"Saya, Kak!"
Dan kembali para kontestan yang akan tampil di malam ke tiga mengangkat tangannya. Namun, Namia tidak terlihat juga. Gaga pun ingin menanyakan malam selanjutnya. Tapi ia terlalu malu untuk mengajukan pertanyaan kembali.
"Yang malam ke empat tunjuk tangan!" Tiba-tiba Tomi datang dan berdiri di samping Gaga. Sontak Gaga pun kaget dengan kedatangan Tomi.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Gaga ke Tomi.
"Nah, lo sendiri ngapain?"
Tomi balik bertanya ke Gaga. Saat itu juga Gaga jadi bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin ia jujur jika ingin mengetahui Namia tampil di malam ke berapa.
"Ke depan panggung aja. Jangan di sini!"
Gaga pun mengajak Tomi ke depan panggung bersama. Ia tidak ingin Tomi berbicara yang tidak-tidak di hadapan para kontestan yang ada.
Dia mengganggu saja.
Dan akhirnya mereka menuju ke depan panggung bersama. Gaga dan Tomi melewati lorong belakang panggung yang cukup gelap. Saat itu juga Tomi nyeletuk ke Gaga.
"Lo ngincer siapa, hah?!" tanya Tomi langsung ke intinya.
Gaga melirik tajam ke Tomi. "Jangan sok tahu!" Gaga pun tak terima dituduh oleh Tomi.
"Hahahaha. Gue tahu lo, Ga. Pasti ada yang lo incer. Ngaku aja." Tomi semakin menjadi-jadi.
Gaga pun menendang bokong Tomi. Ia merasa kesal dengan kehadiran temannya yang tiba-tiba. Padahal sedikit lagi ia bisa tahu Namia tampil di malam ke berapa.
"Aduh, Ga! Sakit!" Tomi pun merasakan tendangan Gaga.
Sepulang acara...
"Aku pulang!"
Tepat pukul dua belas malam atau pergantian hari, Gaga kembali ke rumahnya. Dan seperti biasa tidak ada yang menyambut kedatangannya. Sang ibu pun sudah terlelap di dalam mimpinya. Gaga pun merasa rumah sepi sekali. Tidak ada canda tawa yang menyertai.
Andai aku punya istri. Mungkin rumah ini akan ramai.
Ia akhirnya duduk di sofa sambil berandai-andai. Tapi entah mengapa wajah Namia yang terbayang di ingatannya. Seolah semesta memberi pertanda padanya.
Gadis itu ....
Gaga pun mencoba mengingat awal-awal pertemuannya. Dan pertemuan ke dua serta yang ke tiga kalinya. Gaga merasa jika semua terjadi bukanlah kebetulan belaka. Melainkan semesta telah mengaturnya.
PING!!!
Tiba-tiba saja getar ponsel dirasakannya. Pertanda ada pesan masuk yang harus dibacanya. Gaga pun mengambil ponsel dari saku celana lalu membuka pesan masuknya. Dan ternyata dari Tomi, teman kantornya yang ikut hadir di malam pertama proses eliminasi. Tomi pun mengabarkan daftar peserta yang akan unjuk kebolehan di hari pertama sampai hari ke lima. Tapi saat membaca pesan di bawahnya, saat itu juga Gaga mengerutkan dahinya.
/Tu daftar kontestan yang lo cari. Tapi nggak ada yang gratis. Seenggaknya gue merid, lo sumbang band pesta ya./
Dan begitulah yang Tomi tuliskan untuk Gaga. Gaga pun mendengus kesal di atas sofa.
"Dia pikir band pesta itu murah apa?!"
Gaga menepuk dahinya. Ia kemudian beranjak bangun untuk menuju kamarnya. Gaga ingin beristirahat sebelum menyambut hari esok. Ia berharap semesta akan menuntun hatinya. Ya, harus Gaga akui jika ia mulai tertarik kepada Namia. Karena Namia memiliki hobi yang sama dengannya.
Esok harinya...
Sarapan pagi sang ibu buatkan tanpa kehadiran sang ibu di meja makan. Ibu Gaga benar-benar melakukan orasi karena putranya belum juga mempunyai kekasih. Sang ibu seperti malas menemui anaknya sendiri. Alhasil Gaga pun sarapan pagi sendiri. Tanpa sang ibu yang menemani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments