"Aaaaaa......." teriak Ratih memenuhi ruangan.
Ricko yang mendengar Ratih berteriak segera meloncat dari tempat tidur dan berlari mendekati Ratih.
"Ada apa...??" tanya Ricko dengan tampang khawatir takut terjadi sesuatu pada Ratih.
"Kenapa bapak bisa ada di sini...??" tanya Ratih bingung.
"Kau ini bodoh atau apa, ini kamu ku jadi jadi suka ati aku mau masuk kapanpun." jawab Ricko.
Ratih diam dia mencerna apa yang di bilang Ricko selang beberapa saat Ratih baru sadar kalau dia sekarang berada di kamar Ricko.
"Lalu kenapa tiba tiba bapak bisa tidur di sebelah saya...?? Apa bapak mencoba..." ucap Ratih yang menggantung kata katanya karena dia sudah menutup mulutnya dengan tangannya.
"Jangan pikir aneh aneh, cepat bersiap siaplah Kevin akan mengantarmu ke salon sekarang." sahut Ricko sambil mengambil jas miliknya lalu keluar dari kamar.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi...!!" ucap Ratih pada dirinya sendiri sambil membuka selimut.
"Aaahhh... teryata bajuku masih ada, syukurlah tidak terjadi apa apa. pak Ricko benar benar seperti jelangkung datang tidak tidak di undang pulang tak di antar, seperti dia sangat ingin melihatku segara mati." ucap Ratih memegang dadanya.
"Bos sepertinya bos harus segera ke cafe xxx tuan Fernandes sudah tiba di Jakarta dan dia sangat ingin bertemu dengan bos sekarang." ucap Kevin dengan tampang muka serius.
"Kenapa cepat sekali dia datang bukannya besok siang dia baru tiba di Jakarta..??" tanya Ricko.
"Itu yang membuat saya heran bos, saya juga baru mendapat kabar ini, salah satu anak buah kita juga memberi kabar yang sama bos, sepertinya memang benar kalau tuan Fernandes telah tiba di Jakarta." jawab Kevin.
"Baiklah aku akan segera ke sana, sedangkan kamu Vin pergi bawa Ratih ke tempat yang aku bilang tadi siang." ucap Ricko.
"Tapi bos..." sahut Kevin.
"Ikuti saja perintahku, aku bisa menjaga diri jangan terlalu berlebihan." ucap Ricko menepuk bahu Kevin lalu pergi.
"Baiklah bos." ujar Kevin.
Kevin membuang nafasnya dengan kasar dia sebenarnya tidak bisa meninggalkan Ricko sendirian karena mengigat terlalu banyak musuh yang ingin mencelakainya.
"Pak Kevin." ucap Ratih sambil menutup pintu.
"Kau... bagaimana keadaanmu apa sudah membaik...??" tanya Kevin saat melihat Ratih.
"Iya saya sangat baik sekarang, bahkan saya jauh lebih sehat dari sebelumnya." jawab Ratih dengan tampang senyumannya.
"ya jelas lah aku baik baik saja orang tidak sakit sama sekali kok hehehe, teryata dua ubi kayu ini kelihatan aja pintar padahal ada bodoh bodohnya sedikit." batin Ratih.
"Kalau begitu ayo ikut denganku." ucap Kevin.
"Kemana pak...??" tanya Ratih.
"Jangan banyak tanya ikuti saja." ketus Kevin lalu pergi ke luar dari ruangan Ricko.
" Tanya saja tidak boleh, oh ya pak Ricko bilang tadi kalau aku akan di bawa ke salon, itu berati aku akan make up." ucap Ratih lalu melihat penampilannya dari bawah hingga atas.
"Aduh.... aku lupa kalau aku tidak punya baju bagus ke acara nanti malam bagaimana ini." ucap Ratih lagi.
"Sampai kapan kau berdiri saja di situ...??" tanya Kevin saat melihat Ratih yang masih di dalam ruangan Ricko.
"Iya pak." jawab Ratih lalu pergi menyusul Kevin.
"Bukan kah itu anak baru yang loe bilang main pelet." ucap salah satu cleaning servis.
"Iya benar, ngapain dia di sini bukanya dia di beri libur oleh pak Ricko." sahut wanita yang Ratih temui di lift waktu itu yang bernama Rani.
"kok bisa bisanya dia keluar dari ruangan pak Ricko ya bersama pak Kevin lagi." ucap wanita itu lagi yang bernama Lilis yang merupakan teman baik Rani.
"Teryata benar apa yang gue bilang, kalau dia memang wanita penggoda." sahut Rani. dengan sinis.
Ratih berjalan tepat di belakang Kevin, dia juga menyadari kalau ada yang memperhatikannya dari tadi, namun Ratih tidak terlalu memperdulikannya malah kelihatan Ratih berjalan santai.
"Lihat lah gaya dia berjalan tidak ada sopan santunnya di belakang pak Kevin." ketus teman Rani.
"Wanita penggoda memang selalu seperti itu, lihat saja gue pasti akan memberinya pelajaran yang berharga nanti sampai dia tau siapa di sini yang senior dan yang junior.
ucap Rani dengan tampang liciknya.
"Apa perlu bantuan...??" tanya Lilis.
"Tentu dong...!!" jawab Rani lalu mereka tos bersama tandanya ada sesuatu yang akan mereka lakukan.
**Bersambung........
🌹🌹🌹🌹🌹
kak bantuin author dong dengan cara vote dan like biar makin semangat dalam menulis 🤭😁😊🤗💃💃💃**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lutfhi Alisa
hebat si ratih
2022-04-30
0
Lutfhi Alisa
kyknya 2 orang ni mau niat jahat SM ratih
2022-04-30
0
Maysaroh Suherman
d mana2 ada mak lampir
2021-04-12
0