Episode 15

Kedua gadis cantik tersebut memarkirkan mobilnya ke sebuah dealer motor besar, disana banyak sekali pilihan motor dari berbagai merek, mulai dari yang hemat di kantong sampai yang menguras kantong.

Karena keduanya sedang punya misi yang sama. Sama sama menyembunyikan identitas mereka sebagai putri keluarga Ibrahim, jadi mereka memilih motor yang sudah merakyat, dan ramah di kantong.

💗💗💗

Pagi ini Mikha buru buru berangkat ke kantor, dia tidak boleh terlambat, karena Klien dari spanyol itu akan datang jam 8, jadi Mikha harus menyiapkan segalanya, tadi malam dia sudah bertanya pada sang ayah tentang apa saja yang di butuhkan untuk menyambut tamu, bahkan dari negara Asing.

Mikha berangkat lebih pagi dan sampai di kantor 30 menit sebelum jam kerja, sesuai instruksi dari Narendra, terjemahan yang sudah muka selesaikan harus di buat rangkap, untuk memudahkan kedua belah pihak mempelajarinya, dan dia harus menyiapkan surat kontrak juga rangkap tiga.

Pagi itu sebelum dia di semprot si bos, Mikha segera menyiapkan semuanya termasuk surat kontrak kerja.

Axel datang tepat waktu, dia sangat disiplin, meskipun dia bosnya, tapi dia harus tetap memberi contoh disiplin waktu pada anak buahnya.

Brian Mengikuti bosnya dari belakang, begitu sampai di lobi, tapi kedua pemuda tersebut belum melihat sosok Mikha bahkan sampai di lift, selulit gadis itu tidak nampak sama sekali.

" Kemana Mikha Bi? apa belum datang itu orang?" heran Axel.

" Kurang tahu bos saya sampai belum lama dari bos datang, dan belum ke atas." Jawab Brian dengan jujur. Kedua orang penting itu masuk ke dalam lift dan langsung menuju ke lantai teratas.

Mikha baru saja selasai mencetak duplikat Terjemahan filenya kemaren, dia bernafas lega, dan kini dia tinggal menyalin Surat kontraknya saja. sambil menunggu semua itu selesai di cetak, Mikha makan Sandwich yang dia bawa dari rumah serta segelas coklat panas ya dia beli di depan kantor tadi.

" Bi, lo sudah siapkan surat kontrak untuk kerja sama kita dengan mr Roy?" tanya Axel.

"Astaga bos lupa gue, kemaren setelah membantu Mikha membereskan semuanya, gue langsung kerjakan proposal tander dengan pt Ibrahim untuk perusahaan baru kita, itu penting sekali, kita sangat membutuhkan tim IT terbaik dalam perusahaan." Jawab Brian.

Karena memang beberapa hari ini mereka menyiapkan prosedur dan mengajukan beberapa kerjasama ke berbagai perusahan teknologi, Axel ingin merambah bisnisnya ke teknologi, karena semakin hari perkembangan jaman sudah semakin modern , semua kalangan sangat membutuhkan teknologi yang modern.

" Ya sudah, minta Mikha siapkan kontraknya, lo selesaikan tugas lo, biar gue dan Mikha yang akan menemui mr Roy, sepertinya cukup menguasai bahasa spanyol, gue tidak mau ada sedikit saja kesalahan dalam proposal itu, lo tahu sendirikan bagaimana tuan Narendra, meski beliau terkesan santai dan tidak serius, beliau sangat jeli dan genius." kata Axel, dia sudah tidak sabar ingin bekerja sama dengan Ibrahim grub, dan memenangkan tender untuk perusahaan itu. Axel sudah menyiapkan semuanya.

Dua pemuda tersebut sampai di lantai teratas, dan menuju ruangan masing masing. Axel mengerutkan keningnya karena sekretaris barunya itu sudah sampai duluan.

" Mikha." Panggil Axel.

Saat itu Mikha sedang menyeruput coklat hangatnya ketika di panggil Axel, jadi dia kaget dan otomatis menyemburkan coklat tersebut hingga ke muka Axel.

" Mikhaa, apa apaan ini?" geram Axel.

" Ya Allah maaf bos, saya kaget dan tidak tahu kalau itu adalah anda." Mikha segera mengambil beberapa tisu dan membersihkan muka Axel dengan hati hati, takut si bos marah, daru rumah tadi dia sudah bertekad ingin merubah sikap bar barnya.

Axel memegang pergelangan tangan Mikha, hingga tatapan mata mereka saling bertemu, Axel melihat dengan dalam sorot mata Mikha, demikian sebaliknya, Mikha melihat begitu kuat sorot mata Axel yang seperti mata elang.

" Biar saya sendiri." Jawab Axel, dia meraih tisu tersebut dan mengusap mukanya.

" kamu buatkan saya saya kopi seperti kemaren, tapi di tambah coklat dan free sugar." Ucap Axel, dia kembali ke ruangannya, mencuci mukanya kembali di kamar mandi yang ada di dalam ruangannya.

Axel Mempelajari dokumen yang ada di mejanya.

Mikha masuk dengan segelas kopi dan meletakkannya di meja.

" Silahkan Tuan kopinya?"

" Setelah ini kamu buatkan kontrak kerja sama dengan mr Roy, dan kamu ikut saya dalam meeting kali ini , Brian ada tugas lain!" perintah Axel.

" Kontrak sudah saya siapkan bos, kata papa saya, kalau ada pengajuan kerja sama, atau tender harua ada surat kontrak rangkap tiga, itu baru saja selesai, saya juga sudah siapkan salinan terjemahan kemaren, papa saya bilang kita juga harus punya salinannya untuk mempermudah proses penanaman dari dokumen tersebut." jawab Mikha dengan lantang.

Axel tersenyum lebar, baru kali ini dia merasa puas dengan pekerjaan sekretarisnya.

" Wah papa kamu sangat tahu ya dunia bisnis, pasti dia orang hebat itu, perkataannya sangat tepat dan akurat, itu semua memang yang kita perlukan saat ini." jawab Axel dengan sangat puas

"Hehe, dia memang is the best, top pokoknya, hehe, Oh ya bos apa perlu penyambutan khusus seperti rangkaian bunga misalnya?" tanya Mikha takut salah.

" Tidak perlu kami sudah pernah melakukan kerjasama, dan penyambutan serta servis sudah di persiapkan di hotel tempat dia menginap." jawab Axel.

Axel meraih kopinya dan menyeruput kopi tersebut dan mengaduh.

" Auuh, panas sekali Mikha, kamu mau membuat lidah saya terbakar?" kesal Axel.

" Namanya juga kopi tuan za pasti panas lah, tidak enak kalau dingin, bisa kembung." Jawab Mikha yang memang sulit mengerem mulutnya untuk tidak membantah.

" Ya sudah kamu keluar dan siapkan semuanya, 15 menit lagi kita ke bawah, mr Roy meminta kita bertemu di restoran hotel saja tidak jadi di sini, ingat jangan sampai afa yang tertinggal!" Axel berpesan supaya semua di teliti lagi sebelum berangkat.

Mikha memasukkan semuanya ke dalam tas supaya tidak lupa, tapi dia lupa membawa bolpoin dan kertas untuk mencatat semua hasil pertemuan pagi itu.

Mereka berangkat ke hotel mayapada, salah satu hotel bintang lima di kota ini, dengan Mobil Axel. Pegawai yang kemaren mencibir Mikha merasa heran dengan pegawai baru itu yang mengikuti kemana perginya Axel.

" Jadi apasih anak baru itu, kok bisa bersama sama tuan Axel, biasanya juga tuan Brian yang ikut?" heran salah satu pegawai.

" Oh itu, dia sekretaris tuan Axel yang baru, bahkan dia kemaren menjadi pahlawan di departemen perencanaan, bahkan mereka mendapatkan bonus setengah hari kerja." jawab yang lain.

Lisa yang kebetulan lewat di sana juga kaget mendengar apa jabatan gadis yang sudah mengatainya perawan tua.

" Pantesan dia berani sekali kemaren, sekretaris bos rupanya." Gerutu Lisa.

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Mikha itu anak SUPER SULTAN perlu Lo tahu jauh beda sama Lo LISA baru jabatan segitu aja belagu g ketulungan🙄😏

2024-02-05

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO LO TAU TU MIKHA LBH SULTAN KLUARGANYA DRIPADA BOS LOO..

2023-08-09

0

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Tenang memori nya Mikha amazing.

2023-07-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!