Episode 10

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Meskipun aku dan Lulu berada di kelas yang sama, namun karena di sini duduknya sendiri-sendiri kami pun kebagian tempat duduk di baris yang berbeda.

Aku duduk di barisan kelima dekat dengan jendela dan satu baris dengan Ezra. Sedangkan Lulu berada di barisan ke dua di jajaran pertama dekat pintu masuk.

Dua orang di depan ku itu cewek semua, sedangkan yang berada tepat di belakang ku itu laki-laki termasuk Ezra paling belakang.

"Nah karena acara perkenalannya sudah selesai ibu pamit dan selamat mengikuti pelajaran berikutnya." Jelas ibu itu.

"Aku pikir itu guru yang akan mengajar kami," ucap ku pelan.

Ternyata ucapan ku barusan di dengar oleh siswi perempuan yang duduk tepat di depan ku.

"Yang barusan itu namanya bu Winanti,dia wali kelas kita." Ucapnya sambil berbalik menghadap ke arah ku.

"Perkenalkan,nama aku Ami......" Lanjutnya sambil mengulurkan tangannya.

"Ah iya, aku Kayla. Panggil saja Kay,"

"Oke, senang berkenalan dengan kamu .Semoga kamu betah dan nyaman selama bersekolah di sini."

"Iya......."

Tidak lama setelah itu, guru yang akan mengajari kamu pelajaran Bahasa Inggris pun masuk. Ami yang tadinya menghadap ke arah ku pun langsung berbalik arah kembali.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Sepanjang pelajarannya berlangsung aku masih bisa menanganinya dengan lancar,hanya saja cara penyampaiannya saja yang berbeda dan mudah untuk di pahami.

Namun yang buat aku terganggu adalah Ezra. Tadi selama pelajaran berlangsung dia beberapa kali mendapatkan teguran dari pak Yosef karena ketahuan tidur atau malah tidak fokus memperhatikan beliau.

"Dia memang suka seperti itu," bisik Ami.

"Kamu jangan heran yah. Dia emang anaknya agak lain, tapi sebenarnya dia itu pintar. Hanya saja nggak tahu kenapa dia itu malas dan suka tidur saat pelajaran berlangsung." Jelas Ami.

"Ah iya......."

"Berbeda hal dengan Rama,"

"Rama?" Tanya ku.

"Iya itu tuh, yang duduk di barisan paling depan di jajaran ke dua." Tunjuk Ami.

"Kenapa memangnya dengan dia?"

"Rama dan Ezra itu teman dekat sejak mereka kelas satu,"

"Ya terus anehnya dimana?" Tanya ku kembali.

"Coba deh kamu bayangkan, Rama itu anaknya rajin dan kelihatanlah selama pelajaran berlangsung dia itu fokus dan mendengarkan guru. Kalau Ezra itu kebalikannya, tapi yang aneh itu setiap hasil ulangan itu Ezra selalu mendapatkan hasil yang bagus." Jelasnya.

"Heh kok bisa gitu,"

"Gak tahu lah, aku pun tidak mengerti."

"Mungkin IQ nya Ezra itu tinggi, makanya dia tidak perlu susah-susah untuk belajar."

"Bisa jadi,"

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Akhirnya waktu istirahat pun tiba, berbeda dengan sekolah ku yang dulu. Di sini siswanya tampak santai dan tidak buru-buru keluar untuk istirahat. Mereka malah lebih memilih untuk membereskan peralatan bekas belajar dan ada pula yang betah belajar melanjutkan mengulang pelajaran yang sudah di ajarkan barusan.

Aku sempat kaget melihat hal itu di sini, karena biasanya di sekolah yang dulu guru udah keluar pasti murid pun ikut keluar.

"Kenapa?" Tanya Ami.

"Enggak, aku hanya merasa heran saja. Kok di sini bisa sesantai ini saat waktu istirahat tiba."

"Ya emang udah seperti ini dari dulunya, mungkin karena waktu istirahat yang cukup lama juga. Jadinya kebanyakan dari kami akan lebih memilih untuk belajar terlebih dulu, baru nanti ke kantin setelah selesai mengulang pelajaran."

"Ah seperti itu, pantas saja."

Lulu pun datang menghampiri aku, dia sempat ragu karena melihat aku tengah ngobrol dengan Ami.

"Ini teman kamu yah?" Tanya Ami.

"Iya namanya Luna,"

"Hai Luna, senang bisa berkenalan dengan kamu." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Hai juga, aku Luna." Balas Lulu sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Ami,"

"Kalian mau ke kantin nggak?" Tanya Ami.

"Iya," balas ku.

"Nah kalian cukup belok kiri dari sini,lurus aja. Nanti juga ada papan yang mengarahkan dimana letak kantinnya." Jelasnya.

"Lah emang kamu nggak istirahat?"

"Ya mau, tapi nanti. Aku mau menyelesaikan ini dulu," ucapnya sambil menunjukan lukisan yang begitu cantik.

"Ini tugas yang di berikan di tempat les ku."

"Oh......"

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Aku dan Luna pun berjalan mengikuti arahan yang di berikan oleh Ami tadi. Namun baru saja beberapa langkah kami keluar dari kelas, aku melihat ada wanita yang kemarin di danau itu.

"Ezra......." Teriaknya setengah berlari menuju kelas ku.

"Eh dia siapa sih? Kayaknya sok cantik banget deh."

Luna yang penasaran pun melihat ke arah belakang.

"Eh kalau tidak salah, itukan cowok yang kemarin itu jemput kamu kan?"

"Iya, namanya Ezra. Dia anaknya tante Vina,"

"Berarti cewek yang barusan itu,pacaranya Ezra."

"Enggak tahu lah aku, lagian itu bukan urusan ku juga." Balas ku.

"Iya juga sih,"

"Ya udahlah, kita mending langsung ke kantin aja. Aku udah lapar nih," ajak ku untuk mengalihkan perhatian Luna.

Setelah mengikuti petunjuk yang di arahkan Ami tadi, kami berdua pun akhirnya sampai di kantinnya. Aku dan Luna langsung di buat tercengang dengan kondisi kantin di sini.

Tempatnya sangat luas dan banyak terdapat meja dan kursi yang sudah tertata dengan rapi. Terus yang membedakan di sini,kami makan siang secara prasmanan dan harus mengantri sesuai dengan kedatangan kita ke kantin.

Untungnya pas aku sampai antriannya tengah kosong, mungkin karena sebagian siswa masih ada si kelas masing-masing dan hanya ada beberapa saja yang tengah menikmati makan siangnya.

Setelah mengantri dan mengambil makanannya, aku dan Luna pun mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk kami istirahat siang ini. Dan pilihan ku jatuh pada meja yang berada tepat di samping jendela.

"Duh kebiasaan banget deh, nggak di desa nggak di kota. Kamu pasti milih tempat duduk di dekat jendela," ucap Luna.

"Ya kan biar kita bisa sekalian menikmati pemandangan yang ada di luar sana." Balas ku.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Saat kami tengah menikmati makanannya, aku yang menghadap ke arah pintu masuk pun bisa lihat Ezra yang baru saja datang. Di ikuti Rama dan cewek yang tadi menghampirinya ke kelas.

Aku terheran, melihat tingkah cewek itu yang terus merangkul tangan Ezra sepanjang mereka berjalan.

"Kamu lihat apa sih?" Tanya Luna.

"Enggak ada,"

Selang beberapa menit, akhirnya Ezra pun duduk di meja yang terhalan satu meja saja dengan tempat duduk ku sekarang. Rama yang melihat aku lebih dulu pun menganggukan kepalanya,tanda iya tengah menyapa. Aku hanya membalasnya dengan sedikit senyuman saja, karena takut aku salah paham juga. Bisa saja dia tengah menyapa temannya yang lain. Karena pada saat itu ada beberpaa cowok yang duduk tepat di samping meja ku.

"Ih aku nggak mau makan ah, menunya ini-ini aja." Ucap cewek bernama Caca itu.

"Ya terus ngapain kamu ikut ke sini kalau nggak mau makan,aneh-aneh aja kamu." Ucap Ezra.

"Ya kan aku mau dekat sama kamu terus,"

"Iya dekat juga nggak kayak gini, sampai aku mau makan pun tangan kamu masing merangkul ku. Gimana aku mau makan kalau kayak gini."

"Eh iya......." Balas Caca yang langsung melepaskan tangannya.

Melihat hal itu, aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Rama yang berada di depan mereka berdua pun hanya bisa menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah Caca.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!