Bab 11 - Saling tendang.

Alterio berdiri di dekat pintu sambi menatap Lilac yang sedang berdiri di depan nya.

“U-untuk apa kamu kesini?” Tanya Lilac dengan terbata dia juga baru sadar jika malam ini adalah malam pertama dirinya sebagai seorang istri, Lilac sangat merinding mengingat kejadian kemarin malam.

“Heh Ungu! Kau kan yang mengadu ke Mom dan memaksa dia untuk memaksaku agar aku tidur dengan mu!” Ketus Al dia mencurigai Lilac yang mengompori ibunya karena Lilac sempat mengintip Mom nya yang sedang memarahinya.

“Ungu? Namaku Lilac bukan Ungu!” Gerutu Lilac kesal karena Al seenaknya mengganti namanya.

“Aku sempat heran siapa yang meminta seluruh ruangan di decor dengan bunga Lilac padahal menikah itu identiknya dengan bunga berwarna putih, ternyata pengantin nya yang meninta karena ternyata namamu Bunga Lilac.” Ujar Al dengan wajah mengejeknya. “Norak sekali.” Gumamnya lagi.

“Kau!” Pekik Lilac kesal. “Memang nya kenapa kalau aku minta di decor dengan bunga Lilac? Itukan pernikahan ku jadi suka-suka aku mau di decor pake bunga melati atau bunga ****** juga.” Pekiknya kesal.

Mata Al menatap tajam Lilac. “Itu juga hari pernikahan ku, aku punya hak untuk marah!” Al merasa tidak terima.

“Terserah kamu, lebih baik kamu sekarang keluar! Aku ingin tidur!” Pekik Lilac bodo amat, dia sangat lelah meladeni pria sepuluh tahun lebih tua darinya itu.

Lilac berjalan menuju ranjang, namun Al bergegas naik ke atas ranjang saat melihat Lilac akan menaiki ranjang.

“Hei!! Kenapa kamu naik ke ranjangku!” Pekik Lilac kesal. Dia juga tidak mau kalah dengan cepat dia masuk kedalam selimut.

“Mulai sekarang ranjang ini miliku! Kau harus tidur di sofa itu!” Teriak Alterio sambil menendang-nendang tubuh Lilac di balik selimut.

Lilac juga tidak mau kalah, dia balik menendang Al dengan kuat hingga keduanya saling tendang-menendang dengan posisi tidur nya.

“Aaaa kau menang menyebalkan! Kau pria tua yang menyebalkan!” Pekik Lilac kesal dengan sangat keras dia menendang Al hingga terjatuh ke lantai.

“Oh shhiiittt!!” Pekik Al sambil mengusap bokong nya yang terasa nyeri. “Awas kau Ungu!” Pekiknya.

Lilac tertawa dia langsung menggulung selimut dan membawa bantalnya. “Sukurin!” Ucap Lilac sambil tertawa. Dia berjalan ke arah sofa yang ada di depan Ranjang besar itu. Akhirnya Lilac lebih memilih mengalah dari pada harus bertengkar dengan pria itu. Tubuhnya sudah sangat remuk, apalagi bagian inti nya masih terasa sakit. Pahanya pun masih terasa pegal-pegal akibat percintaan yang di lakukan Al malam kemarin.

“Nah kau memang pantas tidur di sofa, selama aku tidur di kamar mu kau hanya boleh tidur di sofa jangan berharap aku akan memberikan kasur ini untuk mu!” Ujar Al dengan senyum puas karena akhirnya dia yang menang.

Lilac hanya mendengus kesal dia menutup seluruh tubuhnya dengan membelakangi Al, karena sofa itu berhadapan langsung dengan ranjang.

Di luar kamar Julia yang baru pulang tidak sengaja mendengar pertengkaran antara Alterio dan Lilac pun tersenyum miring, dia melewati kamar itu untuk menuju kamarnya.

Julia berjalan sambil menyeruput coffee yang ada di tanganya, Julia sudah menduga jika Lilac bukan lah tipe seorang Alterio. Karena itu dirinya sama sekali tidak takut jika Alterio menikahi gadis ingusan bernama Lilac itu.

Al yang sudah siap untuk tidur malah merasa tidak gelisah, dia terus berpikir apa yang dirasakan Julia jika dia tahu dieinya sedang tidur dengan wanita lain.

Tapi di sisi lain Alterio juga senang karena dia tidur di kamar Lilac, dia tidak perlu menginap seperti kemarin di kamar hotel karena sedang bertengkar dengan Julia sampai menyebab kan hal yang sangat patal.

Al yang sedang berbaring di atas ranjang melirik ke arah Lilac yang tertidur di sofa di depan nya.

Melihat Lilac dia pun merasa menyesal, gadis sebatang kara itu harus menanggung akibat yang dirinya perbuat. Di umur Lilac yang baru 19 tahun sudah harus menanggung masalah seberat ini seorang diri. Di dalam lubuk hati Alterio yang paling dalam, dia merasa menyesal sejujurnya Al belum sempat meminta maaf pada wanita kecil itu. Ingin rasanya namun ego dan gengsi nya masih sangat besar untuk mengucapkan kata maaf itu.

Sementara Lilac yang sedang didalam selimut, dia terus mengusap wajahnya karena air mata yang sejak tadi tidak mau berhenti mengalir.

.

.

to be continued…

Terpopuler

Comments

minfannie

minfannie

ya ampun 🙄 dasar cowok

2023-12-27

1

Lily Miu

Lily Miu

ih nyebelin dasar. cowok g punyanhati

2023-12-21

0

💞R0$€_22💞

💞R0$€_22💞

Berat banget diposisi Lilac...dia pasti butuh tempat bersandar..😔

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Kecewa.
2 Bab 02 - Kesucianku hilang.
3 Bab 03 - Benih di dalam perut.
4 Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5 Bab 05 - Julia.
6 Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7 Bab 07 - Harus bahagia?
8 Bab 08 - Ajak ke kamar.
9 Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10 Bab 10 - Tidur bareng.
11 Bab 11 - Saling tendang.
12 Bab 12 - Bibir pucat.
13 Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14 Bab 14 - Suami Kaya.
15 Bab 15 - Istri Udik.
16 Bab 16 - Daniel Felix
17 Bab 17 - Ingin Bertemu.
18 Bab 18 - Sayang Lilac.
19 Bab 19 - Sebuah Permata
20 Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21 Bab 21 - Sandaran.
22 Bab 22 - Batasan.
23 Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24 Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25 Bab 25 - Ciuman.
26 Bab 26 - Akal Sehat.
27 Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28 Bab 28 - Panggil aku suami.
29 Bab 29 - Ingin bercinta.
30 Bab 30 - Ditolak lagi.
31 Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32 Bab 32 - Tertantang.
33 Bab 33 - Punya Dua Istri.
34 Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35 Bab 35 - Permintaan.
36 Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37 Bab 37 - Merah merona.
38 Bab 38 - Keras dan Membesar.
39 Bab 39 - Isi hati Lilac.
40 Bab 40 - Tidak pakai Br4
41 Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42 Bab 42 - Semakin bergairah.
43 Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44 Bab 44 - Penelope.
45 Bna 45 - Malu
46 Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47 Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48 Bab 48 - Pria Hebat.
49 Bab 49 - Penuh curiga.
50 Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51 Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52 Bab 52 - Memalukan.
53 Bab 53 - Daniel.
54 Bab 54 - Permintaan Daniel.
55 Bab 55 - Marah karena Daniel.
56 Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57 Bab 57 - Ketar-ketir.
58 Bab 58 - Dosen Theo
59 Bab 59 - Wanita kedua.
60 Bab 60 - Aku Suamimu.
61 Bab 61 - Merah merona.
62 Bab 62 - Sindiran maut
63 Bab 63 - Memeluk Daniel
64 Bab 64 - Ruang Periksa.
65 Bab 65 - Kabar bahagia.
66 Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67 Bab 67 - Berpaling.
68 Bab 68 - Ingin Bercinta.
69 Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70 Bab 70 - Lebih Egois.
71 Bab 71 - Teman hidupku.
72 Bab 72 - Tidak setuju.
73 Bab 73 - Bertengkar hebat.
74 Bab 74 - Enyahlah!
75 Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76 Bab 76 - Bermain Cepat!
77 Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78 Bab 78 - Dapat kepuasan.
79 Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80 Bab 80 - Anak kita.
81 Bab 81 - Permintaan kecil.
82 Bab 82 - Mengenang.
83 Bab 83 - Minta jatah
84 Bab 84 - Ketakutan Penelope
85 Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86 Bab 86 - Berpesta.
87 Bab 87 - Berkumpul di Club.
88 Bab 88 - Kegaduhan
89 Bab 89 - Lahiran.
90 Bab 90 - Bayi mungil.
91 Bab 91 - Oma Oppa
92 Bab 92 - Liburan bersama.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 01 - Kecewa.
2
Bab 02 - Kesucianku hilang.
3
Bab 03 - Benih di dalam perut.
4
Bab 04 - Harus bertanggung jawab.
5
Bab 05 - Julia.
6
Bab 06 - Hanya aku yang cinta.
7
Bab 07 - Harus bahagia?
8
Bab 08 - Ajak ke kamar.
9
Bab 09 - Tolong buka gaunku.
10
Bab 10 - Tidur bareng.
11
Bab 11 - Saling tendang.
12
Bab 12 - Bibir pucat.
13
Bab 13 - Percayakan pada Lilac.
14
Bab 14 - Suami Kaya.
15
Bab 15 - Istri Udik.
16
Bab 16 - Daniel Felix
17
Bab 17 - Ingin Bertemu.
18
Bab 18 - Sayang Lilac.
19
Bab 19 - Sebuah Permata
20
Bab 20 - Tidak tahan Lagi.
21
Bab 21 - Sandaran.
22
Bab 22 - Batasan.
23
Bab 23 - Kamu boleh lakukan apapun padaku.
24
Bab 24 - Wajah Polos Lilac.
25
Bab 25 - Ciuman.
26
Bab 26 - Akal Sehat.
27
Bab 27 - Keluarga Harmonis.
28
Bab 28 - Panggil aku suami.
29
Bab 29 - Ingin bercinta.
30
Bab 30 - Ditolak lagi.
31
Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
32
Bab 32 - Tertantang.
33
Bab 33 - Punya Dua Istri.
34
Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
35
Bab 35 - Permintaan.
36
Bab 36 - Sikap Al yang Aneh.
37
Bab 37 - Merah merona.
38
Bab 38 - Keras dan Membesar.
39
Bab 39 - Isi hati Lilac.
40
Bab 40 - Tidak pakai Br4
41
Bab 41 - Rasa sesak di bawah sana.
42
Bab 42 - Semakin bergairah.
43
Bab 43 - Menghawatirkan Lilac.
44
Bab 44 - Penelope.
45
Bna 45 - Malu
46
Bab 46 - Kesedihan Mami Eria.
47
Bab 47 - Lemah karena ketampanan.
48
Bab 48 - Pria Hebat.
49
Bab 49 - Penuh curiga.
50
Bab 50 - Katakan jika kamu mencintaiku.
51
Bab 51 - Terjebak dengan ucapanya.
52
Bab 52 - Memalukan.
53
Bab 53 - Daniel.
54
Bab 54 - Permintaan Daniel.
55
Bab 55 - Marah karena Daniel.
56
Bab 56 - Aku Mencintaimu.
57
Bab 57 - Ketar-ketir.
58
Bab 58 - Dosen Theo
59
Bab 59 - Wanita kedua.
60
Bab 60 - Aku Suamimu.
61
Bab 61 - Merah merona.
62
Bab 62 - Sindiran maut
63
Bab 63 - Memeluk Daniel
64
Bab 64 - Ruang Periksa.
65
Bab 65 - Kabar bahagia.
66
Bab 66 - Kabar gembira untuk keluarga.
67
Bab 67 - Berpaling.
68
Bab 68 - Ingin Bercinta.
69
Bab 69 - Pelukan Dad Rion.
70
Bab 70 - Lebih Egois.
71
Bab 71 - Teman hidupku.
72
Bab 72 - Tidak setuju.
73
Bab 73 - Bertengkar hebat.
74
Bab 74 - Enyahlah!
75
Bab 75 - Cinta pada orang yg salah
76
Bab 76 - Bermain Cepat!
77
Bab 77 - Suasana Semakin Panas
78
Bab 78 - Dapat kepuasan.
79
Bab 79 - Kau atau Bayi itu!
80
Bab 80 - Anak kita.
81
Bab 81 - Permintaan kecil.
82
Bab 82 - Mengenang.
83
Bab 83 - Minta jatah
84
Bab 84 - Ketakutan Penelope
85
Bab 85 - Ngidamnya ibu hamil.
86
Bab 86 - Berpesta.
87
Bab 87 - Berkumpul di Club.
88
Bab 88 - Kegaduhan
89
Bab 89 - Lahiran.
90
Bab 90 - Bayi mungil.
91
Bab 91 - Oma Oppa
92
Bab 92 - Liburan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!