Bab#13. Obrolan Panas Setelah Sarapan.

"Kenapa memangnya?" jawab Mikha dengan pertanyaan balik.

"Sudah, makan saja dulu," kata Roma.

Ia tak mau jika nanti pembicaraan mereka jadi pertengkaran di meja makan yang mana terdapat makanan yang merupakan rejeki untuk mereka berdua di pagi hari ini.

"Ngomong aja gapapa," kata Mikha.

"Nanti aja. Sekalian aku mau bahas yang semalam," kata Roma.

Glek!

Seketika, Mikha merasa kesusahan menelan makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya.

Gadis ini terlupa kesalahan yang ia perbuat semalam. Ia teringat masih tinggal di rumah sang bibi yang bebas mau dia pulang jam berapapun asalkan masih pulang kerumah.

Mikha pikir semalam pria ini akan memarahinya habis-habisan. Ternyata hal itu hanya di tunda, untuk beberapa saat lagi.

Mikha, rasanya ingin segera menyudahi sarapannya dah kabur ke kampus namun dia ingat pelajaran akan di mulai jam sembilan nanti. Sehingga mereka berdua masih memiliki waktu setelah sarapan ini.

"Sial! Apa yang harus ku jelaskan jika dia bertanya kemana dan apa yang aku lakukan semalam. Gak mungkin kan aku jujur sama dia," batin Mikha kebingungan.

Dia yang berencana berangkat pagi kemudian mampir ke bengkel Fauzan pun terpaksa harus mengurungkan niatnya karena Roma pasti akan mengajaknya berangkat bareng.

Selesai juga makan, yang nampaknya cukup menyiksa bagi Mikha karena ia terus merasa di perhatikan oleh Roma.

Pria yang notabene adalah suaminya itu pun mengajaknya ke ruang tamu.

"Duduklah dan ceritakan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari kampus. Cepat dan pada intinya saja karena kita harus sampai di universitas jam setengah sembilan," tegas Roma setelah melihat pada arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

Sontak Mikha menoleh pada Roma dengan tatapan penuh tanya. "Apa itu harus?"

Roma yang tengah bersandar kini memajukan tubuhnya seraya melihat Mikha dengan tatapan lembutnya. "Tentu saja. Karena kamu adalah tanggung jawab aku. Apapun yang nantinya akan terjadi padamu meskipun itu hanya sehelai rambut yang rontok maka aku akan mempertanggungjawabkan hal itu di dunia maupun di akhirat kelak," jawab Roma tetap dengan nada bicara yang setenang mungkin.

"Kenapa begitu? Tubuhku ini adalah milikku. Kau atau siapapun tak berhak mengaturnya. Apapun yang ingin ku lakukan tak ada yang bisa menahan ataupun melarang!" tukas Mikha.

"Mikha--" Roma menjeda ucapannya sebentar dengan kembali menatap dalam ke arah gadis cantik yang memiliki bibir penuh di hadapannya ini.

"Atas dasar apa kamu bisa mengatakan hal seperti barusan? Apakah kamu sudah memiliki surat atau sertifikat kepemilikan itu?" cecar Roma, dengan harapan Mikha dapat menjawab pertanyaannya. Akan tetapi, terlihat gadis itu menggerakkan manik matanya karena gusar pada saat mencari jawaban.

"Aku ini bukan barang. Kenapa harus ada surat kepemilikan segala?" ketus Mikha lagi. Duduknya mulai tak bisa diam, dan berkali-kali melihat ke arah arlojinya. Ia sudah terlanjur mengirim chat pada Fauzan bahwa akan datang ke bengkel sebentar lagi.

Roma pun tertawa pelan. "Coba perhatikan Mikha. Barang yang notabene adalah buatan manusia, maka jika ingin di miliki oleh seseorang harus ada surat kepemilikan dengan pergantian harga yang sesuai. Lalu, apakah Tuhan ketika menciptakan kita lalu meminta bayaran atas apa yang telah ia berikan kepada makhluknya ini? Sehingga, atas dasar apa ... dengan begitu mudah mengklaim bahwa diri dan tubuhnya ini adalah hak milik pribadi, jika nyawa saja tak mampu kita genggam. Dimana semua pun tau bahwa ruh ini sewaktu-waktu bisa meninggalkan jasad tanpa ada pemberitahuan maupun notifikasi," tutur Roma yang mana ucapannya ini mampu membuat Mikha merasa seakan ada sesuatu yang menghujam ke dalam jantungnya.

"Oke, aku tau. Dan tetap mengikuti aturan yang dibuat oleh Tuhan dalam agamaku. Aku solat, aku bayar zakat dan aku tidak telanjang bulat. Lalu kenapa kau yang notabene sesama makhluk denganku harus mengatur hidupku!" ujar Mikha dengan nada bicara yang cukup tinggi.

Gadis itu nampaknya mulai terbawa emosi karena memang sifat Mikha akhir-akhir ini mudah sekali tersulut amarah.

"Karena, secara harfiah manusia itu terikat dengan satu sama lain. Seperti ikatan antara orang tua dan anak, suami dah istri juga antara guru dan murid. Sehingga, beberapa dari mereka yang saya sebutkan tadi memiliki hak atau andil untuk menagih kewajibanmu terhadapnya," jelas Roma lagi dengan sabar.

"Aku, tidak suka ada orang yang mengatur hidupku. Siapapun itu! Karenanya aku tak suka hubungan ini! Aku tidak suka terikat oleh manusia yang hanya bisa mengekang dan mengatur kebebasan perempuan!" pekik Mikha, yang nampaknya semakin salah paham akan maksud dari perhatian Roma padanya.

Roma pada akhirnya harus kembali menarik napasnya dalam-dalamnya. Berusaha untuk tetap menggunakan kepala yang dingin dalam menghadapi Mikha yang benar-benar di besarkan dengan minim ilmu agama.

"Mikha, tenanglah. Aku di sini tidak sedang mengajakmu berdebat atau bahkan memarahimu karena kau telah pulang sangat terlambat. Aku sebagai suamimu, orang yang telah di tunjuk oleh ayahmu dan oleh negara sebagai pelindung serta penanggung jawabmu. Hanya ingin tau apa yang telah di kerjaan oleh istriku sehingga ia pulang larut malam. Apa kau pikir aku tidak merasakan khawatir? Apa kau pikir aku tenang saja tanpa ada pikiran buruk berkelebat yang membuat otakku serasa ingin pecah?" tandas Roma dengan tegas.

Bukan ingin menekan Mikha tetapi untuk membuat gadis itu mengerti apa maksud dari pertanyaannya.

"Baiklah. Tetapi setelah aku katakan semuanya, ku harap tak ada pembatasan atau apapun itu. Karena jika iya, aku lebih baik menyudahi saja pernikahan ini!" kecam Mikha dengan dada yang naik turun menahan emosinya.

Nampaknya Roma memang harus sangatlah sabar. Mikha adalah tugas sekaligus ujian yang telah Allah kirimkan padanya.

Roma nampak memijat pangkal hidungnya, sembari mencari jawaban selanjutnya.

Bicara dengan istrinya ini tak boleh sembarangan karena Mikha tipikal gadis dominan yang memiliki sifat kritis dan agak membangkang.

"Baiklah Mikha, aku janji aku takkan melarang apapun kegiatanmu selagi itu masih berada di jalur yang benar menurut agama dah norma masyarakat. Aku tidak akan pernah membatasi pergaulanmu asalkan kau tetap bisa menjaga kehormatanmu dan juga kehormatanku," ucap Roma pada akhirnya.

Mikha pun terlihat nampak berpikir keras. Menimbang bagian mana yang ingin ia ungkap pada sosok pria tegas di hadapannya ini.

"Kemarin aku mengambil motor di bengkel teman. Karena gak bisa bayar terpaksa, aku ikut balapan liar. Semalam kami terciduk polisi dan karena itu aku harus melarikan diri untuk bersembunyi hingga keadaan aman, baru bisa kembali pulang," jelas Mikha tanpa menatap orang yang ia ajak bicara ini.

Karena sejujurnya, Mikha tak kuat berlama-lama menatap mata Roma.

Pria itu memiliki magnet yang seakan bisa menarik dirinya hingga tenggelam kedalam sana. Mikha telah berikrar pada dirinya sendiri untuk menjauhi hal yang namanya jatuh cinta. Ia tak mau berurusan dengan laki-laki jika itu menggunakan hati.

Cukup baginya sekali patah hati dan itu rasanya sangat tidak enak. Apalagi dengan orang yang sungguh-sungguh kita anggap berarti dan benar-benar mencintai.

Sebaik apapun laki-laki akan meninggalkan luka di hatimu pada akhirnya.

Seperti sang ayah yang pada akhirnya meninggalkan sang ibu hingga dirinya tak bisa memiliki keluarga yang utuh.

"Kamu, anak geng motor, Mikha?" tanya Roma dengan wajah pias.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ya sama dgn bapakmu Roma, ayahmu juga mantan geng motor yg akhirnya hijrah

2024-12-20

1

Uyhull01

Uyhull01

ya gak gtu juga konsep nya Mikha 🤦‍♀️

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Kesalahpahaman.
2 Bab#2. Malam Pernikahan.
3 Bab#3. Membuat Perjanjian.
4 Bab#4. Cih, Suami!
5 Bab#5. Pindah.
6 Bab#6. Terlambat Bangun.
7 Bab#7. Hari Pertama Ke Kampus.
8 Bab#8. Hari Pertama Mengajar.
9 Bab#9. Musuh Mikha Bersekutu.
10 Bab#10. Menunggu Mikha Pulang.
11 Bab#11. Apakah Itu Mikha? ( Siapa istriku yang sebenarnya. )
12 Bab#12. Meredam Amarah.
13 Bab#13. Obrolan Panas Setelah Sarapan.
14 Bab#14. Menemui Fauzan.
15 Bab#15. Berhadapan Dengan Pria Pengacau.
16 Bab #16. Ternyata Jago Berkelahi.
17 Bab#17. Siapa Janet? Oh Ternyata ...
18 Bab#18. Ciee ... Salah Sangka Gak Tuh?
19 Bab #19. Siapa Hanum?
20 Bab#20. Cieee ... Makan Siang Bareng.
21 Bab#21. Ungkapan Hati.
22 Bab#22. Sebuah Kenyataan.
23 Bab#23. Mendalami Sifat dan Sikap Mikha.
24 Bab#24. Aku Juga Suka Balapan Motor.
25 Bab#25. Ingatan Yang Berkelebat.
26 Bab#26. Nasihat Untuk Istri Kecil.
27 Bab#27. Ketiduran.
28 Bab#28. Bermuka Dua.
29 Bab#29. Kedatangan Umma dan Abi.
30 Bab#30. Terpaksa Satu Kamar Bag 1.
31 Bab#31. Terpaksa Satu Kamar Bag 2.
32 Bab#32. Terpaksa Satu Kamar Bag 3.
33 Bab#33. Bersin Tanda Apa?
34 Bab#34. Obrolan Tengah Malam.
35 Bab#35. Doa Seorang Roma.
36 Bab#36. Salah Siapa Coba?
37 Bab#37. Enak Sih, Makanya Lupa.
38 Bab#38. Ibu Mertua Yang Baik.
39 Bab#39. Tersentuh.
40 Bab#40. Keromantisan Yang Menurun.
41 Bab#41. Insecure.
42 Bab#42. Menahan Yang Bergejolak.
43 Bab#43. Siapa Yang Cemburu bag 1.
44 Bab#44. Siapa Yang Cemburu bag 2.
45 Bab#45. Dia Istriku.
46 Bab#46. Kompromi.
47 Bab#47. Doa diantara Adzan dan Iqomah.
48 Bab#48. Ada Penguntit.
49 Bab#48. Tuduhan Janet.
50 Bab#50. Buah Tangan Untuk Umma.
51 Bab#51. Sedekat Itu.
52 Bab#52. Curhat Dong By!
53 Bab#53. Nikmat Sepotong Roti.
54 Bab#54. Ketemu Opa dan Oma di Bandara.
55 Bab#55. Demi Kesejahteraan Bersama.
56 Bab#56. Solat Sunnah Pengantin.
57 Bab#57. Kembali Melayang.
58 Bab#58. Roma Ketagihan Terus.
59 Bab#59. Liburan Manis.
60 Bab#60. Wajah-wajah Bahagia.
61 Bab #61. IBG. Penyebaran Gosip.
62 Bab#62. IBG. Tua Vs Muda.
63 Bab#63. IBG. Perhatiaan Roma.
64 Bab#64. IBG. Bertemu Rudy.
65 Bab#65. Mengungkap Tabir.
66 Bab#66. IBG. Mencuri Kemesraan.
67 Bab#67. IBG.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab#1. Kesalahpahaman.
2
Bab#2. Malam Pernikahan.
3
Bab#3. Membuat Perjanjian.
4
Bab#4. Cih, Suami!
5
Bab#5. Pindah.
6
Bab#6. Terlambat Bangun.
7
Bab#7. Hari Pertama Ke Kampus.
8
Bab#8. Hari Pertama Mengajar.
9
Bab#9. Musuh Mikha Bersekutu.
10
Bab#10. Menunggu Mikha Pulang.
11
Bab#11. Apakah Itu Mikha? ( Siapa istriku yang sebenarnya. )
12
Bab#12. Meredam Amarah.
13
Bab#13. Obrolan Panas Setelah Sarapan.
14
Bab#14. Menemui Fauzan.
15
Bab#15. Berhadapan Dengan Pria Pengacau.
16
Bab #16. Ternyata Jago Berkelahi.
17
Bab#17. Siapa Janet? Oh Ternyata ...
18
Bab#18. Ciee ... Salah Sangka Gak Tuh?
19
Bab #19. Siapa Hanum?
20
Bab#20. Cieee ... Makan Siang Bareng.
21
Bab#21. Ungkapan Hati.
22
Bab#22. Sebuah Kenyataan.
23
Bab#23. Mendalami Sifat dan Sikap Mikha.
24
Bab#24. Aku Juga Suka Balapan Motor.
25
Bab#25. Ingatan Yang Berkelebat.
26
Bab#26. Nasihat Untuk Istri Kecil.
27
Bab#27. Ketiduran.
28
Bab#28. Bermuka Dua.
29
Bab#29. Kedatangan Umma dan Abi.
30
Bab#30. Terpaksa Satu Kamar Bag 1.
31
Bab#31. Terpaksa Satu Kamar Bag 2.
32
Bab#32. Terpaksa Satu Kamar Bag 3.
33
Bab#33. Bersin Tanda Apa?
34
Bab#34. Obrolan Tengah Malam.
35
Bab#35. Doa Seorang Roma.
36
Bab#36. Salah Siapa Coba?
37
Bab#37. Enak Sih, Makanya Lupa.
38
Bab#38. Ibu Mertua Yang Baik.
39
Bab#39. Tersentuh.
40
Bab#40. Keromantisan Yang Menurun.
41
Bab#41. Insecure.
42
Bab#42. Menahan Yang Bergejolak.
43
Bab#43. Siapa Yang Cemburu bag 1.
44
Bab#44. Siapa Yang Cemburu bag 2.
45
Bab#45. Dia Istriku.
46
Bab#46. Kompromi.
47
Bab#47. Doa diantara Adzan dan Iqomah.
48
Bab#48. Ada Penguntit.
49
Bab#48. Tuduhan Janet.
50
Bab#50. Buah Tangan Untuk Umma.
51
Bab#51. Sedekat Itu.
52
Bab#52. Curhat Dong By!
53
Bab#53. Nikmat Sepotong Roti.
54
Bab#54. Ketemu Opa dan Oma di Bandara.
55
Bab#55. Demi Kesejahteraan Bersama.
56
Bab#56. Solat Sunnah Pengantin.
57
Bab#57. Kembali Melayang.
58
Bab#58. Roma Ketagihan Terus.
59
Bab#59. Liburan Manis.
60
Bab#60. Wajah-wajah Bahagia.
61
Bab #61. IBG. Penyebaran Gosip.
62
Bab#62. IBG. Tua Vs Muda.
63
Bab#63. IBG. Perhatiaan Roma.
64
Bab#64. IBG. Bertemu Rudy.
65
Bab#65. Mengungkap Tabir.
66
Bab#66. IBG. Mencuri Kemesraan.
67
Bab#67. IBG.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!