Istriku Bad Girl
"Pokoknya Abi gak mau tau. Kalian berdua harus menikah malam ini juga!" titah Choki Zakaria tegas di depan putra pertamanya.
Annisa langsung mengusap lengan suaminya itu lembut agar Choki tetap menguasai emosi bukan justru dikuasai.
Mendengar perintah yang keluar dari mulut laki-laki yang mana darahnya mengalir pada tubuhnya ini tentu saja membuat Roma terkejut bukan main.
Roma Al Qory adalah putra dari pasangan Choki Zakaria dan juga Annisa Meizani.
Keluarga kecil bahagia ini tinggal di sebuah apartemen yang cukup mewah di salah satu sudut kota.
Di ruang keluarga pada apartemen milik Annisa.
Roma seorang pemuda tampan dengan hidung mancung serta tatapan yang tajam, saat ini tengah memasang wajah di tekuk lantaran kedua orangtuanya tak percaya akan penjelasan darinya.
Sementara gadis cantik tapi judes yang berada tak jauh dari tempatnya duduk ini terdengar mendengus berkali-kali.
Pemuda ini baru saja di wisuda kemarin dan hari ini orangtuanya bermaksud menikahkan dia secara paksa dengan gadis asing pembuat onar.
Dialah, Mikhaela Gonzales. Putri pertama dari Rudi Gonzales yang ternyata adalah sahabat Choki Zakaria, sang Abi.
Roma dengan tatapan takut-takutnya memandang ke arah sang Abi dan berkata, "Roma gak mau Bi. Kenapa juga harus sama nih cewek? Pokoknya Roma gak mau nikah sama dia," tolak Roma dengan nada suara yang masih ia kondisikan agar tidak meninggi.
Sebab, Roma ingat nasihat umma Annisa bahwa seorang anak ketika berbicara pada kedua orangtuanya meskipun itu berdebat tetap tidak boleh menggunakan nada tinggi.
"Kamu gak bisa menolak keputusan Abi. Sore ini Rudi akan kembali dari luar kota, dan dia telah setuju jika putrinya menikah denganmu. Itu lebih baik ketimbang kalian berdua mencoreng nama baik kami!" tandas Choki lagi.
"Abi, kan Roma udah bilang kalo kami berdua itu gak ngapa-ngapain," rengek Roma dengan raut wajah yang mulai frustrasi.
"Bukan tidak, tapi belum! Itu juga karena kegiatan kalian cepat kami ketahui. Coba kalau tidak! Apa kalian berdua sanggup menolak bisikan syetan!" tukas Choki lagi dengan rahang yang saling beradu.
Roma hanya bisa mengusap dadanya yang terasa sesak. Ia melirik sebentar ke arah gadis yang sejak tadi diam saja itu.
"Heh, kamu ngomong dong. Jangan diam aja gini!" bisik Roma dengan tatapan mata menuntut.
Gadis yang memiliki tindik di hidungnya ini, juga mengenakan topi pet dan Hoodie berwarna serba hitam, ia pun membalas tatapan Roma dengan tak kalah sinis.
"Percuma, bukti yang ada dihadapan kedua orang tuamu telah menunjukkan bahwa apa yang mereka pikirkan itu benar. Lagipula, kamu kan emang hampir aja ngapa-ngapain aku," jawab Mikha, santai.
"Eh, enak aja ya kamu. Jangan asal ngomong ya!" kilah Roma, seraya menudingkan jadi telunjuknya ke depan wajah Mikha.
Kelakuan keduanya ini ternyata tak lepas dari perhatian Choki dan juga Annisa.
"Nak, Roma ... Mikha. Hentikan perdebatan kalian!" titah Annisa tegas meskipun masih terdapat kelembutan didalam ucapannya.
Kembali Annisa menegaskan maksud dari sang suami dengan menggunakan bahasanya. "Kami para orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anaknya. Karena Roma dan Mikha sudah saling melihat satu sama lain maka Abi dan Umma memutuskan untuk menikahkan demi menjaga kehormatan kalian juga," jelas Annisa pelan dan lembut.
Sikap keibuan namun tegas serta kebijaksanaannya selalu membuat Choki maupun putra pertama mereka ini tak bisa membantah kata-kata dari Annisa maupun juga keputusannya.
Kedua lelaki yang Annisa miliki terlalu memuja dan menghargainya. Begitulah, Choki Zakaria mendidik putra mereka agar selalu bisa menghormati perempuan, dimanapun dan siapapun itu.
Roma pun menunduk, karena benar kata umma. Dirinya telah melihat sebagian tubuh dari Mikha dan begitupun sebaliknya.
Roma teringat kejadian dua jam lalu yang sekejap akan mengubah rencana masa depannya.
Harapannya yang ingin mengambil hati seorang gadis yang bernama Hanum pun kandas.
Dua jam yang lalu.
Di sebuah kafe ketika Roma tengah merayakan hari kelulusan. Tadi pagi pemuda ini dan juga kawan-kawannya baru saja di wisuda. Sementara Roma lulus dengan nilai IPK tertinggi dan cumlaude.
Sengaja memilih kafe karena Roma tidak mau hari kebahagiannya ini justru diisi dengan cara bermaksiat kepada Allah dengan melanggar larangannya.
Karena sudah bukan menjadi hal yang asing jika kebanyakan manusia akan merayakan hari bahagia mereka justru dengan cara merusak diri dan tentunya juga melanggar segala ketentuan yang sudah Allah tetapkan termasuk pada beberapa hal yang di larang.
Sebab itulah, Roma lebih memilih kafe bukannya klab.
Akan tetapi, sikap dan pembawaannya yang selama ini cuek terhadap wanita membuat beberapa orang merasa tak suka padanya.
Hingga Roma merasa pusing tiba-tiba. Kedua sahabatnya yang bernama Roben dan Danu memasang seringai penuh arti di wajah mereka.
"Kita bawa di ke hotel Ratu sekarang," bisik Danu yang langsung diangguki oleh Roben.
Keduanya pun membawa Roma dan berpamitan pada yang lain dengan alasan jika Roma tak enak badan.
Roma di baringkan di salah satu kamar hotel yang telah di pesan oleh di sahabat dajalnya ini dan Roben terlihat menghubungi seseorang.
"Kita bikin ancur reputasinya sekarang, si manusia sok sempurna dan sok bener ini!" geram Danu dengan tatapan penuh dendam ke arah Roma yang setengah tak sadarkan diri ini.
Sementara itu di sebuah lobi hotel seorang gadis berjalan gontai. Hatinya kesal bukan main terlihat dari bibirnya yang terus komat-kamit dengan berbagai macam umpatan.
"Temen-temen sialan bin laknat Lo semua! Gue udah bilang kalo gak kuat minum, malah di kerjain buat taruhan sama om-om gendut yang jelek. Berengsek banget Lo semua! Awas aja nanti, Lo ya!" umpat terus gadis itu ambil berjalan terhuyung-huyung.
Mikhaela terus membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan. Gadis ini memang suka main ke klab malam hanya demi melampiaskan kesepiannya. Tetapi, Mikha sama sekali tidak pernah menyentuh minuman haram maupun obat-obatan terlarang.
"Cewek mana yang mau kita kasih ke dia?" tanya Roben yang telah menghubungi kawannya yang lain agar mereka melapor pada kedua orang tua Roma.
"Cewek mana aja. Di hotel ini pasti ada wanita penghibur," kata Danu.
"Tuh anak punya salah apa sama lu sih, sampe begitu terlihat mendendam? Bahkan lu sampai hati berniat menghancurkan hidup Roma yang hampir sempurna ini?" cecar Roben yang sama sekali belum mengerti dan paham apa motiv dari Danu.
"Karena hidupnya terlalu sempurna maka akan gue bikin cacat sedikit," ucap Danu enteng dengan seringai jahat ketika ia melihat seorang gadis berjalan gontai ke arah mereka.
"Tuh, bawa aja masuk dia! Tuh cewek juga kayaknya mabok," kata Danu.
Dan, mereka berdua pun menyeret paksa Mikha masuk ke dalam kamar dan membaringkannya ke atas tempat tidur di sebelah Roma.
Tak lama Mikha tak sadarkan diri dan Roben langsung membuka atasan Mikha hingga nampak bagian atas tubuhnya yang menggoda.
"Gila nih cewek bikin gue tegang," ucap Roben.
"Diem lu Ben. Nanti gue ajakin lu jajan cewek yang lebih cakep dan seksi dari ini!" omel Danu yang sibuk memposisikan keduanya agar terlihat meyakinkan.
Beberapa menit kemudian mereka keluar ketika salah satu kawan mengabarkan bahwa kedua orang tua dari Roma telah sampai di lobi bawah.
"Mampus Lu Roma gak pake kelapa!" umpat Danu.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
hhhmm ternyata itu jebakan dr teman" nya Roma
2023-06-14
2
😂
2023-06-13
2
Uyhull01
haihhh knpa klo berteman pasti aja ada 1/2orang yng gak sejalan aneh aneh pula
jd gt critanya bobok d hotel berdua kalian ini,
2023-06-02
2