”Hmm, ternyata kau mengambil setengah keuntungan dari uang yang percayakan oleh istana padamu. Sejak awal aku sudah curiga padamu.” ucap Mu Zhuen Qiu setelah ia membaca seluruh surat laporan yang diberikan oleh Zhou Yuan padanya.
”Yang mulia! Tolong jangan percaya pada secarik kertas yang tidak ada gunanya! Tolong dengarkan penjelasanku lebih dulu!” Hua Pei masih berusaha memberontak namun, itu tidak ada gunanya karena para penjaga yang di belakangnya terus menahannya.
”Kau tidak mengerti saat aku mengatakan kalau aku sudah menaruh curiga padamu?” Mu Zhuen Qiu menberi jeda. ”... Ada seorang pengkhianat di rumahmu dan dia juga orang terpercaya yang aku suruh untuk pergi ke rumahmu dan mengawasimu setiap saat. Kamu pikir aku tidak berjaga-jaga sejak awal?”
”Apa maksud Anda Yang mulia? Saya tidak mungkin berkhianat pada Yang mulia. Justru, orang inilah yang seharusnya dihukum karena sudah mencoba membunuh Yang mulia!” ucap Hua Pei tegas sembari menunjuk ke arah Su Yeo di sebelahnya.
”Bicara apa sih manusia ini?! Masalah harus diselesaikan satu-satu! Tidak bisa semuanya!” balas bentak Su Yeo.
”Diam kalian berdua!” ucap Mu Zhuen Qiu dengan tegas. ”... Qingqi! Masuklah!”
Setelah Mu Zhuen Qiu memanggil sebuah nama, seorang wanita berusia belasan tahun berjalan memasuki ruang rapat. Ia tidak tampak seperti seorang pelayan melainkan anggota bangsawan istana yang juga melakukan semua tugas yang diperintahkan Mu Zhuen Qiu. Ia adalah seorang mata-mata kepercayaan Mu Zhuen Qiu, dan dia merupakan putri ke-14 dari kaisar terdahulu.
”Qingqi memberi salam pada Yang mulia Kaisar.” ucap Qingqi dengan sopan sembari memberi salam di depan Mu Zhuen Qiu.
Mu Zhuen Qiu berkata, ”Bisa kamu katakan apa yang kamu dengar saat pembicaraan antara menteri Hua Pei dan rekan bisnisnya?”
”Ya, Yang mulia.” Qingqi menjawab kemudian berbalik menghadap orang-orang di belakangnya tadi. ”... Sumpahku pada Yang mulia Kaisar tidak akan tergantikan. Karena itu aku akan mengatakan yang sejujurnya bahwa, menteri Hua telah meremehkan kemampuan Yang mulia Kaisar yang sekarang. Dia menganggap Yang mulia terlalu lemah, cacat dan tidak bisa pergi ke Medan perang untuk berperang melindungi rakyat. Karena itu, ia mengambil sebagian uang yang dipercayakan padanya karena dia telah meremehkan kekuatan politik milik Kaisar yang sekarang.”
”Pembohong! Yang mulia, jangan percaya pada ucapan seorang wanita! Wanita hanya bisa mengatakan kebohongan! Aku sering mengalaminya!” lagi-lagi Hua Pei mencoba membela diri meski itu adalah hal yang mustahil dilakukan sekarang.
PLAKK!!!
Qingqi menampar wajah Hua Pei dengan keras hingga meninggalkan bekas memerah di wajahnya. Dengan ekspresi yang terlihat sangat marah, Qingqi berkata dengan dengan dingin, ”Jangan samakan aku dengan wanita yang lain!”
”Wow, dia wanita tulen.” batin Su Yeo kagum melihat Qingqi mampu menampar wajah kurang ajar Hua Pei.
Mu Zhuen Qiu menarik kesimpulan, ”Baiklah, kalau begitu sudah diketahui apa penyebabnya. Bukan begitu, Adipati Dun?” ucapnya sembari menatap ke arah Adipati Dun di sebelahnya.
”Ya, Yang mulia. Saya akan segera menyelesaikan masalah yang ada di kabupaten Linwen.” jawab Adipati Dun dengan sopan.
”Baiklah.” Mu Zhuen Qiu menatap ke arah Zhou Yuan yang berdiri di belakang Hua Pei. Dia berkata, ”... Terima kasih atas bantuan Pangeran ketiga karena telah membawanya kemari dan menambahkan bukti kuat bahwa dia bersalah.”
Zhou Yuan membungkuk memberinya hormat, ”Suatu kehormatan bisa membantu Yang mulia.” ucapnya.
Mu Zhuen Qiu kemudian berkata pada pasukan-pasukan di depannya. ”Kalau begitu, bawa penjahat ini ke ruang bawah tanah. Aku akan kembali untuk mengurusnya lalu, biarkan Su Yeo di sini dan lepas pengikat rantainya. Aku ingin bicara dengannya.”
”Baik Yang mulia.” salah seorang pasukan langsung melepas rantai yang mengikat Su Yeo kemudian semua pasukan di sana berjalan pergi meninggalkan ruang rapat bersama dengan Hua Pei menuju penjara bawah tanah.
”Kalau begitu saya pamit Yang mulia.” ucap Adipati Dun disusul oleh Liu Chen yang juga mengatakan hal yang sama. ”... Saya juga mohon undur diri dari sini untuk memilih menteri yang baru.”
Mu Zhuen Qiu mengangguk. ”Baiklah silahkan pergi. Sisanya serahkan padaku.”
Hening.
Mereka berdua pergi dan penjahat yang tersisa hanyalah Su Yeo yang sedang ditatap oleh Mu Zhuen Qiu. Ia tampak belum siap dengan ratusan pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Mu Zhuen Qiu padanya. Yang pasti, pertanyaan itu mengenai kasus percobaan pembunuhan yang pernah dilakukan olehnya sebelum ia berpindah tubuh menjadi Su Yeo (Su Jin).
”Xiao Su Yeo!”
”Ya! Yang mulia!” Su Yeo langsung menjawabnya begitu Mu Zhuen Qiu memanggil namanya dengan sedikit berteriak.
”Kamu tahu apa alasanmu tetap tinggal di sini?” tanya Mu Zhuen Qiu kembali.
Su Yeo mengalihkan pandangannya dan dengan ragu menjawab, ”Untuk menjadi pelayan di sini dan mencuci baju semua anggota kerajaan di sini?” ia terpaksa mengatakan apa yang terlintas dipikirannya meski semua itu adalah pekerjaan yang sangat dibenci olehnya saat ini.
”Ngomong-ngomong, kamu terlihat pantas sekali memakai pakaian perempuan. Apakah sebenarnya kamu ini bukan laki-laki melainkan seorang perempuan?” tanya Mu Zhuen Qiu, berusaha memojokkan Su Yeo sampai ia mengungkapkan identitas aslinya.
Mu Xinyang tampak memikirkan yang dikatakan Mu Zhuen Qiu pada Su Yeo tadi. Sepertinya yang dikatakan Mu Zhuen Qiu ada benarnya. Mu Xinyang juga merasa bahwa Su Yeo yang dilihatnya kemarin lebih cocok memakai pakaian perempuan daripada laki-laki. Itu sebabnya setiap malam, mengapa ia selalu saja tidak bisa tidur padahal ia sedang memikirkannya.
”A- apa yang Anda maksud Yang mulia? Aku ini murni seorang laki-laki sejati. Aku minta maaf karena datang ke hadapan Yang mulia dengan berpakaian seperti ini. Para pasukan tadi tidak mengizinkanku berganti pakaian.” ucap Su Yeo canggung.
Zhou Yuan yang tak menerimanya lantas berkata, ”Maaf atas kelancangan saya Yang mulia. Tapi, apakah tidak sopan mengatakan itu padanya? Anda bisa saja membuatnya merasa dilecehkan karena ucapan Anda padanya.”
Mu Zhuen Qiu terpancing pandangannya ke arah Zhou Yuan sementara, Su Yeo juga terpancing sembari mengacungkan jempolnya seolah sedang berterima kasih.
Mu Zhuen Qiu tersenyum. ”Sepertinya Pangeran ketiga sangat tertarik pada laki-laki. Apakah karena wajahnya? Dia benar-benar membuatku ingat pada seseorang.”
Zhou Yuan tetap berusaha tenang. Dia kemudian membungkuk dan berkata, ”Saya mohon undur diri bersama Su Yeo. Karena mulai kemarin, Su Yeo adalah pelayan pribadiku. Izinkan saya pergi Yang mulia.”
Setelah mengatakannya dengan sopan, Zhou Yuan segera menyeret Su Yeo pergi dari ruang rapat meninggalkan Mu Zhuen Qiu bersama dengan adiknya Mu Xinyang. Setelahnya sunyi kembali. Mu Zhuen Qiu masih memikirkan wajah Su Yeo yang mirip dengan seseorang.
”Xinyang, apakah kamu sudah tahu siapa pemilik wajah itu?” tanya Mu Zhuen Qiu.
Mu Xinyang menjawab sesat kemudian, ”Ya, Yang mulia. Saya akan mendapatkannya kembali.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments