Hari ini Ratih kembali lagi mencari kerja sekarang ia inggin melamar kerja menjadi cleaning servis di salah satu perusahaan besar kota Jakarta.
Saat Ratih masuk ke wilayah perusaahan yang di lamar kerja olehnya dia begitu terkagum dengan bangunan yang begitu menjulang tinggi.
Ratih masuk ke dalam kantor mencari ruangan HRD, setelah bertanya dengan resepsionis Ratih segera menuju ruangan HRD.
Entah kenapa perasaan Ratih tak karuan saat berada di depan ruangan HRD bulu kuduknya berdiri tanpa di perintah langkahnya seolah olah berat untuk melangkah, Ratih berusaha memberanikan diri mengetuk pintu.
Tok... Tok... Tok...
" Masuk..." suara seseorang dari dalam.
Setelah mendapat perintah Ratih langsung membuka pintu dan masuk kedalam, Ratih tidak langsung menatap ke arah depan dia malah menunduk dan berdiri di samping pintu, perasaan takut dan gugup masih kembali lagi.
" Ngapain kamu bengong aja di situ cepat katakan ada keperluan apa kamu kemari...??" ucap salah satu wanita paruh baya.
" Maaf..." jawab Ratih lalu duduk di kursi yang di sediakan.
" Cepat katakan ada perlu apa karena saya belum pernah melihat kamu sebelumnya." ucap wanita itu.
" Saya mau melamar kerja." sahut Ratih yang memberanikan diri.
" Boleh saya lihat lamaran kerja kamu..??" tanya wanita tersebut.
" Silahkan." jawab Ratih sambil mengeluarkan surat lamarannya.
setelah beberapa saat memperhatikan surat lamaran kerja Ratih wanita paruh baya itu memberikannya lagi kepada Ratih.
" Apa saya di tolak...??" tanya Ratih.
" Tidak, kamu saya terima hanya saja saya heran wanita secantik kamu dan selembut kamu mau kerja sebagai cleaning servis." ucap wanita itu sambil memperhatikan Ratih dari bawah hingga atas.
" Apa berati itu saya di terima..??" tanya Ratih.
" Tentu, mulai hari ini juga kamu saya terima, karena memang sekarang saya sangat membutuhkan cleaning servis tambahan." jawab wanita itu.
" Terima kasih mbak, terima kasih banyak." ucap Ratih senang.
" Panggil saya buk Amel." ucap wanita itu.
" Baik buk Amel." sahut Ratih.
" Kamu sekarang langsung saja ganti baju setelah itu kamu pergi naik lantai 50 di sana tertulis sekretaris kamu langsung masuk ke ruangan itu dan bersihkan tempat itu, satu lagi kamu beruntung bisa masuk ke lantai 50 karena tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke sana hanya orang orang yang terpilih saja bisa masuk, saya rasa kamu orang yang bisa di percaya jadi jangan kecewakan saya." ucap buk Amel.
" Baik buk, sebelumnya terima kasih banyak ya buk karena ibu sudah mau merima saya." ujar Ratih.
" Ya, sekarang kamu boleh keluar langsung saja bekerja." ucap buk Amel.
" Terima kasih buk, sekali lagi terima kasih." sahut Ratih sambil melangkah pergi ke luar.
Setelah mengantikan pakainya Ratih segera mengambil peralatan yang di perlukan dalam pekerjaannya.
Ratih melangkah menuju pintu lift dia bingung karena melihat ada dua pintu di sana, Ratih membuang nafas kasarnya dia memilih pintu lift sebelah kanan, Ratih berjalan menuju pintu lift tersebut namun langkahnya terhenti karena seseorang memanggilnya.
" Eh loe ngapain di situ." ucap seseorang di belakang Ratih.
" Mbak panggil saya...??" tanya Ratih pada wanita itu.
" Iya loe, loe anak baru di sini...??" tanya balik wanita itu.
" Iya mbak, nama saya Ratih." jawab Ratih dengan sopan.
" Terus ngapain loe pergi ke lift itu, lift itu bukan untuk orang seperti loe, itu lift khusus untuk pak CEO dan keluarganya." ketus wanita itu.
" Maaf saya tidak tau, berati saya harus naik lift itu dong." ujar Ratih lalu pergi ke arah lift yang di tunjuk.
" Tunggu, loe mau bersihin bagian mana...??" tanya wanita itu lagi.
" Saya di tugaskan menuju lantai 50 membersihkan ruangan sekretaris. jawab Ratih.
" Apa.... Lo di tugaskan di lantai 50, gue aja sudah hampir 2 tahun bekerja di sini tidak di kasih masuk ke lantai itu, sementara loe anak baru sudah masuk keruang khusus itu." ucap wanita itu tak percaya apa yang dia dengar barusan.
" Maaf ya mbak saya tidak tau masalah itu pokoknya saya di tugaskan oleh buk Amel di lantai 50 jadi sekarang saya harus pergi ke lantai itu." sahut Ratih.
" Loe kerja di sini main pelet, bisa bisanya wanita seperti loe langsung bisa masuk ke ruangan khusus Presdir." ketus wanita itu dengan sinis.
" Maaf ya mbak, mbak itu tidak mengenal saya lebih dekat jadi jangan pernah mbak bicara seperti itu ke pada saya, saya ini wanita baik baik ya mbak." sahut Ratih lalu pergi menuju lift.
" Ckckck..... Wanita baik baik, tampangnya aja kayek gitu." ketus wanita itu lagi lalu pergi.
Setelah pintu lift tertutup Ratih Ratih mengumpat wanita itu dia begitu kesal dengan wanita tadi karena telah berani merendahkan dirinya. Ratih menekan tombol 50 namun tidak keluar malah keluar nomor 45, Ratih membuang nafasnya dengan kasar dia benar benar marah dengan wanita tadi karena telah berani mengerjainya.
Ratih keluar dari pintu lift dengan muka masam dia melangkah menuju pintu lift satu lagi tanpa menoleh kanan kiri, dia terus saja sibuk dengan pikirannya.
Setelah pintu lift tertutup Ratih melepaskan kekesalannya terhadap wanita tadi dia tidak tau kalau dari tadi ada dua pria yang menatapnya, dua pria itu bersamaan masuk dengan Ratih namun Ratih tidak menyadarinya.
" Dasar wanita sialan berani beraninya dia ngerjain aku, kalua saja ini bukan kantor sudah aku hajar kamu habis habisan." ucap Ratih dia berpikir kalau dia sedang sendiri, sementara dua pria di sebelahnya menatap dengan heran.
**Bersambung ........
🌹🌹🌹🌹🌹
Ayok kak bantu vote dan like ya kak😊🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Woro Wantini
kebawak emosi gak liat" lagi ada orang 😂
2021-12-12
0
im rektha"♛⃟⃝𓆊
loe apa lo kak ?😌
2021-07-04
1
Muawanah
😅😅😅🤭
2021-04-08
0