Tkp di temukan mayat detektif bryan berlokasi di pinggiran kota paris. Tepat di bawah jembatan jalan penghubung yang memang jarang di lalui kendaraan.
Karena tim penyelidik baru yang beranggotakan 3 pria dan 1 wanita selain loli sekarang sedang mencari bukti-bukti atau apapun jejak yang tertinggal dari pelaku pembunuhan yang cukup tragis ini di sekitar tkp. Tidak dengan loli yang sedang menelusuri hutan kecil di samping kanan tkp.
Karena dia telah memiliki banyak pengalaman di setiap kasus seperti ini. Tentunya loli akan mencari bukti sekecil apapun untuk mempermudahnya menemukan titik terang kasus ini, agar pelaku utama bisa di lacak secepat mungkin.
Mata elangnya mengedar ke seluruh arah di hutan kecil itu. Mulai dari mengecek tanah dan yang lainnya telah loli lakukan. Tapi tidak ada yang mencurigakan di hutan itu, sehingga loli berpindah ke tempat lain lagi yang memungkinkan pelaku bisa saja ceroboh dan meninggalkan satu jejak perbuatannya saja.
" Apa kalian menemukan sesuatu ? ". Tanya loli yang baru saja kembali dari beberapa tempat yang dia cek, kepada timnya.
" Kami tidak menemukan satu pun petunjuk di tkp maupun sekitar tkp, detektif robin ". Jawab ketua tim penyelidik jujur.
Loli diam, tapi dia merasa ada yang aneh dan kasus ini semakin membuatnya penasaran, juga menarik.
" Maaf detektif robin, sepertinya pelaku melakukan aksinya dengan sangat bersih. Bahkan di tempat mayat di temukan, sama sekali tidak ada bercak darah yang mungkin bisa saja terpancar, ketika pelaku melakukan aksinya. Darah korban murni hanya di posisi mayat korban di temukan ". Ucap salah satu tim penyelidik memberikan tanggapannya.
" Hmm, sepertinya pelaku tidak melakukan aksinya di tempat ini. Dia hanya sengaja membuang mayat korban disini agar bukti perbuatannya tidak tercium oleh pihak kepolisian ". Jawab loli membenarkan dugaan salah satu tim penyelidik tadi.
" Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang, detektif robin ? ".
Loli tampak diam dan berpikir untuk melakukan langkah selanjutnya.
Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi, menandakan ada panggilan masuk. Tapi saat loli melihat siapa yang menghubunginya. Loli menautkan kedua alisnya karena ternyata panggilan tersebut dari nomor yang tidak di kenal.
Loli pun mengabaikan panggilan tersebut. Tapi panggilan masuk terus dia dapati beberapa kali dari nomor yang sama. Karena loli sudah mulai kesal. Dia pun menjawab panggilan tersebut.
" Tolong jangan menghubungi saya lagi ! ". Pekik loli dengan kesal.
Tapi ketika dia hendak ingin mematikkan panggilan tersebut. Loli malah salah tekan dan dia malah menekan tombol pengeras suara , bukan tombol akhiri panggilan.
Deg.
Loli dan ke empat rekannya itu pun terkejut mendengarkan apa yang baru saja mereka dengar dari orang yang misterius yang menghubungi loli.
" Pergilah ke rumah detektif itu dan kalian akan menemukan sebuah petunjuk dari kasus ini ".
Setelah mendengarkan hal itu. Panggilan langsung di akhiri sepihak oleh orang misterius dengan suara wanita. Dan mereka semua sangat jelas mendengarkan ucapan wanita misterius itu, karena salah pencetnya loli ternyata membawahkan mereka ke 1 langkah awal untuk bisa menemukan petunjuk kasus ini.
" Apa jangan-jangan wanita ini adalah pelakunya ? ". Ujar salah satu tim dengan menduga-duga, juga memang patut untuk di curigai.
" Tidak, dia bukan pelakunya ". Ucap loli tiba-tiba memiliki firasat bahwa wanita yang menghubunginya barusan bukan pelakunya.
ke empat tim penyelidik malah kebingungan, kenapa loli dengan yakin menyatakan kalau wanita itu bukanlah pelaku yang membunuh detektif bryan.
" Saya tahu kalian pasti bingung dengan apa yang saya katakan barusan. Tapi selama ini firasatku tidak pernah muncul di waktu yang salah ". Sambung vira agar rekan timnya ini tidak salah paham dengan maksud ucapannya.
Akhirnya, tanpa menunggu lama lagi, mereka berlima langsung menuju tempat yang di katakan oleh wanita misterius tadi, yang tak lain mereka akan mengunjungi dan memulai penyelidikan di rumah detektif bryan.
******
" Apa kau sudah menghubungi loli ? ". Tanya Angel pada hasley, ketika dia baru saja memasuki ruangan biasanya tempat mereka berkumpul.
" Hmm. Sekarang mereka sedang dalam perjalan menuju rumah detektif itu untuk melakukan penyelidikan ". Jawab hasley datar sambil memantau pergerakan mobil loli dan tim penyelidik dari cctv sepanjang jalan yang mobil loli lalui.
" Oke.. Lalu apa yang dia tanggapi setelah kamu memberitahukan hal itu ? ". Sambung angel dengan santai.
" Dia mengatakan dengan yakin kalau orang yang menghubungi bukanlah pelaku pembunuhan ini, di saat ke empat tim penyelidik malah mengira orang yang menghubungi loli adalah pelaku. Padahal... ". Hasley sengaja menjeda ucapannya.
" Kan memang bukan kamu yang melakukannya, maka firasat loli memang tidak salah ". Sambung Ayana.
" Ya, loli memang selalu mengandalkan firasat dan instingnya setiap kali melakukan penyelidikan. Dan bahkan dia bisa tahu kalau kamu bukan pelakunya, hanya dengan mendengar suaramu saja ". Sambung angel bangga dengan kemampuan loli.
Hasley menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang di katakan oleh angel.
Ternyata mereka berempat sangat tahu hal sekecil apapun tentang loli. Bahkan mereka juga tahu kalau selama ini loli memang selalu mengandalkan dan percaya pada firasat dan instingnya di setiap kali dia melakukan penyelidikan dan hal itu malah membuat loli bisa memecahkan semua kasus yang selama ini dia tangani.
" Aku penasaran. Bagaimana kalau tadi aku yang berbicara dengannya, apa dia bisa tahu kalau aku yang melakukannya atau tidak yah ". Ucap ruby sangat penasaran.
" Aku yakin dia akan langsung tahu kalau kamu yang melakukannya. Jangan meremehkan kemampuannya ". Sambung ayana dengan yakin.
Pantas saja firasat loli mengatakan kalau hasley yang menghubunginya tadi bukanlah pelaku. Tapi ternyata kenyataannya, ruby lah yang melakukan hal sekejam itu pada detektif bryan.
Firasat dan insting yang selalu benar bagaikan anugrah yang tuhan berikan pada loli. Sehingga loli bisa sampai di titik, dimana dia selalu bisa mengungkapkan kebenaran di setiap kasusnya.
*******
Selama perjalanan menuju rumah kediaman detektif bryan. Tiba-tiba loli mendapatkan panggilan dari brenda yang langsung dia jawab di dering panggilan pertama.
" Ada apa ? ". Tanya loli ketika panggilan telah terhubung.
" Gue baru aja nemuin satu informasi yang menurutku aneh dan perlu di selidiki ". Ternyata brenda ingin melaporkan sesuatu pada loli.
" Katakan ". Jawab loli dengan singkat dan datar.
" Dari yang gue temukan, korban hanya tinggal berdua dengan ayahnya setelah seluruh keluarganya meninggal dengan misterius di tahun 2009, dan ayah dari korban ternyata juga mantan seorang detektif yang cukup terkenal pada tahun itu ". Brenda sengaja menjeda penjelasannya.
" Lalu anehnya dimana ?". Tanya loli menautkan kedua alisnya.
" Ini loh Lol... ". Brenda tiba-tiba terdiam karena tidak enak melanjutkan ucapannya, setelah dia ternyata baru juga mengetahui sesuatu yang loli rahasiakan selama ini.
Loli pun berdecih kesal. " Kalo gk mau bilang, gue matiin panggilan ini ". Ujar loli dengan kesal.
" Ma-maaf.. Tapi ternyata ayah korban adalah detektif yang bertanggung jawab saat menyelidiki kasus kematian seluruh keluargamu di indonesia, 14 tahun yang lalu". Brenda mengatakan hal itu dengan serba salah.
Deg.
Loli langsung terdiam. Pandangannya langsung menatap lurus kedepan dengan perasaan yang campur aduk menjadi satu. Saat brenda mengingatkan lagi kejadian tragis yang menimpah dia dan keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments