"Perjanjian? Apa maksudmu?" heran Roma. Lelaki berhidung mancung itu tak mengerti apa yang di maksud oleh gadis berpipi chubby yang kini tengah duduk di atas tempat tidurnya.
Mikha berdiri dan mulai mempreteli yang membungkus kepalanya dengan sangat cantik itu.
Hingga, Roma sesekali meringis melihat Mikha menarik kerudungnya dengan kasar.
"Stop! Biarkan aku membantumu," ucap Roma yang sangat geram melihat kelakuan kasar Mikha.
"Tak perlu! Aku bisa melakukannya sendiri!" larang Mikha yang langsung memundurkan tubuhnya.
"Aku hanya ingin membantumu membukanya, karena kau terlihat kesusahan dan nampak terlalu kasar pada dirimu sendiri," kata Roma lagi dan ia pun kembali mendapatkan tatapan tajam dari gadis yang baru saja ia sebut namanya pada saat ijab qobul.
"Aku tidak butuh bantuanmu. jangan berlagak macam suami sungguhan. Pernikahan kita ini terjadi hanya karena salah paham bukan rasa cinta. Jadi, stop bertingkah sok perhatian padaku. Karena aku tidak butuh itu!" tukas Mikha dengan sangat ketus.
"Astagfirullahal adzim," ucap Roma pelan. Ia pun berjalan masuk ke walk in closed untuk membuka kostumnya.
"Baiklah aku akan keluar, ku harap setelah kembali kau pun selesai mengganti pakaianmu," ucap Roma yang berganti pakaian santai. Ia tau dan paham jika Mikha masih belum biasa dan juga risih berada dalam satu ruangan bersamanya.
"Hemm," jawab Mikha asal tanpa melihat ke arah Roma.
Roma pun keluar dan menutup pintu kamar dengan pelan. Pemuda yang baru saja di wisuda ini menoleh sekilas ke arah kamarnya yang nyatanya sekarang telah di huni bukan hanya olehnya saja.
"Cantik, tapi galak," gumam Roma dan ia kembali meneruskan langkahnya untuk menemui kedua orangtuanya di lantai bawah.
Roma baru setengah jalan pada saat menuruni tangga namun laki-laki ini dapat mendengar ucapan apa yang kini tengah di bahas oleh Abi Zakaria dan Paman Rudi.
"Saya harap, Roma dapat membimbing Mikha Bang. Entah apa yang sudah dikatakan oleh keluarganya Sonia sehingga makin kesini Mikha seperti membenci saya. Sebenarnya saya juga mau mengurus Mikha sendiri tetapi kan saya harus menutupi kebutuhan beberapa keluarga. Dan, karena itulah Mikha memilih untuk tinggal bersama neneknya," tutur Rudi.
"Wallahu alam, Rud. Tetaplah berpikiran baik. Mungkin juga sifat dan sikap dari Mikha karena hidupnya terlalu di bebaskan tanpa di terapkan beberapa aturan yang seharusnya mampu mengimbangi gejolak masa remajanya," balas Choki.
"Apa ini yang namanya anak korban broken home ya, Bang? Karena kesalahanku dan Sonia maka Mikha yang terkena imbasnya," tanya Rudi dengan tatapannya yang sendu.
Choki menoleh ke arah sang istri yang langsung menangkap maksud dari suaminya ini.
"Waktu yang telah terbuang dengan anak kita memang takkan bisa di ulang. Tetapi, kamu masih bisa memperbaiki hubungan yang sedikit banyak rusak itu dengan menurunkan ego serendah mungkin. Mintalah maaf sesering mungkin dan berikan perhatian yang lebih banyak lagi saat ini dan ke depannya," jelas Annisa.
"Tapi, Kak. Aku harus kembali ke kota B. Karena Mikha juga sudah ku daftarkan kuliah dan tentu saja ke depannya anak itu akan membutuhkan biaya yang sangat banyak," jelas Rudi.
"Jangan kau pikirkan lagi biaya kuliah Mikha. Semua itu biar aku yang menanggungnya," kata Choki.
"Tapi Bang --"
"Dengar Rud. Mikha sekarang sudah menjadi tanggung jawab putraku. Berhubung, Roma belum memiliki penghasilan tetap maka secara otomatis Mikha menjadi tanggung jawabku," kata Choki lagi.
"Alhamdulillah kalau begitu, Bang. Saya jadi sedikit lebih tenang. Masyaallah, ini semua saya yakin adalah rencana Allah yang ingin menyelamatkan aqidah dan juga agama Mikha," ucap Rudi lagi.
Pria itu pun berdiri karena akan kembali pulang ke kota B.
Rudi masih harus membiayai Ibu dan juga kakak perempuannya yang di tinggal suami ke pangkuan ilahi, sehingga ia harus membiayai ke lima anaknya yang telah menjadi yatim.
Karena itulah Rudi bekerja sangat keras dan giat. Tak kenal waktu dan libur. Bahkan ia sama sekali tak berpikir untuk menikah lagi.
Mikha dan kelima keponakannya adalah prioritas. Tetapi entah kenapa, semakin kesini Mikha sangat jauh darinya. Anak itu seperti menyimpan dendam dan benci padanya.
Selalu menudingnya sebagai laki-laki yang tak tau diri.
"Sering-seringlah datang kesini menengok keadaan putrimu. Meskipun aku akan pastikan bahwa semua yang ia butuhkan sudah pasti akan ku jamin. Setidaknya perhatianmu dapat memberikannya asupan cinta yang cukup," kata Choki lagi.
"Terimakasih, saya sangat tenang karena Mikha ada di sini. Saya pamit ya Bang, Kak Annisa," ucap Rudi lagi seraya menjabat tangan Choki dan keduanya pun berpelukan.
"Bekerjalah yang giat seakan kita hidup di dunia selamanya. Dan, kejarlah akhirat seakan-akan kita akan mati besok," ucap Choki memberikan nasihat sebelum kawannya itu kembali dan entah kapan mereka akan dapat bertemu lagi.
Tak ada yang tau.
Karena setiap manusia bahkan tidak bisa menggenggam nyawanya sendiri.
Lantas kenapa manusia itu merasa memiliki hak terhadap dirinya ketimbang Tuhan yang menciptakan mereka?
Padahal, kapan kentut itu keluar dari dalam tubuh saja manusia tidak bisa mengaturnya.
Lalu, lantas kenapa mereka seakan-akan ingin mengatur dunia yang luas ini?
Roma yang mendengar obrolan para orang tua ini mengambil kesimpulan bahwa, sikap dan tabiat Mikha terbentuk karena pengalaman buruk gadis itu.
Roma menghela napasnya. "Sepertinya aku harus bisa lebih sabar lagi dalam menghadapi Mikha. Setidaknya allah telah menitipkan salah satu hambanya agar dapat ku bimbing ke arah yang lebih baik," batin Roma.
Nampaknya laki-laki berwajah tampan dengan kulit putih dan hidung mancung seperti milik sang Umma. Sudah mampu dan mau menerima takdir yang menghampiri hidupnya.
Roma memejamkan mata dan sekali lagi menghela napasnya. Baru saja tadi dia berniat untuk menyampaikan ketidaksukaannya akan sikap dari Mikha. Akan tetapi, Allah seakan memberi petunjuk padanya sebelum ia mengeluh di depan kedua orangtuanya.
"Roma," panggil Annisa yang lebih dulu menoleh dan mendapati putranya menghampiri mereka.
"Kenapa tinggalin Mikha sendirian. Nanti kalau dia butuh apa-apa gimana?" tegur Annisa lembut.
"Roma cuma sebentar kok, Umma. Cuma mau bilang sama Abi dan Umma. Kalau kita berdua akan pindah ke apartemen mulai besok," kata Roma yang sekilas melihat rasa berat hati dari sang Umma.
Akan tetapi, wanita yang telah melahirkannya itu berusaha kuat dan tegar. Menerima segala ketentuan dari Allah. Bahwa suatu saat yang namanya anak pasti akan pergi meninggalkan para orang tua.
"Iya sayang. Umma akan bantu kamu untuk berkemas besok setelah subuh," sahut Annisa.
"Abi yang akan mengantar kalian. Sekarang kembalilah ke kamarmu dah nikmati pacaran halal kalian. Saat ini apa yang akan kamu lakukan bersama Mikha tidak akan di laknat tetapi justru akan mendapatkan pahala yang besar dan berlipat ganda. Itulah, bedanya hubungan yang halal dan haram. Hubungan yang telah direstui Allah dengan aturan dan syariatnya. Aturan yang memuliakan manusia itu sendiri," kata Choki dengan selipan nasihat.
Tanpa ia tau bahwa Roma telah paham semua itu dan kejadian ini hanya karena ulah beberapa kawnanya yang dengki.
Akan tetapi, Roma tetap menerima nasihat serta hukuman dari sang Abi dengan lapang dada.
"Roma naik ke atas dulu ya, Bi, Um. Maafkan aku yang sudah membuat kalian repot dan pusing karena masalah ini," ucapnya seraya menyeka titik air yang hendak jatuh dari ujung matanya.
Roma kembali ke dalam kamar dan pada saat itu juga, Mikha menyerahkan secarik kertas padanya.
"Perjanjian pernikahan selama satu tahun ke depan? Apa ini Mikha?" tanya Roma seraya menatap lekat wajah cantik alami yang tanpa polesan make up itu.
Sungguh manis.
Dengan rambut hitamnya yang di gerai.
"Ujian apalagi ini ya Allah?"
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bagus Roma..Jangan pernah melukai dan mengkhianatin Mikha,Dia sudah banyak menanggung luka,Dan hatinya udah terlampau keras,Akibat ulah keegoisan ortunya,Bimbing lah Mikha dengan baik,Sikap isteri mencerminkan gimana didikan Suaminya..
2025-02-03
0
Qaisaa Nazarudin
Ini pasti ulahnya Sonia yg udah nyuciin otaknya Mikha..Semoga Mikha bisa sadar nanti atas pengorbanan papanya..
2025-02-03
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Roma benar" akan diuji kesabaran nya oleh Mikha
2023-06-14
2