15 - Kotak Pohon Bunga Tabebuya

”Benda mencurigakan diketahui terkubur di bawah pohon bunga tabebuya?” tanya Mu Xinyang setelah ia mendapatkan laporan.

”Ya, Yang mulia. Pangeran ketiga yang menemukannya tetapi malah membuat selir keempat histeris.” ucap seorang penjaga sembari menyerahkan kotak hitam itu pada Mu Xinyang.

Saat ini rapat dadakan kembali terjadi di ruang rapat. Mu Zhuen Qiu harus beristirahat karena penyakitnya dan digantikan oleh adiknya Mu Xinyang. Kotak yang dibawa penjaga tadi masih terlihat kotor oleh tanah dan memiliki sebuah lubang kunci di atasnya. Mereka tidak bisa membukanya kecuali mereka memiliki kunci untuk membukanya.

Mu Xinyang memperhatikan dan memang ada sesuatu yang aneh di dalamnya. ”Apakah kalian percaya dengan sihir gelap?” tanya Mu Xinyang pada semua perwakilannya.

”Yang mulia, menurutku sihir gelap itu memang ada. Aku sendiri pernah melihatnya.” jawab Liu Chen. ”... Di sebuah desa terpencil, saya pernah melihat sekelompok orang yang melakukan sebuah ritual dengan tumbal kepala manusia. Mereka semua memakai jubah hitam dan membentuk lingkaran. Aku tidak mengerti mantra yang mereka ucapkan tetapi, ritual itu mampu melumpuhkan seluruh anggota badan bagi siapa saja yang sengaja mengintip.”

”Bagaimana kamu bisa selamat dari kejadian itu?” tanya Mu Xinyang.

”Saya langsung pergi begitu mendapatkan firasat buruk akan terjadi menimpa saya. Maaf karena tidak bisa menceritakannya lebih jelas lagi pada Yang mulia.” jawab Liu Chen sopan.

”Baiklah, bagaimana dengan kalian semua?” tanya Mu Xinyang kembali.

Salah satu dari perwakilannya menjawab, ”Sejujurnya kami tidak terlalu percaya dengan hal gaib seperti itu Yang mulia. Kesaksian perdana menteri, mungkin cukup untuk menarik kesimpulan mengenai kotak misterius ini.”

”Bagaimana denganmu, Pangeran ketiga?”

Zhou Yuan terdiam sejenak, ”Mau percaya atau tidak percaya, saya hanya bergantung pada bukti dan apa yang saya lihat saja.”

Mu Xinyang menghela nafas. ”Jadi, bagaimana? Ingin membukanya? Tapi kita tidak mempunyai kuncinya.”

”Menurut saya kita harus membukanya untuk mengetahui dimana sumber masalahnya terjadi.” ucap seorang petinggi.

”Tidak! Bagaimana dengan selir keempat sendiri? Jika membukanya, mungkin hal buruk bisa menimpanya atau menimpa kita semua yang ada di sini.” ucap Liu Chen menolak keputusan para petinggi.

”Apakah kami percaya pada sesuatu yang tidak pernah kami lihat, perdana menteri Liu Chen?” ucap petinggi.

”Bagaimana dengan kalian sendiri? Apakah kalian percaya pada takdir yang tidak pernah bisa kalian lihat? Atau kematian yang hanya bisa dilihat saat kalian merasakannya?” bentak Liu Chen.

”Sudahi bertengkarnya. Aku hanya akan menunggu keputusan dari Pangeran ketiga. Apa keputusanmu?” ucap Mu Xinyang sembari menatapnya remeh.

Zhou Yuan berpikir sebentar. Mendengar perdebatan ini tentu membuat Zhou Yuan merasa ragu untuk membuat keputusan. Setelah terdiam dalam penuh keraguan, ia akhirnya membuat keputusan dan menjawab, ”Kita akan membukanya.”

”Apa yang kamu pikirkan? Bagaimana jika sesuatu terjadi pada selir keempat?” Liu Chen langsung berkata begitu dia mendengar keputusan ini.

”Maafkan aku tapi, untuk memeriksa sesuatu yang terjadi, kita harus membukanya untuk melihat apa yang terjadi.” jawab Zhou Yuan.

”Kalau begitu, mengapa tidak Pangeran ketiga saja yang membukanya? Bukankah kau bisa membuka gembok tanpa menggunakan kunci?” Mu Xinyang memberikan kotak itu pada Zhou Yuan. Zhou Yuan sendiri, merasa kalau Mu Xinyang merasa dendam padanya setelah kejadian siang tadi.

Zhou Yuan menurutinya. Ia mengambil kotak itu dan mencoba mencari cara untuk membukanya dengan hanya mengandalkan sebuah kawat yang ditemukannya di bawah meja. Selama beberapa menit terus mencoba membuka kotak kotor misterius yang ditemukan olehnya sendiri hingga, kunci dalam kotak itu akhirnya terbuka.

Setelah terbuka, semua orang yang melihatnya tegang dan penasaran dengan apa yang tersimpan di dalam kotak misterius itu. Sedikit demi sedikit, kotak itu perlahan terbuka. Lalu, saat penutupnya benar-benar terbuka, mereka sangat terkejut melihat isi yang tersimpan di dalamnya!

...~o0o~...

”Mi pedas di pagi hari rasanya enak sekali untuk menghilangkan badan yang pegal-pegal ini.” paginya Su Yeo mengunjungi sebuah kedai makanan yang berada tidak jauh dari rumahnya. Kedai itu masih menggunakan meja duduk. Berbeda dengan kedai yang ada di masa depan yang biasa menggunakan meja dan kursi besi.

”Dua porsi mi pedas sudah siap!” ucap seorang pramusaji yang telah menaruh dua porsi mi pedas sesuai yang dipesan oleh Su Yeo tadi.

”Kenapa dua? Aku hanya memesan satu.” ucap Su Yeo begitu ia merasa heran dengan jumlah pesanan yang datang padanya.

Pramusaji itu mendadak bingung. ”Aku melayani sesuai pesanan. Ada orang lain yang juga memesan makanan yang sama untuk meja tiga. Tapi jika orang itu tidak datang, biarkan saja makanannya di sini.” setelah pramusaji itu menjelaskannya, dia segera pergi untuk mengurus pesanan yang lain.

”Mengapa harus membiarkannya? Sebaiknya aku makan saja.” Su Yeo hendak mengambil makanan orang lain yang ada di depannya. Lalu tiba-tiba, seseorang yang datang di depannya langsung merebutnya darinya sembari berkata, ”Kamu pikir kamu bisa merebut makanan orang lain?”

Su Yeo seketika berhenti lalu menatap orang yang berdiri di depannya. Siapa yang menyangka, ternyata orang ini adalah Zhou Yuan yang sebelumnya telah memesan satu porsi mi pedas lagi untuk meja tiga.

”Kenapa aku terus melihatmu setiap hari! Apakah tidak ada pemandangan lain lagi?!” ketus Su Yeo menatapnya heran.

Zhou Yuan tersenyum licik menatapnya. ”Kenapa? Apakah aku tidak boleh makan di tempat ini?”

”Jelas tidak boleh! Ada banyak kedai di kota ini dan kau tidak bisa memilih salah satunya?”

”Sepertinya tidak bisa. Aku baru pertama kali makan di tempat ini. Jadi, wajar kan jika aku memilih kedai pertama yang aku lihat di sini?”

Su Yeo terdiam selama beberapa saat, menatapnya dengan penuh jengkel. ”... Jadi apa tujuanmu kemari? Menyuruhku mencuci pakaianmu yang kotor lagi?! Hahah! Kau tidak akan bisa membawaku ke istana meski ada beberapa pengawal di sekitarmu!” ucapnya dengan nada mengejek.

”Bukan tentang mencuci pakaian. Aku memiliki banyak pelayan untuk melakukannya. Ini adalah masalah yang sangat serius. Bahkan sangat berbahaya.” ucap Zhou Yuan mulai menatapnya dengan sangat serius.

Su Yeo yang sedang menyeruput mi pedasnya seketika terhenti saat melihatnya. Baru kali ini, Zhou Yuan terlihat sangat serius begitu. Biasanya dia akan selalu bermain-main dengannya sampai membuatnya muak. ”Apakah sangat serius?”

”Ya. Sangat serius. Kemarin malam aku menemukan sesuatu yang mengerikan tentang selir keempat. Tepat di bawah pohon bunga tabebuya, terdapat sebuah kotak hitam. Aku dan para petinggi istana berusaha untuk membukanya. Dan ternyata, di dalam kotak misterius yang aku temukan itu, terdapat sebuah tengkorak kepala manusia yang masih bergerak-gerak dan organ mata yang masih melekat di tulangnya—

”Heh! Sekali lagi kau menceritakan ku kisah dongeng aku akan pergi dari sini! Aku bersumpah tidak akan percaya lagi pada semua ucapanmu!” Su Yeo berteriak sehingga memancing banyak perhatian semua orang di sana.

”Apa-apaan itu? Sesama laki-laki saling menatap?” bisik salah satu pengunjung.

Sunyi. Zhou Yuan sangat tidak suka ketika dia menjadi pusat perhatian. Dengan cepat dia langsung menutup mulut Su Yeo dan berbisik, ”Diamlah atau masalah besar akan terjadi!”

”Masalah besar apa yang kau maksud? Reputasimu sebagai Pangeran ketiga akan berkurang?” cibir Su Yeo.

”Ini adalah masalah yang terjadi di istana selir. Ikutlah aku nanti setelah kau habiskan makananmu.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!