"Hari pertama saja sudah ramai. Apalagi esok hari." Doni tak menyangka antusias masyarakat begitu baik menyambut audisi yang diselenggarakan.
"Benar. Mungkin lebih baik kita ngopi dulu." Tomi mengeluarkan kotak rokoknya.
"Aku ingin beristirahat saja. Badanku sudah pegal-pegal semua." Gaga mengajak kedua temannya kembali ke penginapan.
"Hah, ya baiklah. Kita pamit dulu dengan pihak promotor." Tomi pun segera pergi untuk berpamitan. Sedang Doni dan Gaga menunggu di ruang audisi.
"Bagaimana? Sudah dapat?" tanya Doni ke Gaga.
"Dari dua puluh orang hanya satu yang memenuhi kriteria. Selebihnya harus banyak berlatih lagi," terang Gaga.
Doni mengangguk. "Aku harap kita bisa segera menemukannya. Kudengar pihak TVR membuka empat puluh ribu pendaftaran. Aku rasa kita membutuhkan refleksi setelah ini," kata Doni lagi.
"Empat puluh ribu?! Yang benar saja. Lebih baik aku terkena pinalti karena membatalkan kontrak kerja sama. Aku tak sanggup dengan peserta yang sebegitu banyaknya." Gaga menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yuk! Aku sudah berpamitan." Tomi pun datang membawakan kabar.
Gaga dan Doni mengangguk. Mereka beranjak menuju halaman parkir audisi. Tampak kelelahan di wajah ketiganya. Tapi mau tak mau hal itu harus dilakukan mereka. Karena ketiganya telah menandatangani kontrak kerja sama.
Enam bulan yang panjang.
Sedang Gaga sendiri terlihat malas-malasan saat masuk ke mobil inventaris kantor. Mereka kemudian melaju menuju penginapan. Gaga, Doni dan Tomi mempunyai banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Beberapa hari kemudian...
Proses audisi masih berlangsung. Dari ratusan peserta, akhirnya didapatkan belasan kandidat yang dapat melaju ke babak selanjutnya. Gaga, Doni dan Tomi pun bekerja keras untuk mensukseskan acara. Mereka mengatur jalannya audisi agar berjalan lancar dan aman. Dan kini tiba seorang gadis untuk menunjukkan kebolehannya di hadapan Gaga.
Dia?!
Tapi saat melihatnya, saat itu juga Gaga jadi teringat dengan seorang wanita yang pernah ditemuinya di toko buku terdekat rumahnya. Gaga pun memerhatikannya.
"Namamu ... Namia?" tanya Gaga saat melihat data peserta di mejanya.
"Benar, Kak. Saya Namia," jawab wanita itu yang sepertinya tidak ingat siapa Gaga.
Gaga bertemu kembali dengan wanita yang pernah ditemuinya di toko buku. Yang mana wanita itu bernama Namia. Namia ternyata mengikuti audisi di mana Gaga menjadi jurinya. Tampak Gaga yang melihat-lihat data diri Namia. Ia pun berceloteh di dalam hatinya.
Dia seorang mahasiswi. Apa mau dengan om-om sepertiku?
Gaga pun membandingkan usianya dengan Namia. Selisih mereka cukup jauh untuk menjadi sepasang kekasih. Gaga pun meletakkan data diri Namia lalu mendengarkan dewan juri lain yang bertanya pada wanita itu.
"Kau bisa bernyanyi sopran?" tanya juri lain.
"Bisa, Kak," jawab Namia segera.
Namia pun mulai menarik napas lalu mencoba bernyanyi sopran. Saat itu Gaga semakin intens memerhatikan Namia. Ada rasa ketertarikan di dalam hatinya. Audisi pun diteruskan hingga Namia selesai menyanyikan beberapa genre lagu. Namia dikerjai dewan juri hari ini.
Lima belas menit kemudian...
Ketiga dewan juri sedang berdiskusi tentang hasil audisi Namia. Tampak Namia yang deg-degan menantikan hasilnya. Dewan juri harus segera memberi keputusan atas hasil audisi para peserta. Agar mereka tidak menunggu lama. Dan akhirnya Gaga mulai bicara.
"Suaramu bagus. Kau juga bisa menaklukkan nada tinggi. Tapi apakah bisa bermain lama di nada rendah?" tanya Gaga yang masih ingin menguji Namia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Nailis sa'adah
Om Om nggak tuh🤭😂 padahal wajahmu nggak keliatan om om kok Ga😌
2023-07-29
0