Masih Kilas Balik

"Siapa suruh kamu tidak pernah becus dalam bekerja Mas, sehingga menyebabkan kebangkrutan pada perusahaanmu sendiri terjadi seperti ini!" Suara Selena terdengar menggema di kamar itu. "Pokoknya jika Mas tidak mau menceraikan aku, maka aku akan sendiri yang akan memutuskan bahwa aku ini yang akan menggugat Mas Timo ke pengadilan secepatnya."

Rupanya Selena tidak main-main dalam hal apapun sehingga membuat wanita itu sama sekali tidak pernah merasa ragu dengan keputusan yang akan diambil.

"Sel, kasihan anak-anak kita kamu jangan egois seperti ini," ucap Timo yang masih berusaha untuk bersikap tenang, karena rupanya perusahaan laki-laki itu sudah benar-benar bangkrut, gara-gara laki-laki itu tidak bisa mendapatkan bantuan suntikan dana dari perusahaan manapun. Sehingga membuat Timo menyerah dan memutuskan untuk membiarkan saja perusahaannya itu.

"Aku ini tidak akan pernah kenyang bermodal cinta, karena aku ini adalah wanita yang tidak akan mungkin pernah bisa hidup tanpa harta. Aku harap Mas Timo mengerti." Selena tidak sadar bahwa kalimatnya berhasil melukai hati sang suami. "Biar aku perjelas sekali lagi Mas, bahwa aku ini tidak bisa hidup tanpa harta. Bukankah Mas juga sudah tahu bagaimana kehidupanku sebelum aku dan Mas menikah? Maka kamu bisa mengerti Mas kalau aku ini tidak bisa di ajak hidup susah!"

"Mas akan berusaha memenuhi apapun keinginan kamu Sel, asal kamu jangan ada niat untuk pergi meninggalkanku dan kedua anak kita." Meski sudah jelas-jelas Timo mendengar kalau sang istri sudah tidak ingin hidup lagi dengannya. Tetapi laki-laki itu sama sekali tidak memperdulikan akan hal itu, karena rasa cintanya pada Selena melebihi rasa cintanya pada dirinya sendiri. Sehingga membuat Timo akan tetap berusaha terus untuk bisa mempertahankan Selena supaya tetap berada didekatnya, tanpa ada kata perpisahan.

"Aku sudah muak!" Selena mendorong Timo sampai laki-laki itu mundur beberapa langkah. "Keputusanku ini tidak bisa diganggu gugat, aku akan tetap meninggalkanmu, Mas." Sesaat setelah mengatakan itu Selena mengambil tas bermereknya dan segera pergi dari sana meninggalkan Timo, karena rupanya wanita itu pada malam ini sudah memiliki janji dengan pengusaha terkaya di kotanya itu.

"Sel … Selena mau kemana kamu?" Timo sempat mengejar Selena. 

"Bukan urusanmu, Mas! Mau pergi kemanapun aku ini Mas tidak berhak tahu!" jawab Selena ketus, karena semenjak Timo memberitahunya tentang perusahaan laki-laki itu yang akan bangkrut sikap Selena benar-benar berubah 98%.

"Selena, dengarkan Mas." Timo sempat memegang pergelangan tangan wanita itu, tetapi Selena malah menepisnya dengan sangat kasar. "Sel, kenapa kamu malah menjadi berubah seperti ini? Apa salah Mas padamu?"

"Kamu sudah miskin Mas, itu yang membuatku berubah!" jawab Selena setengah membentak. Sambil berlalu pergi dan membiarkan Timo, sang suami terus saja memanggil namanya berulang-ulang kali. Dan tanpa sepengetahuan Selena serta Timo rupanya dari tadi anak laki-laki mereka Abraham mendengar semua apa saja yang dilontarkan oleh kedua orang tuanya. Sehingga membuat Abraham mulai bisa mengerti apa yang menyebabkan Selena berubah.

"Ibu rupanya berubah hanya gara-gara Ayah bangkrut," gumam Abraham lirih dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Sungguh hati Abraham sangat terasa sesak ketika mendengar Selena yang mengatakan kalau wanita itu meminta ingin berpisah dengan Timo.

🍂🍂

Di sebuah restoran bintang lima terlihat Selena sedang duduk manis sambil menatap seorang pria yang wanita itu sudah nobatkan sebagai calon suaminya, disaat Selena sama sekali belum resmi bercerai dari Timo.

"Datang ke sini sama siapa?" tanya laki-laki yang ternyata adalah Antonio.

"Aku datang sendiri Mas," jawab Selena tersenyum manis.

"Lantas dua anak yang tadi bersamamu itu siapa?" Antonio bertanya pada Selena, karena rupanya Abraham dan Nadia diam-diam mengikuti sang ibu. Sehingga membuat Antonio melihat kedua anak itu.

"Kamu salah lihat mungkin Mas, aku ini memang benar-bener datang kesini sendirian." Selena berbalik demi melihat dua anak yang dimaksud oleh Antonio, tetapi wanita itu malah tidak bisa menemukan siapapun. Meskipun Selena celingak-celinguk kesana kemari. "Tidak ada kok, Mas."

Antonio yang merasa bahwa dirinya memang salah lihat langsung saja mengangguk. "Iya, mungkin Mas salah lihat."

"Jelas Mas salah lihat, karena mana mungkin aku akan membawa dua anak ke sini disaat aku ini belum menikah sama sekali, ditambah mana bisa aku memiliki anak jika belum punya suami." Selena tersenyum genit saat wanita itu mengatakan itu pada Antonio, dan tanpa Selena tahu juga bahwa kalimatnya itu berhasil melukai perasaan Abraham dan Nadia yang sedang mengintip untuk yang kesekian kalinya.

Rupanya tadi Abraham mengajak Nadia untuk mengikuti Selena dengan cara bersembunyi di bagasi taxi tadi. Sehingga membuat anak laki-laki itu tahu kalau sang ibu rupanya mengaku masih gadis yang belum pernah menikah.

"Ya sudah, kita pergi ke hotel," kata Antonio sambil memegang telapak tangan Selena.

"Ayo Mas, aku juga sudah sangat merindukanmu," timpal Selena dengan suara yang mendayu-dayu.

Sedangkan Abraham memandang sang ibu dengan tatapan sendu, karena anak laki-laki itu tidak pernah menyangka jika sang ibu akan setega ini.

🍂🍂

Pada saat Nadia terus saja mengingat kejadian itu semua tiba-tiba saja, Sean yang ingin mengambil infus malah melihat Nadia malah diam mematung.

"Nyonya, Anda kenapa?" tanya Sean sambil menepuk pelan bahu wanita itu.

Nadia yang merasa bahunya ditepuk, pada detik itu juga lamunannya langsung saja buyar tentang ingatan kilas baliknya.

"Ah, Dok." Nadia mengusap air mata yang tadi sempat menetes.

"Ada apa?" tanya Sean sekali lagi.

"Tidak ada apa-apa, Dok." Nadia langsung saja pergi dari sana. Sesaat setelah mengatakan itu meskipun Selena terlihat masih saja menatapnya dari kejauhan. Akan tetapi, Nadia tidak memperdulikan itu semua karena terlalu dalam luka yang ditorehkan oleh sang ibu. Sehingga membuat Nadia merasa bahwa dirinya lebih baik tidak bertemu lagi dengan wanita paruh baya itu.

"Lebih baik aku tidak bertemu lagi dengannya, daripada luka lamaku malah kembali akan terbuka lebar," gumam Nadia membatin sambil terus saja mengusap sisa lelehan air matanya. "Aku juga tidak pernah menyangka setelah lama tidak melihatnya, kenapa dia malah muncul lagi dihadapanku?" sambung wanita itu membatin.

***

Pada saat Abraham akan masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba saja ponsel laki-laki itu malah berdering, dan terlihat nama pemanggil adalah Nadia.

"Nadia, ada apa dia menghubungiku? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Abraham lalu tanpa menunggu lama langsung saja menggeser tombol hijau untuk segera mengangkat panggilan telepon itu.

"Kak Abra, wanita itu ada di rumah sakit." Dengan suara serak Nadia terdengar memberitahu sang kakak. "Dia masih sama saja seperti dulu, menatapku dengan penuh kebencian."

Abraham sempat terdiam sejenak, sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut hebat, karena apa yang laki-laki itu takutkan terjadi juga. Dimana Nadia sudah bertemu dengan Selena.

"Nadia, itu mungkin saja hanya halusinasi kamu saja." Abraham sengaja mengatakan itu supaya Nadia tidak terus-terusan memikirkan tentang Selena.

"Bukan halusinasi lagi Kak Abra, aku melihatnya sendiri sedang berbicara dengan salah satu Dokter," ujar Nadia yang tidak mau jika Abraham malah berpikiran kalau dirinya berhalusinasi."Kak Abra, aku takut jika wanita itu akan menyakiti kita lagi seperti dulu, aku benar-benar takut."

"Tidak akan ada yang terjadi, percaya sama Kakak semua akan baik-baik saja. Sekarang kamu ada dimana?" Abraham menanyakan tentang keberadaan Nadia saat ini.

"Aku sedang ada di parkiran," jawab Nadia yang memang benar saat ini wanita itu sedang ada di parkiran.

Abraham semakin memijat pelan kepalanya saat mendengar jawaban sang adik. "Kenapa kamu malah membiarkan Bibi Sarah sendirian di ruang rawat inapnya?"

Nadia tidak menjawab, wanita itu lebih memilih untuk diam sambil mengingat wajah Selena yang semakin tua tapi malah semakin cantik. Sehingga Nadia hampir saja tidak percaya saat melihat wanita yang sudah melahirkannya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!