Bab 02 - Kesucianku hilang.

“Tuan, lebih baik anda pulang ke rumah dari pada nginep di hotel.” Ujar Sekertaris pribadi Tuan Rion. Sekertaris Leandro kini bekerja sebagai sekertaris dari anak Tuan nya terdahulu.

“Paman kamu bisa diam tidak! Kamu sangat berisik!” Ketus Alterio dia berbicara dalam keadaan setengah sadar karena Alterio kini dalam pengaruh alkohol.

Tubuhnya pun benar-benar panas, dia merasa ada yang aneh dalam tubuhnya sesuatu yang bergejolak terus melandanya.

“Tuan, biar saya bantu.” Ucap Pria berumur dua kali lipat darinya, Alterio menepis lengan Sekertaris Lee dan mendorong tubuh sekertaris Lee kembali masuk kedalam Lift. “Pergilah jangan mengikutiku lagi!” Ketus Alterio, pria yang sedang mabuk itu kembali berjalan setelah pintu Lift tertutup.

Kepala nya begitu pusing, biasanya dirinya sangat kuat meminum Alkohol. Namun entah mengapa hari ini rasanya berbeda dengan biasanya, Alterio pun merasakan ada yang tidak beres pada tubuhnya.

Ia dengan cepat berjalan menyusuri lorong dengan berpegangan pada dinding agar tubuhnya tidak terjatuh, namun dirinya benar-benar terjatuh saat tubuhnya bertanrakan dengan seseorang yang baru saja keluar dari salah satu kamar di lorong itu.

“Aw Shhiiiittt!!” Pekik Al pria itu terjatuh sampai kelantai, Al memegangi kepalanya karena rasanya benar-benar pusing dan berat.

“Ya ampun Tuan, maafkan aku.” Ucap Lilac dengan cepat gadis itu menolong pria yang sedang terduduk di lantai. “Apa kepala anda terluka Tuan?” Tanya Lilac karena sejak terjatuh pria itu hanya memekik dan memegangi kepalanya.

Lilac merasa bersalah, dia takut jika pria yang jatuh karena dirinya terluka.

“Tuan? Apa mau saya antar anda ke rumah sakit?” Tanya Lilac lagi dia berusaha bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia lakukan walaupun yang menubruknya lebih dulu adalah Alterio.

“Lepaskan! Pergi sana!” Ketus Alterio dia berusaha bangkit namun tubuhnya kembali terjatuh.

“Tuan biar saja bantu.” Ujar Lilac. Walau sedikit menolak Lilac terus berusaha memaksakan tubuh pria itu agar bisa berdiri.

“Pergi sana!” Alterio kembali mendorong Lilac hingga terjatuh, dengan gontai pria itu berjalan lagi dengan berpegangan kedinding. Dia berusaha menghindari gadis yang berusaha menolongnya karena sejak tadi tubuhnya merasa tersengat saat mendapat sentuhan dari gadis yang tidak tau namanya itu.

Lilac hendak bangun dia bingung kenapa pria itu sama sekali tidak mau ia tolong, padahal wajahnya terlihat sedang menahan sakit. Wajahnya merah berkeringat, penglihatanya seperti berkurang karena Alterio terus memejamkan mata karena menahan rasa sakit.

“Ini kan kartu akses buat masuk kamar.” Gumam Lilac dia yakin jika kartu itu milik pria yang tadi. Lilac berlari mengikuti Alterio dan benar saja kini pria itu sedang menendang-nendang kamar miliknya karena tidak bisa di buka.

“Tuan biar saya bantu.” Ujar Lilac dia pun membuka pintu kamar itu dan membantu Alterio masuk kedalam kamar nya.

“Aduh tuan, kenapa tubuhmu begitu berat!” Gerutu Lilac dia membopong pria itu masuk dan langsung menjatuhkan Alterio di atas ranjang besor itu.

“Mau kemana?” Tanya Al dengan suara yang sangat kecil hinggal membuat Lilac mempertajam pendengaran nya.

“Apa Tuan? Saya tidak dengar apa yang anda bicarakan?” Tanya Lilac sambil mendekati wajah pria yang sedang tergeletak di atas ranjang itu berharap bisa mendengar apa yang di bicarakan pria itu.

Alterio langsung menarik tubuh gadis itu hingga terjatuh di atas ranjang, dia pun menghimpit tubuh mungil itu.

“Tuan! Apa yang anda lakukan!” Teriak Lilac berusaha mendorong tubuh besar di atasnya. Walaupun Alterio tidak berusaha menahan tetap saja tubuh itu terlalu berat hingga Lilac tidak bisa menyingkirkan tubuh pria yang sedang berada di atasnya.

“Aku sudah tidak tahan.” Pekik Alterio yang sejak tadi menahan gejolak yang ada di dalam dirinya.

“A-apa maksud anda Tuan?” Tanya Lilca dengan mata melotot dan ketakutan secara bersamaan.

“Aku sudah memperingatkanmu untuk menjauh, tapi kau terus mendekat!” Ujar Alterio dia lalu menarik kerah gaun yang di kenakan Lilac secara paksa hingga membuat gaun itu robek. Tentu saja Lilac berteriak histeris mendapat perlakuan seperti itu.

“Aaahhh!!! Jangan sentuh aku Tuan! Aku mohon jangan lakukan ini padaku!” Pekik Lilac dengan sedikit memohon berharap jika pria yang sedang menindihnya itu kasihan kepadanya.

“Maafkan aku,” ucap Alterio sebelum akhirnya dia membekap mulut gadis itu dengan bibirnya. Alterio meminta maaf bukan pada gadis yang ada di bawah tubuhnya melainkan pada istrinya yang sangat ia cintai, karena dia sudah berhianan dengan cara bercinta dengan wanita lain. Walaupun dalam keadaan mabuk dan pengaruh obat, Alterio yakin setelah ini dirinya akan benar-benar menyesali kejadian ini.

“Emmmpppp…” Lilac terus meronta-ronta di bawah sanah, namun di sela Ciuman panas yang di lakukan Alterio dia berhasil melucuti pakaian yang dikenakan Lilac dengan paksa.

Lilac melotot hebat setelah melihat tubuh merekaa yang sudah sama-sama polos, menggigit bibir menggigit bahu pria itu sudah Lilac lakukan namun tubuhnya tidak kunjung menyingkir justru pria itu malah semakin kuat menahan nya.

Gairah pria itu semakin memuncak, di ciumnya leher gadis itu dengan satu lengan yang menahan kedua lengan Lilac di atas kepala gadis cantik yang berusaha ia renggut kesucianya. Sementara lengan kanan nya menarik paha kiri Lilac hingga sepinggang Alterio agar dapat memudahkan pria itu untuk menelusuri inti tubuh Lilac.

“Dasar brengsek!! Lepaskan aku!! Aku mohon lepaskan aku Tuan!” Mohon Lilac dengan air mata yang sudah menetes sejak tadi.

Lilac tidak menyangka niat baiknya malah menjadi bumerang untuknya, kini hidupnya benar-benar hancur karena mahkota yang selama ini ia jaga akhirnya akan hilang juga oleh pria asing yang tidak ia kenal.

Lilac memejamkan matanya dengan tetesan air di ujung matanya, dengan lengan yang sudah mencakar punggung pria yang sedang berusaha memasuki inti tubuhnya.

“Aaaaaaahhhh!!!!” Pekik Lilac penuh rasa sakit di inti miliknya, lagi-lagi Lilac meneteskan air mata saat tubuhnya mendapatkan hentakan berkali-kali dari pria asing ini.

Sepanjang malam itu Lilac menangis di sertai suara erangan dari bibir pria asing yang berada di atas tubuhnya.

Malam itu hanya wajah Daniel yang tersenyum lah yang Lilac lihat, dia meminta maaf dalam hatinya karena tidak bisa datang pada acara yang seharus nya menjadi miliknya.

Malam yang seharus nya membuat Lilac bahagia kini malah menjadi malam tersial bagi Lilac, Lilac yakin setelah ini tidak akan ada pria yang mau dengan wanita yang sudah tidak perawan. Lilac merenungi nasib yang akan terjadi kepadanya selama Alterio terus menyerangnya.

Lilac tidak melawan lagi bukan karena pasrah namun karena tubuhnya sudah tidak ada tenaga untuk memberontak pada pria bertubuh besar ini.

.

.

Bagaimana dengan Julia? Apakah Alterio akan bertanggung jawab ataukah menghilang begitu saja?”

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-01-16

0

Juan Sastra

Juan Sastra

hadehh kalau jodoh tu emang enggak kemana....

2023-12-02

0

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

smua wanita d sni msh mudaw dh oda laku aja 😅 jdohnya orng tajir smua 😌 dunia halu emng gk da obat 🥵🥵🥵🥵

2023-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Kecewa.
2 Bab 02 - Kesucianku hilang.
3 Bab 03 - Benih di dalam perut.
4 Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5 Bab 05 - Julia.
6 Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7 Bab 07 - Harus bahagia?
8 Bab 08 - Ajak ke kamar.
9 Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10 Bab 10 - Tidur bareng.
11 Bab 11 - Saling tendang.
12 Bab 12 - Bibir pucat.
13 Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14 Bab 14 - Suami Kaya.
15 Bab 15 - Istri Udik.
16 Bab 16 - Daniel Felix
17 Bab 17 - Ingin Bertemu.
18 Bab 18 - Sayang Lilac.
19 Bab 19 - Sebuah Permata
20 Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21 Bab 21 - Sandaran.
22 Bab 22 - Batasan.
23 Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24 Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25 Bab 25 - Ciuman.
26 Bab 26 - Akal Sehat.
27 Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28 Bab 28 - Panggil aku suami.
29 Bab 29 - Ingin bercinta.
30 Bab 30 - Ditolak lagi.
31 Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32 Bab 32 - Tertantang.
33 Bab 33 - Punya Dua Istri.
34 Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35 Bab 35 - Permintaan.
36 Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37 Bab 37 - Merah merona.
38 Bab 38 - Keras dan Membesar.
39 Bab 39 - Isi hati Lilac.
40 Bab 40 - Tidak pakai Br4
41 Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42 Bab 42 - Semakin bergairah.
43 Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44 Bab 44 - Penelope.
45 Bna 45 - Malu
46 Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47 Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48 Bab 48 - Pria Hebat.
49 Bab 49 - Penuh curiga.
50 Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51 Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52 Bab 52 - Memalukan.
53 Bab 53 - Daniel.
54 Bab 54 - Permintaan Daniel.
55 Bab 55 - Marah karena Daniel.
56 Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57 Bab 57 - Ketar-ketir.
58 Bab 58 - Dosen Theo
59 Bab 59 - Wanita kedua.
60 Bab 60 - Aku Suamimu.
61 Bab 61 - Merah merona.
62 Bab 62 - Sindiran maut
63 Bab 63 - Memeluk Daniel
64 Bab 64 - Ruang Periksa.
65 Bab 65 - Kabar bahagia.
66 Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67 Bab 67 - Berpaling.
68 Bab 68 - Ingin Bercinta.
69 Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70 Bab 70 - Lebih Egois.
71 Bab 71 - Teman hidupku.
72 Bab 72 - Tidak setuju.
73 Bab 73 - Bertengkar hebat.
74 Bab 74 - Enyahlah!
75 Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76 Bab 76 - Bermain Cepat!
77 Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78 Bab 78 - Dapat kepuasan.
79 Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80 Bab 80 - Anak kita.
81 Bab 81 - Permintaan kecil.
82 Bab 82 - Mengenang.
83 Bab 83 - Minta jatah
84 Bab 84 - Ketakutan Penelope
85 Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86 Bab 86 - Berpesta.
87 Bab 87 - Berkumpul di Club.
88 Bab 88 - Kegaduhan
89 Bab 89 - Lahiran.
90 Bab 90 - Bayi mungil.
91 Bab 91 - Oma Oppa
92 Bab 92 - Liburan bersama.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 01 - Kecewa.
2
Bab 02 - Kesucianku hilang.
3
Bab 03 - Benih di dalam perut.
4
Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5
Bab 05 - Julia.
6
Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7
Bab 07 - Harus bahagia?
8
Bab 08 - Ajak ke kamar.
9
Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10
Bab 10 - Tidur bareng.
11
Bab 11 - Saling tendang.
12
Bab 12 - Bibir pucat.
13
Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14
Bab 14 - Suami Kaya.
15
Bab 15 - Istri Udik.
16
Bab 16 - Daniel Felix
17
Bab 17 - Ingin Bertemu.
18
Bab 18 - Sayang Lilac.
19
Bab 19 - Sebuah Permata
20
Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21
Bab 21 - Sandaran.
22
Bab 22 - Batasan.
23
Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24
Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25
Bab 25 - Ciuman.
26
Bab 26 - Akal Sehat.
27
Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28
Bab 28 - Panggil aku suami.
29
Bab 29 - Ingin bercinta.
30
Bab 30 - Ditolak lagi.
31
Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32
Bab 32 - Tertantang.
33
Bab 33 - Punya Dua Istri.
34
Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35
Bab 35 - Permintaan.
36
Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37
Bab 37 - Merah merona.
38
Bab 38 - Keras dan Membesar.
39
Bab 39 - Isi hati Lilac.
40
Bab 40 - Tidak pakai Br4
41
Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42
Bab 42 - Semakin bergairah.
43
Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44
Bab 44 - Penelope.
45
Bna 45 - Malu
46
Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47
Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48
Bab 48 - Pria Hebat.
49
Bab 49 - Penuh curiga.
50
Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51
Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52
Bab 52 - Memalukan.
53
Bab 53 - Daniel.
54
Bab 54 - Permintaan Daniel.
55
Bab 55 - Marah karena Daniel.
56
Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57
Bab 57 - Ketar-ketir.
58
Bab 58 - Dosen Theo
59
Bab 59 - Wanita kedua.
60
Bab 60 - Aku Suamimu.
61
Bab 61 - Merah merona.
62
Bab 62 - Sindiran maut
63
Bab 63 - Memeluk Daniel
64
Bab 64 - Ruang Periksa.
65
Bab 65 - Kabar bahagia.
66
Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67
Bab 67 - Berpaling.
68
Bab 68 - Ingin Bercinta.
69
Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70
Bab 70 - Lebih Egois.
71
Bab 71 - Teman hidupku.
72
Bab 72 - Tidak setuju.
73
Bab 73 - Bertengkar hebat.
74
Bab 74 - Enyahlah!
75
Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76
Bab 76 - Bermain Cepat!
77
Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78
Bab 78 - Dapat kepuasan.
79
Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80
Bab 80 - Anak kita.
81
Bab 81 - Permintaan kecil.
82
Bab 82 - Mengenang.
83
Bab 83 - Minta jatah
84
Bab 84 - Ketakutan Penelope
85
Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86
Bab 86 - Berpesta.
87
Bab 87 - Berkumpul di Club.
88
Bab 88 - Kegaduhan
89
Bab 89 - Lahiran.
90
Bab 90 - Bayi mungil.
91
Bab 91 - Oma Oppa
92
Bab 92 - Liburan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!