BAB 13

"Minumlah segera obat yang di berikan dokter mawar tadi setelah itu beristirahatlah."

Ucap Ricko ke pada Ratih.

"Tapi pak pekerjaan saya masih banyak." sahut Ratih.

"Berapa kali aku harus bilang kepadamu kalau kamu harus beristirahat, tidak usah pikirkan pekerjaanmu itu aku akan menyuruh Kevin mencari orang lain untuk mengantikanmu sementara." ucap Ricko lagi.

"Baiklah kalau bapak memaksa." sahut Ratih lalu menarik selimut.

"Gadis pintar, menurut lah kepadaku." ujar Ricko dengan senyuman manis lalu pergi keluar kamar melanjutkan pekerjaannya.

"Teryata ubi karet satu ini perhatian juga ya." ucap Ratih senyum senyum sendiri.

"Aaahhh.... Ratih apa yang kamu katakan, kamu itu harus sadar kalau kamu itu tidak sebanding dengan ya, seharusnya kamu tidak berada di sini sekarang kalau sampai karyawan lain tau bagaimana bisa jadi bahan gosip nantinya, tapi mau bagaimana lagi ini sudah terlanjur." ucap Ratih pada dirinya sendiri.

Ratih membuang nafasnya dengan kasar dia tidur sambil menatap langit langit kamar, dia mengigat kembali saat saat dia bertemu sekretaris Kevin di jalan sampai dia ke kantor dan mengenal pak Ricko, sesekali Ratih tersenyum saat membayangkan Ricko yang begitu perhatian dia tidak sadar kalau hatinya sudah mulai terbuka.

Sementara di ruangan Ricko Kevin mulai protes tentang Ratih yang harus datang lebih lama dari karyawan lain.

"Bos, apa sebaiknya Ratih datang ke kantor seperti karyawan biasa, takutnya kalau mereka melihat Ratih yang datang terlambat dan mereka datang lebih awal itu akan membuat desah desus aneh nantinya, mereka pasti akan berpikir kalau Ratih ada hubungan spesial dengan bos." ucap sekretaris Kevin.

"Siapa yang mengaji mu, aku atau para karyawan...??" tanya Ricko.

"Ya bos lah..." ucap Kevin menunduk.

"Lalu kenapa kamu yang protes, sudah cepat cari kan pengganti Ratih hari ini." ucap Ricko dengan mata menatap laptop di depannya.

"Baik bos." sahut Kevin.

"Tunggu.... Nanti sore kami bawa Ratih ke salon setalah itu beli dia baju keluaran terbaik, aku ingin dia terlihat sempurna nanti malam." ucap Ricko yang kini menatap Kevin.

"Baik bos." ucap Kevin lalu pergi.

Kevin keluar menuju ruangannya lalu dia menelpon pihak HRD, menyuruh buk Amel keruangannya.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk...." suara Kevin.

setelah mendapat perintah barulah buk Amel masuk dan duduk di kursi yang di sediakan.

"Ada apanya pak Kevin...?? Apa saya membuat kesalahan...??" tanya buk Amel bingung karena dia memang tidak membuat kesalahan.

"Tidak ada masalah, hanya saja saya menyuruh anda kemari untuk mencari cleaning servis pengganti Ratih hari ini, cuma hari ini saja. Jawab Kevin.

"kenapa ya pak, apa Ratih melakukan kesalahan...??" tanya buk Amel penasaran.

"Tidak, dia tidak melakukan melakukan kesalahan apapun, hanya saja pak Ricko memberi dia libur hari ini." jawab Kevin.

"Baiklah pak kalau begitu akan saya carikan." ucap buk Amel.

"kalau bisa tolong cari jangan gadis Galak, cari gadis yang lembut dan kompeten dalam bekerja." ucap Kevin.

"Maaf pak mungkin karyawan yang saya kirim kemari kurang memuaskan, tapi saya akan berusaha mengirim yang terbaik kemari. Ujar buk Amel.

"Bagus, sekarang kamu boleh keluar dan bekerjalah dengan benar." sahut Kevin.

"Saya mohon diri." ucap buk yang yang mendapat anggukan dari Kevin.

"Gadis itu benar benar akan membuat gempar seisi kantor, aku sudah bekerja selama 8 tahun dengan pak bos tapi belum pernah aku melihat pak bos seperhatian itu kepada orang asing, apalagi seorang cleaning servis. Aaahhh mungkin dunia sudah terbalik." ucap Kevin pada dirinya sendiri sambil memijat kepalanya.

Tak terasa waktu sudah hampir sore Ratih terbangun dari tidurnya dia mengucek ngucek matanya sambil menguap.

"Kenapa aku sampai ketiduran sih padahal kan tadi cuma pura pura tidur." ucap Ratih pada dirinya sendiri sambil menguap.

"Ini semau salah kasur, kenapa sangat empuk sih gara gara kamu sur aku sampek ke tiduran kan." ucap Ratih lalu membalikkan badannya ke sebelah kanan dan teryata sudah ada Ricko yang terbaring tidur di sebelahnya.