Ratih masih tidak menyadari kalau bukan hanya dirinya saja yang berada di dalam lift dia masih saja kesal dengan wanita tadi, saat pintu lift terbuka Ratih langsung ke luar mencari ruangan sekretaris, Ratih tidak begitu kesusahan mencari ruangan sekretaris karena memang di lantai 50 hanya ada tiga ruangan saja.
Sementara dua pria di belakang Ratih masih saja memperhatikan dia, mereka tidak terlalu memperdulikan karena memang di lihat dari penampilan Ratih yang sebagai cleaning servis.
Ratih langsung saja masuk ke ruangan sekretaris dia berpikir kalau pak sekretaris belum masuk, setelah pintu terbuka dan Ratih melihat tidak ada orang di dalam Ratih bernafas lega.
" Ehemmm...... " deheman seseorang berhasil membuat Ratih terkejut.
Ratih menoleh ke belakang betapa terkejutnya karena melihat wajah yang tak asing baginya.
" Kenapa kamu menatap saya seperti itu...??" tanya pria itu.
Ratih masih bengong dia tidak menyangka orang yang membuat dia basah kuyup kemaren teryata ada di depan matanya.
" Kenapa kamu bengong bukanya menjawab pertanyaan saya." ucap pria itu.
" saya seharusnya bertanya ke pada anda ngapain anda ada di sini atau jangan jangan anda mengikuti saya ya." sahut Ratih.
" Ini ruangan saya." ucap pria itu lalu duduk di kursi ke besarannya.
Ratih yang mendengar perkataan dari pria itu menjadi diam seribu bahasa dia tidak tau harus mengatakan apa lagi, Ratih terlihat gugup tapi dia berusaha untuk terlihat tenang.
" Mati aku, ini mulut kenapa enggak bisa tenang sih seharusnya aku bisa menebak kalau tidak mungkin sembarangan orang bisa masuk kesini, bodoh.... Ratih kamu bodoh..." batin Ratih.
" Eh... Bapak.... Sepertinya bapak butuh kopi hangat, akan saya ambilkan sekarang." ucap Ratih lalu berbalik ingin keluar.
" Berhenti...." ucap pria itu lalu berdiri berjalan ke arah Ratih.
" Mati aku... oh Tuhan selamatkan lah hambamu ini." batin Ratih sambil memejamkan matanya.
" Bukankah kamu wanita yang sok jual mahal kemaren...??" ucap pria itu.
" Ah... Bapak, bapak salah orang saya murah saja tidak laku apa lagi mahal." sahut Ratih yang kini berusaha menenangkan dirinya.
" Kamu tidak perlu membodohi saya ingatan saya masih kuat, kebetulan sekali kamu di sini sekarang kamu cepat bersihkan ruangan ini dan setelah itu kamu langsung bersihkan ruangan CEO, kamu mengerti...!! Dan satu lagi jangan pernah kamu menyentuh barang apapun cukup bersihkan saja." ucap pria itu lalu pergi meninggalkan Ratih.
Setelah melihat pria tadi pergi barulah Ratih bernafas dengan lega.
" Hahhh..... Sangat menyeramkan, semua kata katanya begitu menakutkan, kenapa dunia ini sangat sempit." ucap Ratih pada dirinya sendiri.
setelah semuanya beres Ratih langsung keluar dari ruangan sekretaris dia ingin mengambil minuman, terasa kerongkongannya sangat butuh pendingin.
" Mau kemana kamu...??" tanya seseorang di belakang Ratih.
" Bapak, saya mau mengambil air minum kerongkongan saya sudah sangat haus. jawab Ratih.
" Selesaikan tugasmu dulu baru boleh kamu bersantai." ucap pria itu lagi.
" Tapi pak.... ucapan Ratih terhenti karena mendapat tatapan tajam dari pria itu.
" Baiklah... Saya akan segera membereskannya." ucap Ratih mengalah.
" Bagus." sahut pria itu lalu pergi ke ruangannya.
" Pria macam apa dia sama sekali tidak berperasaan." ketus Ratih sambil pergi ke ruangan CEO.
Tok... Tok... Tok...
" Masuk..." ucap seseorang wanita dari dalam.
Setelah mendapat jawaban barulah Ratih masuk kedalam dia melihat ada sepasang ke kasih yang saling menatap kemudian tatapan mereka berpindah ke arah Ratih.
" Hei....Cepat bersihkan semua makanan yang ada di sini." ucap wanita itu.
" Baik mbak." sahut Ratih.
" Lancang sekali kamu memanggilku dengan sebutan itu, Panggil aku nyoya." ucap wanita itu dengan nada sombongnya.
" Baik nyoya." sahut Ratih lagi sambil membersihkan sampah di atas.
" Sayang 3 hari lagi aku ada pemotretan di Prancis." ucap wanita itu yang bernama Selfi.
" Baiklah tapi jangan lama lama aku tidak tahan berada jauh darimu." sahut Ricko yang merupakan pemilik perusahaan sekaligus CEO.
Setelah semuanya beres Ratih hendak membersihkan tempat lain namun karena tidak memperhatikan langkahnya Ratih terpeleset dan menjatuhkan sampah yang ada di tangganya ke tas milik Selfi.
" Aaauuu...." teriak Ratih. yang sudah tergelatak di lantai.
🌹🌹🌹
**Bersambung........
Mohon dukungannya kak bantu vote dan like ya kak 😁☺️🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Erlinda
awal kerja aja siratih udah dibikin bodoh dan ceroboh..
2022-10-14
0
Lutfhi Alisa
kasian kamu ratih
2022-04-29
0
ca_achaha
mengakak🤣
2021-07-11
0