Bab 3

Hari demi hari , bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun dengan begitu cepat. Loli terus bertumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan tinggi. Tapi sayangnya loli yang ceria dan hangat dulunya, sekarang malah menjadi gadis yang cukup dingin dan sangat pendiam.

Sekarang loli sedang dalam perjalanan pulang ke mansionnya dengan mengendarai mobil sportnya.

Wajahnya tidak pernah terlihat tersenyum, sejak dia tiba di LA, 14 tahun yang lalu. seperti gambar itulah raut wajah loli setiap harinya yang dia tunjukkan.

Dia baru saja pulang dari tempat kerjanya. Mungkin karena sudah kelelahan, loli tidak memperdulikan banyaknya bunyi notifikasi pesan grup yang berbunyi terus-menerus dari ponselnya.

Ternyata grup WA nya sedang ramai karena ke empat sahabatnya sedang membahas sesuatu.

Walaupun loli terkenal sangat dingin. Tapi dia memiliki 4 sahabat yakni Brenda, Anya , Rolan dan Aron. Ke empat sahabatnya loli adalah orang asli indonesia yang menempuh pendidikan di LA dan sekarang juga bekerja di LA.

Tak berselang lama akhirnya loli tiba di mansionnya. Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, loli langsung masuk kedalam mansion dan langsung menuju kamarnya. Karena dia ingin segera merebahkan tubuhnya di ranjang saking lelahnya.

Saat loli sudah tertidur pulas. Bunyi notifikasi grup chat Wa nya terus-menerus berbunyi, tapi loli sama sekali tidak terusik sekalipun ponselnya dia letakkan di samping telinganya.

Nama grup chat perhabatannya bernama : SUBEDU ( sumber beban dunia ), yang beranggotakan loli, anya, brenda, olan dan aron.

Isi pesan grup sekarang :

" Woiiii !! Apa kalian sudah membaca berita yang sedang viral di seluruh dunia ? ". Anya

" Apaan sih ! , berisik banget lu anya!! ". Brenda

" Berita apaan ? ". Rolan

" Dihhh gak asik lu bren ". Anya

" Itu lan, kasus pembunuhan 1 keluarga yang tragis banget di paris ". Anya

" Wah serem banget. Gila juga pelaku pembunuhan itu, sekeluarga loh yang di bunuh, bukan 1 orang saja ". Rolan

" Ya loh bener banget. Gue ampe merinding loh, pas baca berita itu ". Anya

" Btw, mana loli dan aron ? Kok mereka gk nongol dari tadi ". Brenda

" Udahlah gk usah cari 2 gunung es itu! , lu tau sendirikan kalau mereka jarang buka chat grup. Jadi kita gk usah banyak berharap mereka membaca chat ini ". Anya

" Udah bubar-bubar. Bentar lagi kita bisa kena amuk 2 gunung es itu kalau mereka kesal karena banyak notifikasi masuk ke ponsel mereka berdua ". Rolan

Setelah itu tidak ada lagi bunyi notifikasi masuk ke ponsel loli.

*******

Sekarang sudah jam 9 malam di LA.

Loli baru saja bangun dari tidurnya, dia langsung mandi dan berganti pakaian tidur, kemudian dia turun ke lantai 1 untuk membuat makan malamnya.

Dia benar-benar tinggal sendirian di mansion itu setelah art yang tinggal bersamanya sedari dia menginjakkan kaki di mansion ini meninggal 2 tahun yang lalu.

Tapi loli sama sekali tidak pernah merasa takut tinggal sendirian di mansion sebesar itu dan bahkan dia menempati kamar utama di lantai 2 dan tidak pernah takut jika ada perampok yang akan masuk ataupun takut pada hantu.

Seperti biasanya, setelah dia selesai memasak makan malam untuk dirinya sendiri. Dia pun makan sendirian di meja makan sambil membaca pesan grup SUBEDU tadi yang tidak sempat dia baca karena ketiduran.

Loli tiba-tiba merasa dejavu ketika membaca pesan grup dari anya yang mengatakan kalau ada kasus pembunuhan tragis yang terjadi di paris.

Sekilas ingatan akan kejadian tragis yang sama persis terjadi pada seluruh keluarganya terlintas di pikiran loli.

Nafsu makannya pun hilang begitu saja setelah membaca hal tersebut. Dia langsung membuang sisa makanannya ke tempat sampah dan mencuci piring kotor itu.

Setelah itu dia langsung kembali ke kamarnya dan mengambil kunci mobil serta hoodienya. Karena dia ingin mencari udara segar untuk melupakan kejadian di masa lalu yang merubah seluruh kehidupannya.

Sebelum dia menjalankan mobilnya, dia mengirimkan pesan singkat di grup chat SUBEDU.

" Datanglah ke tempat biasa ".

Setelah mengirimkan pesan tersebut. Loli langsung menjalankan mobilnya keluar dari area mansion dan menuju ke tempat biasa dia dan ke empat sahabatnya berkumpul.

Di tempat lain di masing-masing apartemen ke empat sahabatnya. Anya, brenda, rolan dan aron langsung bersiap untuk pergi ke tempat tongkrongan mereka setelah membaca pesan dari loli.

*******

" Hoiii, lu baru nyampe juga bren ? ". Panggil anya ketika dia melihat brenda baru datang juga.

" Hmm, dimana yang lain ? ". Jawab brenda dengan wajah datarnya seraya bertanya balik pada anya yang sudah berada di hadapannya.

" Kata rolan, dia sudah bersama aron dan loli di dalam. Mending kita masuk sekarang aja ". Ajak anya.

Tanpa menunggu lama akhirnya mereka berdua langsung masuk kedalam cafe yang sangat ramai pengunjung di depan mereka. Dimana cafe itu adalah tempat tongkrongan mereka sedari awal mereka saling kenal sampai menjadi sahabat baik sampai sekarang.

Ternyata di cafe itu sudah ada ruangan khusus tempat tongkrongan loli dan yang lainnya, yang sengaja di sediakan khusus untuk mereka dari pemilik cafe. Karena mereka berlima memang pelanggan setia yang bahkan setiap hari nongkrong di cafe tersebut dan juga sering membantu pemilik cafe ketika ada pengujung yang membuat kekacauan mereka sering membantu pemilik cafe.

Apalagi pengaruh loli dengan pekerjaannya sebagai seorang detektif terkenal dari kepolisian pusat LA. Membuat para pengacau tidak lagi mau membuat onar yang bisa membuat mereka di tangkap oleh loli.

Ruang tempat tongkrongan loli dan para sahabatnya berada tepat di lantai 2 cafe itu yang memang hanya memiliki 2 lantai saja. Tapi sungguh ramai pengunjung yang datang ke cafe itu setiap hari.

" Sorry kelamaan guys, gue tadi gk bisa tahan rasa boker gue ". Ucap Anya dengan mulut dan perkataan yang sangat encer tanpa rasa malu.

Rolan berdecih. " lu mah selalu begitu, kalau bukan kelamaan karena boker, palingan kelamaan karena harus isi bensin dulu ". Ujar rolan memutar bola matanya dengan malas.

" Yaaa!! , kan gue udah bilang sorry ". Pekik anya kesal dengan ucapan rolan yang juga selalu saja seperti itu.

" Bisa diam gk lu berdua ? ". Aron tiba-tiba membuka suaranya dengan wajah datar dan dinginnya menegur anya dan rolan.

Loli hanya diam saja, sedangkan brenda langsung geleng-geleng kepala selalu melihat perdebatan anya dan rolan setiap hari. Dan mendengar aron memarahi mereka, sontak anya dan rolan langsung terdiam. Karena aron jarang marah. Tapi sekali marah sangat menyeramkan.

" Jangan marah-marah dong ron. Gue mah rolan kan emang gitu, tapi kita saling sayang kan lan ". Ucap anya memberikan kode tatapan pada rolan.

" Haha, giliran udah di marahin aja, lu berdua baru berhenti. Kocak ". Ujar brenda tertawa.

" Diem lu! , gk usah banyak bacot. brantem kalo berani ". Ucap Anya hanya bercanda.

" wahahaha ". Tawa anya, brenda dan rolan pun pecah.

Mereka bertiga memang suka sekali membuat loli dan aron darah tinggi. Tapi loli dan aron tentunya tidak bisa marah, karena lihatlah sekarang. Baru saja aron memarahi mereka, mereka hanya menanggapi marahnya aron dengan tertawa terbahak-bahak.

" Dasar gila ". Pekik loli di iringi senyuman tipis, melihat betapa absurdnya ketiga sahabatnya itu.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 💕

Terpopuler

Comments

altar Merapi

altar Merapi

selamat

2024-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!