Setelah makan malam mereka di restoran tadi selesai. Sekarang Anya, brenda dan loli sudah kembali ke rumah sewa mereka.
" Lu sih, pake acara fotoin loli candid kayak tadi. Jadi marah kan dia mah kita ". Kesal brenda pada anya di saat loli meninggalkan mereka di depan rumah dan masuk terlebih dahulu ke dalam rumah.
" Udah biarin aja, lu kayak gk ngerti gimana loli. Pasti besok dia udah kembali seperti biasanya ". Balas anya dengan santai.
Brenda langsung memutar bola matanya dengan malas, kemudian masuk kedalam rumah. Anya pun langsung kesal dan ikut berlari masuk kedalam rumah setelah di tinggal brenda.
Brenda mendapati loli sudah masuk kedalam kamarnya, akhirnya brenda memutuskan untuk mengetuk pintu kamar loli.
Tok.
Tok.
Tok.
" Lol, gue boleh masuk gk ? ". Tanya brenda dari luar.
Di dalam kamar loli, ternyata loli sedang duduk di atas ranjang sambil melihat kalung liotin berwarna biru yang sangat unik di tangannya.
Loli sangat jarang membuka kalung itu dari lehernya, karena dia akan membuka dan melihat dengan seksama kalung itu, jika dia sedang merindukan kedua orang tuanya dan juga seluruh keluarganya.
Mendengar suara ketukan pintu kamarnya yang di iringi suara brenda yang bertanya dari luar sana. Loli langsung memakai kalungnya lagi dan menyembunyikannya di balik bajunya.
Ceklek.
Loli langsung menatap brenda dengan datar ketika dia sudah membuka pintu kamarnya dan mendapati brenda dan anya sudah berada di depan pintu kamarnya.
" Kenapa ? ". Tanya loli datar.
" Gue pengen nanya sesuatu soal pembahasan kita tadi siang di kantor polisi. Gue gk maksa tapi gue juga ingin lu bisa berbagi cerita ke kita ". Ucap brenda dengan perasaan yang sulit di artikan.
" Emangnya apa yang kalian bahas ? ". Tanya anya yang tidak tahu apa-apa.
Loli tidak menjawab, tapi dia langsung berjalan menuju ruangan kecil yang menjadi ruangan santai mereka bertiga di rumah itu.
Anya dan brenda langsung saling kode dan mereka pun mengikuti loli ke ruang santai.
Mereka bertiga duduk saling berhadapan satu sama lain, hanya di halangi oleh meja berukuran sedang dan bundar di tengah-tengah mereka.
" Hah ". Sejenak loli menghembuskan nafanya dengan pelan dan memejamkan matanya.
" gue akan menceritakan tentang semua masa lalu gue ke kalian. Tapi berjanjilah untuk merahasiakan masa lalu gue dari siapapun. Walaupun sebenarnya aron sudah mengetahui semua tentang masa lalu gue ". Ucap loli sudah yakin untuk pertama kalinya dia akan menceritakan semua masa lalunya pada anya dan brenda.
" Ok.. gue janji, gue akan rahasiain masa lalu lu dari siapapun, walaupun gue sedikit kesal karena ternyata selama ini aron satu-satu orang yang sudah tahu tentang masa lalu lu, tapi gk pernah mau cerita ke gue dan lainnya ". Jawab brenda.
Loli pun menceritakan semuanya, tanpa ada lagi yang dia tutupi dari anya dan brenda.
Tapi bukannya loli yang seharus menangis karena dia harus mengenang lagi kejadian tragis yang menimpah seluruh keluarganya. Malah Anya dan Brenda yang langsung menangis tersedu-sedu setelah mengetahui semua yang di alami loli di masa lalu.
" Hikss.. Kenapa lu gk cerita dari awal ke kita sih Lol ?, kenapa lu harus menyimpan semua ini sendian, hiksss... Hiksss ". Tangis anya langsung pecah seraya dia mendekati loli dan langsung memeluk loli dengan erat.
Brenda juga ikutan mendekati loli dan mereka bertiga berakhir dengan saling berpelukan.
Loli tersenyum bahagia, karena dia terharu dengan sikap anya dan brenda selaku sahabatnya yang sedari terjalinnya hubungan persahabatan di antara mereka berlima. Brenda dan anya sangat peduli dan tulus bersahabat dengannya, tanpa memandang latar belakang loli yang selama ini dia rahasiakan dari mereka.
Dia merasa sangat beruntung bisa di pertemukan dan bersahabat dengan aron, anya, rolan dan brenda yang selalu ada di sisinya, di saat duka maupun suka. Sama seperti saat ini.
****
Di mansion milik Hasley yang berada di paris. Ke empat wanita cantik yang tak lain adalah angel, ayana, ruby dan hasley, kembali berkumpul untuk membahas suatu hal mengenai loli.
" Menurut kalian? , apa loli bisa mengetahui sidik jari siapa yang ada di pisau yang sekarang menjadi bukti utama kasus ini ? ". Tanya angel.
" Seharusnya dia pasti bisa menemukan pemilik sidik jari yang ada di pisau itu. Tapi aku sedikit khawatir pada loli, jika nanti dia akan bertemu dengan pria sialan itu ". Jawab ayana benar-benar khawatir.
" Yah.. Apa kamu meremehkan kemampuan loli ?. Seharusnya kamu tahu kalau loli adalah putri ka giantri, dan pastinya loli memiliki sifat kejam ka giantri walaupun hanya sedikit saja ". Sambung angel.
" Aku tidak meremehkannya. Hanya saja aku khawatir ". Balas ayana.
" Lupakan soal itu, karena kita harus menjalankan rencana ini sesuai rencana yang sudah kita susun dan sepakati bersama 14 tahun yang lalu ". Ucap Hasley dengan wajah datarnya.
" Hmm.. Ka hasley benar. Ini baru bagian awal dari rencana kita, dan kita harus terus waspada dengan pergerakan musuh, agar loli tetap aman dalam pengawasan kita ". Akhirnya ruby pun angkat bicara, sedari tadi dia hanya asik makan cemilan kesukaannya.
" Usia sudah 32 tahun, tapi masih saja makan cemilan seperti anak kecil ". Sindir ayana sudah mulai mencari bahan pertengkaran lagi.
Angel dan hasley hanya bisa geleng kepala melihat tingkah ayana dan ruby, yang selalu saja seperti itu.
******
Kembali ke rumah sewa loli, brenda dan anya. Sekarang mereka bertiga sedang menikmati teh hangat di ruang santai sambil membicarakan banyak hal. Setelah mereka menangis karena cerita masalalu loli tadi.
" Oh yah Lol, Kenapa aron udah gk pernah masuk grup chat kita lagi yah, setelah terakhir dia datang ke mansion lu ". Tiba-tiba brenda membahas soal aron, membuat loli semakin bersikap dingin.
" Apa dia dan alena punya masalah ? Gue yakin karena gue gk pernah lihat alena meninggal apartemen aron dan malah menginap di mansiong loli ". Sambung anya, karena loli memang sudah menceritakan kalau alena ada masalah dengan aron.
" Gk usah bahas soal dia, cari topik lain aja ". Ujar loli dengan wajah datarnya.
Anya dan brenda langsung saling tatap karena sikap loli tiba-tiba berubah karena brenda membahas soal aron.
" Sepertinya ada yang gk beres antara loli dan aron ". Batin brenda.
" Oke, kita ganti topik aja, sesuai keinginan lu deh ". Ucap brenda.
" Ehem.. Ehem... ". Tiba-tiba anya dengan wajah yang sangat mencurigakan pun berdehem dengan sengaja.
" Apaan lagi sih lu, Nya ". Ujar brenda dengan malas.
" Gk sih, gue hanya pengen bilang sesuatu ke kalian ". Ucap anya dengan gaya yang mencurigakan.
Loli dan brenda menatap anya dengan malas. Tapi tiba-tiba....
" GUE CUMA PENGEN BILANG KALAU GUE UDAH NGANTUK DAN PENGEN TIDUR, DADAH GUYS ". Teriak anya langsung berlari masuk kedalam kamarnya dengan tertawa terbahak-bahak.
Loli dan brenda pun langsung kesal dengan kedua tangan mereka masing-masing sedang menutup telinga mereka karena terikan anya sangat nyaring..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments