Menerima Tantangan

...Namia...

...... ...

"Bisa, Kak. Akan saya coba." Namia pun menerima tantangan dari Gaga.

"Silakan."

Gaga pun meminta Namia menyanyikan lagu dengan nada rendah. Pada akhirnya Namia memilih lagu Secret Love Song untuk dinyanyikan olehnya. Dan akhirnya semua dewan juri terpukau dengan penampilan Namia. Selain cantik, Namia juga bisa bernyanyi di setiap nada.

"Bagaimana, Ga?" tanya dewan juri lain kepada Gaga.

Gaga mengangguk. Namun seperti orang yang butuh tak butuh. Ia terlihat gengsi untuk mengakui kemampuan Namia dalam bernyanyi. Pada akhirnya dewan juri lain memberikan golden tiket ke Namia. Namia langsung lolos ke babak eliminasi di TV. Sontak Namia pun mengungkapkan rasa syukurnya. Ia mengajak bersalaman para dewan juri di sana. Tapi Gaga terlihat senyum seadanya saja.

Aku tidak boleh menunjukkan rasa ketertarikan padanya. Aku harus jual mahal kepada wanita.

Pada akhirnya Namia pun berbahagia. Ia ke luar ruang audisi lalu memeluk sang ibu yang menemaninya mendaftarkan diri. Namia lolos ke babak seleksi. Ia akan langsung tampil di TV.

Beberapa menit kemudian...

"Jadi ada satu juri yang bersikap dingin padamu?" tanya wanita paruh baya yang merupakan ibu kandung dari Namia.

"Ya, Bu. Dia dingin sekali. Bahkan tidak percaya Namia bisa menaklukkan semua nada," cetus Namia lagi.

Namia bersama ibunya sedang mampir membeli es cendol untuk melepaskan dahaga di siang hari yang terik ini. Sedari pagi mereka sudah berangkat dan menunggu giliran audisi. Dan akhirnya semua perjuangan itu tidak sia-sia. Namia berhasil mendapatkan golden tiket dan bisa langsung tampil di TV. Sungguh keberuntungan yang luar biasa sekali.

"Biarkan saja. Mungkin dia begitu karena belum mengenalmu. Tapi mungkin jika sudah kenal, akan jatuh cinta," kata ibu Namia lagi.

"Hah?!" Sontak Namia terbelalak. "Itu tidak mungkin, Bu. Lagipula aku tidak mau dengan pria kaku sepertinya. Melihatnya saja sudah menyebalkan. Apalagi untuk menjalin hubungan." Namia melampiaskan rasa kesal.

Ibunya terkekeh. "Awas menjilat ludah sendiri. Sekarang banyak sekali yang lupa ucapan jika sudah jatuh cinta. Jadi lebih baik jalani saja. Bukankah kita tidak tahu bagaimana waktu ke depannya?" Sang ibu menasehati.

Namia menyantap es cendolnya dengan lemas. "Kalau bisa aku ingin mendapat jodoh yang riang. Sehingga dia bisa menghiburku. Lagipula ayah sudah tidak ada. Kalau pasanganku pendiam, rumah akan tetap sepi seperti tidak ada siapa-siapa." Namia mengungkapkan unek-unek di hatinya.

Sang ibu mengangguk. "Bersabarlah, Putriku. Suatu saat kau akan menemui pria yang sesuai dengan kriteriamu. Tapi untuk saat ini berjuanglah untuk cita-citamu. Ibu mendoakanmu." Sang ibu menyemangati putrinya.

"Terima kasih, Ibuku Sayang."

Namia pun memeluk ibunya. Ia merasa bahagia karena sang ibu selalu mendukungnya Walaupun tidak mempunyai seorang ayah, Namia tetap merasa bahagia. Karena sang ibu selalu berada di sisinya. Bahkan di hari libur yang seharusnya istirahat pun sang ibu rela untuk menemani Namia mengejar impiannya. Dan kini keduanya tertawa bersama.

Malam harinya...

Pukul sebelas malam Gaga sudah sampai di penginapan hotelnya. Dan kini ia sedang merebahkan diri selepas mandi dan mengoleskan pelembab pada wajahnya. Ia pun mengingat-ingat kejadian yang dialaminya hari ini. Di mana ia bertemu dengan Namia lagi.

Usianya berbeda sepuluh tahun dariku. Dia juga mempunyai hobi yang sama denganku. Tapi apakah dia masih sendiri di usianya yang sedang gemilang itu?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***