Bab#6. Terlambat Bangun.

Roma mencoba menahan emosi, karena ia paham apa yang menjadi pencetus sifat Mikha sehingga gadis itu begitu keras dan selalu mengambil sikap dan tindakan tanpa di pikir lebih dulu.

Mikha masih terlalu muda untuk bisa mengerti dan memahami status serta kewajibannya saat ini. Roma tak sampai hati bersikap terlalu keras padanya. Apalagi, dengan latar belakang Mikha yang memiliki keluarga tak utuh.

Mikha bahkan cenderung membenci laki-laki, dan menuduh sang ayah sebagai penyebab kepergian ibunya.

"Mikha, dengarkan aku. Pernikahan itu adalah suatu hubungan yang sakral dan suci. Sebuah ikrar janji yang bukan hanya diucapkan pada hadapan manusia juga di hadapan Tuhan dengan malaikat sebagai saksinya. Kita tidak bisa mempermainkan hubungan yang suci dan spiritual seperti ini," jelas Roma mencoba bicara perlahan agar Mikha mau mendengar dan tidak membantahnya.

Bener saja. Mikha terdiam meski tetap dengan ekspresinya yang datar.

"Jadi, kita tidak butuh perjanjian itu. Kita berdua hanya butuh waktu untuk saling mengenal dan menerima ketentuan dari takdir terhadap jalan kisah hidup kita," tambah Roma lagi.

Mikha terdiam sejenak. Menelaah apa yang barusan di jelaskan oleh Roma.

"Tapi, sebelum itu aku mau kita berdua menjaga jarak. Aku gak mau melakukan dan mengerjakan hubungan suami istri atau melayani kamu dengan cara lain dan apapun itu. Cukup kita urus diri dan keperluan kita masing-masing," tegas Mikha. Tentu, beberapa poin yang ia katakan itu membuat Roma tersedak ludahnya sendiri.

Benar-benar sebuah ujian yang tidaklah mudah bagi seorang pria normal. Apalagi, Mikha memilih wajah yang cantik serta bentuk tubuh yang bagus. Apakah Roma mampu menahan hasratnya sementara mereka akan tinggal bersama-sama kedepannya.

Wallahu a'lam.

Roma hanya bisa mengangguk untuk menyanggupinya agar Mikha tak lagi kebakaran jenggot.

"Aku mau kau pegang kata-katamu! Ingat ya, gue masih mau kuliah dah mengejar cita-cita gue yang tinggi. Lo jangan coba-coba ngancurin semuanya!" ancam Mikha yang masih tak percaya dengan sikap setuju Roma.

"Lelaki sejati akan bertanggung jawab atas segala apa yang ia ucapkan. Apalagi jika itu adalah sebuah janji," kata Roma.

Mikha pun tersenyum penuh kemenangan.

"Kalau begitu, gue mau keluar sore ini. Besok kan hari pertama gue kuliah jadi ada beberapa hal yang harus gue persiapkan dan beli," kata Mikha, yang langsung menyeret koper miliknya itu ke dalam kamarnya.

"Loh kok!"

"Itu kamar aku. Kamu mau sekamar dengan suamimu ini ya," goda Roma dengan senyum miring.

"Dih, males banget!" Mikha pun membuka kamar yang satunya lagi dan ketika si dalam sana ia pun berteriak!"

"Kenapa sih? Teriak-teriak?" cecar Roma.

"Kenapa gak ada AC-nya!" pekik Mikha.

"Hih, kirain apa? Ya udah nanti aku pasang AC. Kalo gitu kita kelaut bareng aja sekalian cari perlengkapan kamu kuliah juga beli AC sekalian," kata Roma.

Mikha pun mengangguk pasrah. Mau bagaimana lagi, setidaknya Roma berniat memasang AC untuk kamarnya.

_________

Sore harinya Roma keluar untuk mengabulkan apa yang Mikha inginkan. Satu hal, gadis itu belum tau apa yang akan ia temukan besok di kampus.

Setelah mengetahui dimana kampus Mikha, setidaknya Roma dapat bernapas lega. Perlahan ia akan mencoba mengenal gadis itu agar tau bagaimana cara menghadapi sikap keras kepalanya.

Memang ada banyak hal yang Roma tak tau mengenai Mikha. Termasuk keseharian gadis itu dan juga pergaulannya.

"Haih, kenapa uang di ATM ku sisa sedikit. Apakah ayah sengaja gak transfer karena marah atas perkataan gue kemaren?" gumam Mikha yang menatap murung barang belanjaannya karena sisa saldonya tak cukup untuk membayar itu semua.

"Mba, tolong balikin lagi aja kartu Atm-nya ya. Gesek yang ini aja," titah Roma seraya menyerahkan kartu berwarna kuning miliknya.

Mikha langsung menoleh dan menatap Roma penuh tanya.

Sang kasir pun menyerahkan kembali kartu tersebut dan transaksi pun selesai.

"Kenapa Lo mau bayarin semua belanjaan gue? Lo gak ada maksud tersembunyi kan?" cecar Mikha ingin tau apa maksud Roma di balik kebaikan lelaki itu hari ini.

Roma tertawa samar sebelum menjawab pertanyaan Mikha. "Kamu lupa kalo aku ini adalah suami kamu sekarang?" tegur Roma, sambil menuruni tangga eskalator.

Mikha terdiam dan tetap menggenggam barang belanjaannya tanpa mau di bantu oleh Roma.

"Kau tau, meksipun kamu menolak untuk melakukan setiap kewajibanmu padaku. Tetapi, aku tidak akan melupakan begitu saja kewajibanku padamu. Mulai hari ini segala kebutuhanmu biar aku yang akan menanggungnya. Ya, walaupun aku juga baru mulai bekerja besok. Tapi, insyaallah. Atas ijin Allah aku bisa memperoleh rejeki halal untuk menghidupi dan membiayai kuliah kamu," terang Roma.

"Terserah Lo aja," timpal Mikha.

Roma hanya bisa menghela napasnya. Entah keluarga dan lingkungan seperti apa yang telah membesarkan Mikha.

__________

Keesokan harinya Mikha terlambat bangun pagi karena biasanya di rumah ia akan di bangunkan oleh sang bibi, yang merupakan adik dari ayah Rudi.

Roma telah berangkat lebih dulu dan lelaki itu hanya meninggalkan note di atas meja makan dan juga pintu kulkas.

Karena Roma juga tak tau tempat mana yang akan Mikha singgah lebih dahulu. Ternyata gadis itu lebih dulu membuka kulkas untuk mengambil susu dingin.

"Gue bisa terlambat deh ini ke kampus," celetuknya yang menyambar sepatu dari rak. Lalu memasukkan beberapa roti dan susu kotak kedalam tas.

Untung saja, Annisa telah bertanya pada Rudi apa saja kebutuhan menantunya itu dan makanan apa saja yang biasa di konsumsi olehnya.

Annisa merupakan seorang ibu yang pengertian dan juga perhatian. Dia bahkan membeli semua cemilan yang biasa di makan oleh Mikha.

Isi lemari pendingin itu penuh dengan berbagai macam produk makanan, minuman, buah, dan berbagai makanan instan lainnya.

Annisa juga menyiapkan sayuran serta beberapa macam daging serta ikan. Tak lupa bumbu-bumbu yang ia letakkan di tempat khusus agar tak membusuk. Karena memang Roma suka memasak sendiri makanan yang akan ia konsumsi.

Siapa lagi yang bisa memikirkan sedetil ini jika bukan seorang perempuan.

Mikha terlupa jika ia tak memiliki uang cash selain sisa saldo yang ada di ATM-nya.

Gadis itu hampir saja kebingungan, hingga akhirnya ia melihat beberapa lebar uang di atas meja makan yang di tindih dengan cangkir.

"Ini ongkos Yo-jek dan uang jajan buat kamu ya. Maaf aku berangkat duluan karena ada meeting. Besok aku janji akan mengantar kamu." Itulah isi catatan yang di tulis Roma di atas secarik kertas note.

Mikha tersenyum tipis kemudian mengambil dua lembar uang berwarna merah itu dan memasukkannya ke dalam tas.

Ia berlari keluar dari apartemen hingga ke lobi lalu menunggu ojek online yang ia pesan tadi.

"Ngebut ya Bang, soalnya saya udah mau telat ini!" titah Mikha pada sang driver.

"Baik non, 60 km/jam ya," kata sang driver.

"Eh apaan itu! Siput banget, kapan gue sampe kampus. Minimal 80 ya!" titah Mikha.

"Gila nih cewek, mantan pembalap apa ya?" batin sang pengemudi ojek online tersebut bingung.

Sementara kondisi jalan raya agak ramai.

Driver tersebut memutuskan untuk membawa kendaraan beroda dua itu dengan kecepatan normal saja.

"Bang, bang turun Lo Bang!" tepuk Mikha seraya memaksa sang driver untuk menepi.

...Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

emang dia yg mau bawa motornya ?

2024-12-19

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

urakan sekali ya Mikha 🤭

2023-06-16

2

Belum pro sama tokoh Mikha, ga apa² kan Thor? 🤭

2023-06-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Kesalahpahaman.
2 Bab#2. Malam Pernikahan.
3 Bab#3. Membuat Perjanjian.
4 Bab#4. Cih, Suami!
5 Bab#5. Pindah.
6 Bab#6. Terlambat Bangun.
7 Bab#7. Hari Pertama Ke Kampus.
8 Bab#8. Hari Pertama Mengajar.
9 Bab#9. Musuh Mikha Bersekutu.
10 Bab#10. Menunggu Mikha Pulang.
11 Bab#11. Apakah Itu Mikha? ( Siapa istriku yang sebenarnya. )
12 Bab#12. Meredam Amarah.
13 Bab#13. Obrolan Panas Setelah Sarapan.
14 Bab#14. Menemui Fauzan.
15 Bab#15. Berhadapan Dengan Pria Pengacau.
16 Bab #16. Ternyata Jago Berkelahi.
17 Bab#17. Siapa Janet? Oh Ternyata ...
18 Bab#18. Ciee ... Salah Sangka Gak Tuh?
19 Bab #19. Siapa Hanum?
20 Bab#20. Cieee ... Makan Siang Bareng.
21 Bab#21. Ungkapan Hati.
22 Bab#22. Sebuah Kenyataan.
23 Bab#23. Mendalami Sifat dan Sikap Mikha.
24 Bab#24. Aku Juga Suka Balapan Motor.
25 Bab#25. Ingatan Yang Berkelebat.
26 Bab#26. Nasihat Untuk Istri Kecil.
27 Bab#27. Ketiduran.
28 Bab#28. Bermuka Dua.
29 Bab#29. Kedatangan Umma dan Abi.
30 Bab#30. Terpaksa Satu Kamar Bag 1.
31 Bab#31. Terpaksa Satu Kamar Bag 2.
32 Bab#32. Terpaksa Satu Kamar Bag 3.
33 Bab#33. Bersin Tanda Apa?
34 Bab#34. Obrolan Tengah Malam.
35 Bab#35. Doa Seorang Roma.
36 Bab#36. Salah Siapa Coba?
37 Bab#37. Enak Sih, Makanya Lupa.
38 Bab#38. Ibu Mertua Yang Baik.
39 Bab#39. Tersentuh.
40 Bab#40. Keromantisan Yang Menurun.
41 Bab#41. Insecure.
42 Bab#42. Menahan Yang Bergejolak.
43 Bab#43. Siapa Yang Cemburu bag 1.
44 Bab#44. Siapa Yang Cemburu bag 2.
45 Bab#45. Dia Istriku.
46 Bab#46. Kompromi.
47 Bab#47. Doa diantara Adzan dan Iqomah.
48 Bab#48. Ada Penguntit.
49 Bab#48. Tuduhan Janet.
50 Bab#50. Buah Tangan Untuk Umma.
51 Bab#51. Sedekat Itu.
52 Bab#52. Curhat Dong By!
53 Bab#53. Nikmat Sepotong Roti.
54 Bab#54. Ketemu Opa dan Oma di Bandara.
55 Bab#55. Demi Kesejahteraan Bersama.
56 Bab#56. Solat Sunnah Pengantin.
57 Bab#57. Kembali Melayang.
58 Bab#58. Roma Ketagihan Terus.
59 Bab#59. Liburan Manis.
60 Bab#60. Wajah-wajah Bahagia.
61 Bab #61. IBG. Penyebaran Gosip.
62 Bab#62. IBG. Tua Vs Muda.
63 Bab#63. IBG. Perhatiaan Roma.
64 Bab#64. IBG. Bertemu Rudy.
65 Bab#65. Mengungkap Tabir.
66 Bab#66. IBG. Mencuri Kemesraan.
67 Bab#67. IBG.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab#1. Kesalahpahaman.
2
Bab#2. Malam Pernikahan.
3
Bab#3. Membuat Perjanjian.
4
Bab#4. Cih, Suami!
5
Bab#5. Pindah.
6
Bab#6. Terlambat Bangun.
7
Bab#7. Hari Pertama Ke Kampus.
8
Bab#8. Hari Pertama Mengajar.
9
Bab#9. Musuh Mikha Bersekutu.
10
Bab#10. Menunggu Mikha Pulang.
11
Bab#11. Apakah Itu Mikha? ( Siapa istriku yang sebenarnya. )
12
Bab#12. Meredam Amarah.
13
Bab#13. Obrolan Panas Setelah Sarapan.
14
Bab#14. Menemui Fauzan.
15
Bab#15. Berhadapan Dengan Pria Pengacau.
16
Bab #16. Ternyata Jago Berkelahi.
17
Bab#17. Siapa Janet? Oh Ternyata ...
18
Bab#18. Ciee ... Salah Sangka Gak Tuh?
19
Bab #19. Siapa Hanum?
20
Bab#20. Cieee ... Makan Siang Bareng.
21
Bab#21. Ungkapan Hati.
22
Bab#22. Sebuah Kenyataan.
23
Bab#23. Mendalami Sifat dan Sikap Mikha.
24
Bab#24. Aku Juga Suka Balapan Motor.
25
Bab#25. Ingatan Yang Berkelebat.
26
Bab#26. Nasihat Untuk Istri Kecil.
27
Bab#27. Ketiduran.
28
Bab#28. Bermuka Dua.
29
Bab#29. Kedatangan Umma dan Abi.
30
Bab#30. Terpaksa Satu Kamar Bag 1.
31
Bab#31. Terpaksa Satu Kamar Bag 2.
32
Bab#32. Terpaksa Satu Kamar Bag 3.
33
Bab#33. Bersin Tanda Apa?
34
Bab#34. Obrolan Tengah Malam.
35
Bab#35. Doa Seorang Roma.
36
Bab#36. Salah Siapa Coba?
37
Bab#37. Enak Sih, Makanya Lupa.
38
Bab#38. Ibu Mertua Yang Baik.
39
Bab#39. Tersentuh.
40
Bab#40. Keromantisan Yang Menurun.
41
Bab#41. Insecure.
42
Bab#42. Menahan Yang Bergejolak.
43
Bab#43. Siapa Yang Cemburu bag 1.
44
Bab#44. Siapa Yang Cemburu bag 2.
45
Bab#45. Dia Istriku.
46
Bab#46. Kompromi.
47
Bab#47. Doa diantara Adzan dan Iqomah.
48
Bab#48. Ada Penguntit.
49
Bab#48. Tuduhan Janet.
50
Bab#50. Buah Tangan Untuk Umma.
51
Bab#51. Sedekat Itu.
52
Bab#52. Curhat Dong By!
53
Bab#53. Nikmat Sepotong Roti.
54
Bab#54. Ketemu Opa dan Oma di Bandara.
55
Bab#55. Demi Kesejahteraan Bersama.
56
Bab#56. Solat Sunnah Pengantin.
57
Bab#57. Kembali Melayang.
58
Bab#58. Roma Ketagihan Terus.
59
Bab#59. Liburan Manis.
60
Bab#60. Wajah-wajah Bahagia.
61
Bab #61. IBG. Penyebaran Gosip.
62
Bab#62. IBG. Tua Vs Muda.
63
Bab#63. IBG. Perhatiaan Roma.
64
Bab#64. IBG. Bertemu Rudy.
65
Bab#65. Mengungkap Tabir.
66
Bab#66. IBG. Mencuri Kemesraan.
67
Bab#67. IBG.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!