Loli telah masuk kedalam rumah tkp untuk segera memulai penyelidikannya. Dia sudah sesuai prosedur dimana dia harus menggunakan sarung tangan plastik selama dia berada di dalam rumah tkp tersebut, agar tidak mempersulit penyelidikan.
Rumah tkp itu berlantai 2, tapi penyelidikan hanya di laksanakan di lantai 1 saja dan sedari awal penyelidikan yang pihak kepolisian paris lakukan. Mereka belum pernah menginjakkan kaki di lantai 2, karena mereka pikir tidak ada hal yang mencurigakan di lantai 2. Berhubung 4 korban 1 keluarga itu di temukan di lantai 1 tkp.
Saat loli sedang melihat tim penyelidik dari kepolisian paris sedang mencari bukti berupa sidik jari dan yang lainnya di lantai 1 tkp. Loli tiba-tiba saja memiliki firasat yang mengatakan bahwa dia harus naik ke lantai 2.
Tak menunggu lama, loli langsung berjalan perlahan ke arah tangga menuju lantai 2 rumah itu untuk naik ke atas sana.
Para tim penyelidik tidak ada yang berani menegur loli karena mereka sudah tahu siapa loli dan membiarkan loli melakukan apapun di tkp.
Tidak ada apapun di lantai 2 itu yang mencurigakan di penglihatan loli, ketika dia sudah berada di lantai 2.
Tapi, entah kenapa firasat loli masih saja mengatakan kalau loli tetap harus memeriksa lantai 2 tersebut saat ini, akhirnya loli pun mengikuti firasatnya dan berjalan mengecek seluruh ruangan di lantai 2.
Dan tiba-tiba saja....
Deg.
" Yakkk!!! Naiklah kalian ke atas sini dan lihatlah kelalaian kalian! ". Teriak loli tiba-tiba dengan sangat kuat.
Tim penyelidik yang sedang bertugas di lantai satu langsung bergegas naik ke lantai 2 ketika mendengar suara teriakan loli yang bahkan memenuhi seluruh lantai 1.
Bahkan para polisi yang bertugas menjaga di luar tkp pun bergegas masuk kedalam karena berpikir telah terjadi sesuatu pada loli, karena ternyata teriakan loli menggelar hingga terdengar di luar tkp.
Deg.
Para tim penyelidik dan polisi yang bertugas di luar langsung terkejut melihat ada seorang pria yang tergeletak di atas lantai salah satu kamar di lantai 2, dengan darah yang sudah merembes kemana-mana di seluruh lantai kamar tersebut.
Loli menatap mereka dengan tajam. Mereka semua pun menelan saliva mereka dengan kasar, karena akhirnya mereka melihat secara langsung tatapan tajam yang sangat di kenal oleh seorang crazy detevtive yang selama ini mereka hanya pernah mendengarkan saja dari rumor yang beredar.
" Apa yang kalian lakukan sedari kemarin?, sehingga kalian tidak memeriksa lantai 2 rumah ini yang ternyata ada korban lain yang mungkin masih bisa di selamatkan kemarin! ". Pekik loli dengan tatapan tajamnya.
" Ma-maafkan kami detektif robin. Kami hanya di perintahkan untuk memeriksa seluruh ruangan di lantai 1 saja". Jawab ketua tim penyelidik gugup ketakutan karena kecerobohannya sendiri.
" Cepat bawah mayat ini ke rumah sakit untuk di autopsi, dan kalian periksa lantai 2 ini hari ini juga ". Perintah loli mutlak.
Mungkin loli hanya seorang detektif. Tapi dia sedikit kecewa dengan cara kerja kepolisian paris saat melakukan penyelidikan di tkp. Yang ternyata melewatkan 1 korban lainnya karena tidak memeriksa dengan benar seluruh tempat di tkp.
Saking emosinya loli, dia bahkan langsung keluar begitu saja dari rumah tkp tersebut untuk menenangkan dirinya di luar tkp.
Kilasan ingatan kejadian dimana seluruh keluarganya mati di depan matanya kembali tergiang di otak loli saat ini.
Matanya terpejam, kedua tangannya mengepalkan jari-jarinya menahan emosi yang selalu datang secara tiba-tiba jika dia harus menghadapi situasi seperti ini.
" Detektif robin ? ". Panggil seseorang dengan suara yang sedang mendekatinya. Loli pun membuka matanya untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.
Setelah melihat siapa yang memanggilnya bahkan orang itu sudah berdiri di hadapannya. tanpa tak terduga loli langsung menatap orang itu dengan tatapan dingin.
Kali ini loli mendapatkan sebuah firasat lagi yang mengatakan kalau orang di depannya sangat mencurigakan dan patut untuk di selidiki.
Ternyata orang yang sedang berhadapan dengan loli sekarang adalah seorang detektif dari kepolisian pusat paris. Yakni detektif itu bernama detektif bryan yang sangat terkenal di paris.
Mendapatkan tatapan dingin dari loli, detektif bryan langsung menautkan kedua alisnya kebingungan.
" Kenapa anda melihat saya seperti itu, detektif robin ? ". Tanya detektif bryan penuh selidik.
" Entahlah. Hanya saja firasat saya tidak pernah salah ". Jawab loli dengan datar dan dia langsung berjalan masuk kembali ke tkp, meninggalkan detektif bryan.
Detektif bryan pun berdecih. " Ternyata benar semua rumor tentangmu, tapi mari kita lihat apakah kau bisa menangani kasus ini atau tidak dan bagaimana caramu bisa menemukan pelaku utama kasus pembunuhan ini, detektif robin ". Batin detektif bryan di iringi senyum tipis.
*******
Malam ini loli akan menginap di salah satu hotel di paris sampai kasus yang dia tangani ini selesai.
Penyelidikan akan kembali di laksanakan besok di tkp, karena ada korban lainnya yang baru di temukan oleh loli di tkp.
Akhirnya pihak kepolisian paris membiarkan loli beristirahat untuk malam ini.
Sekarang loli sedang menatap lurus ke arah luar jendela hotel dan sedang melihat pemandangan kota paris dari atas sini.
Tapi dia sama sekali tidak menikmati pemandangan kota, karena pikirannya sedang tergiang-giang tentang firasatnya tadi yang mengatakan dia harus menyelidiki detektif bryan.
Karena tidak bisa menahan rasa penasarannya. Akhirnya loli menghubungi brenda sahabat subedunya wkwk.
Di dering panggilan ketiga akhirnya panggilan pun terhubung di antara dia dan brenda.
" Ya, ada apa Lol ? ". Tanya brenda menjawab panggilan loli.
" Lu dimana sekarang ? ". Tanya loli datar.
" Gue lagi di apartemen seperti biasa, gk ngelakuin apa-apa ". Jawab brenda dengan santai.
" Gue punya pekerjaan yang harus lu cari sekarang juga. bayarannya seperti biasa ". Ucap loli datar.
" Oke deal ". Pekik brenda sangat antusias setiap kali loli memberikan dia pekerjaan.
" Cari tahu semua yang berkaitan dengan detektif bryan yang bertugas di kantor kepolisian pusat di paris. Gue butuh infonya malam ini juga". Ucap loli.
" Oke, oke. Gue akan kirim semua yang lu katakan nanti malam ". Jawab brenda dengan senyum menggembang walaupun tidak bisa di lihat oleh loli.
" Hah. Maksud gue 1 jam dari sekarang lu harus kirim informasinya ke gue, brenda, gue lagi di paris makanya gue bilang lu kirim malam ini juga ". Balas loli sadar bahwa dia tidak menjelaskan bahwa dia sedang berada di paris.
Brenda yang tidak tahu loli sedang berada di paris mengira nanti malam sesuai waktu di LA, brenda akan mengirim info tersebut karena di LA sekarang masih jam 12 siang dan jam 9 malam di paris.
" Lu kenapa gk bilang dari awal kalo lu lagi di paris sih Lol, oke-oke, gue akan cari sekarang juga, walaupun gue sedikit kesal karena lu pergi ke paris tanpa ngabarin kita semua. Awas saja lu kalau pekerjaan gue selesai yah ". Ancam brenda dengan kesal, kemudian dia langsung mematikan panggilan itu dengan sepihak.
Loli menjauhkan ponselnya dari telinga setelah panggilan itu berakhir.
Loli pun tersenyum menanggapi ancaman brenda barusan. " Mana bisa kalian marah sama gue ". Ucap loli sambil tersenyum di iringi gelengan kepala.
Ya, loli memang sangat di manja oleh ke empat sahabat subedunya. Walaupun loli sering membuat kesalahan seperti ini, yang tidak pernah mengabari sahabat subedunya ketika dia melakukan bepergian ke negara lain yang membuat ke empat sahabatnya akan kesal. Tapi kekesalan Aron dan lainnya tidak akan bertahan lama dan bahkan mereka seakan tidak bisa marah pada loli jika loli malah balik bersikap marah pada mereka.
Bukan karena takut pada loli, hanya saja mereka tidak ingin loli marah balik pada mereka walaupun mereka tahu jika loli balik marah, itu hanya candaan loli agar mereka tidak kesal pada loli.
Makasih guys udah mampir 🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments