Bab 20 - Tidak tahan Lagi.

Sejak tadi keringat bercucuran dari kening Lilac, padahal suhu Ac di dalam mobil itu sangat dingin dia sudah beberapa kali meminta Sekertaris Lee untuk berhenti sekedar singgah ke toilet umum, namun Al menolak dan meminta melanjutkan perjalanan.

Lilac meremas jas yang di pakai Al dan membuat pemiliknya menoleh ke arah Lilac, Lilac menggelengkan kepalanya dengan wajah yang sedang menahan sesuatu di bawah sana.

“Ada apa?” Tanya Al dia malas berdebat lagi dengan wanita itu, karena sudah hampir 6 jam perjalanan Al sudah berapa kali bertengkar dengan Lilac.

“Aku sudah tidak tahan lagi, tolong biarkan aku pergi ke toliet.” Mohon Lilac pada Al yang sejak tadi melarang nya mengganggu perjalanan.

“Aku tidak mau,” ucap Al dia memalingkan wajahnya .

“Tuan, sepertinya Nona Lilac tidak bisa lagi menahan nya.” Ucap Sekertaris Lee dengan segera ia membelokan mobil nya ke Rest Area.

“Aku tidak tahan ingin kentut dan—“ ucap Lilac dengan segera Al membekap mulutnya Lilac.

“Cepat Paman Lee! Jangan sampai dia mengeluarkan apapun di mobil ini.” Ujar Al dia tidak tau jika Lilac akan merasakan hal-hal seperti itu, dia kira Lilac hanya beralasan ingin menghambat perjalanan nya seperti sebelumnya yang beralasan dengan berbagai hal.

Lilac melotot karena dia sudah tidak tahan menahan nya sejak tadi, sakit di perutnya semakin parah tubuhnya sudah di luar kendali dan tidak bisa lagi menahan udara yang akan keluar.

“Lephashn ahu.” Ucap Lilac tidak jelas karena mulut nya tetap di bekap oleh Al.

“Jangan banyak bicara! Kamu tidak boleh mengeluarkan apapun dari mulut dan di bagian bawah mu! Jangan mengeluarkan aroma tidak sedap! Tahan sampai—“

Brottt!!!

“Ungu!!!!” Pekik Al dia dengan segera menjauh dan menutup hidungnya, “cepat berhenti!” Pekik Al dia langsung keluar dari mobil saat mobil itu terparkir.

Sementara Lilac sudah berlari keluar mencari toilet yang entah dimana tempatnya itu, sekertaris Lee dan Al menjauh dari mobil yang pintunya terbuka lebar itu.

Sekertaris Lee menggeleng dan sedikit tertawa, dia tidak menyangka akan mendapatkan musibah seperti ini.

“Tuan Al, istri mu sangat luar biasa.” Ucap Lee sedikit memuji namun di telinga Al terdengar seolah mengejek.

“Dasar jorok!” Pekiknya. “Harusnya sejak awal dia bilang jika ingin ke toilet jangan membuatku menderita seperti itu sampai harus mencium bau kentutnya.” Ucap Al dengan kesal.

“Sejak awal memang Nona Lilac meminta kita untuk berhenti Tuan, tapi anda tidak mengijinkan nya.” Ucap Lee lagi.

“Diamlah paman! Aku sedang kesal.” Ucap Al karena Lee selalu membela istrinya itu.

Di dalam toilet umum, Lilac tidak kunjung keluar padahal dia sudah selesai melunasi panggilan alam nya. Namun wajahnya terus di tutupi dengan kedua telapak tanganya.

“Ya ampun ini sangat memalukan, aku tidak berani melihat wajah mereka.” Gumam Lilac rasanya dirinya ingin menghilang begitu saja jika mengingat kejadian buruk barusan.

Lilac menatap layar ponselnya, sejak tadi ponselnya terus mendapat panggilan dari sekertaris Lee. Karena Lilac memang sudah hampir setengah jam berada di toilet.

Dia pun bergegas keluar dari toilet umum itu dan betapa kagetnya karena ternyata Al menunggunya tepat di depan pintu toilet di Rest area itu.

“Tuan sedang apa anda di sini?” Tanya Lilac canggung dia berusaha mengalihkan ingatan Al rentang kejadian tadi.

“Tentu saja menunggumu, karena aku tidak bisa menjamin kamu akan kembali. Bisa saja kamu kabur dan pergi karena malu atas perbuatan mu tadi.” Sindir Al.

Deg..

Kata-kata Al menusuk langsung ke dadanya, dia tidak berani membalas ucapan pria yang sedang berjalan di samping nya itu karena jujur Lilac sendiri malu.

“Wahh ada yang jual telor gulung.” Ucap Lilac dengan sumringah dia berlari ke arah mamang penjual telur gulung dan meninggalakna Al. Lilac sengaja menjauhi Al agar pria itu tidak kembali membahas maslaha tadi.

“Tuan, aku minta uang cash 20 ribu.” Ucap Lilac saat Al akan melewatinya.

“Kau minta uang padaku? Bukanya aku sudah memberimu?” Tanya Al.

“Aku tidak punya uang, dan kamu cuma memberiku benda kecil itu. Mana bisa aku membayar mamang ini dengan benda tipis itu?” Ujar Lilac. “Cepatlah keluarkan dompet mu, aku hanya minta 20 ribu.” Ujar Lilac.

Al pun mengeluarkan dompetnya dengan mata menyipit dan sorot mata tajam, walau Lilac menelan salivanya susah dia berusaha terlihat biasa saja di depan nya.

Al memberikan selembaran uang berwarna merah, dia sendiri langsung meninggalkan Lilac dan berjalan menuju Paman Lee yang sedang menunggunggunya.

“Ih dasar pria menyebalkan, untuk apa aku jauh-jauh ikut ke kota B. Mending di rumah nonton pertandingan sepak bola.” Gerutunya dia melihat mamang tukang telor guling itu membungkuskan makanan nya lalu dengan segera ia membayarnya dan pergi sambil memakan telor gulung itu.

“Tuan, apa kita akan berangkat sekarang?”tanya Paman Lee karena Nona Lilac sudah bersama mereka.

Al menatap Lilac yang masih sibuk memakan telor gulung.

“Ada apa? Apa kalian mau telor gulung nya?” Tanya Lilac bingung karena Al dan Paman Lee sedang menatapnya.

“Makan saja sendiri, aku tidak mau bau kentut karena memakan makanan seperti itu.” Ucap Al, Sekertaris Lee hanay mebgulum senyum dia langsung masuk kedalam mobil.

“Habiskan makanan mu baru boleh masuk kedalam mobil.” Ucap Al, dia bergegas masuk kedalam mobil. Sementara Lilac masih sibuk dengan telor gulung di tangan nya. Dia cepat-cepat menghabiskan makanan nya.

“Dasar menyebalkan!” Pekiknya kesal. “Sudah bikin aku nahan Puph berjam-jam dan di masih nyalahin aku, awas saja ku buat kamu menderita selama menikah denganku.” Gumam Lilac yang masih memakan Telor gulung itu.

“Ungu cepat!!!” Pekik Al saat membuka kaca mobil itu.

“Ah iya-iya tunggu.” Ucap Lilac sambil membuang plastik bekas telor itu dan langsung masuk kedalam mobil.

.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

Priskha

Priskha

kerjain trs tuch si Al biar kapok 😂😂😂😂😂😂😂😂

2024-01-21

1

Siti Nina

Siti Nina

ya ampuuun,,,jdi ngakak bacanya 😂😂😂😂😂

2024-01-13

0

Lily Miu

Lily Miu

hahahha yo salahmu sendiri kapok🤣🤣

2023-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Kecewa.
2 Bab 02 - Kesucianku hilang.
3 Bab 03 - Benih di dalam perut.
4 Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5 Bab 05 - Julia.
6 Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7 Bab 07 - Harus bahagia?
8 Bab 08 - Ajak ke kamar.
9 Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10 Bab 10 - Tidur bareng.
11 Bab 11 - Saling tendang.
12 Bab 12 - Bibir pucat.
13 Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14 Bab 14 - Suami Kaya.
15 Bab 15 - Istri Udik.
16 Bab 16 - Daniel Felix
17 Bab 17 - Ingin Bertemu.
18 Bab 18 - Sayang Lilac.
19 Bab 19 - Sebuah Permata
20 Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21 Bab 21 - Sandaran.
22 Bab 22 - Batasan.
23 Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24 Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25 Bab 25 - Ciuman.
26 Bab 26 - Akal Sehat.
27 Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28 Bab 28 - Panggil aku suami.
29 Bab 29 - Ingin bercinta.
30 Bab 30 - Ditolak lagi.
31 Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32 Bab 32 - Tertantang.
33 Bab 33 - Punya Dua Istri.
34 Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35 Bab 35 - Permintaan.
36 Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37 Bab 37 - Merah merona.
38 Bab 38 - Keras dan Membesar.
39 Bab 39 - Isi hati Lilac.
40 Bab 40 - Tidak pakai Br4
41 Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42 Bab 42 - Semakin bergairah.
43 Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44 Bab 44 - Penelope.
45 Bna 45 - Malu
46 Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47 Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48 Bab 48 - Pria Hebat.
49 Bab 49 - Penuh curiga.
50 Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51 Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52 Bab 52 - Memalukan.
53 Bab 53 - Daniel.
54 Bab 54 - Permintaan Daniel.
55 Bab 55 - Marah karena Daniel.
56 Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57 Bab 57 - Ketar-ketir.
58 Bab 58 - Dosen Theo
59 Bab 59 - Wanita kedua.
60 Bab 60 - Aku Suamimu.
61 Bab 61 - Merah merona.
62 Bab 62 - Sindiran maut
63 Bab 63 - Memeluk Daniel
64 Bab 64 - Ruang Periksa.
65 Bab 65 - Kabar bahagia.
66 Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67 Bab 67 - Berpaling.
68 Bab 68 - Ingin Bercinta.
69 Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70 Bab 70 - Lebih Egois.
71 Bab 71 - Teman hidupku.
72 Bab 72 - Tidak setuju.
73 Bab 73 - Bertengkar hebat.
74 Bab 74 - Enyahlah!
75 Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76 Bab 76 - Bermain Cepat!
77 Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78 Bab 78 - Dapat kepuasan.
79 Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80 Bab 80 - Anak kita.
81 Bab 81 - Permintaan kecil.
82 Bab 82 - Mengenang.
83 Bab 83 - Minta jatah
84 Bab 84 - Ketakutan Penelope
85 Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86 Bab 86 - Berpesta.
87 Bab 87 - Berkumpul di Club.
88 Bab 88 - Kegaduhan
89 Bab 89 - Lahiran.
90 Bab 90 - Bayi mungil.
91 Bab 91 - Oma Oppa
92 Bab 92 - Liburan bersama.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 01 - Kecewa.
2
Bab 02 - Kesucianku hilang.
3
Bab 03 - Benih di dalam perut.
4
Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5
Bab 05 - Julia.
6
Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7
Bab 07 - Harus bahagia?
8
Bab 08 - Ajak ke kamar.
9
Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10
Bab 10 - Tidur bareng.
11
Bab 11 - Saling tendang.
12
Bab 12 - Bibir pucat.
13
Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14
Bab 14 - Suami Kaya.
15
Bab 15 - Istri Udik.
16
Bab 16 - Daniel Felix
17
Bab 17 - Ingin Bertemu.
18
Bab 18 - Sayang Lilac.
19
Bab 19 - Sebuah Permata
20
Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21
Bab 21 - Sandaran.
22
Bab 22 - Batasan.
23
Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24
Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25
Bab 25 - Ciuman.
26
Bab 26 - Akal Sehat.
27
Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28
Bab 28 - Panggil aku suami.
29
Bab 29 - Ingin bercinta.
30
Bab 30 - Ditolak lagi.
31
Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32
Bab 32 - Tertantang.
33
Bab 33 - Punya Dua Istri.
34
Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35
Bab 35 - Permintaan.
36
Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37
Bab 37 - Merah merona.
38
Bab 38 - Keras dan Membesar.
39
Bab 39 - Isi hati Lilac.
40
Bab 40 - Tidak pakai Br4
41
Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42
Bab 42 - Semakin bergairah.
43
Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44
Bab 44 - Penelope.
45
Bna 45 - Malu
46
Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47
Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48
Bab 48 - Pria Hebat.
49
Bab 49 - Penuh curiga.
50
Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51
Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52
Bab 52 - Memalukan.
53
Bab 53 - Daniel.
54
Bab 54 - Permintaan Daniel.
55
Bab 55 - Marah karena Daniel.
56
Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57
Bab 57 - Ketar-ketir.
58
Bab 58 - Dosen Theo
59
Bab 59 - Wanita kedua.
60
Bab 60 - Aku Suamimu.
61
Bab 61 - Merah merona.
62
Bab 62 - Sindiran maut
63
Bab 63 - Memeluk Daniel
64
Bab 64 - Ruang Periksa.
65
Bab 65 - Kabar bahagia.
66
Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67
Bab 67 - Berpaling.
68
Bab 68 - Ingin Bercinta.
69
Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70
Bab 70 - Lebih Egois.
71
Bab 71 - Teman hidupku.
72
Bab 72 - Tidak setuju.
73
Bab 73 - Bertengkar hebat.
74
Bab 74 - Enyahlah!
75
Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76
Bab 76 - Bermain Cepat!
77
Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78
Bab 78 - Dapat kepuasan.
79
Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80
Bab 80 - Anak kita.
81
Bab 81 - Permintaan kecil.
82
Bab 82 - Mengenang.
83
Bab 83 - Minta jatah
84
Bab 84 - Ketakutan Penelope
85
Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86
Bab 86 - Berpesta.
87
Bab 87 - Berkumpul di Club.
88
Bab 88 - Kegaduhan
89
Bab 89 - Lahiran.
90
Bab 90 - Bayi mungil.
91
Bab 91 - Oma Oppa
92
Bab 92 - Liburan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!