"Apa perlu aku mendekat biar kamu tidak malu." ucap Ricko
"Tidak.... tidak.... tidak......" teriak Ratih saat melihat Ricko bangun.
Ratih memejamkan ke dua matanya dengan erat tangan yang sudah melipat belahan dada, Ratih begitu ketakutan seolah olah ada macan yang ingin menerkamnya.
Akhirnya tawa Ricko pun pecah saat melihat Ratih yang sudah seperti orang ketakutan, entah kenapa Ricko begitu senang mengerjai Ratih, rasa letih dan lelah Ricko pun hilang seketika.
"Ha... Ha... Ha..." tawa Ricko dengan kerasnya yang kembali duduk di sofa.
Ratih yang mendengar Ricko tertawa membuka matanya dia begitu geram dengan kelakuan bosnya itu yang suka sekali mengerjainya.
"Sepertinya anda sangat senang ya melihat saya ketakutan seperti tadi...??" tanya Ratih geram.
"Ha... ha... ha... Kau sangat lucu, mukamu sangat mengemaskan." jawab Ricko yang masih tertawa.
"CK tidak pak Ricko tidak pak Kevin mereka berdua sama sama nyebelin, suka sekali mengerjai ku." batin Ratih sambil meremas bantai sofa yang ada di sampingnya.
Tok.... Tok... Tok... ( suara ketukan pintu )
"Masuk..." ucap Ricko yang mulai berhenti tertawa.
Kevin masuk setelah mendapat izin dari bosnya itu, Kevin sedikit bingung saat melihat dua insan di hadapannya itu, yang satu ceria tidak seperti biasanya sedangkan yang satunya lagi memasang wajah masam.
"Sepertinya bos sangat gembira." ucap Kevin sambil menaruh barang bawaannya di meja.
"Kamu tau tadi dia sangatlah lucu, kalau kamu melihatnya pasti kamu akan tertawa sama sepertiku." sahut Ricko dengan tertawa kecil.
"Saya turut bahagia." ujar Ricko dengan senyuman yang terukir di wajah tampannya.
"Rupanya ubi karet yang satu ini masih bisa tersenyum juga, ku pikir senyumannya sudah di ambil ikan hiu berjenggot." batin Ratih saat melihat Kevin tersenyum.
"Semuanya sudah siap bos, silahkan menikmati makan siang anda." ucap Kevin lalu mundur ke belang.
"Ayo kamu harus makan yang banyak agar tubuhmu yang mungil ini bisa sehat." ucap Ricko ke pada Ratih.
Ratih membalas dengan senyuman kecil dia dari tadi sudah tidak sabar ingin cepat cepat keluar dari ruangan macan, Ratih menelan ludahnya saat melihat ada makanan kesukaannya di meja.
"Apa saya boleh memakan ini...??" tanya Ratih yang mendapat anggukan dari Ricko.
Setelah mendapat jawaban Ratih tersenyum puas dia langsung saja mengambil makanan kesukaannya dan melahapnya dengan cepat, sudah dari tadi cacing di perutnya kewalahan menunggu makanan, selang beberapa saat Ratih melirik sekretaris Kevin yang hanya berdiri melihat mereka makan.
"Pak Kevin kenapa tidak makan...?? Makanan ini sungguh lezat loh pak." ucap Ratih sambil mengelus kerongkongannya dengan jari manisnya.
"Sialan gadis ini suka sekali mencari masalah denganku, awas saja setelah tugasmu beres dengan tuan muda aku pasti akan memberimu pelajaran." batin Kevin geram menekan giginya.
"Ayo pak Kevin ke marilah jangan hanya berdiri saja di situ saya tau pak Kevin belum makan, mari jangan sungkan sungkan." ucap Ratih menepuk sofa di sebelah Ricko.
"Hahaha ini sangat menarik aku tahu kalau anda tidak berani makan bukan karena anda tidak lapar tapi karena anda tidak berani makan satu meja dengan pak Ricko, tidak papa aku tidak bisa membalas pak Ricko tapi aku bisa membalas pak Kevin hehehe.." batin Ratih dengan senyuman liciknya.
"Aduh.... Kenapa makanan ini sangat lezat, rasanya kerongkonganku tidak sangup memakan makanan selezat ini, huppp...." ucap Ratih yang sengaja sambil melirik ke arah Kevin.
"Kamu suka makanan ini...??" tanya Ricko.
"Bukan sekedar suka tapi ini makanan yang terlezat yang pernah saya makan." jawab Ratih mengelus kerongkongannya.
"Gadis ini benar benar membuat aku gila." batin Kevin.
Setelah Ratih merasa kenyang Ratih kembali mengelus perutnya.
"Bagaimana cacingku apa kau sudah kenyang, apa makanan tadi kau menyukainya." ucap Ratih.
"Kamu berbicara dengan siapa...??" tanya Ricko bingung.
"Aaahhh... tidak pak, bukan siapa siapa saya hanya menanyakan keadaan cacing saya, karena mereka tidak terbiasa makan makanan seperti ini, saya takut mereka akan marah dan membuat BAB saya tidak lancar, khawatirnya saya nanti tidak bisa menemani pak Ricko ke acara nanti malam." ucap Ratih dengan suara khas manjanya.
"Terus bagaimana keadaanmu apa kamu baik baik saja, Kevin cepat panggilkan dokter mawar." teriak Ricko dengan khawatir.
"Baik bos..." ucap Kevin cepat lalu pergi.
"Aduh kenapa jadi begini, ahhhaaa aku punya ide, kau sungguh datang di waktu uang tepat." batin Ratih dengan senyuman manis.
"Aduhhhh perutku." ucap Ratih sambil meremes perutnya.
"Kau kenapa...?? di mana yang sakit...??" tanya Ricko yang sudah khawatir.
"Sepertinya cacingku marah pak, sepertinya dia menyuruhku untuk istirahat hari ini." ucap Ratih yang berpura pura sakit.
"Kalau begitu kamu bisa beristirahat di kamarku." ucap Ricko lalu mengambil remote dan menekannya, terbukalah pintu otomatis.
Ratih di berjalan dengan di batu oleh Ricko setelah berada di dalam kamar Ricko, Ratih begitu terpana dengan ruangan yang begitu besar bahkan 3 kali lipat dari kamarnya, dengan Desian yang begitu megah membuat mata Ratih tidak berkedip.
"Apa kau baik baik saja...??" tanya Ricko saat Ratih berhenti berjalan.
"Aaahhh... iya saya baik baik saja." jawab Ratih lalu memalingkan wajahnya ke arah Ricko.
Tatapan mereka berdua bertemu jarak wajah mereka sangatlah dekat karena saling menatap satu sama lain.
**Deg....
Deg....
Deg**...
**Bersambung.........
🌹🌹🌹🌹🌹
Nanti sore up lagi kak, jangan bosen ya bacanya🤭 please kak vote dan like biar makin semangat 🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lutfhi Alisa
pinter banget aktingnya ratih
2022-04-30
0
Ida Lailamajenun
dasar Ratih cweknya ceria kayaknya bar" juga nih🤣🤣🤣
2022-04-05
0
Silla_Pandu Wijaya
keren Ratih👍👍👍
2021-11-14
0