahui kalau kau adalah Su Yeo meski berpenampilan perempuan.”

”Hei! Jelaskan apa yang terjadi di sini.”

”Kenapa dia juga dirantai seperti ini? Yang mulia yang memerintahkannya?” tanya Zhou Yuan menghampiri mereka.

”Yang mulia Kaisar ingin melihat Su Yeo, orang yang sudah meminum racun sampai mati lalu hidup kembali.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!