Ujian yang Sangat Luar Biasa

"Des, kamu kenapa hari ini kok nggak seperti biasanya?" tanya asisten Desta yang bernama Lintang.

"Sorry Lin, aku sepertinya kurang istirahat." Dasta terlihat memijat kepalanya yang tiba-tiba saja terasa berdenyut nyeri. Jujur saja saat ini wanita itu tidak seprti biasanya dimana ia sama sekali tidak bisa berpose seperti biasanya. Selain itu Desta juga banyak melakukan kesalahan hari ini.

"Kalau kamu kurang enak badan kasih tahu aku, jangan malah menjadi begini memaksakan dirimu. Eh, ujung-ujungnya kamu hanya akan merugikan beberapa kang potret dan beberapa rekan yang lainnya." Lintang ikut duduk di sebelah Desta. "Aku antar kamu pulang saja, sepertinya memang kamu sedang membutuhkan istirahat."

Desta menggeleng kuat. "Aku harus tetap berada disini, kamu tenang saja aku pasti akan melakukan hal yang terbaik hari ini," kata Desta yang terus saja meyakinkan Lintang.

"Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu sama Revan bertengkar lagi, sehingga membuatmu menjadi begini?" tanya Lintang yang tahu jika Desta dan Revan bertangkar pasti model cantik itu akan seperti saat ini tidak fokus dalam bekerja.

"Aku tidak bertengkar, aku hanya butuh istirahat sebentar," jawab Desta yang memang anaknya tidak begitu terbuka dengan siapapun, karena bagi Desta masalah pribadinya tidak harus di umbar-umbar.

"Aku antar kamu pulang saja, karena ada Lingga yang sudah menggantikanmu hari ini." Lintang dengan berat hati memberitahu Desta. "Lagipula pemotretan yang di ambil hari ini hanya untuk sampul majalah biasa. Jadi, aku memutuskan untuk memilih Lingga saja sebagai penggantimu hanya untuk hari ini saja."

Desta menghela nafas, wanita itu merasa bahwa dirinya harus bersikap profesional tapi apa, dia malah membawa masalah pribadinya sampai ke tempat bekerja. Sehingga membuat wanita itu malah merugikan dirinya sendiri.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. Jika Lingga sudah menjadi penggantiku," ucap Desta yang sekarang mengambil tasnya yang ada di atas meja. "Kamu tidak usah mengantarku pulang Lin, karena aku sudah menyuruh Revan untuk menjemputku."

"Selesaikan dulu masalahmu, jangan bawa ke sini, Des. Jika ujung-ujungnya kamu yang malah rugi sendiri." Lintang berusaha mengingatkan sahabatnya itu, karena meskipun wanita itu menjadi asisten Desta, ia tetap merasa bahwa Desta tetap sahabatnya yang dulu sehingga tidak ada nama atasan dan bawahan.

"Oke." Hanya itu kalimat balasan Desta, dan kini wanita itu terlihat benar-benar meninggalkan ruangan itu. Entah kemana tujuan wanita itu saat ini karena tadi rupanya dia tidak menyuruh Revan untuk menjemputnya selain dirinya memesan taxi via online.

"Hati-hati di jalan, Des." Lintang menghela nafas berat saat melihat Desta malah tidak meresponnya saat ini.

Sedangkan Desta yang terus saja memikirkan sang ayah, terus saja melangkahakan kakinya tanpa ada berniat untuk menimpali teman sekaligus asistennya itu.

***

Pada saat Desta sudah naik ke dalam taxi, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

"Ibu." Desta langsung saja mengangkat panggilan telepon itu saat melihat nama si pemanggil adalah Selena.

"Des, Adik kamu ...." Terdengar Selena dengan suara parunya malah menggantung kalimatnya.

"Bu, kenapa dengan Elsa?" Jantung Desta berdetak dengan sangat kencang pada saat wanita itu mendengar nama sang adik. "Bu, Elsa kenapa?" Desta terus saja mengulangi kalimatnya beberapa kali.

Selena yang ditanya malah terdengar menangis di seberang telepon, wanita paruh baya itu sepertinya tidak bisa menjawab Desta.

"Tunggu aku disana Bu, aku akan segera datang ke rumah sakit." Kini pikiran Desta malah menerawang jauh ke depan sana tentang pikiran wanita itu pada Elsa yang kenapa-napa. "Ibu jangan menangis, tunggu aku disana, oke."

"Des, adik kamu Elsa jatuh dari kursi roda." Dengan suara parunya Selena memberitahu Desta.

"Lalu bagaimana keadaan Elsa sekarang, Bu?" Desta bertanya pada Selena yang kini terlihat malah panik. Dapat dilihat dari raut wajah wanita itu.

"Datanglah, supaya kamu bisa melihat sendiri bagimana keadaan Adikmu." Selena lalu memutuskan sambungan telepon itu. Sesaat setelah ia mengatakan itu pada putri angkatnya itu.

Tepat pada saat sambungan telepon itu terputus, lagi-lagi ponsel Desta berdering bukan Selena yang menghubunginya lagi melainkan nomor yang tidak wanita itu kenal.

"Siapa lagi ini?" Desta mengangkat panggilan telepon itu, karena ia pikir mungkin saja orang yang meneleponnya saat ini adalah Farhan, sang ayah wanita itu.

"Halo ...."

"Desta, tolong Ayah ... Ayah sangat kelaparan, juga sangat kehausan saat ini." Sekarang suara Farhan yang terdengar sesuai apa yang tadi Desta tadi pikirkan. "Desta tolong Ayah ...."

Dag, wanita itu kini terdiam, karena Desta tidak tahu apakah dirinya harus pergi ke rumah sakit atau pergi ke hutan lindung tempat mansion Abraham, untuk melihat sang ayah saat ini yang mungkin memang benar sangat lapar serta haus.

"Desta." Farhan memanggil putrinya.

"Aku akan kesana." Desta memejamkan mata, setelah itu ia menekan tombol merah untuk mengakhiri sambungan telepon itu.

🍂🍂

Desta pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, karena wanita itu ingin melihat bagaimana keadaan Elsa saat ini.

Sekarang di lorong rumah sakit Desta terlihat terus saja berlari, meskipun kakinya masih sedikit pincang.

"Aku harus melihat keadaan Elsa terlebih dahulu, setelah itu baru aku akan pergi ke hutan itu." Dengan perasaan yang tidak menentu Desta terlihat terus saja berlari dengan mata yang sudah mulai berair.

Wanita itu benar-benar merasa bahwa alam semesta sedang memberikannya ujian yang sungguh sangat luar biasa sekali, sehingga membuat Desta merasa bahwa dirinya mungkin saja manusia yang paling banyak masalah di muka bumi ini.

"Ayah, maafkan aku jika aku memilih untuk melihat Elsa terlebih dahulu," gumam Desta pelan. Wanita itu semakin mempercepat langkah kakinya untuk berlari supaya dirinya cepat sampai di ruangan Elsa.

"Tuhan, lindungilah Elsa dan juga Ayahku, karena keduanya sangatlah berarti di dalam hidupku." Desta membatin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!