Bab 19 - Sebuah Permata

“Lilac aku tidak bisa, aku ga mau ikut kamu.” Ucap Mika dia menatap Lilac dengan raut wajah takut.

“Cepatlah kemari, aku akan memegang mu dengan aman.” Ucap Lilac dia mengulurkan tanganya agar Mika meraih lengan dirinya dan ikut bersama Lilac.

“Aku lewat gerbang depan saja, aku takut jatuh kalau naik pagar seperti maling begini.” Ujar Mika membuat Lilac mendengus kesal.

“Mika apa kamu ini bodoh, kalau lewat depan kita akan terang-terangan di tangkap oleh satpam, mereka tidak akan membiar kan kita keluar begitu saja.” Ujar Lilac yang sedari tadi berdiri dengan kaki yang menginjak besi pagar.

“Tapi aku—“

“Hei kalian sedang apa?!” Pekik seorang satpam dari belakang Mika dia berlari ke arah mereka dengan membawa tongkat di tanganya.

“Cepat sini Mika, kalau tidak kamu akan tertangkap.” Ujar Lilac dia tidak ingin sahabatnya tertangkap gara-gara dirinya.

“Maafkan aku Lilac.” Ucap Mika dia segera berlari menjauhi Lilac. “Pak dia murid yang mau bolos aku sudah melarang nya namun dia tidak mau mendengarku.” Teriak Mika dia mengorbankan sahabatnya agar dirinya lolos dari satpam di kampusnya itu.

“Mika!!! Sialan aku harus segera pergi.” Ucap Lilac dengan kesal dia langsung loncat ke arah belakang lalu dia terjatuh kebawah dengan mata yang terpejam. “Loh ko ga sakit?” Gumam Lilac dia membuka matanya namun di depan nya terlihat Sekertaris Lee tang berlari ke arahnya dengan raut wajah hawatir.

“Tuan, apa anda baik-baik saja?” Tanya Sekertaris Lee dengan hawatir, sementara Lilac kebingungan kenapa dirinya di panggil tuan. Dia pun mengikuti arah mata Sekertaris Lee yang mengarah ke arah bawah nya.

“Haaaa…” Lilac terkejut dengan mulut yang menganga. “Tuan, anda sedang apa di bawah sana?” Tanya Lilac karena seingat nya pria ini sudah berangkat bekerja.

“Kau pikir aku sedang tidur? Cepat turun dari tubuhku!” Pekik Al yang tertidur di atas tanah dengan Lilac yang duduk di bagian perutnya.

Lilac dengan cepat turun dari tubuh Al, sementara Al di bantu bangun oleh Sekertaris Lee.

“Apa kantor mu di daerah kampusku?” tanya Lilac penasaran, dia melihat ke kanan dan ke kiri untuk melihat sekitar nya.

“Cepat ikut aku!” Ucap Al saat tubuhnya sudah di bersihkan oleh Sekertaris Lee, dia menarik kerah baju Lilac hingga wanita itu terseret mengikuti langkah jalan suaminya.

“Tuan mau kemana kita? Kenapa aku di bawa pergi? Kelas ku akan segera mulai.” Ujar Lilac.

“Kelas yang mana? Bukanya kau sedang kabur agar bisa bolos?” Tanya Al dia mendorong Lilac masuk kedalam mobil nya dengan paksa.

“Ya ampun Tuan, pelan-pelan dong.” Keluh Lilac dengan cepat dia membenarkan posisi duduknya. “Tu—“ saat Lilac akan berbicara dengan cepat Al memoting ucapanya.

“Aku harus pergi ke kota B, tapi Mom tidak mengijinkan ku pergi jika kamu tidak ikut. Jadi duduklah dan jangan banyak bicara!” Ucap Al dengan wajah datar namun ucaoanya membuat Lilac diam. Dia tau jika dirinya tidak bisa menyalahkan Al karena ini adalah perintah Mom Aily, dan tentu saja Al pasti juga keberatan jika dirinya ikut.

Al menatap langit lewat jendela, pagi ini saat mendapat kabar jika Julia tidak bisa pulang dan akan mengundur jadwal pulang nya karena pekerjaan. Itu membuat Al sangat hawatir, apalagi belakangan ini Julia memang sangat sibuk.

Al juga sudah merasakan perubahan yang terjadi pada Julia setahun ini, Julia terlalu sibuk dengan pekerjaan nya hingga tidak memperhatikan Suaminya. Karena keduanya sama-sama sibuk komunikasi pun berkurang, namun Al masih bisa memaklumi semuanya. Apalagi saat Julia bilang jika dia tidak bisa memiliki anak karena akan pokus dulu pada pekerjaan, al memaklumi itu. Namun yang Al tidak suka dan membuatnya sangat kesal adalah saat dirinya berbuat salah Julia bahkan tidak kecewa atau pun marah padanya. Al mengira jika Julia berubah bukan karena pekerjaan nya saja, dia takut jika Julia memiliki lelaki lain.

Al menoleh ke arah Lilac karena wanita itu tidak berbunyi sama sekali, bebarengan dengan Lilac yang juga menoleh ke arahnya.

“Apa?” Tanya Keduanya dengan sangat kompak dan ketus.

“Kamu kenapa menoleh ke arahku?” Tanya Lilac.

“Kau kira aku saja yang menoleh ke arahmu? Kamu juga menoleh ke arahku!” Ketus Al dengan mata tajamnya.

“Suka-suka aku, mau liat kesana ke sini kemana-mana juga aku punya hak.” Ujar Lilac dengan bangganya.

“Ini mobilku! Semua yang ada di sini adalah miliku! Kamu tidak boleh sembarangan menoleh kesana sini!” Ketus Al dengan sangat kesal, Al memang sedang kesal pada Julia itu sebab nya dia melampiaskan nya pada Lilac yang juga membuatnya kesal.

Sekertaris Lee hanya menggeleng pelan, dia bingung dengan tingkah Tuanya akhir-akhir ini. Padahal Al pria yang sangat berwibawa dan pendiam bahkan tidak pernah banyak berbicara, namun jika dengan Nona Lilac Sekertaris Lee merasa jika Sifat ke kanak-kanakan nya terlihat sangat jelas.

Sifat dewasa dan kesatrianya akan terlihat jika sedang bersama Julia, karena Al selalu melindungi Julia seperti sebuah permata.

.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

Dewi Avandia

Dewi Avandia

ciih istri yang gk peduli sama suami di lindungi bagai permata,,awas al nanti kau menyesal

2023-12-04

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trusceria

2023-11-08

0

Mona Anggraini

Mona Anggraini

tahu aja,, klau lilac cabut

2023-10-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Kecewa.
2 Bab 02 - Kesucianku hilang.
3 Bab 03 - Benih di dalam perut.
4 Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5 Bab 05 - Julia.
6 Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7 Bab 07 - Harus bahagia?
8 Bab 08 - Ajak ke kamar.
9 Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10 Bab 10 - Tidur bareng.
11 Bab 11 - Saling tendang.
12 Bab 12 - Bibir pucat.
13 Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14 Bab 14 - Suami Kaya.
15 Bab 15 - Istri Udik.
16 Bab 16 - Daniel Felix
17 Bab 17 - Ingin Bertemu.
18 Bab 18 - Sayang Lilac.
19 Bab 19 - Sebuah Permata
20 Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21 Bab 21 - Sandaran.
22 Bab 22 - Batasan.
23 Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24 Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25 Bab 25 - Ciuman.
26 Bab 26 - Akal Sehat.
27 Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28 Bab 28 - Panggil aku suami.
29 Bab 29 - Ingin bercinta.
30 Bab 30 - Ditolak lagi.
31 Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32 Bab 32 - Tertantang.
33 Bab 33 - Punya Dua Istri.
34 Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35 Bab 35 - Permintaan.
36 Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37 Bab 37 - Merah merona.
38 Bab 38 - Keras dan Membesar.
39 Bab 39 - Isi hati Lilac.
40 Bab 40 - Tidak pakai Br4
41 Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42 Bab 42 - Semakin bergairah.
43 Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44 Bab 44 - Penelope.
45 Bna 45 - Malu
46 Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47 Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48 Bab 48 - Pria Hebat.
49 Bab 49 - Penuh curiga.
50 Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51 Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52 Bab 52 - Memalukan.
53 Bab 53 - Daniel.
54 Bab 54 - Permintaan Daniel.
55 Bab 55 - Marah karena Daniel.
56 Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57 Bab 57 - Ketar-ketir.
58 Bab 58 - Dosen Theo
59 Bab 59 - Wanita kedua.
60 Bab 60 - Aku Suamimu.
61 Bab 61 - Merah merona.
62 Bab 62 - Sindiran maut
63 Bab 63 - Memeluk Daniel
64 Bab 64 - Ruang Periksa.
65 Bab 65 - Kabar bahagia.
66 Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67 Bab 67 - Berpaling.
68 Bab 68 - Ingin Bercinta.
69 Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70 Bab 70 - Lebih Egois.
71 Bab 71 - Teman hidupku.
72 Bab 72 - Tidak setuju.
73 Bab 73 - Bertengkar hebat.
74 Bab 74 - Enyahlah!
75 Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76 Bab 76 - Bermain Cepat!
77 Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78 Bab 78 - Dapat kepuasan.
79 Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80 Bab 80 - Anak kita.
81 Bab 81 - Permintaan kecil.
82 Bab 82 - Mengenang.
83 Bab 83 - Minta jatah
84 Bab 84 - Ketakutan Penelope
85 Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86 Bab 86 - Berpesta.
87 Bab 87 - Berkumpul di Club.
88 Bab 88 - Kegaduhan
89 Bab 89 - Lahiran.
90 Bab 90 - Bayi mungil.
91 Bab 91 - Oma Oppa
92 Bab 92 - Liburan bersama.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 01 - Kecewa.
2
Bab 02 - Kesucianku hilang.
3
Bab 03 - Benih di dalam perut.
4
Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5
Bab 05 - Julia.
6
Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7
Bab 07 - Harus bahagia?
8
Bab 08 - Ajak ke kamar.
9
Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10
Bab 10 - Tidur bareng.
11
Bab 11 - Saling tendang.
12
Bab 12 - Bibir pucat.
13
Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14
Bab 14 - Suami Kaya.
15
Bab 15 - Istri Udik.
16
Bab 16 - Daniel Felix
17
Bab 17 - Ingin Bertemu.
18
Bab 18 - Sayang Lilac.
19
Bab 19 - Sebuah Permata
20
Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21
Bab 21 - Sandaran.
22
Bab 22 - Batasan.
23
Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24
Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25
Bab 25 - Ciuman.
26
Bab 26 - Akal Sehat.
27
Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28
Bab 28 - Panggil aku suami.
29
Bab 29 - Ingin bercinta.
30
Bab 30 - Ditolak lagi.
31
Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32
Bab 32 - Tertantang.
33
Bab 33 - Punya Dua Istri.
34
Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35
Bab 35 - Permintaan.
36
Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37
Bab 37 - Merah merona.
38
Bab 38 - Keras dan Membesar.
39
Bab 39 - Isi hati Lilac.
40
Bab 40 - Tidak pakai Br4
41
Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42
Bab 42 - Semakin bergairah.
43
Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44
Bab 44 - Penelope.
45
Bna 45 - Malu
46
Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47
Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48
Bab 48 - Pria Hebat.
49
Bab 49 - Penuh curiga.
50
Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51
Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52
Bab 52 - Memalukan.
53
Bab 53 - Daniel.
54
Bab 54 - Permintaan Daniel.
55
Bab 55 - Marah karena Daniel.
56
Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57
Bab 57 - Ketar-ketir.
58
Bab 58 - Dosen Theo
59
Bab 59 - Wanita kedua.
60
Bab 60 - Aku Suamimu.
61
Bab 61 - Merah merona.
62
Bab 62 - Sindiran maut
63
Bab 63 - Memeluk Daniel
64
Bab 64 - Ruang Periksa.
65
Bab 65 - Kabar bahagia.
66
Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67
Bab 67 - Berpaling.
68
Bab 68 - Ingin Bercinta.
69
Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70
Bab 70 - Lebih Egois.
71
Bab 71 - Teman hidupku.
72
Bab 72 - Tidak setuju.
73
Bab 73 - Bertengkar hebat.
74
Bab 74 - Enyahlah!
75
Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76
Bab 76 - Bermain Cepat!
77
Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78
Bab 78 - Dapat kepuasan.
79
Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80
Bab 80 - Anak kita.
81
Bab 81 - Permintaan kecil.
82
Bab 82 - Mengenang.
83
Bab 83 - Minta jatah
84
Bab 84 - Ketakutan Penelope
85
Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86
Bab 86 - Berpesta.
87
Bab 87 - Berkumpul di Club.
88
Bab 88 - Kegaduhan
89
Bab 89 - Lahiran.
90
Bab 90 - Bayi mungil.
91
Bab 91 - Oma Oppa
92
Bab 92 - Liburan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!