Guan Lin mendekati Mo Yihan dan Guan Lin mengulurkan tangannya. lalu ia menggelitik Mo Yihan yang sedang berbaring di tanah itu.
"kyaaa..ah..hahaha geli sekali...hahaha" ucap Mo Yihan yang tertawa karena geli
"Hem... bagaimana? sudah ku bilang untuk duduk dan jangan berbaring di tanah. tapi kau malah tidak mau dengar, jadi rasakan ini" ujar Guan Lin sambil terus menggelitik Mo Yihan
"hahaha... ampun Guan Lin. iya...iya aku duduk sekarang, tolong hentikan! aku akan duduk sekarang" ucap Mo Yihan yang tak sanggup menahan rasa geli
"oke baiklah" ucap Guan Lin yang telah berhenti menggelitik nya
setelah berhenti, Mo Yihan segera bangun dan duduk dengan benar. karena ia takut jika Guan Lin akan berbuat aneh padanya, jika ia tidak menurut. lalu Guan Lin memeriksa kondisi nya, ternyata tidak ada luka serius. hanya beberapa luka goresan kecil akibat melawan monster tadi.
setelah selesai, Guan Lin mengajak nya untuk segera pergi memeriksa tempat dimana ia terjerat untuk pertama kalinya. Mo Yihan heran, mengapa mereka harus kembali ketempat yang jelas berbahaya itu. melihat Mo Yihan masih nampak kebingungan.
akhirnya Guan Lin menjelaskan padanya, jika disana pasti terdapat bahan penawar racun yang mereka cari. karena pada dasarnya, bahan penawar itu akan dijaga oleh monster yang kuat agar tidak ada yang bisa mengambilnya. Mo Yihan baru sadar akan hal itu.
lantas ia dan Guan Lin segera pergi ketempat itu. sesampainya disana, kabut tebal masih belum hilang dan setelah mereka masuk ke wilayah itu, mereka juga tak bisa mengeluarkan suara. tapi untungnya Guan Lin sempat mendengarkan cerita dari Mo Yihan tentang tempat yang akan mereka masuki sekarang.
Mo Yihan dan Guan Lin tidak bisa mengeluarkan suara dan karena kondisi sedang berkabut juga menyulitkan mereka untuk mencari bahan penawar itu. tadi saat berjalan saja, Mo Yihan sudah tersandung batu sebanyak dua kali karena kurang hati-hati.
karena Mo Yihan tidak terbiasa dengan kondisi berkabut seperti ini. akhirnya Guan Lin memutuskan untuk mengambil kain dan ia lilitkan pada tangannya dan juga tangan Mo Yihan, agar mereka berdua tidak terpisahkan saat berjalan dalam kabut.
Mo Yihan terpaksa menuruti Guan Lin, karena ia juga tidak ingin melawan bahaya sendiri lagi seperti yang tadi itu. semakin mereka berjalan, maka kabut disana semakin tebal. Guan Lin mempersiapkan senjatanya, begitu juga dengan Mo Yihan.
tingkat kewaspadaan mereka meningkat saat kabut semakin tebal. lalu tiba-tiba mereka mendengar suara mendesis. Mo Yihan curiga jika suara itu adalah suara monster ular penjaga bahan penawar itu. Guan Lin menarik kain di tangannya yang berarti menyuruh Mo Yihan untuk bersiap-siap.
yang benar saja, suara itu semakin mendekat dan seperti sedang mengelilingi mereka berdua. lantas Guan Lin mulai menyerang tanpa perduli apa itu. melihat Guan Lin yang langsung menyerang nya, akhirnya Mo Yihan juga ikut menyerang.
karena merasa terancam, monster ular itu langsung menampakkan wujudnya didepan mereka berdua. ukuran nya tidak main-main dan jauh lebih besar dari pada monster kelelawar yang waktu itu. Mo Yihan kaget saat melihat monster ular itu. lalu tiba-tiba ular itu menyerang mereka secara membabi buta.
karena serangan dadakan dari monster ular itu, kain yang awalnya terikat ditangan mereka, kini terputus karena ular itu. Mo Yihan terpaksa berpisah dengan Guan Lin. lalu mereka menyerangnya dengan kekuatan masing-masing.
karena ular tersebut cukup besar dan kondisi berkabut membuat mereka jadi sedikit kesulitan saat menyerang nya. akhirnya Guan Lin mencoba menariknya keluar dari kabut tebal itu. Guan Lin berlari keluar kabut dan berusaha menarik perhatian nya dengan cara terus menyerang ular itu.
Mo Yihan mengerti setelah melihat Guan Lin, akhirnya ia membantu Guan Lin menarik ular itu keluar dari kabut. ular itu bertambah ganas dan menakutkan setelah keluar dari kabut. lalu ular itu menggunakan ekornya untuk menyerang mereka.
untungnya karena kondisi telah stabil, jadi mereka lebih leluasa untuk menghindari serangan dari ular itu. kini suara mereka telah kembali. lantas Guan Lin segera memberikan arahan untuk Mo Yihan, agar bisa menyerang ular itu. setelah beberapa kali mendapatkan serangan, ular itu mulai terlihat melemah.
lalu kabut yang ada dibelakang ular itu, juga semakin menghilang. melihat hal tersebut, Mo Yihan menyadari jika mereka bisa membunuh ular tersebut, maka kabut tebal yang menutupi jalan itu akan hilang dan hal tersebut akan memudahkan mereka untuk mencari bahan penawar.
Mo Yihan memberitahukan hal tersebut pada Guan Lin dan Guan Lin juga telah menyadari hal itu. akhirnya mereka dengan sekuat tenaga menyerang monster ular itu. serangan mereka berhasil membuat ular itu tumbang dan terbagi menjadi beberapa bagian tubuh.
kabut itu benar-benar menghilang dan sekarang tempat itu terlihat sangat jelas. mereka pun mencoba mencari apa yang mereka cari saat ini. lalu Mo Yihan menemukan tanaman yang merupakan bahan penawar racun.
pantas saja monster ular itu sangat ganas, ternyata terdapat sekumpulan bahan penawar yang mereka butuhkan. Mo Yihan segera memanggil Guan Lin untuk ketempat nya. Guan Lin senang melihat sekumpulan tanaman obat langka itu.
lantas Guan Lin dan Mo Yihan segera mengambilnya. mereka membagi nya secara rata dan setelah itu mereka memutuskan untuk segera kembali ketempat tinggal mereka sebelum ada yang curiga, jika mereka tidak ada di sana. tak berselang lama, mereka akhirnya sampai di tempat tinggal mereka.
Guan Lin Dan Mo Yihan memutuskan untuk kembali beristirahat dikamar mereka masing-masing. namun sebelum itu Guan Lin sempat mengajak nya untuk pergi berendam air panas ditempat mereka sebelum nya.
karena Mo Yihan merasa dirinya sedang kotor dan juga banyak tanah yang menempel. akhirnya Mo Yihan menerima ajakannya. lalu Mo Yihan bersiap-siap dan mengambil pakaian ganti nya.
dan mereka pergi bersama. setelah masuk kedalam air panas, lalu berendam disana. Mo Yihan merasa kembali segar dan bersih. begitu menyenangkan bisa berendam dengan santai di kolam yang cukup luas, karena tidak ada orang lain selain ia dan Guan Lin.
Guan Lin juga terlihat sedang menikmati suasana dan berendam air panas. lalu Mo Yihan tak sengaja melirik kearah nya dan lagi-lagi ia takjub melihat bentuk tubuh Guan Lin yang bagus itu. Mo Yihan penasaran dan ingin menyentuh bagian tubuh yang berbentuk seperti roti sobek itu.
lalu tanpa disadari, ia telah bergerak mendekati tempat Guan Lin yang saat ini sedang memejamkan matanya. Mo Yihan berusaha mengendalikan dirinya untuk tidak menyentuh tubuh Guan Lin yang six pack itu.
namun karena rasa penasaran yang besar, akhirnya jari telunjuknya menyentuh lembut roti sobek milik Guan Lin. Mo Yihan tak menyangka jika begini rasanya punya tubuh yang six pack dan sekarang rasanya Mo Yihan ingin memiliki bentuk tubuh seperti Guan Lin.
karena belum puas merasakan roti sobek milik Guan Lin, lantas Mo Yihan melanjutkannya. ia menyentuhnya dengan perlahan, agar tidak menggangu Guan Lin yang sedang menikmati rendaman nya. tapi tanpa disadari Guan Lin telah meliriknya saat ia mencoba menyentuh nya kembali.
Guan Lin menangkap tangannya dan Mo Yihan kaget bukan main setelah mengetahui, jika Guan Lin telah menyadari kelakuannya. Mo Yihan menjadi canggung dan salah tingkah. ia tak tahu harus bagaimana, karena tindakannya telah ketahuan oleh Guan Lin.
lantas Mo Yihan langsung meminta maaf atas tindakannya yang kurang menyenangkan itu. Guan Lin menatapnya dengan serius dan kemudian dia mengangkat wajah Mo Yihan yang tengah menunduk itu.
mereka saling bertatapan dan jarak mereka cukup dekat. Mo Yihan menjadi malu dan wajah merona saat kejadian itu. Guan Lin yang melihat jika Mo Yihan sedang tersipu padanya. lalu Guan Lin tersenyum melihatnya dan kemudian Mo Yihan segera mengalihkan pandangannya dari Guan Lin.
Guan Lin pun bertanya padanya, bagaimana rasanya setelah menyentuh tubuh nya barusan? wajah Mo Yihan tambah memerah karena pertanyaan itu. Mo Yihan merasa sangat malu saat ini, lalu ia meminta maaf untuk kesekian kalinya pada Guan Lin.
karena ia tidak menjawab pertanyaan dari Guan Lin, maka Guan Lin memberikan hukuman padanya. hukuman nya yaitu Mo Yihan harus membersikan serta memijat punggung nya. lalu Mo Yihan tidak boleh pergi sebelum Guan Lin merasa puas.
Mo Yihan merasa sangat menyesal, karena sudah melakukan tindakan yang ceroboh tadi. kini ia tidak bisa lari lagi dari hukuman yang diberikan oleh Guan Lin. lantas ia mengambil handuk kecil dan mulai menyeka tubuh Guan Lin. saat ia melakukan itu, ia tak sengaja melihat bekas luka di bagian punggung Guan Lin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Yuki_chan
lanjut Thor
2023-06-28
2