Bab 18 - Sayang Lilac.

“Pak tolong berhenti di sini saja.” Ucap Lilac saat sudah sampai di gerbang Universitasnya, dia meraih tas nya bersiap keluar dari dalam mobil saat mobil itu berhenti.

“Maaf Nona, saya di tugaskan untuk mengantar anda sampai depan kampus Nona.” Ucap pak Firman.

“Pak ini kan di depan kampus, lagian temen ku lagi nungguin aku di depan. Jadi biarkan aku berhenti di sini saja.” Ucap Lilac lagi dia melihat Mika yang sedang berdiri di gerbang sekolah.

“Oh gitu ya Non, kalau gitu bapak berhenti di sini yah.” Ucap sang supir, Lilac hanya mengangguk dan segera keluar dari dalam mobil saat mobil itu berhenti.

Mika yang melihat Lilac turun dari mobil langsung berteriak menyapa sahabatnya itu. “Lilac, aku di sini.” Panggil Mika sambil melambaikan tanganya ia berlari kearah Lilac. “Gimana kabarmu? Apa kamu baik-baik saja?” Tanya Mika saat sudah berada di depan Lilac.

Mereka berdua berjalan beriringan ke dalam, “memang nya kita sudah berapa lama tidak bertemu sampai kamu menanyakan kanarku?” Tanya Lilac karena kemarin Mika sudah jelas sedang bersamanya menemani dirinya menikah dengan Al.

“Bukan begitu, aku hanya hawatir jika kamu dan istri pertama Tuan Alterio akan bertengkar.” Ujar Mika sahabat Lilac itu memang sangat memikirkan kondisi Lilac saat tinggal di sana.

Lilac menghela nafasnya panjang, “aku juga heran, dia tidak seperti yang kita bayangkan Mik. Dia sepertinya sibuk dengan pekerjaan nya sampai semua tugas istri pertamanya di serah kan kepadaku.” Gerutu Lilac sambil berkali-kali menghela nafasnya.

“Termasuk urusan ranjang?” Goda Mika dengan penasaran.

“Hei! Otak mu itu kotor sekali, aku tidak akan melakukan hal yang sama untuk kedua kali nya! Kamu mengerti?” Ujar Lilac pada sahabatnya itu.

“Lah kan kalian sudah resmi menikah, tentu saja kamu harus memberi dia jatah. Apa kamu tidak takut dosa?” Tanya Mika dan langsung menerima jitakan dari sahabatnya itu. “Aww sakit tau!” Pekiknya.

“Itu tidak akan terjadi Mik, aku akan segera menceraikan nya setelah tau jika aku tidak hamil.” Ujar Lilac. “Aku takut jika aku hamil, makanya kemarin aku tidak ada pilihan lain selain menuruti perintah Mom Aily untuk menikah dengan anaknya.” Jawab Lilac lagi dia menatap lurus jalanan tang ada di taman sekolah itu.

“Kamu serius akan bercerai? Kenapa kamu tidak minum obat untuk berjaga-jaga agar tidak hamil?” Tanya Mika bingung karena Lilac malah memilih jalan yang lebih sulit.

Lilac menatap ke samping, di tatapnya sahabatnya yang berani berbicara seperti itu dengan tatapan datar. “Apa kau mau aku pukul?” Ucap Lilac sambil mengangkat tas nya bersiap memukul sahabatnya itu.

Terjadilah pukul memukul menggunakan tas, hingga akhirnya keduanya pun lelah sendiri dan berhenti.

“Sudah cukup aku lelah,” ucap Mika. “Katakan saja apa salahku sampai kamu memukulku seperti ini?” Tanya Mika pada Lilac yang sedang merapikan rambutnya.

Lilac duduk di samping Mika yang sedang duduk kelelahan di atas bebatuan, Lilac kembali menghela nafas.

“Aku sudah berbuat dosa dengan melakukan hal itu bersama orang yang tidak ku kenal di luar pernikahan, dan aku tidak mau menambah dosa lagi jika harus menggugurkan bayi ini. Mungkin di sini belum tau tumbuh atau tidak ada bayi sama sekali, tapi bagaimana jika di dalam perutku ternyata ada bayi bukan kah aku membunuhnya jika aku meninum obat itu? Terus bagaimana jika aku tidak menikah dan ternyata aku mempunyai bayi dari hasil malam itu? Apa pria itu akan bertanggung jawab atau malah kabur? Aku mau menikahinya di kesempatan pertama ini saat orang tuanya menyuruh ku menikah, karena mungkin tidak ada kesempatan lain jika aku menolaknya waktu itu. Aku juga bukan ibu yang jahat yang denagn tega menggugurkan nya, aku akan menyayanginya” Ujar Lilac panjang lebar sambil mengelus perutnya menbuat Mika menatapnya sambil mencerna ucapan sahabatnya itu.

“Kamu tau kan jika aku tidak mau mempunyai anak yang tidak memiliki keluarga?” Tanya Lilac sambil menatap sahabatnya itu.

“Lilac…” lirih Mika dengan raut wajah sedih, dia pun segera memeluk sahabatnya itu. “Aku mengerti maksudmu, maafkan aku Lilac.” Ucap Mika yang sudah ada di dalam pelukan sahabatnya itu.

“Ngomong-ngomong apa Tuan Al baik padamu?” Tanya Mika sambil melepaskan pelukanya.

“Pria seperti Al itu sangat menyebalkan, kamu tau? Malam pertama aku di tendang dari ranjang dan menyuruhku tidur di sofa.” Keluh Lilac pada sahabatnya itu. Mika tertawa dengan terbahak-bahak dia tahu betul seperti apa gaya tidur sahabatnya itu.

“Ya jelaslah di tendang, gaya tidur mu kan muter kaya jam dinding.” Celetuk Mika dengan tawanya.

“Kamu berani-beraninya mengataiku! Aku bahkan belum tidue waktu itu Mika! Sudah lebih baik kamu ikut aku sekarang, ayo kita boloh hari ini.” Ajak Lilas dan langsung menarik lengan sahabatnya itu.

“Eh.. eh tunggu mau kemana kita?” Tanya Mika yang sudah di tarik oleh Lilac.

.

.

To be continued….

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2023-11-08

5

Mona Anggraini

Mona Anggraini

mika,,, tempat cerita

2023-10-24

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

setidaknya ada Mika buat dengerin Lilac berkeluh kesah.. jd dia gak mendam sendiri perasaan nano² yg sekarang lagi dia rasakan.. semangat Lilac.. authornya juga...

2023-09-30

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Kecewa.
2 Bab 02 - Kesucianku hilang.
3 Bab 03 - Benih di dalam perut.
4 Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5 Bab 05 - Julia.
6 Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7 Bab 07 - Harus bahagia?
8 Bab 08 - Ajak ke kamar.
9 Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10 Bab 10 - Tidur bareng.
11 Bab 11 - Saling tendang.
12 Bab 12 - Bibir pucat.
13 Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14 Bab 14 - Suami Kaya.
15 Bab 15 - Istri Udik.
16 Bab 16 - Daniel Felix
17 Bab 17 - Ingin Bertemu.
18 Bab 18 - Sayang Lilac.
19 Bab 19 - Sebuah Permata
20 Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21 Bab 21 - Sandaran.
22 Bab 22 - Batasan.
23 Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24 Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25 Bab 25 - Ciuman.
26 Bab 26 - Akal Sehat.
27 Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28 Bab 28 - Panggil aku suami.
29 Bab 29 - Ingin bercinta.
30 Bab 30 - Ditolak lagi.
31 Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32 Bab 32 - Tertantang.
33 Bab 33 - Punya Dua Istri.
34 Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35 Bab 35 - Permintaan.
36 Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37 Bab 37 - Merah merona.
38 Bab 38 - Keras dan Membesar.
39 Bab 39 - Isi hati Lilac.
40 Bab 40 - Tidak pakai Br4
41 Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42 Bab 42 - Semakin bergairah.
43 Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44 Bab 44 - Penelope.
45 Bna 45 - Malu
46 Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47 Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48 Bab 48 - Pria Hebat.
49 Bab 49 - Penuh curiga.
50 Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51 Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52 Bab 52 - Memalukan.
53 Bab 53 - Daniel.
54 Bab 54 - Permintaan Daniel.
55 Bab 55 - Marah karena Daniel.
56 Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57 Bab 57 - Ketar-ketir.
58 Bab 58 - Dosen Theo
59 Bab 59 - Wanita kedua.
60 Bab 60 - Aku Suamimu.
61 Bab 61 - Merah merona.
62 Bab 62 - Sindiran maut
63 Bab 63 - Memeluk Daniel
64 Bab 64 - Ruang Periksa.
65 Bab 65 - Kabar bahagia.
66 Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67 Bab 67 - Berpaling.
68 Bab 68 - Ingin Bercinta.
69 Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70 Bab 70 - Lebih Egois.
71 Bab 71 - Teman hidupku.
72 Bab 72 - Tidak setuju.
73 Bab 73 - Bertengkar hebat.
74 Bab 74 - Enyahlah!
75 Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76 Bab 76 - Bermain Cepat!
77 Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78 Bab 78 - Dapat kepuasan.
79 Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80 Bab 80 - Anak kita.
81 Bab 81 - Permintaan kecil.
82 Bab 82 - Mengenang.
83 Bab 83 - Minta jatah
84 Bab 84 - Ketakutan Penelope
85 Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86 Bab 86 - Berpesta.
87 Bab 87 - Berkumpul di Club.
88 Bab 88 - Kegaduhan
89 Bab 89 - Lahiran.
90 Bab 90 - Bayi mungil.
91 Bab 91 - Oma Oppa
92 Bab 92 - Liburan bersama.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 01 - Kecewa.
2
Bab 02 - Kesucianku hilang.
3
Bab 03 - Benih di dalam perut.
4
Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5
Bab 05 - Julia.
6
Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7
Bab 07 - Harus bahagia?
8
Bab 08 - Ajak ke kamar.
9
Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10
Bab 10 - Tidur bareng.
11
Bab 11 - Saling tendang.
12
Bab 12 - Bibir pucat.
13
Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14
Bab 14 - Suami Kaya.
15
Bab 15 - Istri Udik.
16
Bab 16 - Daniel Felix
17
Bab 17 - Ingin Bertemu.
18
Bab 18 - Sayang Lilac.
19
Bab 19 - Sebuah Permata
20
Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21
Bab 21 - Sandaran.
22
Bab 22 - Batasan.
23
Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24
Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25
Bab 25 - Ciuman.
26
Bab 26 - Akal Sehat.
27
Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28
Bab 28 - Panggil aku suami.
29
Bab 29 - Ingin bercinta.
30
Bab 30 - Ditolak lagi.
31
Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32
Bab 32 - Tertantang.
33
Bab 33 - Punya Dua Istri.
34
Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35
Bab 35 - Permintaan.
36
Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37
Bab 37 - Merah merona.
38
Bab 38 - Keras dan Membesar.
39
Bab 39 - Isi hati Lilac.
40
Bab 40 - Tidak pakai Br4
41
Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42
Bab 42 - Semakin bergairah.
43
Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44
Bab 44 - Penelope.
45
Bna 45 - Malu
46
Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47
Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48
Bab 48 - Pria Hebat.
49
Bab 49 - Penuh curiga.
50
Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51
Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52
Bab 52 - Memalukan.
53
Bab 53 - Daniel.
54
Bab 54 - Permintaan Daniel.
55
Bab 55 - Marah karena Daniel.
56
Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57
Bab 57 - Ketar-ketir.
58
Bab 58 - Dosen Theo
59
Bab 59 - Wanita kedua.
60
Bab 60 - Aku Suamimu.
61
Bab 61 - Merah merona.
62
Bab 62 - Sindiran maut
63
Bab 63 - Memeluk Daniel
64
Bab 64 - Ruang Periksa.
65
Bab 65 - Kabar bahagia.
66
Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67
Bab 67 - Berpaling.
68
Bab 68 - Ingin Bercinta.
69
Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70
Bab 70 - Lebih Egois.
71
Bab 71 - Teman hidupku.
72
Bab 72 - Tidak setuju.
73
Bab 73 - Bertengkar hebat.
74
Bab 74 - Enyahlah!
75
Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76
Bab 76 - Bermain Cepat!
77
Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78
Bab 78 - Dapat kepuasan.
79
Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80
Bab 80 - Anak kita.
81
Bab 81 - Permintaan kecil.
82
Bab 82 - Mengenang.
83
Bab 83 - Minta jatah
84
Bab 84 - Ketakutan Penelope
85
Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86
Bab 86 - Berpesta.
87
Bab 87 - Berkumpul di Club.
88
Bab 88 - Kegaduhan
89
Bab 89 - Lahiran.
90
Bab 90 - Bayi mungil.
91
Bab 91 - Oma Oppa
92
Bab 92 - Liburan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!