Jam sudah menunjukan pukul 12.30 waktunya makan siang semua karya sudah pergi ke kantin bahkan ada yang keluar kantor untuk makan siang, Ratih memengang perutnya semua cacing di dalam perutnya pada mendemo mintak jatah makan, apalagi Ratih tadi pagi hanya memakan 1 roti panda saja.
"Sabar ya cacing cacingku yang imut, sebentar lagi kamu pasti mendapatkan jatah makan dobel." ucap Ratih mengelus perutnya. tampa sadar ada dua pasang mata menatap Ratih dari kejauhan.
"Vin kenapa dia mengelus perutnya, Apa dia hamil...??" tanya Ricko.
"Saya juga tidak tau bos tapi menurut informasi yang saya dapatkan gadis itu masih lajang bos, bahkan dia belum pernah pacaran sama sekali dan juga dia sangat menjaga kesuciannya." jawab sekretaris Kevin.
"Lalu kenapa dia mengelus perutnya seperti itu." ucap Ricko yang mendapatkan gelengan dari Kevin.
"Berhenti..." ucap Ricko pada Ratih saat melihat Ratih pergi menuju lift.
Ratih yang mendengar seseorang menyuruhnya berhenti pun menoleh ke belang.
"Iya pak Ricko, apa ada sesuatu yang harus saya kerjakan...??" tanya Ratih pada Ricko.
"Kevin bilang kalau kamu sedang hamil, apa itu benar...?" tanya Ricko sementara Kevin sudah menatap Ricko dengan tatapan tidak bisa di artikan.
"Apa...." terkejut Ratih lalu menatap tajam ke arah Kevin.
"Maaf ya pak Ricko saya itu belum menikah bahkan saya tidak pernah berhubungan dengan yang namanya laki laki , jadi bagaimana mungkin saya bisa hamil." ucap Ratih.
"Dengar itu Vin apa yang dia bilang barusan, lalu kenapa kamu mengelus perutmu seperti tadi...??" tanya Ricko lagi.
"Ini macan kenapa matanya tajam sekali." batin Ratih.
"Aaahhh... itu karena saya sedang lapar makanya saya mengelus kayek tadi." ucap Ratih dengan senyuman di paksakan.
"Kamu lapar, saya juga lapar kalau begitu kita makan saja di ruangan ku, Kevin belikan kami makanan." ucap Ricko.
"Sekarang... pak bos...??" tanya Kevin.
"Tidak, tapi tunggu sampai ikan hiu berjenggot." sahut Ratih.
"Gadis pintar, ayo ikut aku keruanganku." ajak Ricko.
"Berani beraninya kau mengulangi kata kataku." ucap Kevin namun bukan malah mendapat jawaban dari Ratih malah menadapat tendangan.
Brukkk......
"Itu balasan karena bapak berani beraninya mengatakan kalau saya hamil." ucap Ratih lalu pergi menyusul Ricko.
"Gadis gila berani beraninya dia menendang ku, kalau saja bos tidak simpati pasti sudah aku lempar keluar dari kemaren kau." ketus Kevin geram.
Semetara Ratih tengah duduk santai di sofa milik Ricko, dia melirik setiap benda yang terletak di ruangan itu ketika dia melirik di atas meja Ricko terdapat photo seseorang yang tidak pernah Ratih lihat sebelumnya.
Ratih bangun dari sofa dia melangkah mendekat hendak menggambil photo itu namu keburu di cegah oleh Ricko.
"Jangan sentuh.." ucap Ricko.
"Maafkan saya pak Ricko, kalau saya boleh tau orang di dalam photo ini siapanya...??" tanya Ratih memberanikan diri.
"Itu adalah papaku, beliau sudah meninggal 6 tahun yang lalu dalam kecelakaan pesawat di Amsterdam." ucap Ricko yang nampak sedih.
Ratih yang hanyut dalam ucap Ricko pun mendekat ke arah Ricko dan duduk di sampingnya.
"Maafkan saya seharusnya saya tidak menanyakannya." ucap Ratih.
"Kamu mau mencari kesempatan dalam kesempitan." ucap Ricko saat menyadari Ratih begitu dekat dengannya.
"Astaga..." ucap Ratih lalu mundur ke belang.
"Bilang saja kalau mau berdekatan denganku." ujar Ricko dengan senyuman tipis.
"Bukan... bukan seperti itu, aduh kek mana cara jelasinnya ya." sahut Ratih bingung.
"Sudah tidak usah kamu jelaskan, setiap wanita yang saya temui mereka selalu ingin berdekatan denganku, bahkan mereka sangat ingin menyentuh tubuhku ini. ucap Ricko bangga.
"Maaf ya pak Ricko yang terhormat saya tidak kepikiran seperti itu." sahut Ratih.
"Tidak usah sungkan kalau kamu mau sentuhlah di manapun kamu mau, wanita lain hanya di dalam mimpi bisa menyentuhku tapi kalau kamu mau aku mengijinkannya." ucap Ricko dengan senyuman sexsi di bibirnya.
"Oh Tuhan, ke salapahaman apa ini." ucap Ratih menepuk kepalanya.
"Apa perlu aku mendekat biar kamu tidak malu." ucap Ricko.
"Tidak....Tidak.... Tidak........" teriak Ratih saat melihat Ricko bangun dari kursinya.
**Bersambung........
🌹🌹🌹🌹🌹
Ayok kak bantu author like dan vote biar author makin semangat kak 🤭🤗🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zuny Achmad
wkwkkw aduuuhh....sakit perutku
kerawa mulu kayak kucing & tikus kevin & ratih kalau ketemu 😂😂😂
2022-11-07
0
Lutfhi Alisa
ada2 aja pak rikco
2022-04-30
0
Ida Lailamajenun
🤣🤣🤣🤣narsis level akut bosmu Ratih
2022-04-05
0