Episode 4

Pagi ini Mikha sudah siap dengan Pakaian khas para pencari kerja, Mikha memakai kemeja perempuan warna putih dan celana hitam, serta sepatu grey yang baru dia beli kemaren.

" Mana Cv gue perasaan kemaren, gue taruh di meja deh, ih dasar pikun."Mikha memukul kepalanya sendiri perlahan sambil mengingatnya, dan ternyata yang dia cari masih setia di atas laptopnya, yang sejak kemaren malam memang tidak di bukanya.

" ah ternyata kau ada sini kawan, panggil kenapa, padahal sudah Berdandan cantik dan sekso begono nih, lihat."Mikha malah mengobrol dengan map, dan bergeal geol di dengannya. Mikha segera memasukkan Cv tersebut ke dalam tasnya. Dan turun ke bawah, bergabung dengan orang tua dan adik perempuannya.

"Pagi semua penghuni surga, ada bidadari baru nih datang bergabung." sapa Mikha pada mereka.

"Wah sudah rapi saja mau kemana kak? Tanya Cecil.

"Adikku yang imut, kakakmu cantik dan sekso ini mau melamar kerja di Pt Alexander berlian, doakan berhasil ya sayang, bagaimana kuliah kamu?"tanya Mikha.

" Lancar kak, target umur 21-22 bisa lulus spesialis." Jawab Cecil.

" Good, kalau ada yang perlu di tanyakan bisa tanya ke mama ,diakan dokter terbaik di kota ini, iyakan mama sayang, yang baik dan berhati mulia."ucap Mikha.

"Iya sayang sayangku, ayo lekas di makan sarapannya nanti terlambat lagi.

" Mikha, kau mau wawancara pakai kendaraan mana?" tanya Rendra.

" Pinky lah pa." jawab Mikha santai.

" katanya, mau melamar kerja tanpa embel embel nama ibrahim, masak memakai lamborghini seperti itu, mana ada orang butuh kerjaan mobilnya seperti itu." Rendra mengingatkan putrinya.

" Lha terus kayla pakai apa dong?" tanya Mikha.

"Mikha Mikha, mau menyamar kok tidak di pikir dulu."Sindir Rendra.

" Ndak perlu nyinyir, beri solusi dong." kesal Mikha pada Rendra, yang sebenarnya ingin menggoda anaknya.

"Kak bagaimana kalau pakai motorku saja, aku ke kampus jarang pakai mobil, seperti kakak tadi Cecil tidak mau mereka berteman dengan Cecil hanya kerena kita dari keluarga Ibrahim." jawab Cecil.

" Lalu kamu naik apa dong?" tanya Mikha.

" Naik taksi online saja, setelah dari kampus dan kak Mikha dari Interview kita beli motor sama sama, untuk melengkapi penyamaran kak Mikha." jawab Cecil.

" Nah ini baru solusi, adikku cayang dan imut seperti baby I love you, ini baru titisan mama, kalau titisan papa kok gak ada yang bener ya." cemberut Mikha.

" Apa kau bilang, titisan papa semua genius, tapi punya ciri khas yang unik, iya kan mama." Rendra mencari dukungan Istrinya.

" Sudah sudah, pagi pagi jangan berantem, sarapan , putra dan putri mama dan papa punya ciri khas masing masing, kalian hebat di bidangnya masing masing, dan benar kata papa kalian unik dan genius, mama cuma berpesan, jadilah diri sendiri dan jadikan sebuah kekurangan dalam diri kita menjadi kelebihan yang bahkan tidak di miliki orang lain, oke." ucap Raisha yang selalu bisa menjadi penengah diantara keluarganya.

Mikha dan Cecil berdiri dan mencium pipi Raisha kiri dan kanan.

" Lha papa kok tidak di cium." tunjuk Rendra pada pipinya. Sambil tersenyum geli kedua gadis itu mencium pipi Ayahnya yang lucu dan selalu bisa membuat mereka ramai itu.

" Thank you my Angel, papa sayang dan cinta kalian semua, ayo makan dulu, supaya hari ini kuat, di liar sana kita tidak akan menemukan masaka. seenak buatan mama, Saranghae.".Ucap Rendra yang setiap hari akan selalu mengucapkan kata sayang pada istrinya, dengan berbagai macam bahasa.

" Thank you saranghae juga dad." jawab Raisha.

" Ih senengnya melihat kemesraan kalian, nanti suami kita akan seperti papa tidak ya kak, yang selalu romantis, setia dan sayang istri." kata Cecil.

" Iya ya, walau kadang nyebelin, tapi dia papa yang terbaik di dunia." jawab Mikha.

" Harus di ciptakan sayang, mungkin kalau tidak biasa kesannya lebay tapi setelah beberapa lama pasti akan terbiasa dan menjadi kebiasaan." Jawab Rendra.

Kedua gadis itu mengangguk mengerti.

Setelah sarapan Mikha dan Cecil menuju ke tempat parkir, menuju ke sebuah motor Vario yang biasa di bawa Cecil Kuliah, bahkan adiknya tersebut akan memakai kaca mata di kampusnya.

" Tuh Vivi kak, dia yang menemani penampilan Cecil selama ini, kalau yang itu yang menemani Cecilia ibrahim." tunjuk Cecil pada ferrarinya.

" Oke oke, kakak mengerti, kakak akan coba ya, semangat Mikha." ucap Mikha menyemangati diri sendiri.

" Semangat juga kakakku yang paling cantik dan mempesona."Kata Cecil.

" thank you imutku." Mikha mencubit kedua pipi Cecilia yang chubby dan lucu itu.

Mikha akhirnya memakai motor Cecil berangkat ke pt Alexander, di sepanjang jalan dia bernyanyi tidak jelas, bahkan melambai lambaikan tangannya ke pengguna jalan yang lain, apalagi kalau itu cowok.

" Haha, sudah mirip cewek gatel saja tingkah gue, Kayla apa Mikha ah sama saja, Mikha saja deh ikut orang tua narsis itu, tapi kok seperti wadah makanan saja nama gue. Mikha masih bergumam sendiri dan bersenandung tidak jelas, tiba tiba mobil mewah yang melaju di depannya mengerem mendadak hingga Mikha tidak berhasil mengontrol laju motornya, di rem pun sudah terlambat. Brak suara benturan terdengar, Motor yang Mikha kendarai menabrak bagian belakang Maserati hitam di hadapannya.

" Hah motor Cecil jadi penyok." kesal Mikha.

Pemilik mobil tersebut juga kesal karena mobilnya di seruduk sebuah motor dari belakang. Axel keluar mendekati Mikha dengan kesal, demikian juga Dengan Mikha, dia bangkit dari tempat dia terjatuh, meski sedikit tertatih tatih Mikha berkacak pinggang menuju ke arah Axel, bahkan helmnya tidak dia lepas.

" Kau." kompak keduanya.

"Woi, punya mata tidak, main tabrak mobil orang, lihat itu lecet." Tunjuk Axel ke arah bemper belakang mobilnya, serta body belakang yang lecet.

" Enak enak saja main m...". belum selesai Mikha bicara sudah di potong Axel.

" Bicara yang jelas, buka itu helmnya, supaya jelas juga muka lo." Ketus Axel.

Mikha meraba kepalanya yang memang masih memakai helm. " Hehe dasar pikun". batin Mikha.

Mikhayla membuka helmnya, dan seperti adegan di film film itu, Mikha menggelengkan kepalanya, rambutnya yang indah muka cantiknya kini terlihat jelas oleh si kulkas Axel.

" Tuh lihat dengan jelas muka cantik gue, tapi awas jangan jatuh cinta." Sewot Mikha, lalu dia ingat motor adiknya penyok, ban depan juga penyok.

" Apa jatuh cinta, gue sama orang seperti lo, mimpi sono." ucap Axel, tapi Mikha malah menangisi motornya yang penyok, tanpa mendengarkan kata kata Axel barusan.

" Aaaa viviii...!" teriak Mikha memanggil nama si motor Vario tersebut.

Terpopuler

Comments

Ipti Rokhah

Ipti Rokhah

🤣🤣🤣🤣awas jatuh cinta lo km alex

2024-05-09

0

Siti solikah

Siti solikah

wkwkwk wah vivi

2024-03-27

1

Edah J

Edah J

Pertemuan pertama yg begitu mengesankan hahaha😁😁😁

2024-02-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!